Sistem Informasi Geografis (SIG): Pengertian, Komponen, Fungsi, Tugas, Tahapan, dan Analisis Data
Sistem Informasi Geografis (SIG) |
Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan dari Sistem, Informasi, dan Geografis. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem yang menyajikan, mengumpulkan data atau informasi terkait geografi. Data Sistem Informasi Geografis (SIG) berisikan fakta permukaan bumi secara lengkap, meliputi topografi, jenis tanah, hidrologi, budaya, keadaan geologi, hingga iklimnya. Wujud data ini kemudian disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta yang berfungsi sebagai basis data.
Baca Juga: Pengertian Tanah, Profil, Karakteristik, Sifat, Komponen, Pembentukan, Proses, Jenis, Manfaat, dan Pencemarannya
Pengertian lain menyebutkan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memanipulasi, menganalisis, menyimpan informasi geografis. Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG), seluruh data yang ada pada suatu wilayah dapat dianalisis, disimpan, dimanipulasi, melalui komputer. Teknologi komputer sendiri mampu menangani berbagai informasi secara cepat dan akurat sehingga Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis teknologi komputer menjadi pilihan bagi banyak pengguna pada saat ini.
Sistem Informasi Geografis (SIG) Menurut Para Ahli
1. Murai (1999), Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai suatu sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan, memasukkan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis hingga menghasilkan data dengan referensi geografis atau data geospatial, tujuannya mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan perencanaan penggunaan lahan, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, sumber daya alam, dan pelayanan umum lainnya.
2. Bernhardsen (2002), Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi sistem komputer yang kemudian digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini kemudian diimplementasikan juga dengan hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk verifikasi data, kompilasi, penyimpanan, akusisi, perubahan hingga pembaharuan data. Tak hanya itu ia juga berfungsi sebagai pemanggilan dan presentasi data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, hingga analisa data.
3. Gistut (1994) Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem yang kemudian dapat membantu suatu pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan karakteristik-karakteristik fenomena dan deskripsi-deskripsi lokasi yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem Informasi Geografis (SIG) mencakup teknologi dan metodologi yang kemudian diperlukan, di antaranya data spasial pada perangkat keras atau hardware, juga perangkat lunak (software) dan struktur organisasi
Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)
Subsistem dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) keduanya saling terhubung satu sama lain dan terintegrasi dengan sistem-sistem komputer. Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri terdiri atas 4 komponen pokok di antaranya,
1. Data
Data berfungsi sebagai data spasial dengan referensi kebumian dan keruangan yang kemudian akan diolah. Sesungguhnya terdapat dua jenis data yang kemudian akan mendukung Sistem Informasi Geografis (SIG) di antaranya,
a. Data Spasial
Data spasial merupakan data grafis yang dapat mengidentifikasi tampilan lokasi geografi dalam bentuk garis, titik, dan poligon. Data spasial ini sendiri diperoleh dari peta digital atau numerik yang disimpan. Selain itu titik berfungsi untuk menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik sendiri berfungsi menggambarkan kota pada suatu peta skala kecil, juga memberi penggambaran objek yang lebih spesifik pada suatu wilayah kota, misalnya saja pada pasar, jika pada peta skala besar.
Baca Juga: Pengertian Spasial dan Cirinya
Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta skala besar. Area, Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala besar.
Baca Juga: Skala Peta: Pengertian, Fungsi, Klasifikasi, dan Jenisnya
b. Data Atribut
Data atribut merupakan data berbentuk penjelasan yang setiap fenomenanya kemudian terjadi di permukaan bumi. Data atribut berfungsi menggambarkan berbagai gejala topografi sebab memiliki aspek kualitatif dan deskriptif. Karenanya data atribut akan berperan penting dalam menjelaskan berbagai objek geografi. Contohnya, pada atribut kualitas tanah yang terdiri dari status luas lahan, kepemilikan lahan, tingkat kesuburan tanah serta berbagai kandungan mineral di dalam tanah.
2. Perangkat Keras
Perangkat keras atau hardware pada Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai suatu perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam suatu sistem komputer. Perangkat keras pada Sistem Informasi Geografis (SIG) di antaranya sistem komputer yang mendukung analisis pemetaan dan geografi. Perangkat Keras pada Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri memiliki berbagai kemampuan dalam penyajian citra dengan kecepatan dan resolusi yang tinggi dan mampu mendukung operasi basis data bervolume besar dengan kurun waktu yang cepat.
Perangkat keras SIG sendiri terdiri dari beberapa bagian untuk mengolah data, menginput data, dan mencetak hasil proses. Pembagian berdasarkan proses pada perangkat SIG mulai dari Input data yaitu scanner, mouse, digitizer. Sementara olah datanya dilakukan oleh harddisk, RAM, VGA Card, processor, Output data yaitu plotter, printer, screening.
Baca Juga: Interpretasi Citra: Pengertian, Unsur, Ciri, dan Tahapannya
3. Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau software merupakan program yang digunakan dalam mengoperasikan Sistem Informasi Geografis (SIG), ia berfungsi melakukan proses penganalisaan, penyimpanan, visual data-data baik pada data spasial maupun non-spasial. Program yang dapat digunakan pada SIG sendiri mulai dari Arc/Info, Are View, ERDAS, dan ILWIS. Perangkat lunak yang harus ada pada komponen software SIG di antaranya,
a. Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa
b. Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
c. Database Management System (DBMS)
d. Alat untuk menganalisa data
Baca Juga: Pengertian Visualisasi Data, Tujuan, Tipe, dan Jenisnya
4. Manajemen
Manajemen sebagai salah satu perangkat dalam SIG yaitu pada SDM atau sumber daya manusia. Suatu proyek Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri hanya akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Karenanya SIG harus dikerjakan oleh mereka yang memiliki kemampuan dalam hal ini. Manusia sebagai pengguna SIG sendiri memiliki tingkat kemampuan yang berbeda mulai dari yang spesialis mendesain hingga pemeliharaan sistem dan pengguna SIG.
Terbagi menjadi tiga mulai dari staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik yang meliputi atialis juga programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas Sistem Informasi Geografis (SIG) secara keseluruhan.
5. Sumber Daya Manusia
Entitas SDM atau sumber data manusia kemudian akan mengoperasikan SIG. Manusia yang menjadi inti elemen dari SIG karena manusia adalah pengguna juga perencana SIG. Pengguna SIG sendiri memiliki berbagai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dimulai dari tingkat spesialis teknis yang tugasnya mengelola dan mendesain sistem, hingga pada pengguna yang menggunakan SIG dalam membantu berbagai pekerjaan sehari-hari.
Fungsi Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) ini memiliki banyak sekali manfaat di antaranya,
1. Inventarisasi Sumber Daya Alam
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai SDA, misalnya minyak bumi, batu bara, emas, besi, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui kawasan lahan potensial dan lahan kritis.
c. Untuk mengetahui kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
d. Untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan.
e. Untuk memantau daerah pasang surut guna mengembangkan lokasi pertanian atau kepentingan lain.
f. Untuk memetakan kesuburan tanah yang diperlukan dalam usaha pertanian.
2. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan dengan memanfaatkan SIG dapat dilakukan melalui analisis peta-peta tematik. Dengan analisis ini, kita dapat mengetahui kemampuan lahan. Sebagai contoh, perencanaan pembangunan terminal bus dapat memanfaatkan peta jaringan jalan, peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta trayek angkutan, maupun peta harga tanah.
3. Perencanaan Ruang
SIG bermanfaat sekali untuk perencanaan suatu wilayah. Pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan menggunakan SIG. SIG juga digunakan untuk mengetahui persebaran penduduk. Persebaran penggunaan lahan, baik untuk pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, maupun rumah sakit, seluruhnya juga menggunakan SIG.
Baca Juga: Persebaran Penduduk Tidak Merata: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Cara Menanggulanginya
4. Perencanaan Transportasi
Dalam bidang transportasi, pemetaan SIG digunakan untuk inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, serta analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaan.
5. Mitigasi Bencana
SIG dalam mitigasi bencana dapat digunakan untuk menentukan wilayah yang menjadi prioritas utama penanggulangan bencana. SIG juga digunakan untuk mengidentifikasi sumber bencana, menentukan lokasi sebagai tempat evakuasi, mengidentifikasi luas area yang terkena bencana, dan lain sebagainya.
Tugas Sistem Informasi Geografis (SIG)
Tujuan utama Sistem Informasi Geografis (SIG) diantaranya adalah Input Data, dimana sebelum data geografis kemudian digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), data tersebut kemudian harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas kepada foto dalam bentuk digital atau disebut juga dengan digitizing.
Sistem Informasi Geografis (SIG) modern sendiri berfungsi melakukan berbagai proses ini secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi scanning, tugas utama lain di antaranya,
1. Pembuatan Peta
Proses pembuatan peta dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) lebih fleksibel dibanding dengan pendekatan kartografi otomatis atau cara manual. Prosesnya kemudian diawali dengan pembuatan database. Peta kertas sendiri dapat diubah ke bentuk digital serta informasi digital yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Peta yang dihasilkan sendiri dapat digunakan di berbagai skala serta menunjukkan berbagai informasi sesuai dengan karakteristik tertentu.
2. Manipulasi Data
Data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) kemudian akan membutuhkan manipulasi atau transformasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi ini kemudian menyediakan berbagai alat bantu untuk memanipulasi data serta menghilangkan berbagai data yang tidak dibutuhkan.
3. Manajemen File
Saat volume data kian besar dan jumlah data pengguna semakin banyak, maka solusi terbaik yang harus dilakukan ialah penggunaan DBMS atau database management system untuk membantu mengatur, menyimpan, dan mengelola data. Analisis query, pada Sistem Informasi Geografis (SIG) juga menyediakan berbagai kapabilitas dalam menampilkan alat bantu dan query untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri digunakan untuk menganalisis berbagai data geografis untuk melihat berbagai tren dan pola yang ada.
4. Tugas Lainnya
Memvisualisasikan hasil akhir dari tipe-tipe operasi geografis dalam bentuk peta atau graf. Peta sendiri sesungguhnya sangat efisien digunakan untuk menyimpan dan mengkomunikasikan berbagai informasi geografis. Namun saat ini Sistem Informasi Geografis (SIG) juga sudah mengintegrasikan berbagai tampilan peta serta menambahkan tampilan tiga dimensi, laporan, serta multimedia.
Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis (SIG)
Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis (SIG) mencakup tiga hal, yaitu masukan (input), proses, dan keluaran (output). Seluruh informasi atau data SIG pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi, dan dianalisis secara serentak melalui komputer.
Selain menggunakan proses komputerisasi, langkah manual juga dapat dilakukan meski kekurangannya ada pada waktu lebih lama dalam pemrosesannya. Tahapan kerja Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dilakukan di antaranya,
1. Input
Dalam kerja Sistem Informasi Geografis (SIG) mula-mula dibutuhkan data awal atau database, yaitu data yang dikumpulkan selama survei dimasukkan dalam komputer, atau peta-peta yang telah ada dilarik secara optis dan dimasukkan ke dalam komputer. Database dapat digunakan untuk pengelolaan lebih lanjut. Input atau data sendiri dapat diperoleh dari penelitian lapangan, peta, kantor pemerintah, dan data citra pengindraan jauh. Data sendiri dapat dibedakan menjadi dua di antaranya,
a. Data atribut merupakan data yang ada pada suatu lokasi atau keruangan. Atribut ini sendiri menjelaskan suatu informasi. Contohnya pada sawah, hutan, ladang, hingga kota. Data atribut sendiri dapat berupa kualitatif misalnya pada kekuatan pohon, dan kuantitatif misalnya pada jumlah pohon.
b. Data spasial merupakan data yang dapat menunjukkan lokasi, ruang, atau berbagai tempat di permukaan bumi. Data spasial ini sendiri disajikan dalam dua bentuk yaitu vektor dan raster
c. Bentuk raster sendiri disajikan dalam bentuk sistem grid atau bujur sangkar. Grid pada komputer ini disebut sebagai piksel atau sel. Setiap sel sendiri memiliki informasi dan koordinat. Koordinat titik ini sendiri merupakan titik perpotongan antara garis lintang dan bujur di permukaan bumi
d. Bentuk vektor sendiri disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Terdiri dari berbagai unsur garis, titik, dan poligon. Poligon sendiri merupakan serangkaian garis yang berhubungan dan kedua ujungnya kemudian saling bertemu sehingga memiliki bentuk yang tertutup. Titik akhir atau awalan poligon memiliki poligon tertutup sempurna atau nilai koordinat yang sama.
2. Proses
Proses dalam suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat berfungsi juga untuk memanipulasi, memanggil, serta menganalisis data yang tersimpan dalam suatu komputer. Jenis analisis data sendiri di antaranya,
a. Analisis lebar. Analisis yang mengolah data dari komputer, untuk kemudian menghasilkan daerah tepian sungai yang lebar
b. Analisis penjumlahan aritmatika. Analisis ini mengolah data di komputer, untuk kemudian menghasilkan penjumlahan. Analisis ini sendiri dapat digunakan untuk peta berklasifikasi yang kemudian akan menghasilkan klasifikasi baru.
c. Analisis garis bidang. Analisis pengolahan data ini dapat digunakan dalam penentuan region atau wilayah pada suatu radius tertentu. Contohnya dalam menentukan suatu daerah rawan gempa, rawan penyakit dan rawan banjir.
3. Output
Data yang telah dianalisis oleh Sistem Informasi Geografis (SIG) kemudian akan menginformasikan kepada pengguna data sehingga kemudian dapat dipakai sebagai dasar suatu pengambilan keputusan. Keluaran Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat berupa peta hardcopy atau peta cetak, rekaman soft copy atau display. Dengan keberadaan Sistem Informasi Geografis (SIG) kemudian setiap orang dapat membuat peta dan mengubah serta memodifikasinya dengan cepat dan kapan bioskop.
Selain itu pengguna Sistem Informasi Geografis (SIG) juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja contohnya pada pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia.
Analisis Data Sistem Informasi Geografis (SIG)
Analisis SIG dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan pengguna data seperti di antaranya,
1. Analisis Klasifikasi, adalah suatu proses mengelompokkan data keruangan (spasial). Contohnya dalam klasifikasi pola tata guna lahan untuk permukiman, pertanian, perkebunan, atau hutan berdasarkan analisis data.
2. Analisis Overlay, adalah proses untuk menganalisis dan mengintegrasikan (tumpang tindih) dua atau lebih data keruangan yang berbeda. Contohnya dalam analisis daerah rawan erosi dengan menggabungkan data ketinggian, jenis tanah dan kadar air.
3. Analisis Networking, analisis ini bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung. Analisis networking seringkali dipakai dalam sistem jaringan telepon, kabel listrik, pipa minyak atau gas, maupun pipa air minum atau saluran pembuangan.
4. Analisis Buffering, analisis ini menghasilkan penyangga berbentuk lingkaran atau poligon yang meliputi suatu objek sebagai pusatnya. Dengan menggunakan analisis buffering, kalian bisa mengetahui berapa parameter objek dan luas wilayahnya.
5. Analisis Tiga Dimensi, analisis ini digunakan untuk memudahkan pemahaman karena data divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi. Penerapannya bisa digunakan untuk menganalisis daerah yang rawan terkena bencana.
Dari berbagai sumber
Post a Comment