Kapak Genggam: Pengertian, Sejarah, Persebaran, Pembuatan, Ciri, Fungsi, dan Penggunanya
Kapak Genggam |
Pengertian Kapak Genggam
Kapak genggam (chopper) adalah batu yang mirip dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam. Kapak genggam memiliki ukuran kecil sehingga muat dalam genggaman tangan manusia. Kapak genggam biasanya dibuat dari batu gamping. Batu tersebut dipahat memanjang atau diserpih sehingga berbentuk lonjong.
Pada masa prasejarah, kapak genggam dimanfaatkan oleh manusia purba untuk berburu binatang maupun sebagai senjata melawan musuh. Selain itu, juga sering dipakai dalam aktivitas kehidupan sehari-hari seperti menumbuk sejenis biji-bijian dan membuat serat dari kayu pohon.
Kapak Genggam Menurut Para Ahli
Von Koenigswald (1935)
Von Koenigswald menyatakan bahwa kapak genggam adalah sebuah kapak yang digunakan pada masa prasejarah oleh manusia-manusia pada zaman tersebut. Kapak genggam telah ada sejak budaya trinil atau pada masa pleistosen tengah. Manusia yang menggunakan kapak ini yakni Pithecanthropus Erectus. atau pemotong dalam bahasa Inggris.
Sejarah Kapak Genggam
Kapak genggam merupakan benda bersejarah yang ada pada masa batu tua atau zaman paleolitikum. Zaman batu tua atau zaman paleolitikum sendiri merupakan zaman prasejarah terlama manusia. Menurut catatan sejarah, zaman ini terjadi sekitar 3,3 juta tahun yang lalu hingga 11.650an tahun yang lalu.
Banyak benda peninggalan prasejarah yang berhasil ditemukan yang berasal dari masa ini. Salah satunya benda bersejarah yang sangat terkenal di masa ini dan berhasil ditemukan adalah kapak genggam.
Benda ini diberi nama kapak genggam bukan tanpa sebab dan alasan. Dinamakan kapak genggam karena cara menggunakan alat ini dengan cara di genggam menggunakan tangan. Namun alat ini tidak memiliki pegangan khusus untuk di genggam.
Kapak genggam merupakan variasi dari kapak perimbas. Di mana kapak perimbas sendiri juga merupakan benda bersejarah yang ada pada zaman batu, dan merupakan benda yang cukup berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia pada zaman batu dulu.
Persebaran Kapak Genggam
Persebaran kapak yang juga disebut dengan chopper ini cukup luas, bahkan hingga ke daratan Tiongkok. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, didapatkan sejumlah bukti yang menunjukkan jika kapak genggam merupakan warisan budaya dari Trinil, Pacitan. Kebudayaan tersebut merupakan salah satu jejak peninggalan zaman Pleistosen Tengah.
Di Indonesia, kapak genggam ditemukan di daerah Pacitan Jawa Timur oleh Von Koenighswald di tahun 1935. Sedangkan di Sumatra, kapak ini ditemukan pertama kali di sekitar pantai Sumatra Utara tepatnya Binjai dan Lhok Seumawe yang dikenal dengan sebutan Sumatralith atau Batu Sumatra.
Selain itu, alat ini juga ditemukan di wilayah yang lain. Wilayah tersebut di antaranya yaitu Semenanjung Malaka, Tambang Sawah (Maluku), Parigi (Jawa Timur), Nusa Tenggara, Kalianda (Lampung), Lahat (Sumatera Selatan), Jampang Kulon, Awangbangkal (Kalimantan), Terunyan (Bali) dan Flores.
Di tahun 1990, sebuah penelitian dan ekskavasi juga menemukan artefak kapak di wilayah Pegunungan Seribu. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Indonesia-Prancis. Oleh sebab itu, diperkirakan bahwa pegunungan tersebut adalah salah satu wilayah penggunaan chopper. Penelitian ini juga menyimpulkan jika kapak ini digunakan oleh salah satu manusia purba di zamannya, yakni Homo Sapiens.
Sedangkan di luar Indonesia, kapak ini juga di temukan di negara Tiongkok. Kapak ini juga ditemukan di gua-gua di daerah Choukoutien bersamaan dengan ditemukannya manusia purba asal peking atau Sinanthropus Pekinensis. Selain Tiongkok, ada juga negara-negara lain di Eropa, Afrika dan Asia Tengah yang ditemukan artefak serupa.
Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan jika jenis manusia purba yang menggunakan kapak tersebut, diantaranya Sinanthropus Pekinensis dari Peking, Homo Sapiens dari Pegunungan Seribu, dan Pithecanthropus Erectus dari Pacitan.
Pembuatan Kapak Genggam
Membuat chopper dimulai dengan menemukan batu yang sesuai, yang keras dan cukup tajam. Umumnya, kapak genggam ini dibuat dari batu gamping atau batu beku yang mudah ditemukan di alam bebas.
Kemudian, batu ini diolah hingga terdapat permukaan-permukaan yang tajam dan runcing sebagai permukaan potongnya. Namun, terdapat bagian yang tidak diruncingkan pada bagian belakang batu ini agar dapat dengan mudah dipegang oleh penggunanya.
Umumnya, kapak genggam ini dipahat dan diruncingkan dengan menggunakan teknik yang sama untuk membuat kapak perimbas, yaitu ditumbuk dengan batuan lain. Tetapi, sudah ada kapak-kapak tertentu yang diserpih dan dihaluskan dengan lebih detail dan teratur.
Bentuk-bentuk khusus ini banyak ditemukan di daerah lembah Baksoko (sebelah barat Pacitan) dan Tabuhan (Jawa Timur). Kapak ini dapat digolongkan sebagai budaya yang relatif mirip dengan budaya acheulean.
Proses pembuatannya relatif mudah yaitu sebuah batu ditumbuk dengan batu lainnya untuk membentuk pinggiran-pinggiran yang tajam dan dapat digunakan memotong. Agar menghasilkan pinggiran yang rapih dan teratur untuk memotong, maka proses ini dilakukan berulang-ulang secara perlahan.
Meskipun begitu, terdapat banyak jenis kapak genggam yang ternyata proses pembuatannya lebih rumit dari ini. Contohnya adalah kapak genggam Sumatra (sumatralith) yang hanya tajam di satu sisi, serta kapak genggam dengan ujung-ujung tajam yang relatif mirip dengan alat scrapper atau alat serpih.
Karena tidak ada proses pembuatan yang baku, maka bentuk-bentuk kapak genggam pun berbeda-beda di setiap lokasi. Hal ini pun didukung oleh kondisi lingkungan dan sosial yang berbeda-beda, sehingga memunculkan inovasi dalam pembuatan kapak ini.
Oleh karena itu, sering kali para ahli kesulitan mengidentifikasi kapak mana yang dianggap sebagai kapak genggam dan mana yang dianggap sebagai kapak jenis lain.
Ciri Kapak Genggam
Beberapa ciri kapak genggam di antaranya,
1. Terbuat dari bahan baku dari batu riolit, fonolit, kuarsit, dan batuan keras.
2. Berbentuk meruncing dan masih kasar.
3. Memiliki sisi tajam.
4. Ukuran batu seukuran genggaman tangan.
Awal pembuatan kapak genggam dibuat dari batu berbentuk bulat, akan tetapi banyak juga yang terbuat dari serpihan besar. Membuat kapak genggam dari serpihan sebenarnya lebih mudah daripada yang masih berbentuk bulat utuh. Karena lebih mudah mendapatkan bagian tepian tajam.
Fungsi Kapak Genggam
1. Alat Memotong
Fungsi kapak genggam yang pertama yakni sebagai alat memotong. Alat pemotong pada zaman dulu tentu tidak seperti saat ini. Manusia kini semakin dipermudah dalam memotong apapun dengan adanya pisau.
2. Alat Menumbuk
Fungsi kapak genggam yang kedua adalah sebagai alat menumbuk serta menggerus. Biasanya mereka akan menumbuk biji-bijian sebagai bahan makanan manusia purba. Dengan tekstur kapak yang keras, manusia purba menjadi semakin dipermudah untuk menumbuk biji-bijian hingga halus.
3. Alat Multifungsi
Selain memotong dan menumbuk, kapak genggam ternyata bisa digunakan untuk sejumlah kebutuhan. Manusia purba saat itu biasa menggunakannya untuk menggali, memalu, menusuk hingga kepentingan lainnya.
4. Alat Berburu
Kapak genggam ini nantinya akan dilemparkan bak tombak atau panah saat berburu. Namun kapak yang digunakan sedikit berbeda dengan jenis kapak genggam lainnya. Kapak satu ini memiliki ukuran lebih besar dan cukup sulit untuk menggenggamnya.
5. Alat Serpih
Fungsi kapak genggam yang terakhir adalah sebagai alat serpih. Fungsi satu ini sebenarnya perkembangan dari fungsi-fungsi lainnya. Pada zaman batu, manusia purba rupanya menggunakan kapak untuk menciptakan alat yang lain. Tentu saja alat untuk mempermudah aktivitas mereka dalam sehari-hari.
6. Alat Menggali
Fungsi utama kapak ini memang bukan untuk menggali tanah. Namun, manusia purba juga menggunakannya untuk menggali tanah guna mengambil makanan seperti umbi-umbian.
Selain itu, bisa juga untuk menggali hewan buruan yang ada di dalam tanam. Fungsinya yang fleksibel memang membuat kapak ini cukup fungsional.
7. Fungsi Keterampilan dan Praktis
Kapak genggam memiliki fungsi yang sangat beragam. Hal ini disebabkan karena bentuknya yang juga bervariasi, ada yang berukuran kecil, ada pula yang berukuran besar. Bahkan ada juga yang khusus dibuat dengan menerapkan teknik dan keterampilan yang tinggi, sehingga menghasilkan bentuk dan desain kapak yang simetri.
Oleh karena itu, aspek keterampilan dari kapak genggam ini juga cukup penting untuk diperhatikan. Selain berfungsi sebagai alat yang praktis untuk berburu, kapak ini juga penting untuk menunjukkan kemampuan keterampilan komunitas masyarakat tersebut.
Pengguna Kapak Genggam
Kapak genggam ini ada pada zaman batu tua atau paleolitikum hingga zaman neolitikum. Artinya, kapak ini digunakan oleh Pithecantrhropus Erectus hingga homo erectus.
Kapak ini digunakan oleh manusia-manusia tersebut untuk mengolah makanan dan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Intinya adalah untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari manusia tersebut.
Hasil dari aktivitas sehari-hari itu nantinya adalah tumpukan sampah-sampah yang kita sekarang kenal sebagai Kjokkenmoddinger yang kerap mengandung artefak pula. Sampah-sampah dan artefak ini, termasuk kapak genggam banyak ditemukan di gua-gua dan tempat tinggal manusia purba lainnya seperti Abris Sous Roche.
Meskipun berada pada zaman yang relatif mirip, kapak genggam ini kerap dianggap sebagai kapak perimbas yang lebih modern.
Dari berbagai sumber
Post a Comment