Pengertian Kwitansi, Komponen, Fungsi, Ciri, dan Jenisnya
Kwitansi |
A. Pengertian Kwitansi
Kwitansi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah surat bukti penerimaan uang. Pada dasarnya, kwitansi adalah lembaran kertas tanda bukti transaksi. Kwitansi juga diartikan sebuah dokumen tanda bukti pembayaran telah dilakukan maupun penerimaan uang. Biasanya, dokumen ini ditandatangani oleh penjual dan diterima oleh pembelinya. Atau dalam hal tertentu, kedua belah pihak juga memperkuat sisi legalitas.
Dokumen ini dibuat untuk memudahkan pencatatan arus kas dalam pembukuan. Kwitansi ini harus bisa disertai dengan penjelasan tempat, tanggal, dan juga alasan pengiriman nominal uang. Umumnya, kwitansi ini akan diterima agar bisa memperkuat adanya tanda terima transaksi pada materai yang selama ini sudah ditetapkan guna tujuan perpajakan.
B. Komponen Kwitansi
Begitu penting fungsi dari kwitansi sehingga tidak sembarangan dibuat begitu saja. Sudah terstandar yang memuat beberapa komponen utama. Sehingga jelas ketika diperlukan untuk merunut kronologi transaksi. Komponen kwitansi di antaranya,
1. Nomor
Nomor ada di bagian paling atas, bisa sebelah kiri atau kanan sesuai format buku yang digunakan. Menunjukkan urutan pengeluaran dari catatan atau registrasi sebuah perusahaan. Sehingga dari sinilah akan terlihat jelas di urutan nomor berapa kwitansi itu dibuat supaya tidak ada pemalsuan kwitansi oleh pembeli barang.
Karena terkadang ada beberapa pihak yang membuat kwitansi palsu, sementara di dalamnya nomor urutannya salah atau tidak sesuai. Jadi dapat dipastikan bahwa kwitansi tersebut palsu.
2. Nama lengkap
Nama lengkap pembayar adalah komponen kedua. Ditulis sesuai dengan ejaan yang benar terutama untuk transaksi besar seperti jual beli kendaraan bermotor, tanah atau aset berharga lainnya. Ini penting sekali karena bila tidak lengkap penulisan namanya, maka bila suatu saat ada masalah terkait dengan hal tersebut, buktinya menjadi tidak lengkap.
3. Nominal
Pokok dari keperluan pembuatan bukti adalah menjelaskan besarnya nominal pembayaran. Ditulis dalam bentuk lambang bilangan rupiah atau mata uang yang digunakan.
Kemudian ditulis terbilang dalam bentuk kalimat. Sehingga dari awal transaksi, semuanya sudah jelas berapa nilai pembayaran yang dilakukan.
4. Tanggal
Tanggal terjadinya pembayaran wajib ditulis dalam buku kwitansi kosong dengan benar. Mulai tanggal, bulan dan tahun sehingga jika kemudian hari dibutuhkan pemeriksaan jelas informasinya. Kapan tepatnya transaksi dilakukan mudah diingat. Sehingga hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya kesalahpahaman antar kedua belah pihak.
5. Nama penerima
Nama penerimanya perorangan meski merupakan perwakilan dari sebuah instansi. Contoh pembayaran sekolah, penerimanya adalah bendahara namun atas nama sekolah. Begitu juga dengan perusahaan komersil yang diwakili kasir.
6. Tujuan pembayaran
Untuk apa uang dikeluarkan harus jelas. Sehingga pada penerima bisa memasukkannya untuk keperluan yang dimaksud. Contoh, pembelian barang elektronik pada toko, berapa nominal sesuai harga dan seri atau jenis barang. Sehingga ketika ada komplain terkait barang yang dijual, maka pembeli bisa lebih mudah melakukan klaim garansi produk.
7. Stempel perusahaan
Cap dan stempel harus ada dalam bukti transaksi termasuk buku kwitansi kosong. Cap bisa menunjukkan apakah pembayaran lunas atau merupakan cicilan. Stempel menunjukkan transaksi dilakukan di bawah kewenangan perusahaan. Sehingga bisa dipastikan bahwa setiap transaksinya valid.
8. Tanda tangan
Wajib ada dan harus sesuai dengan kartu identitas untuk transaksi bernilai besar dan yang melibatkan instansi atau perusahaan. Tanda tangan penerima nantinya akan dicocokkan pada saat proses audit atau klaim.
9. Materai
Materai yang sering digunakan bernilai Rp 6.000. Tidak selalu ada, hanya untuk transaksi bernilai besar dan memiliki korelasi dengan hukum. Misalnya pembelian tanah atau kendaraan bermotor.
C. Fungsi Kwitansi
Kwitansi memiliki banyak fungsi baik itu untuk penjual maupun untuk pembeli.
1. Sebagai bukti bagi pembeli bahwa telah terjadi transaksi dan pembeli telah menyerahkan uangnya kepada penjual.
2. Sebagai bukti bagi penjual bahwa telah terjadi transaksi dan penjual telah menerima uang dari pembeli, sehingga nantinya ada yang mengakui telah membeli barang.
3. Sebagai bukti surat yang dapat dihadirkan pada persidangan apabila nantinya terdapat gugatan atau masalah terkait transaksi tersebut.
D. Ciri Kwitansi
Terdapat setidaknya tiga ciri-ciri umum dari kwitansi di antaranya,
1. Kwitansi terbagi menjadi dua bagian. Pertama, bagian yang sebut dengan sub kwitansi yang berfungsi sebagai bukti penerimaan uang, dan sebelah kanan yang harus diteruskan pada mereka yang membayar ataupun mengembalikan sejumlah uang.
2. Kwitansi dibuat dengan rangkap dua yang mana pada bagian atas atau yang asli akan diberikan kepada pihak pembayar, dan bagian bawah atau file digunakan untuk mereka yang menerima sejumlah uang.
3. Informasi yang termuat di dalam akuntansi adalah nama lengkap pihak yang memberikan uang, jumlah uang yang dibayar, lokasi dan juga tanggal diberikannya uang, nama lengkap, dan juga tanda tangan pihak penerima.
E. Jenis Kwitansi
Selama ini tercatat ada lima jenis kwitansi yang bisa kita temui dengan mudah di antaranya,
1. Kwitansi Transaksi Produk. Kwitansi transaksi produk akan menjelaskan tentang barang yang dibeli oleh pihak konsumen. Tanda ini mencakup informasi tentang nomor seri lengkap dari barang, jenis barang, alamat pelanggan dan juga harga barang.
2. Kwitansi Bukti Pembayaran. Jenis tanda terima ini adalah bukti pembayaran yang diterima dalam wujud angsuran ataupun pengembalian uang. Seluruhnya adalah bukit yang jelas saat Anda menunjukkan bukti pembayaran.
3. Kwitansi Transfer Uang. Umumnya, kwitansi jenis ini digunakan oleh suatu institusi perbankan, karena tanda terima ini memiliki kandungan informasi yang jelas, seperti dengan menentukan nomor akun.
4. Kwitansi Cash Receipt. Jenis kwitansi ini umumnya digunakan di tempat kerja, yang di dalamnya menjelaskan dana masuk dan juga dana keluar mana yang nantinya akan diarsipkan sebagai bukti keuangan selama peninjauan berikutnya di lakukan.
5. Kwitansi Serah Terima Uang. Jenis kwitansi ini adalah jenis yang paling banyak digunakan. Di dalamnya, Anda harus bisa menyatakan jumlah uang yang sudah dikirim pada seseorang, lembaga, ataupun perusahaan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment