Pengertian Story Telling, Fungsi, Proses, dan Cara Membuatnya
Story Telling |
A. Pengertian Story Telling
Storytelling adalah kemampuan seseorang dalam menceritakan sesuatu kepada para pendengarnya. Dalam bisnis, storytelling merupakan suatu upaya dalam menghimpun data dan juga cerita agar bisa disampaikan pada para pembaca untuk membuat mereka tertarik dengan apa yang sedang Anda tawarkan.
Demikian, dewasa ini storytelling menjadi salah satu komponen penting yang ada dalam strategi marketing. Selain bisa Anda lakukan untuk membawakan cerita pada orang-orang, juga sangat mampu membantu Anda untuk memikat para konsumen atau pelanggan terkait produk atau layanan yang Anda tawarkan.
Dengannya, cara ini juga sering kali dimanfaatkan oleh para content writer, copywriter, bahkan product manager dalam menceritakan produk atau jasanya.
B. Fungsi Story Telling
Terdapat sejumlah alasan kenapa story telling harus ada dalam dunia pemasaran di antaranya,
1. Membangun Koneksi dengan Konsumen
Membangun hubungan yang baik dengan para konsumen menjadi modal yang besar dalam dunia bisnis. Jika Anda memanfaatkan story telling yang kuat, hal itu dapat membantu Anda dalam membangun koneksi yang lebih erat dengan orang lain.
Misalnya, jika bisnis Anda bergerak dalam bidang kuliner dan ingin mempromosikan produk kuliner, Anda bisa membuat alur cerita tentang kisah seorang ibu yang dengan sepenuh hati menyiapkan makanan untuk keluarganya. Atau, alur cerita lainnya yang lebih menguras emosi calon konsumen.
Dengan teknik story telling seperti itu, akan tercipta hubungan yang lebih dalam melalui emosi yang tersampaikan lewat cerita, sehingga produk yang Anda tawarkan akan melekat pada benak konsumen.
2. Metode yang Tepat untuk Belajar Marketing
Tidak hanya sebagai teknik dalam membangun hubungan dengan konsumen, story telling juga dapat dijadikan sebagai metode dalam belajar marketing. Agar berhasil membuat story telling yang menggugah dan berkesan, Anda harus tahu dan kenal dengan karakteristik konsumen Anda, brand yang Anda promosikan dan tren pemasaran yang sedang happening.
C. Proses Storytelling
1. Kenali audiens
Pertama-tama, Anda harus tahu dulu seperti apa itu bentuk storytelling yang apik. Intinya, storytelling yang baik adalah di mana pendongeng bisa menarik minat audiens dengan cerita yang menarik dan lugas. Maka dari itu, untuk membuat storytelling yang bagus, langkah pertama yang harus Anda ambil adalah dengan mengenali audiens.
Untuk mengetahui audiens Anda dapat melakukan riset target pasar dan menentukan buyer persona-nya. Dengan begitu, Anda akan mengetahui siapa yang akan mendengarkan cerita Anda sehingga dapat menentukan bahasa yang tepat.
2. Tentukan pesan inti
Penting untuk menentukan pesan inti dalam cerita yang akan Anda sampaikan. Pasalnya, apabila terlalu panjang audiens juga akan merasa bosan. Sebaiknya, ringkas waktu dan kata-kata serta tentukan pesan inti yang ingin disampaikan.
3. Tentukan call to action (CTA)
Setelah menentukan pesan inti, proses berikutnya dalam storytelling adalah menentukan call to action (CTA) yang akan digunakan. Tips satu ini mungkin lebih spesifik bagi kamu yang bergerak di bidang marketing.
Apa yang kamu inginkan dari pembaca? Apakah mereka harus berlangganan newsletter lewat email atau sebagainya? Usahakan untuk menggunakan kalimat CTA yang halus dan persuasif agar pembaca tertarik untuk melakukannya.
4. Buat dan bagikan
Setelah semuanya dirancang dengan baik, langsung ciptakan cerita yang ingin Anda sampaikan. Jangan lupa juga untuk segera membagikannya pada platform yang tepat. Apabila cerita yang Anda ciptakan diletakan pada platform yang salah, pesan tidak akan tersampaikan dengan baik.
D. Cara Membuat Story Telling
Berikut beberapa cara membuat story telling untuk bisnis yang perlu Anda ikuti di antaranya,
1. Gunakan Gaya Bercerita yang Menarik
Tidak jarang orang merasa bosan dengan informasi produk yang hanya menghadirkan sebuah fakta secara kaku. Konsumen tentu akan lebih tertarik dengan gaya pengemasan informasi yang lues dan menggunakan pilihan bahasa yang mudah dimengerti.
Untuk meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap pemasaran, Anda harus menggunakan teknik story telling yang menarik. Dengan menggunakan story telling, artinya Anda dapat mengemas informasi menjadi sebuah cerita yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
Tambahkan unsur ilustrasi gambar, video, audio maupun unsur menarik lainnya, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
2. Tentukan Nama yang Unik
Sebuah nama adalah identitas utama yang perlu dimiliki dan dibuat secara matang. Anda dapat menentukan nama perusahaan atau brand bisnis Anda dengan penuh kehati-hatian agar mudah diingat dan dapat merepresentasikan produk bisnis yang Anda tawarkan.
Sebagai tips, pilihlah nama yang menyimpan cerita tersendiri sehingga dapat membuat konsumen penasaran. Tentukan nama yang unik agar berbeda dari yang lain dan dapat bersaing dengan kompetitor. Nama yang bersejarah dan unik akan berpeluang lebih mudah diingat oleh konsumen.
3. Berikan ‘Good Experience’
Jika konsumen merasa puas dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan, dan membuat review atas produk yang dibeli/digunakannya, maka di sinil-ah sebuah story telling berjalan secara otomatis tanpa harus Anda membuatnya.
Oleh sebab itu, perhatikan dengan baik kualitas produk Anda. Dan, jika ada komplain dari konsumen, bergegaslah untuk menanganinya dan memberikan solusi terbaik.
4. Gunakan Unsur Personal
Story telling artinya menyampaikan informasi terkait produk atau layanan secara menarik kepada pelanggan. Menggunakan unsur personal dalam story telling bisnis merupakan hal penting untuk membuat story telling yang baik.
Agar informasi produk tersampaikan dengan efektif dan menarik, Anda harus mengetahui karakteristik konsumen secara lebih jauh. Misalnya, Anda dapat memasukkan unsur latar suasana yang relevan dengan keadaan para konsumen yang sedang dialami seperti bencana banjir, pesta rakyat bahkan hari ulang tahun para konsumen setia Anda.
5. Urutkan Iklan Menjadi Cerita
Cara story telling yang dapat Anda adopsi berikutnya adalah membuat sekuel iklan atau iklan yang saling berkaitan. Membuat urutan yang runtut pada iklan hingga terbentuk sebuah cerita utuh pastinya akan berkesan di benak konsumen.
Teknik story telling ini juga cocok digunakan sebagai marketing campaign jangka panjang. Misalnya, Anda berencana memasang iklan dalam kurun waktu satu tahun. Anda dapat menentukan sebuah alur cerita yang dapat Anda sajikan dalam episode iklan yang ditayangkan secara berkelanjutan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment