Front Cuaca: Pengertian, Ciri, Proses Pembentukan, Klasifikasi, dan Dampaknya
Front Cuaca |
Pengertian Front Cuaca
Front (Perenggan) adalah permukaan pemisah antara dua macam massa udara. Massa udara pada atmosfer memiliki karakteristik khususnya masing-masing. Saat massa udara bertemu dengan massa udara lainnya, perbedaan karakteristik keduanya akan menciptakan sebuah batasan yang disebut dengan front.
Dalam Meteorologi, front dapat diartikan sebagai wilayah transisi tempat bertemunya dua massa udara dengan karakteristik yang berbeda. Istilah front berasal dari periode Perang Dunia I. Kala itu, seorang ahli meteorologi Norwegia menganalogikan massa udara dingin dan hangat seperti dua pihak yang bertempur di sepanjang battlefront di dataran Eropa.
Apabila massa udara dingin mendesak massa udara hangat, front yang terbentuk disebut dengan front dingin. Hal ini juga berlaku sebaliknya, apabila massa udara hangat mendesak massa udara dingin, front yang terbentuk disebut dengan front hangat.
Ciri Front Cuaca
1. Sepanjang garis front terjadi angin yang bergerak dari arah yang berlawanan.
2. Perbedaan suhu yang tajam.
3. Cuaca yang buruk seperti hujan badai selama 2 jam pada front dingin serta hujan gerimis selama 2 hari pada front panas. Pada awal pembentukan front terjadi kabut.
4. Garis isobar mengalami patahan, dan pada patahan tersebut terjadi siklon.
5. Pada lokasi dekat front beda suhu T dan Td (titik embun) kecil atau hampir sama.
Proses Pembentukan Front Cuaca
Secara umum, apabila terjadi pertemuan antara massa-massa udara yang memiliki suhu dan kadar kelembaban yang berbeda, tidak akan terjadi percampuran. Massa-massa udara ini akan saling dipisahkan di sepanjang batas yang disebut ‘front’.
Udara lembap dan hangat akan naik ke atas front dingin yang terbentuk ketika udara dingin dari kutub bertemu dengan udara lembap yang hangat dari tropis yang menuju arah kutub.
Ketika naik, udara hangat ini mendingin yang mengakibatkan pengembunan uap air untuk membentuk hujan atau salju. Di belahan bumi utara, udara dingin cenderung akan tersirkulasi di sekitar pusat tekanan rendah dengan arah melawan arah putaran jarum jam, sedang di belahan bumi selatan arahnya searah jarum jam. Sirkulasi di sekitar tekan rendah ini disebut siklon lintang tengah.
Siklon lintang-tengah dan front berkaitan atas semua kejadian cuaca buruk seperti hujan badai, salju petir, hujan es, petir, dan tornado.
Klasifikasi Front Cuaca
Front merupakan salah satu pembentuk presipitasi, khususnya pada daerah lintang menengah hingga tinggi. Presipitasi yang terbentuk bervariasi menurut jenis front yang mempengaruhi pembentukannya. Secara umum, front diklasifikasikan ke dalam empat jenis di antaranya,
1. Front Hangat
Front hangat akan terbentuk apabila massa udara hangat bertemu dan bergerak menggantikan massa udara dingin di depannya. Densitas udara dingin yang lebih tinggi memaksa udara hangat untuk bergerak naik ke atas massa udara dingin.
Seiring udara bergerak naik secara perlahan ke wilayah dengan tekanan lebih rendah, udara mendingin dan kandungan uap air di dalamnya terkondensasi sehingga menghasilkan lembaran awan-awan stratiform.
Awan tipe stratiform dapat menghasilkan hujan dengan intensitas ringan pada daerah yang sangat luas. Front hangat dapat mempengaruhi area hingga seluas ratusan kilometer. Ketika sebuah wilayah dilewati oleh front hangat, cuaca akan menjadi lebih hangat dan lebih lembap daripada sebelumnya.
Front hangat pada umumnya bergerak dengan lamban (sekitar 10-20 mil/jam). Pada peta sinoptik/peta cuaca, keberadaan front hangat ditandai dengan garis berwarna merah dengan tambahan setengah lingkaran kecil yang mengarah searah dengan pergerakan front hangat.
2. Front Dingin
Apabila massa udara dingin bergerak menggantikan udara yang lebih hangat, perbedaan karakteristik udara keduanya akan menyebabkan terbentuknya front dingin. Pada peta sinoptik, front dingin ditandai oleh garis berwarna biru dengan segitiga yang mengarah searah dengan pergerakannya. Saat suatu wilayah dilewati oleh front dingin, temperatur dan kelembapan udara wilayah tersebut akan menurun.
Pada umumnya, front dingin bergerak lebih cepat dibandingkan front hangat. Densitas udara dingin yang lebih tinggi memaksa udara hangat untuk bergerak naik dengan cepat. Hal ini menyebabkan kemiringan garis front yang jauh lebih curam dibandingkan front hangat. Awan-awan cumuliform terbentuk seiring massa udara dipaksa bergerak naik. Front dingin sering kali menyebabkan hujan deras dan cuaca-cuaca ekstrem lainnya.
3. Front Oklusi
Front oklusi adalah gabungan dari dua sistem front yang tergabung oleh oklusi. Front dingin umumnya bergerak lebih cepat dari front hangat. Bahkan, front dingin memiliki rata-rata kecepatan sekitar dua kali lipat dari kecepatan front hangat biasa. Akibatnya, front dingin terkadang akan menabrak front hangat yang berada di depannya. Front oklusi terbentuk saat tiga massa udara bertemu.
Front oklusi terbagi menjadi dua tipe. Ketika udara di belakang front dingin lebih dingin dibandingkan udara yang berada di depan front hangat, fenomena ini disebut dengan front oklusi dingin. Sebaliknya, apabila udara di belakang front dingin lebih hangat dibandingkan udara yang berada di depan front hangat, fenomena ini disebut dengan front oklusi hangat.
Pada peta sinoptik, jenis front oklusi ditandai oleh garis berwarna ungu dengan segitiga dan setengah lingkaran yang mengarah searah dengan pergerakan front.
4. Front Stasioner
Terkadang, aliran udara pada kedua sisi front tidak mengarah ke massa udara dingin maupun ke massa udara hangat, melainkan hampir sejajar dengan garis front. Akibatnya, posisi front tidak bergerak, atau bergerak dengan lamban. Kondisi ini disebut dengan front stasioner.
Saat salah satu massa udara bergerak maju mendorong massa udara lainnya, front stasioner akan mulai bergerak. Pada titik ini, front stasioner akan menjadi front hangat atau dingin, tergantung pada massa udara mana (hangat atau dingin) yang bergerak mendorong massa udara lainnya.
Front stasioner muncul pada peta sinoptik sebagai garis merah-biru dengan segitiga biru mengarah ke sisi front yang ditempati oleh udara yang lebih hangat, dan setengah lingkaran merah yang mengarah ke sisi udara dingin.
Dampak Front Terhadap Iklim
1. Volume udara akan mempengaruhi daerah di bawah permukaan sumbernya.
2. Massa udara kutub maritim berpengaruh pada kabut, gerimis, cuaca mendung dan cahaya tahan lama hujan.
3. Front panas membentuk awan cirrus, stratus, nimbostratus yang menyebabkan turun hujan di bawah permukaan front.
4. Front stasioner menyebabkan cuaca cerah.
5. Front dingin menyebabkan terjadinya badai.
6. Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya tornado.
Dari berbagai sumber
Post a Comment