Batu Gabro: Pengertian, Ciri, Proses Pembentukan, dan Kegunaannya
Batu Gabro |
Pengertian Batu Gabro
Gabro dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah batuan beku basa berwarna kehitam-hitaman. Gabro mengacu pada sekelompok besar batuan beku yang gelap, umumnya faneritik (kasar), mafik, dan intrusif yang secara kimia setara dengan basal. Gabro terbentuk ketika magma cair terperangkap di bawah permukaan bumi dan perlahan-lahan mendingin menjadi massa holokristalin.
Istilah "gabro" mulai digunakan ada tahun 1760-an untuk nama satu set jenis batuan yang ditemukan di ofiolit pada Pegunungan Apennini di Italia. Tahun 1809, ahli geologi Jerman bernama Christian Leopold von Buch memberi nama gabro (gabbro) berdasarkan nama dari sebuah desa yang bernama Gabbro di wilayah Rosignano Marittimo, Toskana.
Gabro merupakan batuan beku intrusif, berwarna gelap, dan tersusun atas kristal-kristal mineral yang berukuran kasar (coarse-grained). Batuan ini selalu berwarna hitam atau hijau gelap karena mineral utamanya adalah plagioklas dan piroksen.
Ciri Batu Gabro
Gabro terutama terdiri dari mineral yang kaya kalsium-plagioklas feldspar (biasanya labradorit atau bytownite) dan klinopiroksen (augit). Sejumlah kecil olivin dan ortopiroksen biasanya juga hadir di batuan ini. Tidak seperti banyak batuan beku lainnya, batuan ini biasanya mengandung sedikit kuarsa.
Di lapangan, gabro terlihat mirip dengan batu basalt, hal ini dikarenakan komposisi gabro sama dengan basalt. Perbedaan mendasar antara kedua jenis batuan ini adalah ukuran butir mineralnya. Lihat lebih lengkap mengenai ciri-ciri batu basalt.
Basalt adalah batuan beku ekstrusif yang mengalami pendinginan dengan cepat sehingga memiliki kristal yang lebih halus, sedangkan gabro adalah batuan beku intrusif yang mengalami pendinginan secara perlahan-lahan sehingga masih sempat terjadi pertumbuhan kristal.
Proses Pembentukan Batu Gabro
Proses pembentukan batuan berbeda- benda antara jenis batuan satu dengan yang lainnya. Hal ini juga tidak lepas dari yang namanya material pembentuk batuan tersebut. Seperti halnya batuan gabro yang terbentuk dari proses pendinginan lava atau magma yang keluar dari perut Bumi. Kebanyakan orang mengemukakan bahwa kerak samudera tersusun oleh batuan basal yang melimpah.
Namun ternyata batuan basalt yang berada di dasar samudera tersebut hanya tipis, di bawahnya justru akan kita temukan kandungan batuan gabro yang melimpah. Hal ini karena di permukaan kerak samudera, lava akan mengalami pendinginan yang cepat maka dari itulah mineral yang terbentuk akan berukuran kecil.
Sementara di bawahnya, mineral akan lebih cepat berkembang karena proses pendinginan yang lambat. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya batuan gabro, yakni karena pendinginan lava atau magma yang melambat sehingga memberikan kesempatan pada mineral untuk berkembang.
Kegunaan Batu Gabro
Dalam industri batu interior, gabro dikenal dengan nama "granit hitam", yang biasa digunakan sebagai ubin lantai, batu nisan, dan "facing stone". Gabro juga digunakan pada banyak proyek konstruksi, biasa disebut sebagai "base material constructions".
Penggunaan gabro yang paling umum dalam konstruksi adalah sebagai agregat (hasil crushed stone). Gabro yang dihancurkan biasanya dipakai pada pembangunan jalan, kereta api, dan landasan konstruksi bangunan.
Batuan gabro kadang-kadang mengandung sejumlah mineral logam yang bernilai ekonomis. Gabro mengandung sejumlah besar mineral ilmenit yang dapat ditambang sebagai penghasil logam titanium. Terkadang gabro dapat bertindak sebagai batuan sumber (source rock) dari nikel, kromium atau platinum.
Dari berbagai sumber
Post a Comment