Pencemaran Tanah: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Table of Contents
Pengertian Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah

A. Pengertian Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah kondisi permukaan atau bawah tanah yang tercemar oleh polutan dan kontaminan. Pencemaran tanah berarti adanya bahan kimia beracun dengan konsentrasi cukup tinggi dalam tanah hingga berpotensi membunuh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya dan juga menimbulkan dampak gangguan kesehatan pada manusia serta ekosistem secara luas.

Pencemaran tanah di area permukaan bisa berupa tumpukan sampah yang tidak dikendalikan. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.

B. Penyebab Pencemaran Tanah

Secara umum, penyebab pencemaran tanah dapat dikelompokkan ke dalam dua sumber di antaranya,
1. Pencemaran alami
Proses alami sendiri bisa memicu akumulasi bahan kimia beracun di dalam tanah.  Proses pencemaran alami pada tanah sebenarnya merupakan kasus kerusakan tanah yang cukup langka di dunia. Pencemaran tanah alami ini umumnya ditemui di daerah-daerah yang panas dan gersang, seperti yang terjadi di Gurun Atacama, Cile.

2. Pencemaran antropogenik (ulah manusia)
Pencemaran antropogenik dapat dikatakan sebagai sumber terbesar terjadinya pencemaran tanah di dunia.

Berikut beberapa penyebab pencemaran tanah di antaranya,
1. Kelalaian aktivitas industri
Penyebab pencemaran tanah yang pertama adalah karena kelalaian aktivitas industri. Kelalaian dalam aktivitas industri ini bisa disengaja dan juga tidak. Layaknya kebocoran limbah atau kebocoran bahan kimia industri yang bisa terjadi tanpa unsur kesengajaan. Kendati demikian, hal tersebut juga termasuk ke dalam kelalaian yang dilakukan oleh manusia. Sebab, baik limbah padat atau cair merupakan salah satu komponen utama penyebab pencemaran tanah.

2. Penggunaan pestisida berlebih
Selain berdampak buruk bagi kesehatan manusia, ternyata penggunaan pestisida berlebih juga dapat berdampak buruk bagi kelestarian tanah. Pasalnya, penggunaan pestisida berlebih dapat membuat tanah menjadi lebih kering dan mengakibatkan lahan menjadi kurang subur.

3. Industrialisasi
Penyebab pencemaran tanah yang selanjutnya adalah industrialisasi. Industrialisasi menjadi salah satu kontributor utama masalah polusi. Untuk memenuhi permintaan populasi yang terus bertambah, semakin banyak industri dikembangkan. Peningkatan populasi berakibat pada peningkatan permintaan makanan, tempat tinggal, rumah dan produksi barang lebih banyak. Akibatnya, tercipta lebih banyak limbah.

Revolusi Industri mungkin menghasilkan perubahan positif yang signifikan terhadap ekonomi dan masyarakat, tetapi juga menyebabkan polusi tanah yang signifikan. Melalui praktik pembuangan limbah yang tidak efisien, penggunaan bahan kimia yang tidak aman dalam manufaktur, regulasi yang buruk dan banyaknya industri dan pabrik yang mencemari tanah setiap hari.

4. Kegiatan penambangan
Penyebab pencemaran tanah yang selanjutnya adalah kegiatan penambangan. Selama kegiatan ekstraksi dan penambangan, dibuat ruang bawah tanah di bawah permukaan bumi. Penambangan menciptakan ruang terbuka besar di bawah permukaan bumi seperti gua besar. Adanya gua atau rongga tersebut membahayakan keutuhan tanah.

Secara alami tanah akan runtuh untuk mengisi ruang yang ditinggalkan setelah aktivitas penambangan atau ekstraksi. Penambangan juga menghasilkan bahan kimia berbahaya seperti uranium yang dapat terganggu lalu terlepas ke lingkungan.

5. Tumpahnya minyak dalam jumlah besar ke tanah
Penyebab pencemaran tanah yang selanjutnya adalah tumpahnya minyak dalam jumlah besar ke tanah. Kejadian ini mungkin jarang sekali kita temui, namun tumpahnya berliter-liter minyak ke atas permukaan lahan adalah salah satu contoh pencemaran tanah. Ketika minyak tumpah tentu minyak tersebut akan langsung menyebar ke dalam permukaan tanah, sehingga membuat tanah menjadi tercemar dan kering.

6. Kebiasaan menimbun sampah
Bagi yang suka menimbun sampah, Anda harus menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Selain tidak baik bagi kesehatan lingkungan, menimbun sampah juga berakibat buruk pada kesuburan tanah. Apalagi jika sampah tersebut sampai mengeluarkan air limbah. Air ini nantinya akan meresap ke dalam permukaan lahan sehingga membuat tanah tersebut tercemar dan kehilangan kesuburannya.

7. Penebangan hutan dan pohon
Penyebab pencemaran tanah yang selanjutnya adalah penebangan hutan. Hutan dan pohon akan berfungsi sebagai penyaring dan penetralisir dari kondisi tanah yang asam. Apabila penebangan dilakukan secara terus menerus tanpa adanya penanaman atau pembukaan ruang hijau yang baru maka akan berakibat fatal terhadap kondisi tanah di lingkungan tersebut. Tanah yang asam akan membunuh berbagai mikro organisme baik dan membuatnya menjadi tidak layak untuk ditanami sama sekali.

8. Kontaminasi dari bahan-bahan berbahaya
Secara tidak sadar, sebenarnya di sekitar kita banyak sekali bahan-bahan yang dapat merusak kelestarian tanah, seperti merkuri, seng, nikel, arsenik, tembaga dan lain-lain. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam menggunakannya dan letakan bahan-bahan tersebut jauh dari permukaan tanah secara langsung.

9. Kebakaran hutan
Selain limbah yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kebakaran hutan juga merupakan salah satu penyebab pencemaran tanah. Hutan yang telah terbakar biasanya akan sulit untuk ditanami kembali. Hal ini dikarenakan kandungan zat-zat penting yang ada di dalam tanah telah mati dan rusak oleh api.

10. Bencana alam
Penyebab pencemaran tanah ternyata juga bisa dipengaruhi faktor alam, seperti bencana alam. Misalnya saja saat banjir, lapisan unsur hara tanah akan menghilang terbawa arus air sehingga membuat tanah menjadi tercemar.

Begitu juga saat gunung berapi meletus, tanah akan tertutup oleh abu vulkanik, pasir, dan material lainnya yang membuat tanah menjadi kering. Namun, saat kembali ke keadaan normal, tanah yang tertutup tersebut akan menjadi subur kembali seiring berjalannya waktu.

C. Dampak Pencemaran Tanah

Tanah yang tercemar berarti sulit menanam atau bahkan sumber air bawah tanah  beracun. Beberapa efek utama dari polusi tanah di antaranya,
1. Efek pada Kesehatan Manusia
Mengingat bagaimana tanah adalah alasan kita dapat menopang diri kita sendiri, kontaminasi tanah memiliki konsekuensi besar pada kesehatan. Tanaman dan tanaman yang ditanam di tanah yang tercemar menyerap banyak polusi dan kemudian meneruskannya kepada kita. Ini bisa menjelaskan lonjakan tiba-tiba pada penyakit kecil dan terminal.

Paparan jangka panjang ke tanah tersebut dapat mempengaruhi susunan genetik tubuh, menyebabkan penyakit bawaan dan masalah kesehatan kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan mudah. Bahkan, dapat membuat ternak sakit sampai batas tertentu dan menyebabkan keracunan makanan dalam jangka waktu yang lama. Pencemaran tanah bahkan dapat menyebabkan kelaparan yang meluas jika tanaman tidak dapat tumbuh di dalamnya.

2. Pengaruh terhadap Pertumbuhan Tanaman
Keseimbangan ekologi dari sistem apapun akan terpengaruh karena kontaminasi tanah yang meluas. Sebagian besar tanaman tidak dapat beradaptasi ketika kimia tanah berubah secara radikal dalam waktu singkat. Jamur dan bakteri yang ditemukan di tanah yang mengikatnya mulai berkurang, yang menciptakan masalah tambahan erosi tanah.

Kesuburan tanah perlahan-lahan berkurang, membuat tanah tidak cocok untuk pertanian dan vegetasi lokal apa pun untuk bertahan hidup. Pencemaran tanah menyebabkan lahan yang luas menjadi berbahaya bagi kesehatan. Tidak seperti gurun, yang cocok untuk vegetasi aslinya, tanah seperti itu tidak dapat mendukung sebagian besar bentuk kehidupan.

3. Kesuburan Tanah Menurun
Bahan kimia beracun hadir dalam tanah dapat menurunkan kesuburan tanah dan karena itu penurunan hasil tanah. Tanah yang terkontaminasi kemudian digunakan untuk menghasilkan buah-buahan dan sayuran, yang kekurangan nutrisi berkualitas dan mungkin mengandung beberapa zat beracun yang menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada orang yang mengonsumsinya.

4. Debu Beracun
Emisi beracun dan bau busuk dari tempat pembuangan sampah dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan mengganggu kenyamanan sehari-hari.

5. Perubahan Struktur Tanah
Kematian banyak organisme tanah (misalnya, cacing tanah) di dalam tanah dapat menyebabkan perubahan struktur tanah. Selain itu, juga bisa memaksa predator lain untuk pindah ke tempat lain untuk mencari makanan.

Sejumlah cara telah diusulkan untuk mengekang tingkat polusi saat ini. Upaya pembersihan lingkungan seperti itu membutuhkan banyak waktu dan sumber daya untuk dilakukan. Industri telah diberikan peraturan untuk pembuangan limbah berbahaya, yang bertujuan untuk meminimalkan area yang tercemar.

Metode pertanian organik sedang didukung, yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Penggunaan tanaman yang dapat menghilangkan polutan dari tanah sedang didorong. Namun, jalan di depan cukup panjang, dan pencegahan pencemaran tanah akan memakan waktu bertahun-tahun lagi.

6. Keracunan Sumber Air Bawah Tanah
Pencemaran tanah juga menyebabkan keracunan sumber air bawah tanah. Karena air ini disimpan di bawah lapisan tanah, racun di dalam tanah dapat dengan mudah meresap perlahan dan mantap ke dalam permukaan air.

Kita juga harus ingat bahwa ini adalah air yang tersedia untuk konsumsi dan penggunaan melalui sumur dan sumur tabung. Ketika air beracun tersebut dikonsumsi atau digunakan dalam jangka waktu tertentu, itu menyebabkan banyak efek buruk pada kesehatan kita.

Penyakit seperti keracunan arsenik, keracunan makanan dan lain-lain disebabkan karena konsumsi air bawah tanah yang beracun ini dalam waktu lama. Penyakit ini juga terbukti cukup fatal.

D. Cara Mengatasi Pencemaran Tanah

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran tanah agar tidak semakin membesar di antaranya,
1. Melakukan sistem 3R
Solusi pertama untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan sistem 3R yang terdiri dari Reduce, Reuse, and Recycle. Pada maksud sistem ini adalah, kita harus mulai menerapkan sistem dalam kehidupan kita untuk tidak menyia-nyiakan setiap barang maupun produk yang ada, mengurangi penggunaan suatu barang yang tidak terlalu penting, menggunakan kembali, dan mendaur ulang bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

Sistem ini sudah banyak diterapkan di berbagai tempat seperti rumah, perkantoran, dan sebagainya. Dengan melakukan sistem ini, kita menjadi paham akan pentingnya untuk mendaur ulang barang yang masih digunakan untuk berbagai fungsi lain terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuangnya.

2. Melakukan program reboisasi
Solusi kedua untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan program reboisasi dengan menanam kembali tanaman sebagai salah satu aspek penting untuk menjaga lingkungan dari pencemaran tanah.

Selain itu, reboisasi memiliki berbagai fungsi seperti menjaga keseimbangan alam, mencegah terjadinya bencana banjir, mencegah terjadinya erosi tanah, dan menjaga kesuburan tanah di kemudian hari.

3. Mencegah dengan remediasi
Solusi ketiga untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan remediasi yang ditujukan untuk pembersihan kembali. Melakukan kegiatan remediasi memiliki tujuan yaitu memecah ataupun mendegradasi zat pencemar dan dijadikan bahan yang tidak beracun atau mengurangi kadar racun yang ada seperti karbon dioksida. Hal ini dilakukan untuk mengontrol, mereduksi berbagai bahan yang dapat menciptakan pencemaran pada tanah.

4. Bioremediasi
Solusi keempat untuk mengurangi pencemaran tanah adalah melakukan bioremediasi yang merupakan kegiatan penggunaan mikroorganisme yang bertujuan untuk mengurangi polutan yang ada pada suatu lingkungan. Bioremediasi bekerja dengan menggunakan mikroorganisme yang menghasilkan sebuah enzim guna memodifikasi polutan yang awalnya beracun menjadi tidak beracun lagi dengan mengubah struktur kimia di dalamnya.

5. Membeli dan menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan
Solusi kelima untuk mengurangi pencemaran tanah adalah membeli dan menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi kerusakan serta pencemaran yang sudah terjadi khususnya pada tanah.

Berbagai produk ramah lingkungan dapat kamu temui dengan mudah seperti, kapas tidak sekali pakai berbahan dasar kain, tissue daur ulang, sikat gigi ramah lingkungan, dan masih banyak lagi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment