Bencana Alam Hidrologi: Pengertian dan Contohnya
Bencana Alam Hidrologi |
Pengertian Bencana Alam Hidrologi
Bencana hidrologi adalah bencana yang diakibatkan oleh air bumi yang menyebabkan kerusakan baik oleh kualitas, pergerakan, hingga distribusi air. Semua pergerakan, perubahan bentuk, kualitas, siklus hidrologi hingga bencana alam yang berkaitan dengan air masuk ke dalam pembahasan hidrologi.
Contoh Bencana Alam Hidrologi
Contoh dari bencana alam hidrologi di antaranya,
1. Banjir
Di Indonesia, banjir banyak disebabkan oleh hujan yang berlangsung dalam jangka waktu lama, bisa berjam – jam bahkan berhari – hari. Sehingga air yang ditampung (tidak hanya di sungai saja namun juga tempat penampungan air lain seperti danau atau rawa – rawa) menjadi bertambah hingga tidak mampu lagi untuk ditampung.
Akibatnya air tersebut keluar bahkan menyebar hingga ke beberapa daerah yang berada dekat dengan sumber penampungan. Jika sudah begitu banjir tidak dapat dihindari oleh warga yang tinggal di sekitar sumber penampungan air, terutama bagi yang tinggal dekat dengan aliran sungai.
Salah satunya yaitu banjir bandang. Banjir bandang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi di dataran berpermukaan rendah. Sehingga air yang berada di daerah tersebut sudah mencapai titik jenuh hingga tidak dapat diserap lagi oleh air. Akibatnya air dalam tanah keluar dan datang secara tiba – tiba dan dalam waktu singkat, namun kerugian yang dihasilkan sangatlah besar.
2. Tanah Longsor
Tanah longsor dapat disebabkan oleh faktor lain, namun paling sering disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Tanah longsor biasa terjadi di daerah dataran tinggi terutama lereng bukit atau gunung dan saat bersamaan hujan deras sedang terjadi.
Jika hujan terus berlangsung secara terus menerus, tanah di sekitar lereng akan menjadi lunak dan tergerus oleh limpasan aliran air hujan. Akibatnya tanah tidak mampu lagi bertahan dari air hujan ditambah adanya gaya gravitasi tanah menjadi turun atau longsor.
3. Tsunami
Salah satu bencana alam yang patut diwaspadai bagi negara yang berada di sekitar pertemuan lempeng bumi yaitu tsunami. Tsunami terjadi akibat adanya pergerakan lempeng bumi yang berada di dasar laut. Akibat pergerakan lempeng tersebut terjadilah gempa bumi hingga air laut yang berada di atasnya ikut bergerak hingga gerakan air tersebut mencapai daratan.
Peristiwa tersebut pernah terjadi di Aceh pada tanggal 24 Desember 2004 dan menewaskan ribuan korban jiwa. Tidak hanya gempa bumi saja, ternyata tsunami juga disebabkan oleh adanya letusan gunung berapi seperti yang terjadi di Selat Sunda pada tanggal 22 Desember 2018.
Saat itu Gunung Anak Krakatau sedang erupsi dan beberapa bagian gunung longsor masuk ke laut akibatnya muncullah gelombang hingga berubah menjadi tsunami saat mendekati daratan.
4. Genangan Air
Berbeda dengan banjir, genangan air diakibatkan oleh adanya penyumbatan atau masalah pada saluran drainase. Sehingga saat musim hujan tiba atau curah hujan tinggi, air hujan tidak dapat dialirkan dengan baik melalui saluran – saluran yang telah ada. Akibatnya air menjadi tergenang di beberapa tempat seperti jalanan bahkan bisa sampai ke perumahan warga.
Perbedaan lain dengan banjir yaitu genangan air akan lebih cepat surut atau kurang dari 1 x 24 jam, jika lebih dari itu dapat menjadi tanda bahwa banjir akan terjadi. Selain itu, tinggi genangan air tidak lebih dari 40 cm, namun sudah cukup untuk menghambat segala macam aktivitas terutama bagi warga yang tinggal di daerah perkotaan.
5. Letusan Limnik
Letusan limnik merupakan bencana yang terjadi akibat meletusnya gas karbondioksida secara mendadak dari dasar danau, dan nantinya membentuk awan gas yang dapat membahayakan makhluk hidup di sekitar danau.
Adanya gas karbondioksida, berasal dari aktivitas vulkanik ataupun dekomposisi materi organik yang ada di dasar danau. Jika gas tersebut semakin dalam danau, maka semakin tinggi pula tekanan di dasar danau dan semakin banyak juga karbondioksida yang larut di air.
Jika dalam danau sudah jenuh dengan gas karbondioksida, ditambah gempa bumi, maka aktivitas vulkanik atau ledakan membuat air yang jenuh tersebut bergerak naik ke atas. Ketika di atas tekanan sangat rendah dan tidak dapat menahan gas karbondioksida, maka muncullah gelembung-gelembung di permukaan danau secara bersamaan dan gas karbondioksida ikut meledak.
Dari berbagai sumber
Post a Comment