Air Permukaan: Pengertian, Proses Pembentukan, Kualitas, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Air Permukaan
Air Permukaan

A. Pengertian Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang berkumpul pada suatu permukaan tanah yang belum menembus lapisan tanah bagian terbawah. Air jenis ini terbuka secara alami ke atmosfer bumi dan dapat berasal dari aliran sungai, laut, danau, ataupun lahan basah lainnya.

Air permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang melalui penguapan dan rembesan ke bawah permukaan sehingga menjadi air bawah tanah. Meskipun ada sumber lainnya untuk air bawah tanah, yakni air jebak dan air magma, presipitasi merupakan faktor utama dan air bawah tanah yang berasal dari proses ini disebut air meteor.

Air permukaan merupakan sumber terbesar untuk air bersih. Meskipun kualitas air permukaan dapat berbeda-beda secara substansial antara satu dan lainnya. Oleh sebab itu, pemanfaatannya harus melalui tahapan uji klinis untuk menentukan apakah air tersebut benar-benar aman untuk digunakan secara langsung oleh makhluk hidup, terutama manusia.

Air Permukaan Menurut Para Ahli
1. Soegianto (2005), air permukaan adalah air yang berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan tanah, sebagian menguap dan sebagian lainnya mengalir ke sungai, saluran air lalu disimpan di dalam danau, waduk dan rawa.
2. Limbong (2008), air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Jadi, Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah yang dapat dengan mudah dilihat oleh mata. Pada umumnya sumber air yang berasal dari permukaan, merupakan air yang kurang baik untuk langsung dikonsumsi manusia. Oleh karena itu sumber air yang berasal dari air permukaan perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.

B. Proses Pembentukan Air Permukaan

Terjadi proses evaporasi/penguapan dari air permukaan (laut, sungai, danau, rawa, dan lain-lain), transpirasi (penguapan dari tanaman), naik ke atas awan dalam bentuk uap-uap air. Sekumpulan uap air ini kemudian mengalami kondensasi. Karena suhu sekitar uap air lebih rendah, maka timbullah embun air di awan. Jika sudah jenuh, maka embun air turun dalam bentuk hujan.

Air hujan yang jatuh ke bumi diserap oleh sebagian besar permukaan tanah seperti sungai, danau, dan rawa. Sebagian kecil yang lainnya, air diserap oleh tanah masuk ke dalam hingga menembus zona jenuh, dan akhirnya menghasilkan air tanah. Pada musim kemarau, ketika intensitas hujan menurun, maka sumber dari munculnya air permukaan berasal dari dalam tanah.

C. Kualitas Air Permukaan

Kualitas air adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kehidupan biota air. Variabel-variabel tersebut meliputi di antaranya sifat fisika (warna, kekeruhan, dan temperatur) dan sifat kimia (kandungan oksigen, karbondioksida, pH, amoniak, dan alkalinitas).

Kualitas air permukaan secara nasional telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kualitas badan air tergantung dari karakteristik dan kuantitas air yang masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, limbah cair yang masuk ke perairan juga perlu diatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga tidak memperburuk kualitas air permukaan.

Pada umumnya air permukaan akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota, dan sebagainya. Untuk mengenal karakteristik air baku permukaan maka air ini digolongkan menjadi 6 di antaranya,
1. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang tinggi
2. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang rendah
3. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang sifatnya temporer
4. Air permukaan dengan kandungan warna yang sedang sampai tinggi
5. Air permukaan dengan kesadahan yang tinggi.
6. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan sangat rendah

D. Jenis Air Permukaan

Setidaknya terdapat tiga jenis air permukaan di antaranya,
1. Permanen (Perennial)
Air permukaan permanen merupakan perairan di permukaan yang selalu tersedia hampir di sepanjang tahun. Jenis ini biasanya ditemukan dalam bentuk danau, mata air, sungai, ataupun rawa. Ketika suatu kawasan mengalami musim kemarau, maka permukaan air ini dipertahankan oleh kontribusi air tanah.

2. Semi-Permanen (Ephemeral)
Air permukaan semi-permanen biasanya berupa perairan yang hanya mampu menampung air selama setahun. Jenis ini berbentuk anak sungai kecil, lubang air, laguna, atau daerah dataran rendah di beberapa zona kering.

3. Buatan Manusia (Man Made)
Sesuai dengan namanya, air permukaan buatan manusia disimpan secara khusus dalam struktur buatan. Contohnya adalah bendungan, danau, rawa, ataupun kolam pengolahan limbah.

E. Contoh Air Permukaan

1. Sungai
Sungai merupakan air tawar yang memiliki aliran di mana sumbernya ada di daratan yang bermuara ke laut, danau maupun sungai yang lebih besar. Air hujan, mata air maupun cairan gletser akan mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah.

Mula-mula saluran yang dilalui ini relatif sempit dan pendek. Tetapi secara proses alamiah aliran ini mengikis daerah-daerah yang di laluinya. Akibatnya saluran ini semakin lama semakin lebar serta panjang dan terbentuklah sungai.

2. Danau
Danau merupakan cekungan-cekungan yang ada di permukaan bumi, baik itu akibat proses tektonik, vulkanik atau proses lain yang membuat adanya cekungan lama kelamaan akan terisi oleh air sungai yang mengalir dan bermuara di cekungan tersebut.

Danau sangat penting keberadaannya bagi kehidupan khususnya manusia antara lain sebagai cadangan air untuk kepentingan perairan ( irigasi ), air minum sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, sebagai sarana olahraga dab rekreasi sebagai pengatur air untuk mencegah banjir dan sebagai tempat untuk kegiatan perikanan ( tambak udang dan ikan ) serta manfaat lainnya. Danau ialah suatu badan air yang dikelilingi oleh tanah.

Ada jutaan danau di dunia. Salah satu yang tertinggi ialah Danau Titicaca di pegunungan Andes antara Bolivia dan Peru yang berada di sekitar 3810 meter ( 12.500 kaki ) di atas permukaan laut. Danau terendah ialah Laut Mati antara Israel dan Yordania. Ini lebih dari 395 meter ( 1.300 kaki ) di bawah permukaan laut Air di danau berasal dari hujan, salju, es mencair, sungai dan air tanah rembesan. Kebanyakan danau berisi air tawar.

3. Rawa
Rawa ialah daerah yang selalu tergenang air dan memiliki kadar air yang relatif tinggi. Air di rawa terlihat kotor karena tempat itu mengandung bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati. Akibatnya air yang menggenang menyebabkan tanah menjadi asam. Sebuah rawa merupakan daerah lahan secara permanen jenuh atau diisi dengan air.

Banyak rawa bahkan tertutup oleh air ada dua jenis utama dari rawa yaitu Rawa air tawar Dan Rawa-rawa air asin. Rawa yang didominasi oleh pohon-pohon, mereka sering disebut untuk jenis pohon yang tumbuh di dalamnya seperti rawa cemara atau rawa kayu. Rawa air tawar biasanya ditemukan di daratan sedangkan rawa air asin biasanya ditemukan di sepanjang daerah pesisir. Rawa merupakan daerah transisi mereka tidak benar-benar tanah atau benar-benar air.

4. Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut. Berdasarkan luas dan bentuknya, klasifikasi laut terdiri dari Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke darat, Selat adalah laut yang relatif sempit dan terletak antara dua pulau, Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relatif lebih luas dibandingkan dengan selat dan Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak di antara benua.

F. Manfaat Air Permukaan

Manfaat utama dari air permukaan adalah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, berikut beberapa manfaat dari air permukaan di antaranya,
1. Memenuhi kebutuhan air sehari-hari
Setiap hari kita menggunakan air permukaan untuk berbagai macam kebutuhan. Di antaranya yaitu minum, mandi, mencuci, memasak dan lain sebagainya. Air sangat penting bagi kebutuhan makhluk hidup. Oleh sebab itu sepatutnya kita dapat bijak dalam menggunakan air bersih dengan tidak menggunakan air bersih secara berlebihan.

2. Pembangkit tenaga listrik
Air dapat digunakan sebagai media pembangkit listrik, yaitu daerah air yang memiliki jumlah debit tinggi. Pembangkit tenaga air memanfaatkan energi potensial dan kinetik air untuk memutar turbin sehingga dapat dikonversi menjadi bentuk energi listrik.

3. Irigasi
Dalam dunia pertanian, irigasi sangat penting diterapkan untuk menjaga pasokan air untuk tanaman. Terutama jika terjadi musim kemarau panjang. Oleh sebab inilah, biasanya para petani memanfaatkan daerah sumber air seperti waduk, danau, atau sungai sebagai sumber irigasi tanaman.

4. Perindustrian
Sektor industri sangat membutuhkan pasokan air yang melimpah. Air digunakan dalam proses produksi seperti pencucian barang, pengisian larutan, pembuatan larutan, dan sebagainya.

5. Budidaya ikan
Budidaya ikan sangat membutuhkan adanya air permukaan. Baik itu budidaya ikan tawar (mujair, lele) maupun ikan payau (bandeng).

6. Media transportasi
Beberapa daerah yang masih menggunakan air sebagai media transportasi. Terutama jika suatu daerah tersebut dikelilingi dengan air, baik daerah danau, rawa maupun sungai. Media transportasi air pun lebih dinilai bersih, dan bebas macet.

7. Tempat olahraga
Aktivitas olahraga pun ada yang memanfaatkan air permukaan. Seperti olahraga arum jeram di sungai yang deras maupun papan luncur di tepi pantai.

8. Laboratorium alam
Air permukaan mengandung berbagai macam kandungan organik maupun anorganik. Selain itu air juga memiliki beragam unsur alam seperti sistem hidrologi yang dapat dijadikan objek laboratorium alam.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment