Iklim Subtropis: Pengertian, Ciri, Negara, Flora, Fauna, dan Efeknya
Iklim Subtropis |
A. Pengertian Iklim Subtropis
Subtropis adalah wilayah bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan. Wilayah dengan iklim subtropis berada pada 23,5° lintang utara hingga 40° lintang utara dan 23,5° lintang selatan hingga 40° lintang selatan. Kondisi iklim tropis sendiri memiliki berbagai rintangan dan gangguan dari dunia, seperti hujan salju, badai, bahkan tornado sekalipun.
Wilayah dengan iklim tropis mempunyai 4 musim, di antaranya musim dingin, musim panas, musim semi, dan musim gugur. Tentunya, keempat musim tersebut mempunyai ciri dan karakteristik sendiri dengan suhu minimal, suhu maksimal, dan kelembapan, serta situasi atau kondisi makhluk hidup yang memiliki perbedaan.
Terdapat dua tipe wilayah yang berada di iklim tropis, yaitu Iklim stepa (Bs) dan iklim pasir (Bw). Adapun wilayah yang memiliki iklim subtropis, di antaranya Irak, Iran, Jepang, Tiongkok, Korea Utara, Korea Selatan, Nepal, Afrika Selatan, Mesir, Australia belahan Selatan, Cile, Turki, dan sebagainya.
Iklim subtropis mempunyai perbedaan cuaca yang terbilang ekstrem saat musim panas dan musim penghujan. Hal itu sebab saat musim panas terjadi kemarau dan kekeringan yang amat sangat, sementara saat musim dingin, intensitas taraf hujan cenderung tinggi sehingga udara atau hawa di sekitar wilayah menjadi dingin dan lembab. Bahkan, suhu saat musim dingin tiba pun bisa mencapai lebih dari -3 derajat celsius.
B. Ciri Iklim Subtropis
Beberapa ciri dari iklim subtropis di antaranya,
1. Ciri secara Umum
Mempunyai perbedaan kondisi cuaca yang ekstrem. Saat musim panas, terjadi radiasi panas yang terbilang cukup besar, sementara saat musim dingin tiba, radiasi dari panas sangatlah kecil.
Waktu di siang hari cenderung lebih lama saat musim panas apabila dibandingkan dengan waktu di malam hari. Sementara saat musim dingin, waktu di siang hari cenderung singkat apabila dibandingkan dengan waktu di malam hari.
Di iklim subtropis, tekanan udara cenderung lebih besar apabila dibandingkan dengan iklim tropis sehingga saat musim tertentu akan disertasi angin dataran yang cukup kuat atau kencang. Kelembapan udara suatu kawasan dengan iklim subtropis ini lebih rendah, terutama saat musim dingin yang bersamaan dengan hujan salju. Hal itu karena di wilayah atau kawasan iklim subtropis memiliki 4 musim.
Karena tidak dekat dengan garis khatulistiwa, pada bagian utara pun sinar matahari berada di bagian selatan dan saat musim dingin, matahari acap kali tidak muncul.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, iklim subtropis terbagi menjadi empat musim, yakni musim dingin, musim panas, musim gugur, dan musim semi. Maka alangkah baiknya kita untuk mengetahui karakteristik atau ciri-ciri dari keempat musim tersebut.
2. Ciri berdasarkan Musimnya
a. Musim Semi
Di musim semi ini letak kemiringan bumi akan posisi matahari cenderung berbeda sehingga menyebabkan adanya perbedaan suhu di bumi. Lazimnya, bumi belahan utara mengalami musim semi di bulan Maret sampai bulan Juni, sementara di belahan selatan mengalami musim semi di bulan September hingga bulan Desember.
Adapun ciri-ciri atau karakteristik musim semi di antaranya,
a) Suhu udara sedang. Menginjak awal musim semi, suhu udara masih terasa dingin sebab sebelumnya ada peralihan dari musim dingin. Akan tetapi, sesudah itu, akan turun dan condong lebih hangat.
b) Tumbuhan atau tanaman mulai berbunga dan mempunyai tunas. Beberapa tanaman atau tumbuhan yang berada di wilayah dengan iklim subtropis hanya dapat tumbuh dan berbunga saat musim semi.
c) Hal itu pun sebagai wujud adaptasi tumbuhan atau tanaman dari adanya musim gugur yang hanya menjatuhkan atau merontokkan daunnya saja. Hingga akhirnya suhu akan kembali hangat saat musim semi dan tanaman atau tumbuhan dapat berbunga kembali.
b. Musim Gugur
Musim gugur adalah musim yang dialami oleh bumi di belahan utara dan selatan saja. Musim gugur menjadi musim peralihan atau pergantian dari musim panas ke musim dingin. Berdasarkan waktu terjadinya, kalender musim gugur dibedakan menjadi dua, yaitu kalender astronomi dan kalender meteorologi.
Adapun kalender astronomi adalah sebagai penentu waktu suatu musim dengan berdasar pada benda-benda langit, sedangkan kalender meteorologi adalah sebagai penentu waktu menurut temperatur, tekanan udara, dan uap air.
Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri dari musim gugur di antaranya,
a) Penguapan atau presipitasi karena matahari yang menyentuh perairan di kerak bumi terjadi secara meningkat atau signifikan. Hal ini menjadi salah satu pertanda bahwa musim gugur akan tiba.
b) Tumbuhan atau tanaman mulai layu dan sudah kecokelatan, salah satu proses dan bentuk adaptasi beberapa tanaman akan pergantian atau peralihan musim, yakni dengan menjatuhkan atau menggugurkan daunnya. Oleh sebab itu, musim ini dinamakan musim gugur.
c) Hawa akan terasa panas dan juga dingin dengan waktu yang bersamaan. Peralihan musim akan menyebabkan hawa atau keadaan udara panas dan dingin menjadi tak teratur. Misalnya, meskipun panas, angin akan terasa dingin.
c. Musim Dingin
Musim dingin adalah musim pergantian atau peralihan dari musim gugur ke musim semi. Mayoritas wilayah atau kawasan yang mengalami musim dingin akan mengalami hujan salju atau es. Akan tetapi, terdapat beberapa negara malah mempunyai suhu hangat saat musim dingin tiba. Ciri atau karakteristik dari musim dingin di antaranya,
a) Adanya fenomena atau gejala aurora, yaitu peristiwa munculnya cahaya yang menyala sebab adanya interaksi antarmedan magnetik dengan partikel matahari.
b) Terdapat beberapa tumbuhan atau tanaman menjadi gundul. Hal itu karena tidak banyaknya tumbuhan yang bisa untuk bertahan saat cuaca dingin sehingga rata-rata tumbuhan akan melakukan adaptasi dengan menjatuhkan atau meninggalkan semua dedaunannya.
c) Para hewan akan berdiam di sangkarnya masing-masing. Tindakan atau perilaku ini disebut sebagai berhibernasi. Namun, ada pula beberapa hewan yang justru melakukan imigrasi untuk mencari lingkungan atau wilayah dengan suhu normal, kemudian akan kembali lagi setelah musim dingin telah berakhir.
d. Musim Panas
Lazimnya, musim panas terjadi mulai dari bulan Mei hingga bulan Juli untuk belahan utara, sementara terjadi di bulan November hingga Januari untuk bumi belahan selatan. Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari musim panas di antaranya,
a) Hewan-hewan cenderung aktif karena berada di luar sarangnya.
b) Suhu udara cenderung meningkat
c) Sebagian wilayah atau daerah mengalami taraf hujan yang cukup tinggi, bahkan disertai badai angin pula.
C. Negara dengan Iklim Subtropis
Negara-negara iklim subtropis di antaranya Iran, Irak, Nepal, Tiongkok, Jepang, Korea Utara dan Selatan, Afrika Selatan, Mesir, Australia bagian selatan, Cile, Turki, Hongkong, Amerika Serikat, Eropa.
D. Flora dan Fauna Iklim Subtropis
Flora Iklim Subtropis
Wilayah dengan iklim subtropis ditandai dengan musim panas yang hangat cenderung panas dan lembap. Hewan sejenis mamalia, amfibi, dan reptil lazim ditemukan di wilayah iklim subtropis. Wilayah subtropis mengelilingi garis khatulistiwa bumi, yakni antara 23,27 derajat lintang utara dan lintang selatan. Iklim subtropis panas dan lembap hangat sepanjang tahun.
Wilayah yang berbatasan dengan lautan hangat akan menerima hujan lokal yang intens atau cukup sering sebab siklon subtropis yang mendorongnya. Tumbuhan atau tanaman yang ditanam di wilayah ini, di antaranya pohon palem, pohon mangga, pohon leci, pohon jeruk, dan pohon alpukat.
Kemudian, di wilayah iklim subtropis lembab, vegetasi atau kehidupan tumbuh-tumbuhan terdiri dari sebagian besar semak-semak, dan pohon cemara. Pepohonan di iklim subtropis ini selalu hijau untuk memungkinkan pepohonan itu bertahan selama kurang lebih berbulan-bulan dengan kehangatan dan hujan yang konsisten.
Pada hakikatnya, pohon palem dan tumbuhan pakis kerap dijumpai di iklim subtropis yang lembap, serta vegetasi atau kehidupan tumbuh-tumbuhan daun yang halus dan lebar. Iklim subtropis dapat membantu spesies evergreen sebab bulan-bulan musim panas yang relatif panjang dan hujan yang konsisten.
Di pantai Atlantik Florida, Laguna Sungai India berada di kawasan iklim subtropis yang lembap. Hal itu menyebabkan muara yang sangat beragam secara biologis di Amerika Utara dan merupakan habitat bagi tanaman sebanyak lebih dari 2.100 jenis, serta lebih dari 2.200 jenis hewan.
Adapun beberapa jenis flora yang berada di iklim subtropis di antaranya,
1. Gandum
Tanaman yang masuk ke dalam famili poaceae ini mempunyai kandungan karbohidrat yang amat tinggi. Gandum berguna untuk pembuatan pakan ternak, tepung terigu, bahkan produksi alkohol. Gandum hanya dapat tumbuh di wilayah dengan daerah dengan iklim subtropis, seperti Asia di belahan utara dan Eropa.
2. Leci
Pohon leci bisa tumbuh sampai 12 meter dengan cabangnya yang berbentuk melingkar. Pohon leci hanya bisa tumbuh di wilayah dengan iklim subtropis, seperti daerah asalnya, yaitu Tiongkok belahan selatan. Akan tetapi, saat ini pohon leci banyak dibudidayakan di sebagian negara dengan iklim subtropis lainnya, seperti Amerika, Taiwan, Myanmar, Australia, dan sekitarnya.
3. Sakura
Pohon sakura adalah pohon yang sangat digemari oleh masyarakat Jepang. Hal itu karena pohon sakura hanya akan mekar saat musim semi. Pohon sakura sangat terkenal dengan kemunculan bunga-bunganya terlebih dahulu yang kemudian disusul daunnya.
4. Tulip
Tulip adalah bunga yang berasal dari Asia Tengah dan termasuk ke dalam famili Liliaceae. Mulanya, tumbuhan tulip adalah tumbuhan liar yang banyak dijumpai di Pegunungan Pamir dan Pegunungan Kush di Kazakhstan. Hingga akhirnya, tulip berhasil dibudidayakan dan menjadi lambang bagi negara Belanda serta menjadi bunga nasional bagi negara Turki dan Iran.
5. Lavender
Lavender adalah salah satu tanaman obat atau medis dengan ciri aroma yang sangat khas. Lavender dapat dipakai sebagai obat herbal guna mengobati gangguan tidur atau kesulitan tidur. Tumbuhan Lavender bisa tumbuh dan berkembang hingga mencapai 4 kaki dengan lebar cabangnya 1 sampai 4 kaki.
6. Blanket Flower
Blanket Flower adalah sejenis tanaman yang mempunyai warna bunga nan cantik tersusun bagaikan rajutan selimut. Blanket Flower termasuk ke dalam jenis tanaman yang mempunyai daya tahan yang luar biasa di wilayah kering juga gersang.
7. Moss Rose
Moss Rose adalah salah satu jenis tanaman ros atau bunga yang mempunyai ketahanan pada lingkungan yang kering. Moss Rose bermekaran mulai dari musim panas sampai musim gugur tiba. Tanaman ini juga tumbuh mencapai 4 sampai 8 inci dengan kelebarannya 6 inci.
Fauna di Iklim Subtropis
Kehangatan yang ada di kawasan iklim subtropis yang lembap, akan menciptakan habitat atau lingkungan yang ideal untuk beberapa jenis hewan, seperti amfibi, mamalia, dan reptil tertentu. Adapun hewan sejenis rusa, macan kumbang, dan buaya Amerika dapat dijumpai di iklim subtropis ini.
Terlebih untuk reptil sejenis aligator Amerika yang berdarah dingin, iklim subtropis yang lembap memungkinkan mereka untuk mendinginkan dan menghangatkan tubuh apabila diperlukan.
Habitat yang dipelihara oleh jenis iklim subtropis ini pun memastikan aligator dapat tersamarkan dengan baik agar terhindar dari mangsanya, seperti ular sanca atau pemangsa lainnya, seperti mamalia kecil (kapibara dan tupai). Kemudian, ada pula burung elang, katak, kura-kura, dan lalat naga ditemukan di kawasan yang beriklim subtropis lembap.
Adapun beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah iklim subtropis di antaranya,
1. Panter
Panter adalah hewan yang tergolong karnivora dan banyak hidup di wilayah dengan iklim subtropis. Panter sebenarnya sebutan lain bagi jaguar dan leopard, tetapi mempunyai varian warna yang unik, yaitu timbulnya pigmen hitam karena kelainan kulit. Panter banyak dijumpai di kawasan Amerika bagian Tengah dan Selatan. Panter atau si kucing besar ini bisa berenang karena habitat mereka melingkupi hutan basah hingga rawa.
2. Tupai
Tupai adalah hewan yang termasuk mamalia kecil serupa bajing. Bahkan, secara ilmiahnya, tupai ini berkerabat jauh dengan hewan bajing. Tupai adalah hewan pemangsa serangga, sementara bajing termasuk ke dalam bangsa famili Rodentia atau hewan pengerat, seperti tikus.
3. Kapibara
Kapibara termasuk ke dalam hewan pengerat terbesar yang masih ada di bumi. Hewan kapibara banyak dijumpai di Amerika Selatan, Kanal Panama, Timur Andes, dan belahan utara Kolombia dan Venezuela. Kapibara termasuk ke dalam hewan semi-akuatik yang mampu hidup di rawa, dataran semak, hutan, dan daerah berair.
4. American Alligator
Aligator Amerika kerap dijumpai di Amerika Serikat belahan tenggara sampai Meksiko. Aligator berbeda dengan buaya. Hal itu karena Aligator mempunyai moncong yang cenderung bulat dan hidupnya di air payau (tawar).
E. Efek Perubahan Iklim di Wilayah Beriklim Subtropis
Perubahan iklim akan mengancam stabilitas bentuk kehidupan yang berada di wilayah iklim subtropis lembap. Gelombang panas dan badai yang sangat dahsyat diperkirakan akan memengaruhi taraf hidup segala jenis makhluk hidup yang ada di zona iklim subtropis ini.
Peningkatan panas akan berdampak buruk pada tumbuhan atau tanaman yang mengarah pada hasil yang cenderung kecil untuk beberapa jenis atau spesies. Kemudian, produksi dari jagung juga diprediksikan akan turun sebab perubahan iklim ini. Kemungkinan hidup serbuk sari pun diakibatkan secara negatif oleh panas yang sangat tinggi. Kelebihan air dan panas mengakibatkan lebih banyaknya penyakit juga hama.
Bumi bagian utara telah terbukti cenderung lebih rentan akan pemanasan jika dibandingkan dengan bumi belahan selatan. Di Amerika Serikat bagian Tenggara, manusia, hewan, serta tumbuhan secara keseluruhan memiliki risiko terjadinya peningkatan suhu.
Penyakit yang berhubungan dengan panas dan kematian akan lebih berisiko karena lebih sulit untuk mendinginkan tubuhnya di wilayah iklim subtropis yang lembap. Selain itu, lazimnya gelombang panas karena perubahan iklim akan menimbulkan ancaman yang cenderung meningkat bagi siapa pun yang tinggal dan menetap di iklim subtropis lembap ini.
Dari berbagai sumber
Post a Comment