Ekstrusi Magma: Pengertian, Proses, Pengelompokan, Kenampakan, dan Dampaknya
Ekstrusi Magma |
Pengertian Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah sebuah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi. Magma dapat keluar dari dalam bumi, diakibatkan adanya celah, retakan, atau lubang yang mengarah ke permukaan bumi. Ekstrusi magma dapat terjadi di darat maupun di laut. Ekstrusi magma dapat menyebabkan gunung api semakin tinggi, atau semakin landai. Ekstrusi magma juga mampu menciptakan gunung api yang lebih kecil dari gunung api utama.
Proses Terjadinya Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma dan intrusi magma sama- sama mendapatkan tekanan yang berasal dari dalam panas bumi, tetapi intrusi magma memberikan tekanan yang cukup kecil. Sedangkan tekanan yang diberikan pada ekstrusi magma sangat besar. Tekanan ini memberikan kekuatan yang cukup bagi magma untuk terus bergerak naik ke atas.
Saat ada celah pada permukaan bumi, maka magma akan keluar. Semakin dekat dapur magma dengan celah pada permukaan bumi, maka ekstrusi magma yang dihasilkan akan kecil. Jika dapur magma berada jauh di dalam bumi, maka ekstrusi magma akan semakin kuat.
Pengelompokan Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma terbagi menjadi dua bagian di antaranya,
1. Berdasarkan Kekuatan Tekanan Gas
Berdasarkan kekuatan tekanan gasnya, ekstrusi magma dibagi lagi menjadi 3 kelompok di antaranya,
a. Ekstrusi eksplosif, adalah erupsi magma yang disertai dengan suara letusan yang keras dan juga mengeluarkan banyak material dari perut bumi, ekstrusi eksplosif ini dapat menghasilkan suara ledakan karena tekanan gas yang berada di dalamnya sangat banyak dan kuat sehingga menyebabkan material dalam perut bumi ikut keluar dalam jumlah yang cukup besar.
b. Ekstrusi efusif, adalah erupsi kecil yang tidak sampai menimbulkan suara ledakan karena tekanan gas dari dalam perut bumi tidak sekuat dari ekstrusi eksplosif dan juga pada ekstrusi efusif ini bahan material yang dikeluarkan hanya lava cair dan material padat dalam jumlah yang sedikit.
c. Ekstrusi campuran, adalah gabungan dari proses ekstrusi eksplosif dan ekstrusi efusif yang terjadi secara bergantian.
2. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Berdasarkan tempat terjadinya, ekstrusi magma dibagi menjadi 3 kelompok di antaranya,
a. Ekstrusi linier, adalah peristiwa keluarnya magma dari dalam perut bumi yang keluar dari celah yang ada di sepanjang retakan, hal ini mengakibatkan terbentuknya gunung api kecil di sekitar pegunungan yang memiliki retakan tersebut. Contoh dari ekstrusi linier adalah wilayah pegunungan yang berada di sepanjang Jawa Barat menuju pegunungan di Jawa Timur.
b. Ekstrusi sentral, adalah peristiwa keluarnya magma melalui saluran tunggal dan langsung dari dalam perut bumi. Pada erupsi ini nantinya akan terbentuk gunung-gunung yang berdiri sendiri akan tetapi ukurannya cukup besar. Contoh dari ekstrusi sentral adalah Gunung Krakatau.
c. Ekstrusi areal, adalah peristiwa keluarnya magma dari lubang yang besar, besarnya lubang tersebut disebabkan karena dekatnya permukaan muka bumi dengan dapur magma, hal ini menyebabkan magma menjadi menghancurkan dapur magmanya sendiri dan meleleh keluar bumi. Contoh dari ekstrusi areal adalah di daerah Yellow Stone National Park di Amerika Serikat.
Kenampakan Ekstrusif Magma
Ekstrusif magma yang merupakan peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi ini menyebabkan terjadinya di permukaan bumi disebut sebagai kenampakan vulkanik. Kenampakan vulkanik ini dibedakan menjadi 2 di antaranya,
1. Kenampakan Vulkanik Ekstrusif
Ekstruif magma yang menimbulkan kenampakan vulkanik contohnya antara lain adalah sumbat lava, plato lava dan juga danau Kaldera. Proses terjadinya danau Kaldera ini terjadi karena letusan gunung api yang sangat dahsyat sehingga menyisakan bentuk lubang yang sangat besar. Lubang inilah yang kemudian terisi oleh air dan perlahan menjadi bentuk danau.
Pada sumbat lava terjadi apabila magma yang panas ini terdorong ke permukaan dan kemudian akan menjadi dingin. Sumbat lava bisa mencapai ukuran yang sangat besar hingga menyerupai bentuk bukit. Sedangkan plato lava terjadi apabila magma yang keluar dari perut bumi cairannya encer sehingga dapat menyebar dan membentuk suatu hamparan lava yang sangat luas.
Lava ini nantinya akan membeku dan kemudian membentuk suatu daratan dan pada akhirnya lava tersebut nantinya akan menumpuk kemudian membentuk suatu dataran tinggi yang luas yang biasanya dikenal sebagai plato.
Selain kenampakan vulkanik, ada pula beberapa kenampakan yang terjadi karena panas bumi (geothermal) yang berhubungan dengan vulkanisme, di antaranya adalah mata air panas, kolam lumpur, geyser, solfatar (hembusan gas dari gunung berapi dalam jumlah yang banyak dan mengandung belerang) dan fumarol (hembusan gas dari gunung berapi yang berupa uap panas kering ataupun uap panas yang mengandung air).
2. Kenampakan Vulkanik Instrusi
Pada kenampakan vulkanik instrusi ini terjadi ketika magma yang menyusup ke dalam batuan telah membeku sebelum mencapai di permukaan bumi. Terkadang kenampakan ini terlihat di bagian permukaan karena terjadi erosi di bagian baruan penutup.
Salah satu contoh batuan instrusi yang terlihat adalah di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Batuan yang berada di pantai tersebut terlihat menonjol ke permukaan sebagai batuan andesit. Adapun bentuk lain dari vulkanik instrusif ini antara lain adalah lakolit, batolit dan dike.
Dampak Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma ini nantinya akan memberikan dampak seperti membentuk anak gunung maupun gunung baru di sekitar gunung yang tererupsi. Adapun bentuk-bentuk gunung hasil dari ekstrusi magma di antaranya,
1. Gunung Api Perisai. Gunung ini umumnya berbentuk seperti kerucut yang memiliki lereng landai serta aliran lava yang panas dari saluran tengah
2. Gunung Api Strato. Gunung ini umumnya berbentuk kerucut dengan tingkat kemiringan lereng yang curam dan luas yang terdiri atas beberapa lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang terjadi secara berulang-ulang. Sifat letusan yang dimiliki gunung api jenis ini cukup keras.
3. Gunung Api Kubah. Gunung ini umumnya berbentuk kerucut akan tetapi sedikit cembung dan memiliki lereng yang curam serta memiliki aliran lava yang cukup kental yang berasal dari saluran pusat yang mengakibatkan aliran lava menjadi lambat dan membentuk lapisan yang lumayan tebal.
4. Gunung Api Lava Pijar. Gunung api ini umunya berbentuk kerucut yang simetris dengan lereng yang cekung dan landai. Adapun isi material dari gunung ini berupa asap, debu dan bau sulfur yang menyengat.
Baca Juga: Intrusi Magma: Pengertian, Bentuk, Manfaat, dan Kerugiannya
Dari berbagai sumber
Post a Comment