Pengertian QR Code, Bagian, Jenis, Cara Membuat, dan Penerapannya
QR Code |
A. Pengertian QR Code
QR code (quick response code) adalah merek dagang untuk jenis barcode matrix (barcode dua dimensi) yang hanya dapat dibaca mesin yang berisi informasi tentang item yang dilampirkan sebelumnya. Kode QR menggunakan empat mode pengkodean standar (numerik, alfanumerik, byte/biner, dan kanji) serta untuk menyimpan data secara efisien maka ekstensi juga dapat digunakan.
QR sendiri terdiri dari kotak hitam yang disusun dalam kotak persegi pada latar belakang putih, yang dapat dibaca oleh perangkat pencitraan seperti kamera, dan diproses menggunakan koreksi kesalahan Reed-Solomon hingga gambar dapat ditafsirkan dengan tepat. Data yang diperlukan kemudian diekstraksi dari pola yang ada di komponen horizontal dan vertikal gambar.
QR code biasanya mampu menyimpan 2089 digit atau 4289 karakter, termasuk tanda baca dan karakter spesial. Hal ini membuat QR code mampu menampilkan teks pada pengguna, membuka URL, menyimpan kontak ke buku telepon, dan masih banyak lagi. QR code dinilai lebih praktis dibanding barcode karena mampu menyimpan lebih banyak data.
B. Bagian QR Code
Dilansir dari QR Code Generator, QR Code memiliki tujuh bagian utama, yang mana masing-masing di antaranya memiliki arti dan juga peranannya tersendiri di antaranya,
1. Positioning Detection Markers
Positioning detection makers adalah merupakan salah satu bagian dari QR code yang memiliki bentuk kotak dan berjumlah tiga. Posisi elemen ini terdapat pada bagian pojok QR code. Gunanya adalah untuk memastikan alat scanner mampu membaca kode secara tepat dan mengetahui bentuk orientasi ataupun posisi dari barcode itu sendiri.
2. Alignment Marking
Penanda ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada elemen sebelumnya. Walaupun memiliki bentuk yang sama-sama kotak, namun alignment marking mempunyai fungsi guna menjaga QR Code walaupun dicetak pada suatu permukaan yang melengkung. Umumnya, ukuran dari QR code akan semakin besar jika data yang tersimpan dalam QR code itu sendiri banyak. Selain itu, jumlah data yang ada di dalamnya pun bisa lebih banyak lagi.
3. Timing Pattern
Timing pattern adalah suatu bagian dari QR code yang terlihat seperti kotak kecil yang saling berjajar. Fungsi utamanya adalah untuk melakukan konfigurasi data grid. Dengan adanya timing pattern ini, maka alat pemindai akan mengetahui besaran matriks data yang dimuat.
4. Version Information
Version information adalah bagian dari QR code yang mampu memberikan informasi. Saat ini, terdapat lebih dari 40 QR code yang berbeda-beda. Dengan adanya tanda ini, maka alat scanner akan mengetahui jenis QR code yang dipindainya. Umumnya, versi yang paling banyak digunakan adalah versi 1 hingga versi 7.
5. Format Information
Pada bagian QR code ini, terdapat informasi yang akan menjelaskan toleransi error dan pola data mask. Dengan adanya elemen ini, maka scanner akan lebih mudah dalam melakukan pemindaian QR code demi menampilkan data yang sudah dimuat pada pengguna.
6. Data and Error Correction Keys
Elemen pada QR code ini sangat penting karena pada elemen inilah seluruh informasi data akan disimpan. Selain itu, elemen ini juga mencakup error correction block yang mampu menjaga data agar tetap bisa dipindai walaupun terdapat kerusakan pada kode sebanyak 30%.
7. Quiet Zone
Quiet Zone merupakan bagian kosong yang berada di area paling luar dari QR code. Sama seperti white space pada suatu desain, quiet zone pun memiliki elemen penting pada QR code guna menegaskan struktur yang didesain dan agar lebih mudah untuk dipindai.
Quiet zone itu sendiri harus ada demi memisahkan QR code dari lingkungan yang ada di sekitarnya, agar alat scanner bisa lebih mudah mengenalinya tanpa kesulitan. Walaupun memang area ini kosong, tapi area ini menjadi area yang sangat penting untuk QR code.
C. Jenis QR Code
Jenis QR Code |
1. QR code statis
QR code statis adalah kode yang tidak bisa diedit lagi ketika sudah dibuat. Informasi yang ada tidak akan bisa diganti. Oleh karena itu, jenis QR code ini tepat untuk penggunaan pribadi dan QR Code API, yaitu aplikasi untuk membuat kode dalam jumlah banyak, seperti untuk ID karyawan, dokumentasi produk teknis, dan lain-lain.
Namun, karena tidak bisa diganti ketika sudah dibuat, QR code jenis ini kurang tepat untuk bisnis atau kampanye marketing. Contoh penggunaan QR code statis di antaranya,
a. Wi-Fi. Dengan QR code, akses Wi-Fi bisa jadi lebih mudah tanpa harus memasukkan password cukup dengan scan, orang akan langsung terhubung dengan Wi-Fi yang tersedia.
b. Bitcoin. QR code bisa membuat alamat Bitcoin atau mata uang kripto lainnya. Hal ini dapat mempermudah transaksi menjadi lebih cepat.
c. Plain text. Tentunya, informasi sederhana berupa teks saja pun dapat ditampilkan QR code. Sebuah kode mampu memuat banyak karakter yang bisa ditampilkan cukup dengan pemindaian menggunakan aplikasi.
d. vCard. Kini, tidak perlu lagi repot-repot menuliskan alamat email, nomor telepon, alamat situs web, dan informasi lainnya di kartu nama. Rangkum semuanya dalam sebuah vCard dan simpan dengan QR code sehingga tampilan desain kartu nama bisa lebih ringkas dan menarik.
e. Email. Memuat email dalam QR code dapat dimanfaatkan bisnis online untuk menampilkan informasi kontak secara ringkas pada para pelanggan.
2. QR code dinamis
Berbeda dengan QR code statis, QR code dinamis adalah jenis kode yang bisa diperbarui, diedit, dan diubah sebanyak apapun yang dibutuhkan. Oleh karena itu, tipe QR code ini cocok untuk bisnis dan marketing. Tidak seperti QR code statis yang ukurannya semakin besar dan kompleks jika data yang diinput semakin banyak, QR code dinamis bisa tetap kecil.
Hal ini karena data tidak disimpan secara langsung dalam QR code, melainkan diarahkan pada sebuah URL yang ditetapkan pada kode tersebut. Oleh karena itu, QR code dinamis cocok untuk disertakan dalam desain berbagai hal, seperti kemasan, flyer, brosur, dan lain-lain. Contoh penggunaan QR code dinamis di antaranya,
a. Pembayaran. Salah satu kegunaan QR code dinamis yang paling populer adalah untuk pembayaran secara digital. Kamu hanya perlu memindai kodenya dan saldo digital akan dikurangi sesuai dengan harga pembelian.
b. PDF. Marketing dengan majalah dan brosur digital serta eBook semakin populer. Jika menggunakan QR code, pelanggan akan lebih mudah untuk mengakses hal-hal tersebut.
c. Media sosial. Informasi seluruh media sosial yang kamu miliki bisa dibagikan dengan satu QR code tanpa repot.
d. Kupon. Kupon adalah salah satu strategi marketing yang cukup efektif untuk meningkatkan penjualan. Nah, kamu bisa membagikan kupon dengan memanfaatkan QR code. Orang-orang hanya perlu memindainya dengan aplikasi dan kupon segera didapatkan. Ini juga meniadakan biaya percetakan kupon.
e. Situs web bisnis. QR code dapat disertakan di halaman web atau landing page bisnismu untuk menampilkan informasi-informasi penting mengenai bisnis, seperti alamat, jam operasional, dan masih banyak lagi.
D. Cara Membuat QR Code
Terdapat tiga cara yang bisa dicoba untuk membuat QR code yaitu dengan aplikasi QR code generator, QR code API, atau bulk generation services jika ingin membuatnya dalam jumlah yang sangat banyak. Selain itu, Anda juga dapat membuat QR code Anda sendiri dengan menggunakan aplikasi maupun website yang menyediakannya.
1. QR Code Generator (Android)
Meski hanya bisa digunakan untuk pengguna Android dan khusus untuk membuat QR code, aplikasi ini tidak bisa melakukan pemindaian. Tetapi Anda dapat membuat QR Code Anda sendiri dari URL, email, teks, lokasi berdasarkan GPS dan nomor telepon. Anda juga melakukan modifikasi pada background kode hingga perubahan warna.
2. QR Code Reader (iOS)
Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk mengubah tulisan dan angka menjadi sebuah konfigurasi kode QR tersendiri yang bisa langsung dipasangkan dan diaktifkan secara online. Di samping membaca dan memindai QR Code, aplikasi untuk pengguna iOS ini juga dapat membaca barcode model biasa meski Anda tidak dapat membuat barcode dengan aplikasi yang sama ini.
E. Penerapan QR Code
1. Sharing
Salah satu keunggulan utama dari QR code adalah mampu membagi apapun tanpa adanya batasan file, jarak, dan juga waktu. Jadi, Anda masih bisa membagikan file bisnis dalam ukuran yang besar, membagikan halaman website atau video bisnis, tips dan trik tentang membangun bisnis, dll.
2. Komunitas
Salah satu konsep yang paling penting dalam berbisnis adalah berbagi. Anda bisa melakukan kegiatan ini secara sukarela pada berbagai platform, seperti facebook. Jadi, Anda bisa membuat suatu QR code yang dihubungkan dengan tombol like, sehingga akan mengajak siapa saja untuk menyukai halaman bisnis facebook Anda.
3. SEO
SEO saat ini sangat sering digunakan oleh para pebisnis untuk menempatkan suatu kata kunci yang paling banyak dicari oleh konsumen. Hal ini bisa dimaksimalkan dengan menggunakan QR code. Fungsinya adalah untuk menambah atau meningkatkan peluang pencarian kata kunci.
4. Call to Action
Salah satu harapan agar pihak konsumen mau melakukan transaksi dengan bisnis Anda adalah mereka membaca tombol call to action. Hal ini sangat penting agar memudahkan calon konsumen Anda melakukan pembelian. Jadi, saat calon konsumen memindai QR code Anda, maka mereka akan terbawa pada suatu landing page atau pada anjuran pembelian.
5. Social Proof
Saat ini, masih ada banyak sekali komunitas bisnis yang belum terjaring secara online, dan masih sebatas offline saja. Sehingga, mereka akan lebih sering mengandalkan tatap muka. Tapi dengan adanya QR code, maka akan memudahkan mereka untuk terhubung dengan blog atau website Anda.
Baca Juga: Pengertian Social Proof, Penyebab, Jenis, dan Manfaatnya
6. Analytics
Warna yang terdapat pada QR code umumnya sangat memengaruhi orang untuk menandainya. Hal ini diperkuat dengan adanya analisa kecenderungan setiap orang untuk menimbang warna sebelum mereka membuat suatu keputusan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment