Pengertian Piutang Tak Tertagih, Kriteria, Metode, dan Cara Menghitungnya
Piutang Tak Tertagih |
A. Pengertian Piutang Tak Tertagih
Piutang tak tertagih (bad debt) atau kredit macet adalah hutang pihak lain kepada Anda atau perusahaan atas transaksi suatu bisnis, tetapi piutang tersebut tidak bisa dikembalikan kreditur meskipun telah diupayakan tindakan penagihan. Hutang itu tidak berharga karena Anda tidak dapat menagih apa yang Anda hutangi.
Bad debts tersebut akhirnya menjadi beban yang mengurangi profit bersih. Kredit macet dapat terjadi karena sejumlah alasan berbeda. Pelanggan mungkin tidak punya uang untuk membayar hutang mereka. Atau, pelanggan mungkin tidak senang dengan produk atau layanan Anda dan menolak untuk membayar. Terlepas dari alasannya, terlalu banyak kredit macet dapat melumpuhkan bisnis kecil.
B. Kriteria Piutang Tidak Tertagih
Terdapat beberapa kriteria piutang tak tertagih di antaranya,
1. Piutang Telah Memiliki Usia Tertentu
Setiap perusahaan memiliki kebijakan dan aturan terkait jangka waktu piutang. Jika debitur belum membayar hutang hingga waktu jatuh tempo ditetapkan perusahaan, maka perusahaan akan memberikan rentang waktu agar kreditur bisa membayar sampai lunas.
Meski demikian, rentang waktu yang diberikan kreditur memiliki batas. Jika dalam batas tersebut debitur tidak membayar, maka perusahaan kreditur dapat menggolongkannya sebagai bad debts.
2. Penagihan Telah Dilakukan Melewati Batas
Kriteria berikutnya piutang tak tertagih adalah ketika perusahaan telah berupaya menagih dan mengingatkan berulang kali, tapi tidak ada itikad baik debitur untuk membayar. Apabila perusahaan telah melakukan segala cara untuk menagih piutang, tapi debitur tetap tidak membayar, maka perusahaan perlu memasukkan piutang tersebut ke akun piutang tidak tertagih.
3. Kreditur Mengalami Kebangkrutan
Debitur mengalami kebangkrutan merupakan kriteria piutang tidak tertagih selanjutnya. Biasanya, terdapat barang jaminan dalam kredit yang dilakukan konsumen. Ketika kreditur bermasalah dan macet membayar hutang, pihak piutang akan mengambil hak milik barang jaminan atau lainnya untuk dijual agar uang pinjaman kembali.
Sayangnya, hal ini tidak bisa dilakukan pada pihak kreditur yang mengalami kebangkrutan. Karena kehabisan aset (termasuk uang dan barang jaminan), maka pihak berhutang mutlak tidak mampu membayar. Jika perusahaan Anda memiliki debitur semacam ini, maka dapat dipastikan hutang debitur tersebut masuk beban tak tertagih.
4. Debitur Dipastikan Gagal Bayar Karena Kejadian Tertentu
Kriteria terakhir dari piutang tak tertagih adalah saat debitur mengalami kejadian tertentu yang menghanguskan seluruh harta kekayaannya. Misalnya terjadinya bencana alam, kebakaran, dan sebagainya.
C. Metode Piutang Tak Tertagih
Dalam prinsip akuntansi terdapat beberapa metode piutang tak tertagih di antaranya,
1. Metode Penghapusan Piutang tak Tertagih (Direct Write-Off Method)
Pada metode penghapusan piutang ini secara langsung akan menghapus ke akun piutang, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan syarat penghapusan piutang tak tertagih kepada konsumen. Dengan demikian beban piutang tak tertagih menjadi kerugian perusahaan, sehingga secara langsung piutang tak tertagih tersebut pada akhirnya tidak menghasilkan pendapatan dan menurunkan laba.
Dalam syarat penghapusan piutang tak tertagih tersebut misalnya, ada suatu perusahaan yang seharusnya mengalami peningkatan laba yang besar pada akun piutangnya. Namun pada periode selanjutnya, konsumen tersebut mengalami gagal membayar, sehingga perusahaan mengalami penurunan laba bersih dan harus mempertimbangkan syarat penghapusan piutang tak tertagih kepada konsumen.
2. Metode Penyisihan Piutang Tak Tertagih (Allowance Method)
Kebanyakan metode ini lebih disukai dari pada dengan metode penghapusan piutang, namun banyak perusahaan justru masih memakai metode penghapusan piutang langsung pada jumlah yang kecil. Tujuan metode ini dikarenakan melibatkan akun aset yang bertentangan dengan akun piutang, bahkan akun kontra aset ini pada dasarnya akun saldo yang berlawanan dengan piutang yang dicatat pada neraca.
Penyebab akun kontra ini sangat penting dikarenakan tidak adanya pengaruh pada laporan laba rugi. Sehingga metode ini merupakan beban piutang tak tertagih yang menjadi kerugian secara langsung yang berlawanan dengan pendapatan. Adapun tiga komponen utama dari metode penyisihan di antaranya meliputi,
a. Memperkirakan piutang tak tertagih.
b. Mencatat jurnal umum dengan mendebet beban piutang tak tertagih dan penyisihan kredit atas piutang tak tertagih.
c. Menghapus akun piutang tak tertagih yaitu pada akun debet penyisihan piutang ragu-ragu dan akun kredit piutang yang sesuai.
D. Cara Menghitung Beban Piutang Tak Tertagih
Beban piutang tidak tertagih dihitung sebagai persentase dari total piutang. Untuk menghitung beban piutang tidak tertagih, bagi jumlah dolar total semua piutang dagang dengan jumlah dolar total utang yang tidak tertagih lalu kalikan angka itu dengan 100.
Misalnya, perusahaan dengan piutang dagang $ 1 juta dan utang macet $ 50.000 akan menghitung utang macet pengeluaran menggunakan rumus biaya hutang buruk ini:
$ 1.000.000 ÷ $ 50.000 = .05
Untuk mengubahnya menjadi persentase, kalikan angka ini dengan 100:
0,05 x 100 = 5%
Dalam kasus ini, beban piutang tak tertagih perusahaan mewakili 5% dari piutang usahanya.
Salah satu cara terbaik untuk mengelola biaya piutang tak tertagih adalah dengan menggunakan metrik ini untuk memantau piutang usaha piutang tak tertagih secara keseluruhan dan dalam setiap akun pelanggan. Dengan menetapkan ambang batas tertentu untuk utang buruk saat ini dan yang potensial, perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mengelola dan mencegah beban utang buruk sebelum menjadi tidak terkendali.
Dari berbagai sumber
Post a Comment