Revolusi Indonesia: Pengertian, Latar Belakang, Sejarah, dan Dampaknya

Table of Contents
Pengertian Revolusi Indonesia
Revolusi Indonesia

Pengertian Revolusi Indonesia

Revolusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perubahan ketatanegaraan (pemerintahan atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti dengan perlawanan bersenjata); perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang. Secara umum, revolusi adalah suatu perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan.

Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di yang memakan waktu puluhan tahun, tetapi dianggap "cepat" karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.

Revolusi Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949.

Meski demikian, gerakan revolusi itu sendiri sebenarnya telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia. Selama sekitar empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional.

Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Latar Belakang Revolusi Indonesia

Munculnya berbagai organisasi dan pergerakan besar-besaran untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda pada waktu itu. Yaitu Budi Utomo, Organisasi Sarekat Islam, partai nasional Indonesia dan lainnya yang berkembang dengan cepat pada waktu itu.

Mereka menggunakan strategi yang jitu dengan cara mengirim wakil mereka ke Volksraad (seperti Dewan Rakyat) untuk berdiplomasi. Supaya pihak Belanda memberikan kedaulatan dan hak otonom kepada bangsa Indonesia untuk mengatur wilayahnya sendiri.

Ada juga pergerakan yang lebih keras. Yaitu dengan memaksa pihak Belanda untuk memberikan hak-hak dari bangsa Indonesia dengan waktu yang cepat. Pemimpin dari gerakan tersebut adalah Soekarno dan Mohammad Hatta. Yang kelak menjadi presiden dan wakil presiden pertama di Indonesia. Pergerakan tersebut bisa berjalan dibantu kebijakan Politik Etnis yang memang masih dijalankan oleh Belanda.

Ada juga kependudukan oleh warga Jepang di wilayah bangsa Indonesia dalam waktu tiga setengah tahun. Dan menjadi suatu titik yang penting dalam lahirnya revolusi nasional Indonesia. Di mana pihak Belanda hanya mampu mempertahankan sedikit daerah penjajahan di wilayah Hindia Belanda. Tetapi dalam waktu tiga bulan saja Jepang sudah berhasil menguasai Sumatera.

Setelah itu pihak dari Jepang juga membuat strategi jitu dengan mengambil hati dari rakyat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Juga mengizinkan bahasa Indonesia digunakan dalam ruang pubik. Hal tersebutlah yang membuat adanya dari berbagai organisasi-organisasi perjuangan seluruh Indonesia.

Sejarah Revolusi Indonesia

1. Proklamasi dan Pembentukan Pemerintahan Indonesia
Di akhir waktu pada Agustus 1945. Pemerintahan dari republik Indonesia telah terdiri dari Jakarta, lalu kabinet Presidensial dibentuk di mana Soekarno sendiri sebagai pemimpin tertinggi. Lalu Komite Nasional Indonesia pusat dibentuk dan bertujuan untuk membantu Presiden. Juga memiliki fungsi yang hampir sama sebagai badan legislatif.

Dengan dibentuknya pemerintahan pusat di Jakarta. Beberapa raja di daerah-daerah menyatakan untuk menggabungkan diri ke pemerintahan pusat dan ada juga yang menolaknya. Terutama Raja yang bersekutu dengan Belanda. Pemerintahan Indonesia yang baru saja dibuat dengan waktu yang cepat. Karena bangsa Indonesia Khawatir jika pihak Belanda berusaha kembali untuk merebut wilayah Indonesia.

Di dalam konferensi antara panglima dari militer pada setiap divisi di Yogyakarta. Seorang berumur 30 tahun yang merupakan mantan dari guru sekolah. Yaitu Sudirman terpilih untuk menjadi panglima Tentara keamanan Rakyat, dengan gelar Panglima Besar.

2. Euforia Revolusi Indonesia
Di saat mulai tersebar berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ke berbagai wilayah dan pulau. Pada awalnya banyak dari rakyat Indonesia yang tidak percaya karena jauh dari ibu kota. Dan setelah berita tersebar dengan luas, banyak yang rakyat menyatakan pro dengan pemerintahan republik Indonesia. Dalam keadaan tersebut terjadilah kekosongan kekuatan luar yang menduduki wilayah Indonesia.

Karena dari pihak Jepang dan pihak Belanda dalam keadaan yang sangat lemah. Oleh karena itu keadaan politik tersebut menjadi suatu kesempatan untuk membangun pemerintahan yang kuat. Pada bulan September 1945 pemerintahan republik yang dibantu oleh berbagai organisasi dari rakyat telah mengambil alih kendali atas infrastruktur-infrastruktur utama. Seperti stasiun kereta api dan tren di berbagai kota besar di pulau Jawa.

Pada bulan September 1945 golongan muda Indonesia menyatakan ikrar agar kemerdekaan Indonesia segera terwujud. Sisi lain dari pihak Belanda memberikan tuduhan kepada Soekarno dan Hatta yang telah bersekutu dengan Jepang. Ada juga pemerintahan Hindia Belanda yang telah menerima dana sebesar sepuluh juta dolar dari pihak Amerika Serikat. Untuk membantu Belanda menjajah kembali Indonesia.

3. Usaha pendudukan kembali wilayah Indonesia
Kelelahan dari perang Dunia II di wilayah Eropa menyebabkan situasi Belanda saat itu sangatlah lemah. Dan pihak Jepang tidak terlalu tertarik kembali untuk menduduki wilayah Indonesia. Daerah-daerah yang dulunya dikuasai Jepang maka Tentara Australia yang diikuti dengan pasukan Belanda bergerak cepat untuk mengambil alih.

Dan tidak ada perlawanan yang berarti dari tentara  Australia. Sangat mudah untuk mengambil alih kembali beberapa daerah di bagian Timur Indonesia. Ada juga dari pihak Inggris yang berusaha untuk menguasai jalanya pemerintahan sipil di Wilayah Jawa.

Pihak Belanda juga berkeinginan untuk mengambil pemerintahan kolonial dengan dibantu NICA untuk terus menerus mengklaim akan kedaulatan wilayah Indonesia. Pertama kali Tentara Inggris mendarat di beberapa wilayah seperti Palembang, Padang, Medan, Semarang, dan Surabaya.

4. Perjanjian Linggarjati
Belanda melakukan usaha perundingan dengan wakil-wakil republik Indonesia. Konferensi antara kedua belah pihak diadakan di bawah pemimpin yang netral seorang komisi khusus dari Inggris yang bernama Lord Killearn. Tempatnya berada di bukit Linggarjati dekat dengan kota Cirebon. Dan tercapailah suatu tujuan pada tanggal 15 November 1946 yang berisikan pokoknya yaitu:
a. Belanda mengakui secara De facto republik Indonesia dengan kekuasaan meliputi Jawa, Sumatera, dan Madura. Dan Belanda harus meninggalkan wilayah De facto paling akhir pada tanggal 1 Januari 1949.
b. Republik Indonesia dan juga Belanda sepakat untuk bekerja sama membentuk Republik Indonesia Serikat. Yang salah satunya bagiannya yaitu republik Indonesia.
c. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia – Belanda dan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
d. Indonesia Serikat akan menjadi milik Uni Indonesia-Belanda dengan Belanda, Curasao dan Suriname. Hal tersebut untuk memajukan kepentingan bersama di dalam hubungan luar negeri, keuangan, Pertahanan, ekonomi dan kebudayaan.
e. Indonesia Serikat juga akan mengajukan diri sebagai anggota dari PBB. Maka setiap perselisihan yang ada bisa diselesaikan melalui Arbitrase.

Kedua delegasi Indonesia pulang ke Jakarta. Soekarno Hatta kembali ke pedalaman dua hari kemudian. Tanggal 15 November 1946 di rumah Sjahrir, Jakarta, berlangsunglah musyawarah tentang Perundingan Linggarjati. Di mana Sjahrir menjadi penaggungjawab jika ada yang tidak beres.

6. Agresi Militer Belanda I
Tengah malam pada tanggal 20 Juli 1947 pihak dari Belanda mengadakan serangan militer untuk tujuan utama menghancurkan kekuatan republik Indonesia. Di mana serangan tersebut telah melanggar nilai-nilai dari perjanjian Linggarjati. Pasukan dari Belanda akhirnya bisa memukul mundur pasukan Republik Indonesia dari daerah Sumatera, serta Jawa Timur dan Jawa Barat.

Dan kemudian pihak dari Indonesia memindahkan pusatnya ke wilayah Yogyakarta. Karena hal tersebut negara-negara lain melihat kelakuan dari Belanda dan memberikan reaksi keras dari berbagai negara. Seperti Australia, Uni Soviet, India dan Amerika Serikat langsung mendukung ke pihak Indonesia. Seperti di Australia, kapal milik Belanda yang diboikot dari bulan September 1945.

Dewan PPB juga bertindak sangat aktif dengan membentuk Komisi Tiga Negara untuk mendorong negosisasi. PBB akhirnya mengeluarkan resolusi untuk adanya gencatan senjata. Pada waktu aksi militer tersebut terjadi pada tanggal 9 Desember 1947. Pasukan Belanda membantai sangat banyak dari warga sipil yang ada di wilayah Desa Rawagede (yang saat ini bernama Balongsari). Di Karawang Jawa Barat.

7. Pemberontakan Komunis di Indonesia
Tanggal 18 September 1948 dalam sebuah kelompok yang bernama Republik Soviet Indonesia dibentuk di wilayah Madiun. Pendirinya adalah anggota dari PKI yang berkeinginan untuk melakukan suatu pemberontakan terhadap kepemimpinan Soekarno Hatta.

Pertempuran penuh antara PKI dan TNI dan akhirnya dimenangkan oleh pihak TNI. Dalam jangka waktu beberapa minggu dan pemimpinya Muso, terbunuh dalam perang itu. Di dunia internasional, Pihak dari Republik Indonesia memegang teguh kebijakan anti komunis.

Dampak Revolusi Nasional Indonesia

Pada masa ini sekitar dari 100.000 sampai 200.000 perkiraan jiwa meninggal dalam peperangan baik tentara maupun sipil. Ada juga sekitar 1200 tentara hilang atau dibunuh pada tahun 1945-1946 di Jawa dan Sumatera. Dan juga dari tentara Belanda tewas dalam jumlah sekitar 5000 tentara.

Gerakan Revolusi Indonesia tersebut memberikan dampak pada kondisi dari sosial dan ekonomi Indonesia. Seperti  kekurangan bahan bakar dan bahan makanan. Setelah hal tersebut terjadi Republik Indonesia mengatur ulang segala hal di segala bidang yang sebelumnya mengalami pemblokadean oleh pihak Belanda
.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment