Batu Breksi: Pengertian, Proses Pembentukan, Morfologi, Jenis, dan Kegunaannya

Table of Contents
Pengertian Batu Breksi
Batu Breksi

Pengertian Batu Breksi

Breksi adalah batuan yang terdiri dari fragmen-fragmen mineral rusak atau batuan yang disemen secara bersama-sama oleh matriks berbutir halus yang dapat mirip dengan atau berbeda dari komposisi fragmen. Breksi memiliki bentuk menyudut.

Kata breksi berasal dari bahasa Italia, yang berarti "lepasan kerikilan" atau "batuan yang dibuat oleh kerikilan yang tersemen". Sebuah breksi mungkin memiliki berbagai asal yang berbeda, sesuai dengan penamaannya seperti breksi sedimen, breksi tektonik, breksi beku, breksi impact, dan breksi hidrotermal.

Proses Terbentuknya Batu Breksi

Bentuk batu breksi tidak teratur, sudut fragmen berupa batuan atau hancuran mineral akan terlihat menumpuk. Lokasi yang mungkin untuk pembentukan breksi adalah di bagian bawah sebuah singkapan, di mana puing-puing pelapukan mekanik menumpuk.

Selanjutnya hasil pelapukan mekanik tersebut akan terbawa oleh aliran dan terendapkan dekat dengan singkapannya, contohnya seperti kipas aluvial. Beberapa breksi membentuk deposit "debris flow".

Bentuk sudut dari fragmen yang "angular" menjelaskan bahwa mereka belum tertransportasi terlalu jauh dari sumbernya. Setelah deposisi, fragmen akan terikat dengan semen mineral atau dengan matriks yang mengisi ruang antara fragmen.

Morfologi Batuan Breksi

Batuan breksi mengandung banyak komposisi material. Komposisi ini ditentukan oleh fragmen-fragmen mineral dari mana batuan itu berasal. Selain itu, variasi mineral dalam batuan breksi juga dipengaruhi oleh iklim tempat berlangsungnya pengendapan fragmen-fragmen itu menjadi batuan breksi. Komposisi batuan breksi biasanya tersusun dari mineral rijang, granit, kuarsa, batu gamping dan lain-lain.

Batuan breksi tersusun dari fragmen-fragmen bersifat koarse yang terbentuk dari pengendapan fragmen-fragmen sisa batuan beku bersifat kerakal. Yaitu fragmen mineral yang diameternya antara 2 sampai 256 mm. Fragmen-fragmen ini membentuk pola meruncing (angular) yang dapat dikenali sebagai ciri-ciri batuan breksi.

Pada umumnya, batuan breksi dapat dikenali dengan penampakan morfologi berwarna hijau kekuningan atau coklat keputih-putihan. Selain itu butiran-butiran fragmen penyusun batuan breksi juga terlihat jelas.

Jenis-Jenis Batuan Breksi

Terdapat lima jenis batuan breksi berdasarkan sifat-sifat kimia dan proses pembentukannya di antaranya,
1. Batuan Breksi Sedimentary
Batuan breksi sedimentary adalah jenis batuan breksi yang terbentuk sudut-sudut subangular yang dipengaruhi oleh pergerakan acak dari fragmen-fragmen endapan. Fragmen-fragmen penyusun batuan breksi sedimentary belum bergerak terlalu jauh dari intinya, hal ini bisa dilihat pada sudut-sudut fragmennya yang berbentuk angular.

Batuan breksi sedimentary biasanya ditemukan di sepanjang aliran sungai. kekuatan aliran sungai tempatnya berada berpengaruh pada ukuran butiran fragmen yang menyusun batuan breksi.

2. Batuan Breksi Tektonik (Fault)
Batuan breksi fault terbentuk karena benturan yang terjadi antara dua blok batuan yang terbawa arus sehingga saling menghantam. Fragmen-fragmen dari kedua batuan itu kemudian mengendap dan bersatu membentuk batuan breksi fault.

3. Batuan breksi igneous (beku)
Batuan breksi igneous adalah jenis batuan sedimen yang terbentuk langsung dari pengendapan batuan beku akibat aktivitas magma, baik intrusi maupun ekstrusi. Karena itu batuan breksi igneous terbagi menjadi dua bagian di antaranya,
a. Batuan breksi vulkanik, terbentuk karena proses ekstrusi magma melalui letusan gunung merapi eksplosif
b. Batuan breksi intrusif, terbentuk karena proses intrusi magma

4. Batuan breksi Impact
Batuan breksi impact terbentuk akibat hantaman meteorid yang menimpa permukaan bumi. Karena itu biasanya ditemukan pada kawah-kawah di lokasi jatuhnya meteor. Batuan breksi bisa terbentuk di permukaan atau di lapisan bawah kawah. Contohnya adalah batuan breksi Neugrond yang terbentuk karena hantaman meteor Neugrond.

5. Batuan breksi Hydrothermal
Batuan breksi hydrothermal terbentuk di bawah kerak bumi yang memiliki suhu sekitar 150 sampai 350 derajat celcius.  Proses pengendapan ini disebabkan oleh aktivitas seismik atau vulkanik yang menyebabkan kekosongan di rongga bawahnya. Kekosongan ini kemudian dialiri fragmen-fragmen sisa letusan yang mengalir berbentuk air panas kemudian membeku menjadi batuan breksi.

Kegunaan Batu Breksi

Manfaat yang menjadi kegunaan dalam batu breksi di antaranya,
1. Ornamen
Breksi memiliki komposisinya yang bervariasi, sehingga tampilannya menarik. Batu breksi dapat dimanfaatkan dalam pembuatan permata dan elemen arsitektur. Istana Minoan Knossos di Kreta, dibangun sekitar 1800 SM, tiang-tiangnya terbuat dari breksi.

2. Bahan membuat patung
Konteks seperti ini bisa dilihat pada orang-orang pada zaman Mesir kuno menggunakan breksi untuk membuat patung. Salah satu contoh yang paling terkenal sampai dengan saat ini adalah patung dewi Tawaret di British Museum.

3. Bahan bangunan
Bangsa Romawi menganggap breksi sebagai batu berharga dan menggunakannya untuk membangun gedung, kolom, dan dinding umum. Pantheon yang berada di Roma sendiri menampilkan pilar yang terbuat dari pavonazzetto, yaitu sejenis breksi dengan pola yang menyerupai bulu merak.

4. Elemen dekoratif dan perhiasan
Dalam budaya modern, batuan breksi bukan hanya digunakan untuk elemen dekoratif dan perhiasan. Alasannya karena kata “breksi” digunakan sebagai nama dagang untuk sekelompok produk batu berdimensi dengan pola bersudut putus-putus.

Nama-nama seperti “Breccia Oniciata,” “Breccia Pernice,” dan “Breccia Damascata” dipotong dan dipoles menggunakan batugamping dan kelereng yang memperlihatkan pola bersudut yang patah-patah. Breksi ini digunakan sebagai batu arsitektural untuk pelapis interior bangunan, ubin, kusen jendela, dan aplikasi dekoratif lainnya.

5. Pengisi/pangkalan jalan
Breksi terkadang digunakan pula sebagai bahan pengisi atau pangkalan jalan di mana persyaratan teknisnya minimal. Batu yang satu ini jarang digunakan dalam proyek penting karena komposisi, tingkat sementasi dan kompetensinya sangat bervariasi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment