Menhir: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Ciri, dan Lokasi Penemuannya
Menhir |
Pengertian Menhir
Menhir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah batu besar seperti tiang atau tugu, yang ditegakkan di atas tanah, hasil kebudayaan megalit, sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang. Istilah menhir sendiri diambil dari bahasa Keltik, dari kata men (batu) dan hir (panjang). Jadi, menhir artinya adalah batu Panjang.
Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah, tetapi pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah. Menhir, bersama-sama dengan dolmen dan sarkofagus, adalah hasil kebudayaan Megalitikum. Sebagai salah satu ciri utama budaya megalitik, pembuatan menhir telah dikenal sejak periode Neolitikum (mulai 6000 Sebelum Masehi).
Beberapa menhir memiliki pahatan pada permukaannya sehingga membentuk figur tertentu atau menampilkan pola-pola hiasan. Menhir semacam ini dikenal sebagai menhir arca (statue menhir). Lokasi penemuan menhir tercatat di Eropa, Timur Tengah, Afrika Barat, India, Korea, serta Nusantara.
Para arkeolog melihat bahwa menhir digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang. Dalam kepercayaan animisme, menhir adalah alat pengikat antara arwah nenek moyang dengan anak cucunya. Sehingga melalui tugu batu ini, mereka memuja arwah nenek moyangnya.
Sejarah Menhir
Menhir bersama dengan beberapa artefak lain seperti sarkofagus, megalith dan juga dolmen menjadi ciri kebudayaan dari zaman Megalitikum. Sebagai salah satu ciri utama dari kebudayaan ini, metode pembuatan batu ini dipercaya sudah dikenal sejak Zaman Neolitikum atau 6000 tahun sebelum Masehi.
Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah pahatan pada permukaan batunya sehingga membentuk gambar atau figur tertentu yang menampilkan pola hiasan. Prinsip ini didasari dengan hubungan erat terhadap penghormatan yang dilakukan untuk roh para leluhur.
Tentunya kepercayaan akan leluhur yang sudah meninggal dan memiliki kekuatan sakral sangat kental tertanam kepada masyarakatnya. Jiwa-jiwa ini dinilai masih ada pada dunia yang sama, hanya saja berada di tempat-tempat yang tinggi.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa menhir kerap kali dibangun di atas bukit dan tempat-tempat lainnya yang dianggap suci. Lokasi penemuan dari menhir sendiri tidak hanya berada di Indonesia saja melainkan juga beberapa negara seperti India, Korea, Eropa, Asia dan Afrika Barat.
Konsep Kepercayaan Kuno
Menhir menjadi suatu tempat di mana arwah nenek moyang akan disembah sebagai bentuk penghormatan pada leluhur. Namun ada juga yang menggunakannya untuk kebaktian guna melayani roh-roh tersebut. Kepercayaan adat ini bahkan selalu menjadi rutinitas yang wajib dilakukan oleh setiap suku.
Bersama dengan sarkofagus, dolmen, dan beberapa artefak sejarah lainnya. Menhir memiliki peran yang penting dalam kebudayaan agama pada masa Megalitikum.
Fungsi Menhir
Fungsi menhir utama sebagai objek religius penyembahan keagamaan kuno pada masa Megalitikum. Namun, fungsi ini dapat dipecah lagi menjadi tiga di antaranya,
1. Pemakaman
2. Penyembahan
3. Fungsi lainnya yang tidak ada hubungannya dengan religi
Ciri Menhir
Terdapat beberapa ciri-ciri menhir yang membedakannya dengan artefak-artefak sumber sejarah lain di antaranya,
1. Memiliki bagian tunggal
2. Berbentuk seperti tugu
3. Terdapat pahatan dengan pola tertentu
4. Memiliki 2 posisi yakni berdiri tegak di atas tanah ataupun terlentang
Lokasi Penemuan Menhir
Penemuan menhir tercatat di banyak lokasi di dalam maupun luar negeri. Lokasinya antara lain di Eropa, Timur Tengah, India, Afrika Barat, Korea Selatan dan Nusantara atau Indonesia. Adapun penemuan menhir di Nusantara di antaranya,
1. Playen atau daerah Gunung Kidul
2. Kosala, Leles, Karang Muara, Lebak Sibedug, Ciaruteun, Cisolok dan Bogor, Jawa Barat
3. Pekauman Bondowoso, Jawa Timur
4. Bada Besoha dan Toraja, Sulawesi
5. Pasemah, Sumatera Selatan
6. Pugungharjo, Lampung
7. Kalimantan
8. Trunyan dan Sembiran, Bali
9. Belu, Timor
Penemu Menhir
Menhir pertama kalinya ditemukan oleh Dr. Van Der Hoop dan Van Heine Geldern, mereka menyelidiki adanya penemuan menhir di Pasemah. Selain itu, menhir juga banyak ditemukan di daerah lain tersebar di banyak daerah di Indonesia.
Dari berbagai sumber
Post a Comment