Pengertian Neraca Perdagangan, Faktor, Jenis, dan Perhitungannya
Neraca Perdagangan |
A. Pengertian Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan atau balance of trade (BoT) adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara dalam suatu periode tertentu. Neraca perdagangan menjadi komponen terbesar dalam neraca pembayaran karena menjadi indikator untuk mengukur seluruh transaksi internasional.
Balance of trade terbagi menjadi dua sifat, yaitu negatif dan juga positif. Balance of trade negatif adalah negara yang lebih banyak menerima produk impor daripada melakukan ekspor. Sebaliknya, balance of trade positif adalah negara yang melakukan lebih banyak kegiatan ekspor daripada impor.
Demikian, ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor disebut sebagai surplus perdagangan. Ketika nilai impor lebih besar dari nilai ekspor, maka disebut defisit perdagangan.
Neraca Perdagangan Menurut Para Ahli
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), neraca perdagangan adalah ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu (balance of trade).
B. Faktor yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan
Faktor pertama yang mempengaruhi neraca perdagangan adalah perkembangan ekonomi yang kuat di dalam suatu negara. Sehingga, akan mampu meningkatkan standar dan juga pendapatan masyarakat di dalam negara tersebut.
Dengan begitu, maka akan membuat suatu bisnis melakukan ekspansi dalam membuat lebih banyak lapangan pekerjaan hingga pendapatan di dalam perekonomian dalam negeri. Bila suatu negara mampu memanfaatkan kondisi ini dengan baik, maka negara tersebut akan mampu meningkatkan permintaan impor yang berasal dari negara lain.
Agar bisa mendukung suatu negara dalam mendapatkan nilai ekspor yang tinggi, maka negara tersebut bisa meningkatkan permintaan pada barang modal dan juga bahan baku. Sehingga, hal ini akan mampu membantu mendorong perdagangan internasional antar negara.
2. Nilai Tukar
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi nilai neraca perdagangan adalah nilai tukar, yang mana dalam perkembangan ekonomi neraca perdagangan dalam suatu negara juga akan turut mempengaruhi nilai tukar. Hal ini dikarenakan bila sebuah negara melakukan kegiatan ekspor impor, maka mata uang yang digunakan sebagai alat tukar berbeda.
Misalnya bila Indonesia ingin mengekspor suatu komoditas ke negara lain, maka pebisnis dari Indonesia akan memperoleh pembayaran dalam mata uang lain sesuai dengan kesepakatan yang sebelumnya sudah disepakati, pun begitu juga sebaliknya.
Dengan begitu, siapa saja yang melaksanakan kegiatan impor atau ekspor dalam negeri, maka harus menukarnya mata uang rupiah dengan mata uang dari negara lain. Sehingga, kegiatan yang menggunakan nilai tukar mata uang ini akan memberikan dampak pada neraca perdagangan.
3. Daya Saing Produk
Faktor selanjutnya adalah daya saing produk, yang mana pada suatu perdagangan akan dilihat dari harga jual dan juga kualitas produk tersebut. Adapun salah satu hal yang mampu mempengaruhi daya saing produk adalah struktur biaya.
C. Jenis Neraca Perdagangan
Balance of trade terbagi menjadi tiga jenis di antaranya,
1. Neraca Perdagangan Surplus
Neraca perdagangan surplus adalah suatu kondisi yang saat nilai transaksi ekspor lebih besar daripada nilai impor. Bila kondisi neraca perdagangannya menjadi surplus, maka tentunya akan menguntungkan negara. Karena, mereka mendapatkan nilai pendapatan yang lebih besar.
Suatu negara harus sebisa mungkin menjaga nilai ekspor dan impornya agar nilai neraca perdagangan menjadi surplus.
2. Neraca Perdagangan Defisit
Kebalikan dari neraca perdagangan surplus, neraca perdagangan defisit adalah suatu kondisi pembayaran yang nilai transaksi impornya jauh lebih tinggi daripada nilai ekspornya.
Untuk beberapa negara, terutama negara berkembang, kondisi seperti ini dianggap tidak menguntungkan mereka. Karena, biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan impor jauh lebih tinggi daripada pendapatan dari transaksi ekspornya.
3. Neraca Perdagangan Seimbang
Neraca perdagangan seimbang adalah suatu kondisi saat nilai transaksi ekspor dan impor dalam suatu negara seimbang. Itu artinya, negara tersebut tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Kondisi ini sangat sulit untuk dipertahankan pada suatu negara tertentu.
D. Penghitungan Neraca Perdagangan
Dalam menghitung neraca perdagangan, terdapat dua hal yang harus dimiliki yaitu nilai ekspor dan nilai impor. Tetapi, ada beberapa hal yang memengaruhi nilai tersebut di antaranya,
1. Transaksi barang dan jasa, ini meliputi transaksi ekspor impor barang maupun jasa.
2. Transaksi modal, transaksi ini meliputi kredit perdagangan dari negara lain dan juga investasi langsung di luar negeri.
3. Transaksi satu arah, meliputi hadiah atau bantuan, karena dalam transaksi ini tidak mengharuskan pengembalian dana atau pembayaran.
4. Selisih perhitungan, ini merupakan sebuah rekening untuk penyeimbang antara kredit dan debet.
5. Lalu lintas moneter.
Pada dasarnya, ada rumus sederhana untuk menghitungnya, yaitu dengan mengurangi nilai ekspor dan nilai impor atas suatu barang dan jasa.
Neraca perdagangan = Ekspor – Impor
• Ekspor adalah barang dan jasa yang dibuat di dalam negeri kemudian dijual kepada orang asing.
• Impor adalah barang dan jasa yang dibeli penduduk suatu negara yang mana barang dan jasa tersebut dibuat di luar negeri.
Namun, ada celah yang menyebabkan penghitungan neraca menjadi tidak akurat. Salah satunya adalah perdagangan gelap. Dalam perdagangan gelap, beberapa kegiatan transaksi tersebut hanya tercatat di satu negara, entah yang mengekspor atau yang mengimpor, sedangkan negara lainnya tidak. Hal itu menyebabkan akumulasi dari seluruh dunia menjadi tidak seimbang.
Dari berbagai sumber
Post a Comment