Bahan Baku Industri di Indonesia: Potensi dan Persebarannya
Bahan Baku Industri di Indonesia |
Bahan Baku Industri di Indonesia
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku serta barang setengah jadi menjadi barang-barang yang bernilai lebih tinggi termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri (Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian).
Indonesia memiliki banyak sekali kandungan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Karena dilalui jalur pegunungan yang aktif, menjadikan tanah Indonesia bukan hanya subur, tetapi juga kaya akan bahan tambang.
Baca Juga: Pengertian Bahan Baku, Faktor, dan Jenisnya
Perkebunan dan hutan sebagai bagian dari sumber penyedia bahan industri mendapatkan manfaat yang sangat besar dari letak Indonesia. Matahari dan hujan yang berlimpah sepanjang tahun, serta kontur tanah yang bermacam-macam menyebabkan tanah Indonesia bisa ditanami berbagai macam tumbuhan, bahkan yang berasal dari negara lain.
Demikian, pertumbuhan industri yang pesat di Indonesia ini didorong oleh beberapa faktor, seperti kekayaan alam yang tersebar, kekayaan alam yang melimpah, penduduk yang banyak, terbuka untuk penanaman modal, UU penanaman modal asing di Indonesia, keanggotaan Indonesia dalam Badan-badan Internasional maupun regional.
Potensi dan Persebaran Bahan Baku Industri di Indonesia
Potensi dan persebaran bahan industri dari alam Indonesia yang digunakan untuk bahan baku industri di antaranya,
1. Pertanian
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Menurut Austin (1981), agroindustri adalah perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan).
Baca Juga: Pengertian Agribisnis, Ruang Lingkup, Aspek, Fungsi, dan Prospeknya
Proses yang digunakan mencakup perubahan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya.
Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen. Industri agro perlu dikembangkan di Indonesia mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA terutama pertanian dalam arti luas.
Untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas pertanian perlu dikembangkan industri yang berbasis pertanian terutama industri hilir dari komoditas pertanian dan juga perbaikan kegiatan off-farm untuk peningkatan effisiensi yang berhubungan dengan faktor produksi.
Pengembangan agro industri di Indonesia terbukti mampu membentuk pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, agroindustri ternyata menjadi sebuah aktivitas ekonomi yang mampu berkontribusi secara posistif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Selama masa krisis, walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif, agroindustri mampu bertahan dalam jumlah unit usaha yang beroperasi. Industri argo tidak hanya dapat diimplementasikan dalam skala besar, tetapi juga dapat diimplementasikan untuk pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) terutama di desa-desa.
Idealnya KUD (Koperasi Unit Desa) dapat dijadikan koperasi agroindustri untuk peningkatan nilai tambah komoditas di desa tersebut. Komoditas hasil pertanian Indonesia yang sudah menembus pasar internasional mandiri di antaranya minyak nilam dan minyak atsiri, kopi, cokelat, dan minyak kelapa sawit.
2. Perkebunan
a. Tebu
Tebu di Indonesia banyak ditanam di daerah Pasuruan, Besuki, Banyumas, Yogyakarta, Kedu, Karanganyar, Kediri, Sulawesi Selatan. Tebu digunakan sebagai bahan baku gula. Ampas berupa batang tebu yang kering digunakan sebagai bahan pembuatan kertas.
Cara pengolahan tebu adalah setelah dipanen, tebu dibawa ke pabrik dan langsung dipres sampai keluar airnya. Air tebu dimasak sehingga sebagian airnya menguap dan terbentuklah endapan gula yang kental. Apabila dipanaskan terus, gula tersebut akan membentuk bongkahan dan kering.
Kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengkristal sehingga gula tersebut akan pecah dengan sendirinya menjadi Kristal-kristal kecil seperti kubus. Gula tersebut berwarna putih kekuningan. Untuk menjadikan gula putih bersih dengan cara diasapi dengan asap belerang
Baca Juga: Sulfur (Belerang)
b. Karet
Daerah persebaran karet di Indonesia meliputi Jatim, Jabar, Langkat, Deli Serdang, Kisaran, Lampung, dan Nangroe Aceh Darussalam. Pemanfaatan karet terkait dengan mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, conveyor belt, sabuk transmisi, dock
c. Kelapa
Kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng, margarin, dan santan. Daerah persebaran tanaman kelapa di Indonesia adalah Minahasa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Nusa Tenggara.
d. Kelapa sawit
Kelapa sawit digunakan sebagai bahan pembuatan minyak goreng. Daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia berada di Sumatra Utara, Aceh, Riau, Jambi, Lampung, Bengkulu, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Irian.
e. Kopi
Tanaman kopi berasal dari Arabia dan Etiopia. Jenis tanaman kopi mencakup Kopi Arabika, Kopi Liberika (dari Angola), dan Kopi Robusta (dari Etiopia). Kopi yang ditanam di Indonesia umumnya berasal dari Robusta yang tumbuh di daerah dengan ketinggian 0-1.000 m.
Perkebunan kopi terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, dan Palembang, Minahasa, dan Toraja. Saat ini, luas perkebunan kopi di Indonesia mencapai kurang lebih 1.042.141 hektare . Setiap tahun Indonesia mengekspor 370.000 ton kopi.
f. Teh
Tanaman teh ditanam pertama kali di Indonesia pada tahun 1828 di Bogor dan dibawa oleh Jacobson. Daerah persebaran teh di Indonesia meliputi Sukabumi, Garut, Wonosobo, Ambarawa, Bengkulu, Pematang Siantar, dan Sumatera Barat.
Indonesia merencanakan 80% hasil teh dipasarkan ke luar negeri dan sisanya untuk keperluan dalam negeri. Daerah pemasaran teh ialah Singapura, Pakistan, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Jerman. Saat ini negara pengimpor teh Indonesia adalah Pakistan, yaitu sebesar 26,7 ribu metrik ton senilai US$ 29,9 juta.
g. Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh subur di Kepulauan Maluku. Pada mulanya, bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) datang ke Indonesia untuk memperoleh rempah-rempah.
Daerah persebaran cengkeh di Indonesia meliputi Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Sulut, Sulsel, Bali, Maluku. Pada saat ini cengkeh digunakan sebagai bahan makanan sekaligus bahan tambahan industri parfum.
h. Kakao
Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam bahasa keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja.
Daerah penghasil cokelat di Indonesia terdapat di Jawa Tengah (Semarang, Pekalongan), Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.
i. Lada
Lada merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar. Lada banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur yang sekarang sudah dimanfaatkan dari sektor industri.
Persebaran tanaman ini di Indonesia ada di Sumatera Selatan, Lampung, Bangka, dan Belitung. Salah satu hasil industri lada adalah ladaku yang diproduksi oleh PT Motasa Indonesia.
j. Tembakau
Produksi tembakau di Indonesia cukup melimpah. Kawasan yang menghasilkan tembakau adalah Bojonegoro, Deli Serdang, Langkat, Garut, Pemalang, Karanganyar, Temanggung, DIY, Jember, Kediri, Mojokerto, Bondowoso, Klaten, dan Medan. Tembakau merupakan bahan baku dari rokok. Rokok merupakan penyumbang devisa tertinggi di Indonesia.
3. Hutan
Hutan Indonesia merupakan kekayaan alam yang sangat potensial sebagai modal dasar pembangunan nasional. Salah satu manfaatnya adalah sebagai penyuplai bahan baku untuk industri perkayuan. Hutan Produksi adalah suatu areal hutan yang sengaja dipertahankan sebagai kawasan hutan dan berfungsi untuk menghasilkan atau memproduksi hasil hutan bagi kepentingan masyarakat, dibidang industri dan ekspor.
Hutan ini ditentukan dengan batas-batas suatu HPH (Hak Penguasaan Hutan) dan dikelola untuk menghasilkan kayu. Dengan pengelolaan yang baik, tingkat penebangan diimbangi dengan penanaman kembali dan pertumbuhan ulang sehingga hutan terus menghasilkan kayu secara lestari. Secara praktis, hutan-hutan di kawasan HPH sering di balak secara berlebihan dan kadang ditebang habis.
Indonesia memiliki kawasan hutan produksi yang sangat luas, meliputi Hutan produksi Terbatas 27.687 Ha, Hutan Produksi Tetap 28.897 Ha, dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi 15.525 Ha (bps.go.id). Hutan ini memproduksi kayu, rotan, getah (damar, jelutung), kemenyan dan lain sebagainya.
4. Laut
Selain ikan laut, perairan Indonesia juga memiliki potensi lain di antaranya,
a. Indonesia sejak dahulu dikenal dengan mutiaranya, yang di dapat di sekitar Kepulauan Aru
b. Indonesia telah membudidayakan kerang laut.
c. Indonesia kaya akan taman laut, seperti di sekitar Laut Banda dan di sebelah utara Sulawesi Utara yang bisa dikembangkan menjadi daerah wisata laut yang banyak menarik wisatawan domestik maupun wisatawan asing dan sangat populer untuk pengembangan olahraga menyelam.
d. Pada akhir-akhir ini ditemukan bahwa dasar laut Indonesia di beberapa daerah mengandung minyak bumi. Terdapat pengeboran lepas pantai seperti di lepas pantai Sumatera, Jawa, Madura dan beberapa daerah lain.
Hasil Laut
Garis pantai Indonesia yang sangat panjang menyediakan kondisi ideal untuk peternakan ikan dan air payau, sementara danau dan kolam memberikan sumber yang banyak untuk kultivasi air tawar. Peternakan ikan laut di keramba terapung di lepas pantai adalah wilayah yang membutuhkan perhatian yang lebih dekat.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran dana untuk membatu peternak ikan kecil dan telah meminta bantuan perusahaan dan organisasi asing untuk memodernisasi sektor ini. Komoditas aquakultur Indonesia termasuk berbagai jenis ikan, udang dan rumput laut.
5. Tambang
Barang tambang dan persebarannya meliputi di antaranya,
a. Minyak bumi
Terdapat banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak di antaranya,
a) Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
b) Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
c) Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
d) Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
e) Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo).
b. Bauksit (bijih aluminium). Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
c. Batu bara. Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono).
d. Besi. Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
e. Timah. Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).
f. Emas. Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua).
g. Tembaga. Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura).
h. Nikel. Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako).
i. Marmer. Ditambang dari daerah Jawa Timur (Tulungagung), Lampung, Makassar, Timor.
j. Mangan. Ditambang dari daerah Yogyakarta (Kliripan), Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Kalimantan Selatan (Martapura).
k. Aspal. Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
l. Belerang. Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang).
m. Yodium. Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
Dari berbagai sumber
Post a Comment