Danau Vulkanik: Pengertian, Ciri, Proses Pembentukan, dan Contohnya
Danau Vulkanik |
Pengertian Danau Vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk dari fenomena vulkanik. Ketika gunung berapi meletus, kemudian terbentuk kawah yang luas di puncaknya. Ketika kawah tersebut terisi oleh air hujan, maka kawah tersebut akan menjadi danau. Contoh danau macam ini antara lain danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.
Danau vulkanik umumnya merupakan sebuah kawasan perairan di dalam sebuah kawah vulkanik (danau kawah) meskipun juga dapat meliputi sejumlah besar lava yang mencair yang terisi dalam sebuah kawah vulkanik aktif (danau lava) dan kawasan perairan yang timbul akibat guguran lava, guguran piroklastik atau lahar di kawasan-kawasan lembah.
Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk secara alamiah akibat letusan gunung berapi (vulkanik) dan membentuk cekungan yang besar dan mengandung bahan-bahan dari perut bumi seperti belerang dan panas bumi atau geothermal. Selain itu, danau vulkanik memiliki sumber air panas yang kedalamannya sangat bervariasi.
Dibandingkan dengan danau tektonik, danau vulkanik sedikit lebih dangkal dan kualitas airnya dipengaruhi aktivitas gunung berapi itu sendiri. Saat gunung berapi mengalami reaksi dari dalam atau saat akan mengalami erupsi, kualitas air danau vulkanik akan banyak mengandung gas sulfur atau belerang dan sangat berbau.
Ciri Danau Vulkanik
1. Berada di kawasan gunung berapi. Ciri pertama yang dimiliki oleh danau vulkanik adalah keberadaannya di kawasan gunung berapi. Hal ini jelaslah pasti karena melihat asal usul dari danau vulkanik sendiri. biasanya danau vulkanik berada di bagian puncak dari gunung berapi.
2. Terbentuk pasca terjadi erupsi gunung api. Sesuai dengan pengertiannya, bahwa ciri yang paling kental adalah danau vulkanik terbentuk setelah adanya peristiwa erupsi atau gunung berapi meletus dan mengeluarkan material yang dikandungnya.
3. Airnya terisi secara alami. Ciri selanjutnya adalah bahwa air yang berada di danau vulkanik terisi karena proses alam, bukan karena upaya manusia. misalnya terisi oleh air hujan maupun mata air yang ditemukan di daerah tersebut.
4. Biasanya mengandung belerang. Biasanya di gunung kita akan mudah menjumpai belerang. Sehingga kemungkinan air yang ada di danau vulkanik ini juga mengandung belerang.
Proses Terbentuknya Danau Vulkanik
Proses pembentukan danau vulkanik dibagi menjadi tiga tahapan di antaranya,
1. Kaldera gunung berapi yang runtuh akibat adanya erupsi yang sangat besar. Kemudian menyebabkan kaldera tersebut terbentuk dan menggambarkan morfologi rekahan cincin dan menjadi pusat dari deposisi sedimen berikutnya. Kaldera merupakan kawah vulkanik gunung berapi yang memiliki ukuran yang sangat besar. Kaldera biasanya dikelilingi oleh sisi-sisi yang agak curam.
2. Sedimen subaerial, longsoran, dan debris fans terakumulasi di dalam permukaan dasar dan bagian tepi kaldera.
3. Pengisian sedimen danau terbentuk ketika erupsi dan vulkanisme aktif, sehingga sedimentasi yang dihasilkan lebih tinggi. Selama proses ini, dinding kaldera akan erosi. Hal ini menyebabkan danau menjadi lebih luas, sedangkan tepian danau dangkal. Setelah erupsi berhenti, maka endapan sedimen turbidit akan mendominasi proses sedimentasi.
Sedimen turbidit merupakan sedimen yang dihasilkan dari endapan langsung dari arus turbid. Danau vulkanik sering kali disebut juga dengan danau kawah. Secara umum, danau vulkanik ini terdiri dari dua komponen utama di antaranya,
a. Crater rim, yaitu dinding kawah sebagai penutup danau.
b. Crater sediments, yaitu endapan sedimen hasil rombakan batuan sekitar sebagai dasar danau.
Danau vulkanik airnya bersifat menggenang tidak mengalir, hal ini disebabkan karena danau hanya membentuk kubangan saja.
Contoh Danau Vulkanik di Indonesia
1. Danau Maninjau
Terdapat di Provinsi Sumatera Barat, secara astronomis danau ini terletak pada 0˚12’26,62’’ LS – 0˚25’02,80’’ LS dan 100˚07’43,74’’ BT – 100˚16’22,48’’ BT yang berada di wilayah Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Danau ini terletak di atas ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas permukaan danau ini adalah 97.375.000 m¬2, dengan panjang maksimal sekitar 16,469 meter, dan lebar maksimum adalah 7.500 meter. Volume air yang ada di danau ini adalah 10.226.001.629 m3 dengan kedalaman rata-rata adalah 105 meter dan luas tangkapannya adalah sebesar 13.260 hektar.
2. Danau Tondano
Terletak di Kota Tondano, Provinsi Sulawesi Utara yang berada di antara Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, dan Gunung Masarang.
3. Danau Gunung Tujuh
Berada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Sumatera. Secara astronomis, danau ini terletak pada 1˚42’23’’ LU dan 101˚24’42’’ BT yang terletak di kawasan Gunung Tujuh. Danau ini bernama Danau Gunung Tujuh karena dikitari oleh sejumlah tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo, Gunung Hulu Sangir, Gunung Madura Besi, Gunung Lumut, Gunung Selasih, Gunung Jar Panggang, dan Gunung Tujuh itu sendiri.
4. Danau Segara Anakan
Danau ini terletak di Gunung Rinjani.
5. Danau Kelimutu
Danau ini terletak di Nusa Tenggara dan memiliki warna air danau yang berwarna-warni.
6. Danau Telaga
Danau ini terletak di Pegunungan Dieng yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.
7. Danau Toba
Terletak di Provinsi Sumatera tepatnya di Kabupaten Samosir dan merupakan danau vulkanik terbesar di Indonesia. Danau Toba berada pada ketinggian 905 meter di atas permukaan air laut yang memiliki panjang sekitar 275 Km dan lebar sepanjang 150 Km. Luas danau ini mencapai 1.130 km2. Danau ini terbentuk akibat aktivitas vulkanis sekitar 73.000 – 75.000 tahun yang lalu.
8. Danau Tolire
Terletak di Gunung Gamalama di Pulau Ternate yang secara astronomis terletak di 127,29˚ BT – 127,39˚ BT dan 0,75˚ LU – 0,87˚ LU. Danau ini memiliki diameter yang relatif kecil yaitu hanya sekitar 11 Km dengan luas area yaitu 76 km2.
Dari berbagai sumber
Post a Comment