Zaman Pra Aksara: Pengertian, Kategorisasi, Ciri, dan Peninggalannya

Table of Contents

Pengertian Zaman Pra Aksara
Zaman Pra Aksara

A. Pengertian Zaman Pra Aksara

Zaman pra aksara (zaman nirleka) adalah zaman di mana manusia belum mengenal tulisan. Istilah ini digunakan untuk menggantikan istilah prasejarah. Hal tersebut karena meski pada masa itu belum mengenal tulisan, namun sudah menghasilkan kebudayaan-kebudayaan sejarah yang dapat diteliti dan diidentifikasi oleh para sejarawan modern.

Artefak wujudnya berupa benda-benda purbakala yang mana benda tersebut dapat membantu kita untuk memperkirakan bagaimana perkembangan kehidupan manusia. Sedangkan fosil yang berupa sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan  dan tumbuhan yang sudah membatu dapat membantu kita mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa pra akasara. Sisa-sisa manusia, tumbuhan, dan hewan-hewan yang telah membatu itu terdapat dalam lapisan-lapisan bumi.

Ilmu yang mempelajari masa pra aksara adalah paleoantropologi artinya mempelajari bentuk manusia dari yang paling sederhana sampai manusia sekarang. Paleontologi ilmu yang mempelajari fosil-fosil, dan geologi adalah ilmu yang mempelajari lapisan tanah.

B. Kategorisasi Zaman Pra Aksara

Perkembangan kebudayaan tumbuh dan membentuk sistem penulisan dan pencatatan tentunya melalui proses panjang terlebih dahulu, dan semua kebudayaan pasti pernah mengalami masa pra-aksaranya masing-masing. Secara umum, masa pra aksara di Indonesia dibagi menjadi 2 kategorisasi besar di antaranya,
1. Zaman batu, ketika manusia masih menggunakan alat-alat dari batu-batuan yang diolah dan ditajamkan
2. Zaman logam, ketika manusia sudah menggunakan alat-alat dari logam yang ditempa dan diolah

Kedua klasifikasi ini mencoba untuk membagi masa pra aksara berdasarkan jenis alat-alat yang digunakan oleh manusia pada zaman tersebut. Sementara zaman batu sendiri dapat dibedakan menjadi 4 di antaranya,
1. Paleolitikum atau zaman batu tua di mana alat-alat batuan masih sangat kasar dan belum terlalu bervariasi
2. Mesolitikum atau zaman batu madya di mana alat-alat batuan sudah lebih canggih dan bervariasi
3. Neolitikum atau zaman batu muda di mana alat-alat batuan yang dibentuk sudah semakin halus dan terspesialisasi tergantung fungsinya
4. Megalitikum atau zaman batu besar di mana manusia sudah mulai mampu membuat struktur-struktur besar dari batu seperti dolmen dan menhir

Pembagian-pembagian ini berkaitan erat dengan kemajuan budaya dan teknologi yang digunakan oleh manusia. Seiring berkembangnya zaman, pengolahan batu menjadi semakin canggih dan alat-alat batu yang digunakan pun semakin bervariasi.

Sementara, zaman logam dapat dibedakan menjadi 2 di antaranya,
1. Zaman perunggu di mana manusia masih menggunakan perunggu sebagai bahan dasar alat-alat perkakasnya
2. Zaman besi di mana manusia sudah mulai belajar cara mengolah besi menjadi alat-alat perkakas

Seperti yang kita ketahui, besi lebih sulit untuk diolah dan membutuhkan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perunggu. Oleh karena itu, perkembangan zaman logam dimulai dari pengolahan perunggu yang perlahan-lahan berubah menjadi pengolahan besi seiring dengan berkembangnya teknologi.

C. Ciri Zaman Pra Aksara

Terdapat beberapa ciri yang dapat digunakan untuk menjelaskan pola kehidupan manusia pada zaman pra aksara di antaranya,
1. Masih Sangat Bergantung Pada Alam
Ciri utama dari kehidupan manusia pada zaman pra aksara adalah masih sangat bergantung pada alam. Segala aktivitas yang dilakukan pada masa itu, berasal dan bergantung pada alam.Apa yang disediakan oleh alam adalah sumber kehidupan utama pada masa itu. Manusia pada saat itu masih berburu dan meramu dari apa yang tersedia di alam.

Pada zaman ini, pertanian, perkebunan, dan peternakan belum dikenal secara luas oleh kebudayaan-kebudayaan manusia yang ada.
 
2. Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Tidak seperti jaman sekarang, pada masa itu, manusia bertahan hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Cara atau metode yang digunakan pun masih sangat sederhana. Ini juga bagian dari kehidupan manusia yang bergantung pada alam. Umumnya, manusia menggunakan alat seperti kapak genggam ataupun kapak perimbas untuk berburu dan mengolah makanannya.
 
3. Cara Berpikir Masih Sangat Sederhana
Manusia pada masa pra aksara juga memiliki ciri-ciri cara berpikir yang masih sangat sederhana. Pada masa ini, manusia belum mampu berpikir dan bertindak secara kompleks. Segala hal yang dilakukan oleh manusia pada masa ini pun masih sederhana.

Hal ini menyebabkan teknologi yang digunakan pada masa tersebut juga sangat terbatas dan masih dianggap primitif. Pada masa ini, belum ada tulisan sehingga transfer ilmu pengetahuan masih sangat sulit.
 
4. Tempat Tinggal Tidak Jauh Sumber Air
Dari cara berpikir dan bertindak yang masih sederhana, hal tersebut kemudian juga berpengaruh pada cara hidupnya. Seperti misalnya pemilihan tempat tinggal. Manusia pada masa ini lebih memilih tinggal di dekat sumber air untuk memudahkan dalam mencari makanan dan air minum. Selain itu, hewan-hewan juga cenderung tinggal di dekat mata air, sehingga lebih mudah ketika ingin berburu.
 
5. Menjadikan Gua sebagai Tempat Tinggal
Cara berpikir sederhana manusia di masa atau zaman pra aksara ini juga dibuktikan dengan pemanfaatan gua dan rongga-rongga bawah tanah sebagai tempat tinggal.

Gua dipilih karena selain melindungi dari hujan dan panas juga bisa melindungi dari hewan liar. Salah satu contoh penggunaan goa ini adalah abris sous roche yang kerap digunakan sebagai tempat berlindung pada zaman batu oleh manusia purba.

D. Peninggalan Zaman Praaksara

Peninggalan di zaman praaksara terbagi juga menjadi 2 yaitu pada zaman batu dan logam. Kemudian di zaman batu dan logam juga terbagi lagi menjadi beberapa zaman peralihan.
1. Peninggalan zaman batu tua antara lain kapak genggam, alat penangkap ikan, alat penggali ubi, pisau, kapak perimbas, dan alat dari tulang binatang. Semua peralatan ini berbahan dasar batu, jadi belum terlihat seperti alat sekarang yang memiliki tampilan lebih menarik dengan dipadukan penggunaan kayu. Karena pada zaman batu tua hanya menggunakan batu saja yang di asah sampai lancip.
2. Peninggalan di zaman batu muda yaitu kapak persegi dan kapak lojong yang berguna sebagai alat untuk bercocok tanam. Ada juga beberapa kerajinan gerabah yang ditemukan di masa zaman pra aksara ini.
3. Peninggalan zaman batu besar adalah salah satu keunikan tersendiri di mana ditemukannya menhir atau batu panjang yang berdiri tegak. Batu ini memiliki kegunaan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sehingga dapat terhindar dari gangguan roh jahat. Ada juga di beberapa daerah di Sumatra yang menemukan peninggalan berupa dolmen, punden berundak, sarkofagus, serta arca yang sederhana.
4. Peninggalan zaman logam meliputi peralatan seperti bejana, nekara, kapak corong, arca, candrasa, dan moko. Alat-alat tersebut ditemukan di berbagai zaman pra aksara, mulai dari zaman tembaga, perunggu, dan besi. Beberapa alat ini biasa digunakan untuk bercocok tanam dan membuat bangunan semi permanen di dalam goa, sehingga tidak heran jika sekarang banyak ditemukan goa yang ditemukan dalam keadaan bagus dan terdapat beberapa tanda kehidupan masa lampau seperti adanya lukisan atau gambar hewan pada dinding goa.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment