Gurun: Pengertian, Komponen, Ciri, Flora dan Fauna, serta Gurun Terbesar di Dunia
Gurun |
Pengertian Gurun
Gurun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah padang luas yang tandus; padang pasir. Dalam geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per tahun. Oleh karena itu, daerah gurun umumnya memiliki kondisi yang sangat kering.
Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Udara di gurun terasa begitu kering, karena gurun berupa hamparan pasir yang tandus dan sangat jarang pepohonan.
Binatang yang dapat hidup juga tak banyak, seperti unta, burung unta, dan ular. Intinya, hanya tumbuhan dan binatang yang dapat bertahan hidup di daerah-daerah dengan kadar air minimumlah yang bisa bertahan di daerah gurun.
Pada setiap bagian benua di bumi hampir seluruhnya memiliki gurun. Jika dilihat dari letak geografis, terdapat 4 tipe gurun, yaitu gurun pesisir, gurun kutub, gurun dingin, dan gurun subtropis. Setiap gurun memiliki luas yang berbeda-beda, sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Komponen Penyusun Gurun
Bioma gurun terdiri dari komponen abiotik dan biotik yang saling mempengaruhi dan berinteraksi antar satu dengan yang lainnya. Beberapa komponen penyusun gurun di antaranya,
1. Komponen Abiotik. Terdiri dari tanah, suhu dan air.
2. Komponen Biotik. Komponen biotik gurun terdiri dari beberapa unsur di antaranya,
a. Tumbuhan. Tumbuhan yang ada di gurun jumlahnya terbilang sedikit. Hanya yang bisa beradaptasi pada lingkungan gurun saja yang nantinya bisa bertahan hidup.
b. Hewan. Hewan yang bisa ditemukan di gurun adalah hewan yang bisa menghemat air dan hewan yang tidak butuh air dalam waktu tertentu.
c. Pengurai. Kelompok pengurai sangat penting dalam ekosistem termasuk gurun. Ini disebabkan karena pengurai bisa menambah kandungan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan tumbuhan.
Ciri Gurun
1. Curah hujan sangat rendah atau kecil yaitu kurang dari 250 mm per tahun.
2. Kondisi tanah sangat tandus dan tidak bisa menyimpan air.
3. Intensitas panas mataharinya sangat tinggi.
4. Kecepatan penguapan atau evaporasi sangat tinggi.
5. Kelembapan udara yang rendah.
6. Suhu lingkungan terbilang ekstrem seperti siang hari yang bisa sampai 60 Celcius dan malam hari mencapai 0 Celcius.
7. Tumbuhan yang bisa hidup tergolong xerofit dengan ciri berakar panjang serta batang dan daun berlapis lilin untuk mencegah penguapan.
8. Air tanah biasanya asin sebab larutan garam pada tanah tidak berpindah akibat pencucian air atau drainase.
Flora dan Fauna Gurun
1. Jenis Flora Gurun
a. Tumbuhan musiman. Tumbuhan yang bisa langsung tumbuh ketika hujan namun biasanya berumur pendek akan tetapi bijinya tahan lama.
b. Tumbuhan menahun. Tumbuhan yang punya daun kecil atau bahkan tidak berdaun, memiliki akar panjang serta batang memiliki jaringan seperti spons.
Beberapa jenis flora di gurun contohnya adalah sukulen, kaktus, pohon kurma dan juga semak beracun. Sedangkan untuk bentuk adaptasi flora gurun di antaranya,
a. Daun tertutup kutikula tebal.
b. Daun menyempit berbentuk duri yang bisa mengurangi penguapan.
c. Akarnya panjang dan memiliki jaringan spons untuk menyimpan air.
d. Untuk tanaman kaktus bisa menyerap air selama musim hujan dan mampu beradaptasi metabolik untuk menghemat air.
2. Jenis Fauna Gurun
Untuk fauna yang hidup di gurun biasanya bertubuh kecil, hidup di lubang dan akan keluar untuk mencari mangsa di malam hari. Contohnya seperti ular, tikus, gebril dan hamster.
Bentuk adaptasi fauna gurun biasanya hanya beraktivitas di malam hari. Sedangkan pada siang hari akan membuat lubang dan bersembunyi di dalamnya. Fauna gurun memiliki cadangan penyimpanan air pada tubuh. Sedangkan beberapa fauna lain seperti tikus gurun tidak minum sebab sudah memperoleh air dari makanan yang dikonsumsi.
Gurun Terbesar di Dunia
1. Gurun Great Basin (492.000 km2)
Gurun great basin merupakan salah satu gurun terbesar di bumi dengan luas hampir mencapai 500 ribu km2. Gurun ini terletak di Benua Amerika Utara, tepatnya di Amerika Serikat dan termasuk kedalam tipe gurun musim dingin.
Ekosistem yang ada pada gurun ini meliputi gurun dan stepa. Meskipun memiliki iklim yang kurang bersahabat, ternyata tanah di gurun ini sangat kaya akan sumber daya alam. Terdapat bermacam-macam tambang di wilayah ini, meliputi tembaga, perak, emas, dan bijih besi.
Great Basin memiliki sistem drainase yang cukup terkenal. Hujan yang turun di permukaan, airnya akan terbawa ke arah lembah yang tertutup, sehingga air hujan tersebut tidak akan mencapai laut. Seperti air pada Sungai Humboldt, air di sini hanya mengalir ke lembah yang kecil, lalu berhenti pada lembah yang tertutup dengan sebutan Humboldt Sink.
2. Gurun Syrian (520.000 km2)
Gurun Syrian juga merupakan salah satu gurun terbesar di bumi ini. Lokasi gurun ini ada pada Benua Asia bagian barat yang meliputi Arab Saudi, Irak, Suria, dan Yordania.
Gurun ini sering disebut dengan istilah Gurun Siro Arab dan merupakan gurun subtropis. Gurun ini mencakup wilayah seluas 520 ribu km2 yang meliputi gurun serta padang kosong yang diisi oleh bebatuan dengan berbagai ukuran, besar maupun kecil.
Apabila dibandingkan dengan gurun yang lain, di sini terdapat binatang yang lebih beragam, di antaranya burung unta, rusa, bangau, tikus kecil, jackay, dan kuntul. Selain itu, terdapat beberapa predator yaitu kalajengking, ular, dan laba-laba.
Meskipun begitu, karena kondisi iklim dan lingkungan yang kurang bersahabat, tidak banyak kota-kota besar yang muncul di daerah gurun Syam. Kurangnya akses kepada air dan sulitnya bertani menjadi salah satu penyebabnya.
3. Gurun Great Victoria (647.000 km2)
Gurun Victoria Besar merupakan salah satu gurun terbesar di belahan bumi bagian selatan dengan luas total sekitar 647 ribu km2. Gurun ini terdapat di Benua Australia dan termasuk tipe gurun subtropis. Gurun Victoria Besar adalah gurun terbesar di Benua Afrika.
Wilayah ini meliputi hamparan padang rumput, danau garam, dan sandhill kecil. Iklim yang dominan di sini termasuk panas dan kering, oleh karena itu, sulit untuk mengembangkan pertanian dan perkebunan di daerah gurun victoria besar.
Suhu di gurun ini berkisar antara 32 sampai 40 derajat celsius. Akan tetapi, ketika memasuki musim dingin suhu di sini bisa mencapai 18 sampai 23 derajat celsius. Hujan yang terjadi di sini tidak teratur, bahkan termasuk rendah. Setiap tahunnya hujan yang terjadi berkisar dari 200 sampai 250 mm. di sini juga relatif sering terjadi badai petir.
Iklim yang kurang bersahabat ini membuat manusia sulit untuk tinggal di gurun victoria besar. Oleh karena itu, hampir tidak ada permukiman atau kawasan perkotaan berskala besar di gurun ini.
4. Gurun Patagonia (670.000 km2)
Gurun Patagonia juga merupakan salah satu gurun terbesar di belahan bumi bagian selatan dengan luas sekitar 670 ribu km2. Gurun ini berada di Benua Amerika Selatan, lebih tepatnya di negara Argentina. Patagonia menjadi gurun terbesar di benua Amerika.
Gurun ini tergolong sebagai gurun musim dingin karena cuaca hariannya lebih sering dingin dibandingkan panas. Iklim di sini termasuk dingin, dengan suhu sehari-hari yang berkisar antara 3 sampai 12 derajat celsius.
Sebagai gurun dingin, wilayah ini mengalami musim dingin selama 7 bulan dan musim panas selama 5 bulan dalam satu tahun. Pada wilayah ini kerap terjadi pembekuan dan pelelehan es, salah satu jenis pelapukan batuan yang cukup destruktif.
Wilayah ini sudah ada sejak era Miosen Tengah, berkisar antara 12 sampai 14 juta tahun yang lalu. Bagian pusat gurun didominasi dengan tanaman herba dan semak-semak. Karena suhunya yang sangat dingin, tidak banyak tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup di gurun Patagonia ini.
5. Gurun Kalahari (900.000 km2)
Gurun kalahari merupakan salah satu gurun terbesar di dunia dengan luas mencapai 900 ribu km2. Gurun ini berlokasi di Benua Afrika dan wilayahnya meliputi negara Botswana, Afrika Selatan, dan Namibia.
Gurun ini termasuk tipe gurun subtropis. Iklim yang ada di sini termasuk kering dengan intensitas hujan yang sangat jarang sehingga menimbulkan kekeringan hingga ke tenggara. Tempat ini memiliki curah hujan sekitar 3 sampai 7,5 inchi setiap tahunnya.
Wilayah gurun ini dikelilingi oleh hamparan padang rumput dan pasir yang luas. Tidak banyak tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup dengan kadar air yang rendah seperti di gurun Kalahari.
Meskipun begitu, tidak semua bagian gurun Kalahari ini sangat kering dan dipenuhi pasir, ada sebagian wilayahnya yang berumput dan memiliki cukup banyak vegetasi. Oleh karena itu, gurun ini memiliki biodiversitas yang relatif lebih tinggi dari gurun-gurun lainnya.
6. Gurun Gobi (1.300.000 km2)
Dengan luas wilayah mencapai 1,3 juta km2, gurun Gobi merupakan salah satu gurun terbesar di dunia. Gurun ini terletak di Benua Asia dan wilayahnya meliputi Mongolia wilayah bagian selatan dan Tiongkok. Gurun gobi menjadi gurun terbesar kedua di benua Asia.
Karena cuacanya yang dingin, gurun ini termasuk jenis gurun musim dingin. Tempat ini memiliki curah hujan sekitar 3 sampai 7,5 inchi pada setiap tahunnya. Artinya, selain dingin, gurun ini juga sangat kering, sehingga pengelana yang berjalan melewati gurun ini harus senantiasa sedia air bersih.
Wilayah gurun Gobi didominasi oleh hamparan padang yang luas dan gurun pasir. Wilayah gurun ini membentang dari bukit, pegunungan, hingga lembah-lembah.
Nama Gobi berasal dari Bahasa Mongolia yang memiliki arti kering dan sangat besar. Tidak salah, kita sudah mengetahui bahwa gurun Gobi merupakan salah satu gurun terbesar di dunia dan curah hujannya rendah, sehingga kondisinya sangat kering.
Dalam sejarah, gurun ini merupakan bagian dari wilayah Kekaisaran Mongol saat zaman Genghis Khan. Di sini juga terdapat cacing mematikan yang sering disebut cacing maut.
7. Gurun Arabia (2.330.000 km2)
Peringkat ke empat dari 10 gurun terbesar di dunia jatuh kepada Gurun Arabia. Gurun ini berlokasi di Benua Asia, tepatnya di Semenanjung Arab dan termasuk gurun subtropis yang panas. Gurun arab menjadi gurun terbesar di benua Asia.
Gurun ini biasa disebut sebagai gurun Arab dan dikenal dengan hamparan pasirnya yang luas. Kondisi ini menimbulkan terjadinya angin kencang, badai, dan debu. Di sini hampir tidak ada padang rumput, semuanya pasir dan batuan.
Suhu di sini mencapai 40-50 derajat celsius ketika musim panas, dan memiliki suhu antara 5-15 derajat celsius ketika memasuki musim dingin, bahkan dapat turun hingga 0 derajat celsius. Fluktuasi cuaca yang ekstrim ini menyebabkan pelapukan batuan dengan sangat cepat. Mengubah bongkahan-bongkahan batu besar menjadi pasir.
Selain itu, cuaca di gurun ini juga sangat kering, sama seperti hampir semua wilayah Jazirah arab. Meskipun begitu, kalian dapat menemukan banyak oasis yang menyediakan air minum dan tempat beristirahat bagi para pengembara padang pasir.
Namun, kalian harus berhati-hati karena sering terjadi fatamorgana, yaitu kondisi di mana kalian melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Hal ini terjadi karena efek panas, lelah, dan penguapan ekstrem yang ada di gurun ini. Gurun Arabia wilayahnya melintasi beberapa tempat, yaitu Arab Saudi, Yaman, Irak, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Yordania.
8. Gurun Sahara (9.100.000 km2)
Salah satu gurun paling terkenal di dunia, gurun Sahara ternyata merupakan gurun terbesar di benua Afrika dan salah satu gurun terbesar di dunia juga. Gurun ini terdapat di Benua Afrika, tepatnya di Afrika bagian utara, dan termasuk tipe gurun subtropis.
Gurun yang memiliki luas 9,1 juta km2 ini terbentang dari Wilayah Samudera Atlantik hingga Laut Merah. Gurun ini memisahkan wilayah Benua Afrika Selatan dan Afrika Utara, sehingga kedua wilayah tersebut memiliki iklim yang berbeda.
Gurun sahara ternyata salah satu gurun tertua, usia gurun ini mencapai 2,5 juta tahun. Nama Sahara diambil dari Bahasa Arab yang memiliki makna padang pasir. Akan tetapi, pada kenyataannya kerikil yang ada di sini jauh lebih banyak dibandingkan pasir. Kerikil yang ada mencapai 70% dari keseluruhan bagian gurun, sedangkan pasirnya hanya 30%.
Hal ini terjadi karena efek erosi aeolian yang menyebabkan pelapukan batuan terjadi secara perlahan-lahan. Sebelum menjadi pasir, batuan tersebut akan menjadi kerikil-kerikil halus terlebih dahulu. Jika kalian berpetualang di gurun sahara, kalian harus sangat berhati-hati jangan sampai kehilangan arah. Luasnya yang sangat besar dan sedikitnya penduduk yang tinggal di sini akan membuat kalian lebih sulit ditemukan ketika hilang.
9. Gurun Arktik (13.726.937 km2)
Gurun paling besar kedua di dunia adalah gurun Arktik dengan luas 13,7 juta km2. Gurun ini berlokasi di kutub utara dan wilayahnya meliputi Alaska (AS), Swedia, Kanada, Rusia, Norwegia, dan Greenland.
Gurun ini termasuk jenis gurun kutub, sehingga sudah pasti merupakan gurun dingin. Sebagian besar wilayah di sini tertutupi oleh salju dan es dalam bentuk gletser. Kondisi lingkungan setempat ini cocok bagi mamalia dan burung laut yang terbiasa hidup di suhu yang sangat dingin.
Ketika musim panas tiba, temperatur menjadi naik sehingga menimbulkan adanya pencairan es. Namun, hal ini hanya terjadi sesaat, karena musim dingin yang terjadi jauh lebih panjang. Suhu rata-rata pada setiap bulannya mencapai 0 derajat celsius.
Karena suhu yang sangat dingin, tidak banyak tumbuhan yang dapat hidup di gurun Arktik. Oleh karena itu, mayoritas hewan yang tinggal di sini merupakan karnivora atau memakan plankton yang berlimpah di air laut.
10. Gurun Antartika (13.829.430 km2)
Gurun terbesar di dunia adalah gurun Antartika dengan luas total lebih dari 13 juta km2. Gurun ini terletak di kutub selatan atau lebih tepatnya benua Antartika.
Gurun ini termasuk tipe gurun kutub yang dingin. Temperatur di sini sangat dingin yaitu antara -85 hingga -90 derajat celsius. Hal ini menyebabkan sebagian besar permukaan di gurun Antartika tertutupi oleh es. Hal ini juga menyebabkan makhluk hidup tidak dapat bertahan lama di sini.
Ketika memasuki musim panas, suhu yang ada di gunung bisa mencapai 30 derajat lebih tinggi apabila dibandingkan dengan musim dingin. Meskipun begitu, karena suhunya memang sangat dingin, es tidak mencair saat musim panas.
Sayangnya, pemanasan global sekarang ini mulai mengganggu kestabilan ekosistem yang ada pada kutub selatan. Semakin banyak es dan gletser yang mencair. Hal ini menyebabkan sebuah siklus self reinforcing di mana semakin banyak es yang mencair, semakin cepat kenaikan suhu, sehingga akhirnya semakin cepat pula es mencair.
Dari berbagai sumber
Post a Comment