Ekosistem Air Tawar: Pengertian, Syarat, dan Jenisnya
Ekosistem Air Tawar |
Pengertian Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar adalah ekosistem akuatik yang memiliki konsentrasi garam yang rendah. Ekosistem akuatik air tawar terbentuk dari sumber mata air bawah tanah. Sehingga dengan kondisi tersebut sangat menentukan komponen biotik yang mampu bertahan hidup di dalamnya.
Demikian, ekosistem air tawar merupakan interaksi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik yang terjadi di perairan dengan tingkat salinitas atau kandungan garam yang rendah dan biasanya terdapat di daratan.
Syarat Ekosistem Air Tawar
Suatu bioma dikatakan bersifat tawar menurut ilmuwan ekologi jika memenuhi 4 syarat berikut di antaranya,
1. Memiliki suhu yang relatif homogen
2. Suhu dan pH sangat ditentukan oleh lingkungan
3. Jika tercemar akan menyebabkan kerusakan ekosistem
4. Stratifikasi lapisan akuatik sangat pendek, sehingga perbedaan pada tiap lapisan sangat tipis.
Jenis Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua di antaranya,
1. Berdasarkan Keadaan Air
Ekosistem air tawar berdasarkan keadaan air dibedakan menjadi 2 di antaranya,
a. Perairan Tenang
Perairan tenang yaitu danau dan rawa. Ekosistem danau adalah sebuah cekungan besar yang terisi oleh air. Danau dapat terbentuk akibat dari aktivitas gunung api. Selain itu danau juga dapat terbentuk akibat sedimentasi yang memotong jalur sungai. Danau biasanya berukuran sangat luas. Sehingga memiliki banyak makhluk hidup di dalamnya.
Rawa- rawa adalah salah satu ekosistem perairan yang tenang. Rawa adalah genangan air yang terjadi di dataran yang cekung. Genangan air ini dapat bersifat musiman, akibat hujan dan luapan air sungai, atau permanen akibat lokasinya yang dekat dengan sumber air. Rawa- rawa biasanya berada di dataran rendah.
b. Perairan Mengalir
Perairan yang mengalir yaitu sungai. Ekosistem sungai adalah aliran air yang ada di permukaan bumi. Sungai mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran sungai mengalir dan berhenti di laut. Sungai adalah salah satu sumber air terbesar di bumi. Air sungai termasuk air tawar, sehingga ikan yang dapat hidup di sungai adalah ikan air tawar seperti ikan nila, ikan gurami, atau ikan lele.
2. Berdasarkan Daerahnya
Ekosistem air tawar berdasarkan daerahnya dibagi menjadi 3 di antaranya,
a. Zona Litoral
Zona litoral adalah daerah-daerah yang berada di dekat tepi. Zona litoral ini adalah salah satu zona ekosistem air tawar yang mendapatkan cahaya matahari paling banyak di antara zona-zona lainnya. Karena itulah zona perairan mengalir ini juga sering disebut sebagai zona foton atau zona cahaya.
Karena banyaknya cahaya yang didapatkan, maka organisme yang hidup di zona ini juga semakin beragam. Semakin beragamnya organisme yang hidup maka interaksi yang terjadi juga semakin bervariasi.
b. Zona Limnetik
Zona limnetik adalah wilayah akuatik yang terletak di bagian bawah dari zona litoral. Jika digambarkan maka zona limnetik ini berada cukup dalam dari permukaan air.
Jika dibandingkan dengan zona litoral, jumlah atau intensitas cahaya matahari yang didapatkan di daerah limnetik ini tidak sebanyak pada zona litoral, namun masih bisa tertembus oleh sinar matahari. Organisme yang bisa hidup pada zona ini misalnya kelompok-kelompok alga (fitoplankton) dan jenis udang-udangan (zooplankton).
c. Zona Profundal
Zona ini terletak lebih dalam dari zona limnestik dan bisa dibilang merupakan zona terdalam dari zona ekosistem perairan mengalir. Karena letaknya yang sangat dalam, maka cahaya matahari pun sangat sulit menembus zona ini. Maka dari itulah zona ini juga disebut sebagai zona afotik.
Zona profundal menjadi tempat berkumpulnya bangkai dari organisme dari dua zona di atasnya yang sudah mati. Akibat keterbatasan cahaya matahari yang masuk, maka jenis organisme yang bisa hidup di zona ini juga hanya berupa mikroba dekomposer atau pengurai. Mikroba-mikroba ini bertugas menguraikan bangkai-bangkai tersebut dengan bantuan oksigen terlarut yang ada di dalam air.
Dari berbagai sumber
Post a Comment