Batu Lanau: Pengertian, Pembentukan, dan Kegunaannya
Batu Lanau (Siltstone) |
Pengertian Batu Lanau
Batu lanau (siltstone) atau batu debu adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai ukuran butir pada kisaran lanau, lebih halus dari batu pasir dan lebih kasar dari batu lempung. Meskipun sering tertukar dengan istilah serpih (shale), batulanau tidak memiliki fisilitas dan laminasi yang khas dari shale.
Batulanau terbentuk di mana air, angin, atau endapan es membawa material berukuran lanau dan kemudian terakumulasi, terpadatkan dan tersementasi menjadi batuan. Partikel berukuran lanau biasanya disebut dengan lumpur. Lumpur dapat terakumulasi di cekungan sedimen di seluruh dunia.
Struktur sedimen pada batu lanau sering berupa layering, cross-bedding, ripple marks, dan kontak erosi. Selain itu, fosil juga banyak ditemukan di batuan ini yang dapat memberikan bukti lingkungan pengendapannya.
Batu lanau muncul dalam berbagai warna. Biasanya abu-abu, coklat, atau coklat kemerahan. Kadang juga berwarna putih, kuning, hijau, merah, ungu, oranye, hitam, dan lainnya. Warnanya disebabkan oleh komposisi butiran, komposisi semen yang mengikatnya, dan material pengotor yang dihasilkan pada saat kontak dengan air di bawah permukaan.
Pembentukan Batu Lanau
Lanau biasanya terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa berukuran pasir. Pemecahan secara alami melibatkan pelapukan batuan dan regolit secara kimiawi maupun pelapukan secara fisik melalui embun beku (frost) dan haloclasty. Proses utama melibatkan abrasi, baik padat (oleh gletser), cair (pengendapan sungai), maupun oleh angin.
Di wilayah-wilayah setengah kering produksi lanau biasanya cukup tinggi. Lanau yang terbentuk secara glasial (oleh gletser) dalam bahasa Inggris kadang-kadang disebut sebagai rock flour ("bubuk batu") atau stone dust ("debu batu"). Secara komposisi mineral, lanau tersusun dari kuarsa dan felspar.
Kata "lanau" sebenarnya tidak mengacu pada substansi tertentu. Lanau adalah kata yang digunakan untuk ukuran partikel granular. Partikel-partikel berukuran lumpur berkisar antara 0,00015 dan 0,0025 inchi, atau antara 0,0039 dan 0,063 milimeter. Ukuran lumpur berada di tengah-tengah antara lempung (tanah liat) dan pasir halus.
Butiran-butiran lumpur kasar dapat dilihat tanpa menggunakan kaca pembesar (loup) karena memiliki warna yang kontras. Lumpur tidak memiliki komposisi yang pasti. Ia biasanya merupakan campuran mineral lempung, feldspar, mika, dan kuarsa. Sebagian fraksi yang berukuran kasar pada lumpur biasanya terdiri atas butiran feldspar dan kuarsa.
Kegunaan Batu Lanau
Batu lanau memiliki sedikit kegunaan dan jarang menjadi target penambangan untuk digunakan sebagai bahan konstruksi atau bahan mentah industri. Ruang pori antar granular dalam batulanau terlalu kecil untuk digunakan sebagai akuifer yang baik.
Pemanfaatan utama dari batuan ini sebenarnya adalah dapat digunakan sebagai filler (pengisi) berkualitas rendah ketika bahan yang berkualitas tinggi tidak tersedia (sebagai alternatif). Kegunaannya sebagai filler sering dipakai pada industri migas.
Dari berbagai sumber
Post a Comment