Pengertian Kasbon, Fungsi, Faktor, dan Mekanismenya
Kasbon |
A. Pengertian Kasbon
Kasbon adalah fasilitas yang disediakan oleh pihak perusahaan kepada karyawannya untuk mengambil sebagian gaji bulanannya yang akan diterima pada bulan selanjutnya. Kemudian, nantinya gaji karyawan pada bulan berikutnya akan dipotong berdasarkan jumlah kasbon yang telah ia ajukan sebelumnya.
Fasilitas kasbon ini tentunya memiliki peran yang sangat bermanfaat dan diperlukan oleh setiap karyawan, karena jika terjadi berbagai kondisi sebelum tiba waktu gajian dan karyawan memerlukan dana darurat, maka karyawan bisa melakukan pinjaman kasbon ini untuk menutupi keperluan tersebut.
Dengan adanya fasilitas kasbon pihak karyawan akan terbantu, dan produktivitas serta loyalitas mereka terhadap perusahaan pun akan secara otomatis meningkat. Namun, fasilitas kasbon bukanlah suatu keharusan, dan hanya sebagai kebijakan perusahaan dalam membantu para karyawannya.
Jika perusahaan menolak memberikan ataupun menyetujui pinjaman kasbon kepada karyawannya, maka perusahaan pun tidak melanggar peraturan apapun.
B. Fungsi Kasbon
Berikut beberapa fungsi dari pemberian kasbon kepada karyawan di antaranya,
1. Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Gaji dan tunjangan terkadang belum mampu menutupi beragam kebutuhan yang dimiliki oleh karyawan. Penyebabnya bisa karena karyawan tiba-tiba membutuhkan dana mendesak atau ada kejadian tidak terduga lainnya.
Tentunya, jika dalam momen krusial seperti itu, perusahaan dapat hadir dan memberi dukungan kepada karyawan, itu akan berdampak sangat besar pada tingkat loyalitas pekerja. Karyawan akan merasakan hutang budi yang justru akan membuat mereka bekerja lebih produktif untuk perusahaan.
2. Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Fungsi lain dari kasbon adalah itu bisa membantu perusahaan untuk meningkatkan loyalitas karyawannya. Dengan adanya fasilitas kasbon, nilai perusahaan di mata karyawan juga ikut meningkat. Karyawan akan merasa lebih terikat dan ingin memberikan yang terbaik untuk tempat mereka bekerja. Di sisi lain, pemberian dana pinjaman seperti kasbon dapat membantu perusahaan untuk mengikat karyawan dalam periode waktu tertentu, yang disesuaikan dengan jangka waktu pinjaman yang diajukan oleh karyawan.
3. Mengurangi Biaya Rekrutmen Karyawan Baru
Kasbon adalah salah satu cara untuk memastikan karyawan tidak mudah berpaling ke perusahaan lain. Dengan demikian, beban yang harus dikeluarkan perusahaan untuk rekrutmen karyawan baru dapat ikut ditekan. Selain itu, jika perusahaan dapat membuat karyawan bertahan untuk waktu yang lama, pihak manajemen akan lebih menyusun berbagai strategi pengembangan SDM.
C. Beberapa Faktor Karyawan Melakukan Kasbon
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan karyawan membutuhkan kasbon ataupun dana pinjaman dari perusahaan di antaranya,
1. Biaya Pendidikan
Saat ini, kita semua paham bahwa biaya pendidikan anak-anak semakin hari semakin membengkak. Tentunya, karyawan pun sudah memperkirakan dana pendidikan yang diperlukan oleh anaknya, namun ada beberapa pengeluaran lain yang tidak bisa diperkirakan, seperti buku, seragam, kegiatan darmawisata, dan jajan anaknya di sekolah.
2. Biaya Pengobatan dan Persalinan
Didunia ini, tidak ada satu orang pun yang ingin masuk rumah sakit, terlebih lagi untuk kurun waktu yang lama. Produktivitas karyawan pun akan menurun jika sering sakit, sehingga mereka tidak akan mampu melakukan pekerjaannya sesuai target.
Namun, perusahaan juga tidak bisa menolak dan juga memprediksi adanya biaya, terlebih lagi jika ternyata karyawan menderita penyakit yang cukup parah dan memerlukan pengobatan jangka panjang. Pun sama halnya dengan karyawan wanita yang memerlukan biaya ekstra untuk persalinan dan hal tersebut tentunya tidak bisa dicegah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pihak perusahaan bisa mendaftarkan karyawannya sebagai anggota BPJS Kesehatan atau menyediakan fasilitas kesehatan tertentu di kantornya. Sehingga, kesehatan karyawan akan terjamin, dan mereka bisa bekerja lebih baik serta lebih produktif.
3. Biaya Pernikahan
Sebaik dan sematang apapun rencana pernikahan, terkadang ada suatu kondisi yang membuat calon pengantin tidak mampu mengontrol pengeluarannya untuk acara penting tersebut, sehingga mengharuskan mereka melakukan pinjaman ke perusahaan.
Pada umumnya, mereka akan berharap mampu melunasi pinjaman tersebut karena mendapatkan amplop dari para tamunya. Untuk itu, pihak perusahaan bisa memperkirakan kesanggupan para karyawan dari jumlah undangannya saat melakukan kasbon.
4. Renovasi Rumah
Kita semua tahu bahwa tidak semua orang mempunyai kondisi rumah yang kuat untuk menghadapi berbagai cuaca ekstrem, terlebih lagi jika musim hujan datang. Bencana banjir bisa saja harus dihadapi para karyawan yang memiliki rumah pada lokasi tidak strategis.
Gaji bulanan saja bisa jadi tidak cukup untuk merenovasi rumah mereka. Dalam hal ini, kasbon pun sangat dibutuhkan untuk bisa memperbaiki kondisi rumah mereka agar performa mereka tidak terganggu, sehingga pihak karyawan dan keluarganya di rumah pun bisa tenang.
5. Membeli atau Mengganti Kendaraannya
Kendaraan adalah salah satu hal yang paling dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Beberapa karyawan pastinya akan menghadapi kondisi sulit di mana kendaraannya sudah tidak layak lagi untuk digunakan setelah bekerja bertahun-tahun perusahaan. Dengan melakukan berbagai pertimbangan, karyawan pun berhak untuk meminjam sejumlah dana dari perusahaan untuk bisa mengganti ataupun memperbaiki kendaraannya.
6. Dana Ibadah
Dalam hal ini, karyawan bisa mengajukan kasbon ke perusahaan untuk menutupi dana yang dibutuhkan dalam memenuhi panggilan agamanya, seperti berangkat haji atau penyelenggaraan upacara keagamaan.
Meskipun begitu, pihak manajemen perusahaan harus melakukan diskusi pada karyawan secara baik-baik, agar pelunasan utang tidak mengganggu niat dan konsentrasinya dalam beribadah, dan membuat utang jangka panjangnya nanti mengganggu performa mereka.
7. Biaya Liburan
Umumnya, karena alasan bonus atau gaji yang tidak kunjung cair, pihak karyawan memutuskan untuk mengambil cutinya agar bisa bepergian dan mengajukan kasbon untuk biaya liburannya. Alasan seperti itu masih dianggap wajar dan normal selama pihak manajemen perusahaan mengetahui dengan pasti bagaimana karyawan akan membayar kasbon atau pinjaman ke depannya.
Kondisi ini dikarenakan pengeluaran yang diperlukan oleh karyawan tidak begitu mendesak dan masuk dalam kategori tersier, sehingga kasbon tersebut nantinya akan dibayar dengan sistem potong gaji.
8. Kartu Debit Tertelan Mesin ATM
Kondisi yang sering terjadi ini menjadi faktor lainnya kenapa pihak karyawan melakukan kasbon ke perusahaan. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika tanggal tua dan mereka ingin mengambil uang di mesin ATM, namun kartu mereka tertelan di mesin ATM tersebut.
Dalam hal ini, karyawan tidak perlu khawatir, karena fasilitas kasbon yang disediakan oleh perusahaan siap membantu karyawan, sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi, khususnya pada kondisi darurat seperti ini. Dengan begitu, keperluan sehari-hari perusahaan pun akan tetap terpenuhi dengan baik dan lancar.
D. Mekanisme Pengeluaran Kasbon
1. Formulir kasbon
Hal pertama yang biasanya ada dalam mekanisme pengeluaran kasbon adalah form atau formulir untuk pengeluaran kasbon, umumnya dalam formulir tersebut terdapat nama perusahaan untuk header nya, judul formulir, nomor formulir, dan kolom pengisian lainnya tergantung dari perusahaan tersebut.
2. Pengajuan Kasbon
Setelah adanya form pengajuan kasbon, tentu langkah selanjutnya adalah pengajuan yang dilakukan oleh orang yang akan melakukan kasbon ke bagian terkait seperti bagian keuangan misalnya, pada proses pengajuan ini berbeda tentunya pada tiap perusahaan tergantung bagaimana sistem dari perusahaan tersebut.
3. Penyetujuan Kasbon
Pada proses penyetujuan kasbon ini biasanya tergantung pada kebijakan tiap perusahaan, ada yang melalui divisi lain, ada juga yang langsung disetujui oleh bagian keuangan. Jika pengajuan kasbon disetujui dokumen pengajuan kasbon akan diperiksa oleh bagian keuangan yang mengeluarkan dana, apakah sudah disetujui atau belum, apabila belum adanya persetujuan maka divisi keuangan yang mengeluarkan akan menolak adanya kasbon tersebut.
Namun jika permintaan sudah disetujui, bagian keuangan biasanya akan memberikan nota kasbon yang sudah ditanda tangani pihak-pihak terkait yang mengetahui dan menyetujui adanya kasbon tersebut. Nota itu nantinya akan digunakan sebagai bukti adanya penerimaan uang yang diterima oleh pemohon kasbon, yang mana nota tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
4. Jurnal Kasbon
Umumnya, divisi keuangan yang berkaitan dengan kasbon akan mencatat transaksi kasbon ke dalam jurnal atau buku kasbon yang sifatnya sementara. Dalam pencatatannya biasanya dirincikan detail dari adanya pengeluaran kasbon tersebut, seperti tanggal kasbon, nama pemohon, besaran nilai, dan lainnya tergantung sistem perusahaan tersebut.
Jurnal kasbon ini nantinya akan menjadi bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya yang nantinya akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment