Pengertian Working Capital Turnover Ratio, Keuntungan, dan Kekurangannya
Working Capital Turnover Ratio |
A. Pengertian Working Capital Turnover Ratio
Working capital turn over (rasio perputaran modal kerja) adalah perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan modal kerjanya untuk menghasilkan penjualan.
Perusahaan dengan rasio perputaran modal kerja yang lebih tinggi lebih efisien dalam menjalankan operasi dan menghasilkan penjualan. Perputaran modal kerja yang lebih rendah merupakan indikator bahwa operasi tidak berjalan secara efektif.
Rasio perputaran modal kerja paling sering digunakan untuk menentukan kinerja keuangan perusahaan dan menganalisis operasinya secara keseluruhan. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat apakah suatu perusahaan akan mampu melunasi hutang dalam jangka waktu tertentu dan menghindari kehabisan uang tunai sebagai akibat dari peningkatan kebutuhan produksi.
Rumus untuk menghitung rasio perputaran modal kerja adalah:
Perputaran modal kerja = Penjualan tahunan bersih / Modal kerja.
Dalam rumus ini, modal kerja dihitung dengan mengurangkan kewajiban lancar perusahaan dari aset lancarnya. Rasio perputaran modal kerja biasanya dihitung berdasarkan tahun kalender. Namun, perusahaan dapat memilih untuk menghitung rumus ini menggunakan penjualan bersih dan modal kerja dari periode tertentu.
B. Keuntungan Menggunakan Working Capital Turnover Ratio
Berikut manfaat paling signifikan yang dapat diperoleh di antaranya,
1. Menjamin likuiditas
Ketika sebuah perusahaan tidak berada di atas rasio perputaran modal kerja, ia mungkin mengalami kekurangan dana untuk operasi sehari-hari dan hutang jangka pendek. Memasukkan manajemen modal kerja ke dalam rencana bisnis Anda dapat membantu Anda tetap mengetahui status hutang usaha, piutang, dan manajemen hutang dan saham perusahaan Anda. Ini memastikan bahwa Anda tahu ke mana uang Anda pergi dan bagaimana mengalokasikannya dengan benar untuk pengelolaan dan efisiensi maksimum.
2. Meningkatkan kesehatan keuangan secara keseluruhan
Memanfaatkan rasio perputaran modal kerja dalam bisnis Anda dapat membantu Anda mengelola arus kas keluar dan menilai arus kas masuk dengan lebih baik. Mampu secara efisien menentukan bagaimana menggunakan kas yang paling menguntungkan dapat meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan Anda secara keseluruhan.
Hal ini juga membantu untuk mencegah kehabisan modal kerja dan dengan demikian harus beralih ke sumber luar dan menimbulkan hutang. Rasio perputaran modal kerja yang lebih tinggi secara keseluruhan menghasilkan pengembalian modal yang digunakan lebih tinggi, yang dapat menarik investor dan meningkatkan peluang perusahaan Anda untuk berkembang.
3. Meningkatkan nilai perusahaan
Sama halnya dengan peningkatan kesehatan keuangan secara keseluruhan, rasio perputaran modal kerja yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan dalam industrinya. Ini dapat membantu bisnis Anda menonjol di antara para pesaing dan menghasilkan rasa hormat dan nilai tambah bagi perusahaan Anda.
4. Mencegah gangguan operasi
Tetap menyadari rasio perputaran modal kerja perusahaan Anda dapat membantu mencegah gangguan dalam operasi sehari-hari organisasi Anda dengan memberikan informasi kepada manajer yang memungkinkan mereka menggunakan dana secara efisien. Menggunakan modal kerja secara efisien untuk mempertahankan operasi dapat mengurangi potensi hambatan dalam produksi dan menjaga perusahaan Anda tetap menguntungkan sebanyak mungkin.
5. Meningkatkan profitabilitas
Mengelola perputaran modal kerja perusahaan Anda dapat menghasilkan peningkatan profitabilitas secara keseluruhan dari waktu ke waktu. Dengan mengurangi atau menghilangkan gangguan operasi dan memaksimalkan penggunaan modal kerja, bisnis Anda dapat menghemat uang dan menggunakan uang tunai yang tersedia secara efisien.
C. Kekurangan Menggunakan Working Capital Turnover Ratio
Berikut tantangan yang mungkin muncul ketika menggunakan rasio perputaran modal kerja dalam analisis keuangan perusahaan di antaranya,
1. Hanya mengandalkan faktor moneter
Rasio perputaran modal kerja hanya memperhitungkan aspek moneter perusahaan. Sementara faktor moneter tentu penting, pengaruh non-moneter juga dapat berdampak pada kesehatan keuangan perusahaan. Misalnya, rumus rasio perputaran modal kerja tidak memperhitungkan karyawan yang tidak puas atau periode resesi, yang keduanya dapat mempengaruhi kesehatan keuangan bisnis.
2. Rasio tinggi bisa negatif
Meskipun memiliki rasio perputaran modal kerja yang tinggi mungkin tampak sebagai hal yang positif, hal ini tidak selalu terjadi. Perputaran modal yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa suatu perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan yang dialaminya. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan menjadi bangkrut di masa depan jika tidak menyesuaikan rasio modal kerja terhadap penjualan.
Jika Anda menghitung rasio perputaran modal kerja perusahaan Anda dan menemukan bahwa rasio tersebut terlalu tinggi, Anda mungkin perlu menganalisis situasi keuangan Anda dan membuat penyesuaian yang tepat untuk menghindari keruntuhan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment