Pengertian Project, Karakteristik, Tujuan, Unsur, dan Contohnya
Project |
A. Pengertian Project
Project adalah sebuah aktivitas kerja sementara yang dilakukan untuk membuat produk atau jasa dengan waktu (awal sampai akhir) sudah ditentukan dengan jelas. Dalam pelaksanaan suatu proyek biasanya ada batasan-batasan (project constraint) yaitu faktor yang memberikan limitasi terhadap apa yang dilakukan dan bagaimana melakukan suatu proyek.
Batasan yang dimaksud misalnya menyangkut target waktu, dana yang terbatas, dan produk harus dibuat di luar negeri/luar kota. Setiap proyek dipimpin oleh seorang pimpinan proyek (project manager). Yang bertanggung jawab mengatur jalannya proyek, penghubung antara pembuat strategi/kebijakan dengan tim pelaksana proyek, serta mengarahkan tim untuk mencapai kesuksesan.
Baca Juga: Pengertian Project Management, Aspek, Tujuan, Pendekatan, Tahapan, dan Contohnya
B. Karakteristik Project
Setiap proyek dapat dicirikan oleh karakteristik berikut di antaranya,
1. Sementara
Karakteristik utama ini berarti bahwa setiap proyek memiliki awal dan akhir yang terbatas. Awal adalah saat proyek dimulai dan konsepnya dikembangkan. Akhir tercapai ketika semua tujuan proyek telah terpenuhi (atau tidak terpenuhi jika jelas bahwa proyek tidak dapat diselesaikan – maka dihentikan).
2. Hasil Unik
Setiap proyek bertujuan untuk menghasilkan beberapa kiriman yang dapat berupa produk, layanan, atau hasil lainnya. Hasil kerja harus mengatasi masalah atau kebutuhan yang dianalisis sebelum proyek dimulai.
3. Elaborasi Progresif
Dengan kemajuan suatu proyek, penyelidikan dan peningkatan berkelanjutan tersedia, dan semua ini memungkinkan pembuatan rencana yang lebih akurat dan komprehensif. Karakteristik utama ini berarti bahwa iterasi yang berurutan dari proses perencanaan menghasilkan solusi yang lebih efektif untuk kemajuan dan pengembangan proyek.
Selain karakteristik yang terdaftar, proyek konvensional adalah:
1. Bermanfaat karena memiliki pembelian yang rasional dan terukur
2. Logis karena memiliki siklus hidup tertentu
3. Terstruktur karena memiliki keterkaitan antara tugas dan aktivitasnya
4. Konflik ketika mencoba menyelesaikan suatu masalah yang menimbulkan beberapa jenis konflik
5. Dibatasi oleh sumber daya yang tersedia
6. Risiko karena menyangkut unsur risiko
Baca Juga: Pengertian Manajemen Risiko, Komponen, Prinsip, Tujuan, Langkah, Jenis, dan Manfaatnya
C. Tujuan Project
Jika ditelusuri lebih lanjut maka sudah tentu berbagai hal yang diadakan oleh sebuah perusahaan selalu diharapkan dapat memberikan hasil maksimal bagi perusahaan tersebut. Bahkan tidak hanya bagi perusahaan tetapi suatu project pada akhirnya juga akan memberikan keuntungan bagi para tenaga kerja yang bekerja di perusahaan tersebut.
Pada dasarnya suatu project diadakan untuk membuat suatu hal yang unik. Berbagai produk barang atau jasa diharapkan dapat terwujud melalui adanya project yang dilangsungkan oleh suatu perusahaan. Suatu project adalah sebenarnya berbeda dengan kegiatan rutin yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu project sering kali dipandang sebagai suatu tugas tambahan yang dilakukan dalam waktu sementara saja.
Project sudah seharusnya memiliki kegiatan yang berbeda dengan aktivitas harian serta lebih bersifat unik dan dapat menghasilkan sesuatu. Dengan adanya project maka suatu perusahaan diharapkan dapat semakin berkembang ke arah yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
D. Unsur dalam Sebuah Project
Dalam sebuah project, biasanya ada seorang yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap jalannya sebuah proyek, yakni project manager. Seorang proyek manager harus memahami 4 unsur dalam sebuah project agar apa yang dikerjakan berjalan sesuai dengan grand plan yang sudah ditentukan di antaranya,
1. Scope
Unsur yang pertama adalah scope atau ruang lingkup. Ini adalah bagian yang harus ditentukan sejak awal dengan memperhatikan waktu dan cost yang dikeluarkan. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari sebuah pekerjaan jelas, dan tidak melakukan pekerjaan lain yang sebenarnya ada di luar project.
Selain itu, dengan adanya ruang lingkup yang jelas, seorang project manajer akan dimudahkan dalam menentukan apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project tersebut, baik bahan maupun SDM.
2. Waktu
Kemudian ada waktu yang menjelaskan kapan dan berapa lama project dilakukan berdasarkan ruang lingkup yang sudah ditentukan. Biasanya seorang project manager akan membuat goal-goal kecil yang harus diselesaikan dari waktu ke waktu yang pada akhirnya mengerucut pada tujuan akhir. Hal ini dilakukan agar project manajer bisa mengatur sebuah project dengan baik dan efisien.
3. SDM
Unsur selanjutnya yang dibutuhkan untuk menyelsaikan sebuah project adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yakni orang atau pelaksana dalam menyelesaikan sebuah project. Dalam hal ini, biasanya SDM akan dibagi menjadi beberapa devisi, sesuai dengan kebutuhan. Namun pada umumnya, SDM dalam sebuah project adalah staff, Supervisor, dan juga project manajer itu sendiri.
4. Uang
Dan unsur yang terakhir adalah uang, yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah project, baik untuk memenuhi bahan yang dibutuhkan atau sumber daya manusia yang diperlukan. Jika diibaratkan dalam sebuah kendaraan, uang seperti halnya bensin, tanpa adanya uang, project tidak akan bisa dijalankan, atau bahkan sampai pada tujuan yang telah ditetapkan.
E. Contoh Project
1. Mengembangkan produk atau layanan baru
2. Membangun gedung atau fasilitas
3. Merenovasi dapur
4. Merancang kendaraan transportasi baru
5. Memperoleh sistem data baru atau yang dimodifikasi
6. Mengorganisir pertemuan
7. Menerapkan proses bisnis baru
Dari berbagai sumber
Post a Comment