Hewan Diurnal: Pengertian dan contohnya
Hewan Diurnal |
A. Pengertian Hewan Diurnal
Hewan diurnal adalah sifat perilaku hewan (tumbuhan) yang aktif di siang hari, sementara di malam harinya tidur. Banyak hewan yang bersifat diurnal, dari golongan mamalia, burung, kadal dan serangga.
Pola aktivitas hewan-hewan ini seringkali dikontrol dari dalam (endogen) melalui apa yang disebut sebagai irama harian tubuh (circadian rhythm). Sebaliknya, irama kehidupan pada beberapa jenis hewan–misalnya serangga–kerap ditentukan oleh kondisi lingkungan yang merupakan faktor luar tubuh (eksogen).
Beberapa jenis hewan, yang dalam keadaan liar lazimnya bersifat nokturnal atau krepuskular, setelah mengalami domestikasi berubah menjadi bersifat diurnal karena menyesuaikan diri dengan aktivitas manusia. Misalnya, kucing dan anjing piaraan, yang asal nenek moyangnya adalah kucing hutan dan serigala.
Perilaku aslinya biasanya muncul manakala hewan-hewan itu lepas dari piaraan manusia dan meliar kembali (feral). Pada kasus yang lain, kebiasaan hidup siang dari beaver berubah menjadi nokturnal karena meningkatnya tekanan perburuan oleh manusia.
Kebanyakan tetumbuhan juga memperlihatkan sifat diurnal atau nokturnal, bergantung kepada kapan periode waktu kunjungan hewan penyerbuk (pollinator) yang paling efektif terjadi. Jadi, keefektifan dari spesies penyerbuk yang sifatnya diurnal atau nokturnal, akan memengaruhi sifat diurnal atau nokturnal dari tumbuhan yang diserbukinya, dan menyebabkan penyesuaian misalnya pada saat-saat mekar dan menutupnya bunga.
B. Contoh Hewan Diurnal
Banyak hewan yang beraktivitas pada siang hari atau diurnal. Baik dari kelas mamalia, burung, reptil, hingga amfibi, dan ikan. Beberapa contoh satwa Indonesia yang termasuk hewan diurnal di antaranya,
1. Anoa Dataran Rendah atau Lowland Anoa (Bubalus depressicornis)
2. Anoa Pegunungan atau Mountain Anoa (Bubalus quarlesi)
3. Bajing Kelapa atau Plantain squirrel (Callosciurus notatus)
4. Jelarang atau Black Giant Squirrel (Ratufa bicolor)
5. Babirusa (Babyrousa babirussa)
6. Jalak Putih (Sturnus melanopterus)
7. Kura-kura Hutan Sulawesi atau Sulawesi Forest Turtle (Leucocephalon yuwonoi)
8. Burung Kakatua Raja atau Great Palm Cockatoo (Probosciger aterrimus)
9. Burung Pelatuk Bawang atau Common Flameback (Dinopium javanense)
10. Burung Madu Sangihe atau Elegant Sunbird (Aethopyga duyvenbodei)
11. Burung Rangkong Papan (Buceros bicornis)
12. Burung Raja-udang kalung-biru (Alcedo euryzona)
13. Elang Flores atau Flores Hawk-eagle (Nisaetus floris)
14. Elang-alap Jambul atau Crested Goshawk (Accipiter trivirgatus)
15. Kijang atau Southern Red Muntjac (Muntiacus muntjak)
16. Kijang Kuning Kalimantan, Muncak Keemasan atau Bornean Yellow Muntjac (Muntiacus atherodes)
17. Rusa Bawean (Axis kuhlii)
18. Rusa Sambar (Cervus unicolor)
19. Rusa Timor atau Javan Deer (Cervus timorensis)
20. Kuskus Beruang Sulawesi atau Bear Cuscus (Ailurops ursinus)
21. Orangutan Kalimantan atau Bornean Orangutan (Pongo pygmaeus)
22. Orangutan Sumatera atau Sumateran Orangutan (Pongo abelii)
23. Surili Jawa atau Grizzled Leaf Monkey (Presbytis comata)
24. Simpai, Surili Sumatera, atau Mitred Leaf Monkey (Presbytis melalophos)
25. Beruk Mentawai, Bokoi, atau Pagai Macaque (Macaca pagensis)
26. Lutung Jawa, Lutung Budeng, atau Ebony Leaf Monkey (Trachypithecus auratus)
27. Monyet Ekor Babi, Simakobu, atau Pig Tailed Langur (Simias concolor)
28. Lutung Dahi Putih atau White-fronted Langur (Presbytis frontata)
29. Owa Jawa atau Javan Gibbon (Hylobates moloch)
30. Siamang (Symphalangus syndactylus)
31. Ular Serasah atau Striped Litter Snake (Sibynophis geminatus)
32. Ular Bandotan Macan (Ptyas mucosa)
33. Ular King Kobra, Ular Anang, atau Hamadryad (Ophiophagus hannah)
34. Pesut Mahakam atau Irrawaddy Dolphin (Orcaella brevirostris)
35. Komodo atau Komodo Dragon (Varanus komodoensis)
Dari berbagai sumber
Post a Comment