Pengertian Instrumen Keuangan, Jenis, dan Contohnya
Instrumen Keuangan |
A. Pengertian Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan (financial instrument) adalah aset keuangan atau dokumen permodalan yang dapat diperdagangkan. Aset ini bisa berupa uang tunai atau dokumen kontrak yang mengizinkan seseorang untuk menerima atau mengirim uang tunai atau instrumen keuangan lainnya dan dokumen bukti kepemilikan permodalan di sebuah entitas atau perusahaan.
B. Jenis Instrumen Keuangan
Terdapat dua jenis instrumen keuangan di antaranya,
1. Instrumen Tunai (Cash), adalah instrumen keuangan yang nominalnya sudah disepakati oleh kedua pihak. Contoh instrumen keuangan tunai adalah sertifikat deposito, faktur hutang-piutang, deposito, dan lain-lain.
2. Instrumen Derivatif, adalah suatu perjanjian tertulis yang berisi keuntungan atau nilai keuangan sesuai performa aset atau komoditas yang diperdagangkan. Contoh instrumen derivatif adalah surat kontrak perdagangan minyak mentah. Baik harga dan jenis komoditasnya sudah ditentukan kedua pihak, sehingga tidak perlu khawatir dengan fluktuasi atau perubahan harga ke depannya.
C. Contoh Instrumen Keuangan
Jika Anda tertarik untuk memasuki pasar modal dan juga pasar uang yang ada di Indonesia, maka Anda bisa membeli beberapa produk instrumen keuangan di IDX. Instrumen keuangan yang diperjualbelikan di dalam bursa ini kebanyakan adalah instrumen keuangan jangka panjang. Beberapa instrumen finansial tersebut di antaranya,
1. Instrumen Kas
Umumnya, instrumen keuangan kas ini dibuat ataupun dikeluarkan oleh suatu badan (umumnya pemerintah dan perusahaan) agar bisa meningkatkan modalnya. Dalam konteks ini, badan ini sering disebut dengan emiten. Nilai harga dalam mencapai instrumen kas, baik itu yang ditetapkan oleh penerbit ataupun dicapai melalui proses negosiasi antara pihak penerbit dan investor, umumnya dibeli agar bisa meningkatkan keuntungannya.
Setelah instrumen kas ini dikeluarkan dan dijual, maka pemegangnya memiliki hak untuk menjualnya secara terbuka di pasar uang, dengan suatu harga yang sudah ditentukan menggunakan penawaran dan permintaan.
2. Saham
Sama seperti namanya, saham adalah bagian dari kepemilikan suatu perusahaan., bila suatu perusahaan mengeluarkan 100 saham, maka Anda berhak membeli 1 di antara 100 saham tersebut, Anda mempunyai 1/100 atau satu persen saham perusahaan tersebut. Sejak saat itu, maka Anda bisa menjual saham tersebut, dan juga memiliki hak satu persen atas setiap dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tersebut, serta satu persen suara pada rapat umum pemegang saham.
3. Obligasi
Obligasi merupakan sertifikat yang diberikan oleh pihak penerbit ataupun peminjam kepada pihak investor dengan imbalan sejumlah uang tunai. Dalam kasus obligasi, dokumen akan sangat menentukan syarat dan ketentuan, termasuk di dalamnya ukuran dan frekuensi pembayaran kupon atau bunga dan tanggal obligasi pun harus bisa dilunasi.
Gagal membayar kupon secara tepat waktu atau membayar kembali obligasi ketika jatuh tempo akan membuat pihak penerbit mengalami risiko gagal bayar oleh pemegang obligasi yang bersangkutan. Karena pihak pemerintah tidak menerbitkan saham, maka obligasi adalah instrumen keuangan yang diandalkan untuk mengumpulkan uang dari pihak investor. Setiap saat akan ada banyak triliunan dolar obligasi pemerintah yang sudah beredar.
4. Pinjaman
Pinjaman dibuat oleh bank dan juga lembaga kredit lainnya pada organisasi seperti pihak perusahaan ataupun lembaga pemerintahan. Dari sisi peminjam, pinjaman akan terlihat cukup mirip dengan obligasi karena hanya ada lebih sedikit dari pihak yang terlibat, mereka akan jauh lebih mudah dan juga lebih cepat untuk melakukan negosiasi dan didokumentasikan daripada obligasi, yang umumnya mempunyai ribuan investor.
5. Obligasi Konversi
Obligasi konversi adalah suatu obligasi yang akan dilunasi ataupun diubah menjadi saham pada waktu yang akan datang. Obligasi konversi menjadi obligasi untuk bagian pertama di periode investasi, lalu mereka dibayar kembali ataupun diubah menjadi bentuk saham pada periode selanjutnya.
Syarat untuk obligasi konversi akan sangat menentukan ukuran dan frekuensi pembayaran kupon dan persyaratan serta tanggal pembayaran kembali ataupun konversi. Obligasi konversi juga sering dikonversi pada ekuitas di peristiwa pemicu, dan yang paling umum adalah penerbitan serta penjualan saham baru oleh pihak perusahaan.
6. Konversi Utang
Konversi utang adalah pinjaman yang akan dilunasi ataupun diubah menjadi bentuk ekuitas di masa yang akan datang. Syarat utama untuk konversi utang akan sangat menentukan ukuran dan frekuensi pembayaran bunga, serta persyaratan dan tanggal pembayaran kembali ataupun konversi. Sama halnya seperti obligasi konversi, alih-alih pada tanggal tertentu, pinjaman akan lebih sering dikonversi menjadi ekuitas ketika terjadi peristiwa pemicu.
Dari berbagai sumber
Post a Comment