Erupsi Gunung Berapi: Pengertian, Gejala, Proses, Macam, Tipe, dan Material Erupsi
Erupsi Gunung Berapi |
Pengertian Erupsi Gunung Berapi
Erupsi adalah sebuah proses pengeluaran material dari gunung berapi. Seperti lava, gas, abu, dan lain sebagainya ke pemukaan bumi. Erupsi juga dapat diartikan sebagai letusan gunung berapi ataupun semburan minyak dan uap panas dari dalam perut bumi. Erupsi terjadi karena adanya pergerakan atau aktivitas dari magma dari dalam perut bumi yang berusaha keluar ke permukaan bumi.
Gejala Erupsi Gunung Berapi
Terdapat beberapa tanda atau gejala yang perlu diwaspadai dan bisa dijadikan pedoman untuk segera melakukan penyelamatan diri sebelum erupsi gunung benar-benar terjadi di antaranya,
1. Peningkatan frekuensi dan intensitas gempa bumi yang dirasakan di wilayah sekitar
2. Aktivitas fumarolik yang terlihat dan area tanah yang semakin panas
3. Pembengkakan halus pada permukaan tanah
4. Perubahan kecil dalam aliran panas
5. Perubahan komposisi gas fumarolik
Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
Pada umumnya erupsi terjadi karena adanya tekanan gas yang sangat kuat yang berasal dari dalam perut bumi yang secara terus menerus berusaha mendorong magma untuk keluar. Tekanan gas tersebut nantinya perlahan akan membuat magma bergerak naik ke atas secara perlahan, hal ini terjadi karena massa magma lebih ringan dibandingkan dengan batuan padat di sekitarnya.
Dalam proses tersebut, magma yang memiliki suhu sekitar 1200 derajat Celcius ini perlahan lahan akan melelehkan batuan yang berada di sekitarnya dan kemudian terjadi penumpukan magma dalam gunung tersebut. Dari sinilah tekanan yang berasal dari dalam bumi akan semakin besar, hal ini terjadi karena magma tadi terhambat oleh lapisan batuan padat/litosfer yang sangat sulit untuk ditembus.
Karena adanya tekanan yang sangat kuat pada daerah ini, maka di tempat inilah tersimpan tenaga yang sangat kuat sehingga lapisan batuan di sekitarnya perlahan lahan menjadi rapuh dan retak, dari celah retakan inilah nantinya magma akan menjalar keluar ke permukaan bumi.
Sambil menjalar, magma ini juga akan melelehkan saluran retakan tadi sehingga akan membentuk saluran batu yang disebut sebagai pipa kepundan. Ketika lapisan batuan tadi sudah tidak dapat membendung tenaga yang sangat kuat dari magma, maka akan terjadi sebuah ledakan dan semburan yang sangat kuat sebagai reaksi dari pelepasan energi yang berasal dari dalam bumi tersebut.
Macam Erupsi Gunung Berapi
Terdapat dua macam erupsi gunung berapi di antaranya,
1. Erupsi secara eksplosif
Jenis erupsi ini ditandai dengan suara dentuman yang keras. Magma dan material lain keluar dari perut bumi disertai dengan dentuman yang kuat sehingga suaranya juga begitu nyaring. Erupsi jenis ini pernah terjadi pada Gunung Krakatau hingga menimbulkan banyak sekali korban jiwa.
2. Erupsi secara efusif
Jenis erupsi ini ditandai dengan keluarnya magma dalam bentuk lelehan lava. Perbedaan dengan erupsi eksplosif adalah tekanan gas tidak begitu kuat, sehingga magma keluar dalam bentuk aliran lava hingga ke lereng gunung. Suara yang ditimbulkan pun tidak terlalu nyaring.
Tipe Letusan Gunung Berapi
Erupsi gunung berapi tentu saja ada hubungannya dengan tipe-tipe letusan gunung berapi yang terjadi. Adapun tipe-tipe letusan gunung berapi di antaranya,
1. Tipe Stromboli, merupakan tipe letusan yang secara konstan akan terus berlangsung meski hanya berupa ledakan kecil. Dalam jangka waktu tertentu biasanya gunung api akan mengeluarkan material padat seperti batuan ataupun material berupa abu vulkanik.
2. Tipe Hawaiian, merupakan tipe letusan yang menyebarkan meluncurnya lava ke berbagai arah. Skala letusan ini tidak terlalu besar akan tetapi akan terjadi secara konsisten. Disebut sebagai “Hawaiian” karena kebanyakan letusan yang terjadi di daerah Hawaii.
3. Tipe Vulkano, merupakan tipe letusan yang sering terjadi di Indonesia maupun di negara lain, karena tipe ini merupakan tipe letusan yang paling umum. Adapun skala dari letusan ini tergantung dari tingkat tekanan dari dalam perut bumi. Dampak letusan gunung berapi tipe ini antara lain dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
4. Tipe Merapi, merupakan tipe letusan yang tidak kalah mengerikan jika dibandingkan dengan tipe vulkano. Letusan yang terjadi pada tipe merapi ini akan memecah sumbatan lava dan akan mengeluarkan lahar yang disertai dengan awan panas.
5. Tipe Perret (Plinian), merupakan tipe letusan yang cukup berbahaya karena letusan ini akan mengeluarkan gas yang meluncur ke atas dan akan membentuk seperti bunga kol pada ujungnya. Skala letusan tipe ini cukup besar, bahkan lebih besar dari tipe merapi ataupun tipe vulkano. Dampak dari letusan tipe ini akan menyebabkan dinding kawah akan merosot dan terbentuklah kaldera.
6. Tipe Sint Vincent, merupakan tipe letusan yang akan menyebabkan daerah di sekitar gunung akan terkena lahar panas, hal ini terjadi karena lelehan lava yang bercampur dengan air di danau kawah yang tumpah secara bersamaan.
7. Tipe Pelee, merupakan tipe letusan yang biasanya terjadi apabila terdapat penyumbatan di kawah bagian puncak gunung berapi yang bentuknya seperti jarum, hal ini menyebabkan tekanan gas dalam perut gunung akan bertambah besar. Dan apabila penyumbatan di bagian kawah tidak kuat untuk menahan tekanan gas tersebut maka gunung tersebut akan meletus.
Material Erupsi Gunung Berapi
Erupsi gunung berapi tentunya akan mengeluarkan material-material di dalam perut gunung. Adapun material-material tersebut di antaranya,
1. Gas Vulkanik. Gas yang dimaksud adalah gas karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida dan nitrogen yang sangat membahayakan bagi manusia.
2. Lava. Lava yang keluar ada dua jenis, yaitu lava encer dan lava kental. Lava encer akan keluar mengalir ke aliran sungai, sedangkan lava kental akan membeku di dekat sumber keluarnya. Lava yang membeku ini akan membentuk berbagai macam batuan.
3. Lahar. Lahar merupakan aluran material vulkanik yang biasanya berupa campuran pasir, baru dan kerikil. Biasanya aliran lahar akan meningkat cepat apabila intensitas curah hujan yang tinggi.
4. Hujan Abu. Hujan abu ini sering terjadi ketika gunung api meletus. Hujan abu ini berupa material halus yang telah disemburkan ke udara dan perlu diketahui bahwa abu vulkanik ini berbahaya untuk pernafasan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
5. Awan Panas. Awan panas merupakan material yang mengalir dari puncak gunung yang bentuknya bergulung seperti awan. Pada awan ini terdapat batuan pijar yang panas dan beberapa material vulkanik yang memiliki suhu lebih dari 600 derajat Celcius yang dapat menyebabkan kematian apabila terkena manusia ataupun hewan dan bahkan dapat merusak bangunan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment