Pengertian Produktif, Ciri, Faktor, Cara, dan Perbedaannya dengan Sok Sibuk
Produktif |
A. Pengertian Produktif
Produktif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar); mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan sebagainya); mampu menghasilkan terus dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru. Kata produktif berasal dari bahasa Inggris yaitu product, yang artinya bisa menghasilkan sesuatu.
Secara umum produktif adalah kemampuan seseorang, dalam menghasilkan sesuatu atau mendatangkan hasil yang banyak, mendatangkan keuntungan dalam jumlah yang besar dan banyak. Produktif juga dapat diartikan sebuah cara untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dengan sedikit waktu dan sedikit usaha. Produktif merupakan pilihan terbaik untuk menjadi lebih baik.
Sifat produktif merupakan sesuatu aktivitas yang membangun dan memberikan manfaat bagi kehidupan dan bukan kegiatan yang hanya menghabis habiskan waktu serta berdampak pada menurunnya kualitas diri baik dari segi ekonomi finansial, sosial, moral dan lain sebagainya. Produktif bukan hanya suatu bentuk yang menguntungkan diri sendiri saja namun juga mencakup kontribusi kita kepada orang lain sehingga mampu memberikan pengaruh positif pada lingkungan sekitar.
B. Ciri Produktif
Memiliki produktivitas yang tinggi biasanya mengarahkan seseorang untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sehingga bisa mencapai kesuksesan di masa mendatang. Adapun ciri-ciri seorang yang memiliki sifat produktif di antaranya,
1. Terdapat skala prioritas
Skala prioritas akan membantu orang yang produktif dalam menentukan pekerjaan yang mana, yang harus diselesaikan pertama kali. Skala prioritas ini juga akan menghindarkan orang yang produktif dalam mengerjakan banyak hal dengan tergesa-gesa.
2. Mengerjakan segala pekerjaan sampai selesai
Orang yang produktif tidak pernah menunda pekerjaan apapun. Prinsip mereka adalah disiplin untuk mengerjakan apa yang dapat dikerjakan pada saat ini. Karena menunda pekerjaan menurut mereka, adalah hal yang membuang-buang waktu dan justru akan berpotensi menjadi masalah kedepannya.
Sifat sering menunda pekerjaan akan berakibat yang pada akhirnya mereka juga rugi dan terpaksa mengerjakan banyak hal yang telah ditunda dengan tergesa gesa saat memasuki deadline.
3. Selalu fokus dalam segala hal
Pada saat bekerja orang yang produktif akan selalu berusaha fokus. Mereka juga akan mengesampingkan segala hal yang tidak penting, atau yang sifatnya distraktif. Orang yang produktif juga akan memahami bahwa ada hal-hal yang kurang penting, yang direspons tapi dengan porsi yang sewajarnya saja.
4. Memiliki banyak pertimbangan
Sebelum menerima sebuah tawaran pekerjaan, maka orang yang produktif akan mempertimbangkan risiko dengan matang melihat kemungkinan jangka panjang dampak dari pilihannya tersebut. Mereka juga akan mengukur kemampuan diri, dan berpikir realistis tentang apakah mereka mampu mengerjakan hal tersebut dengan tepat waktu. Serta apakah pekerjaan itu tidak mengganggu pekerjaan lainnya yang sudah ada.
C. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Menurut Gomes, di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 20003, mengatakan bahwa produktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya,
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah sebuah akumulasi dari hasil pendidikan, baik pendidikan yang diperoleh secara formal dan juga non-formal. pengetahuan itu bisa memberikan kontribusi pada seseorang untuk memecahkan suatu masalah.
Selain itu pengetahuan tersebut juga bisa melakukan atau membantu menyelesaikan sebuah pekerjaan. Dengan berbekal pengetahuan yang luas, seseorang diharapkan bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik dan secara efisien sehingga pengetahuan sangat mempengaruhi apakah seseorang tersebut bisa menjadi produktif atau tidak.
2. Keterampilan
Keterampilan adalah sebuah kemampuan atau sebuah penguasaan dalam bidang tertentu atau bersifat kekaryaan. Keterampilan bisa diperoleh dalam proses belajar atau berlatih. Keterampilan merupakan suatu hal yang memiliki keterkaitan dengan seseorang yang mampu bisa melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan secara teknis.
Dengan keterampilan yang dimiliki, seseorang bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efisien, sehingga orang tersebut bisa termasuk dalam kategori orang yang produktif. Dengan keterampilan yang dimiliki maka akan semakin baik pula tingkat produktivitasnya.
3. Kemampuan
kemampuan merupakan suatu hal yang terbentuk dari beberapa kompetensi yang dimiliki oleh seseorang. Konsep kemampuan merupakan konsep yang luas. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki merupakan sebuah faktor pembentuk kemampuan.
Apabila seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bagus, maka seseorang tersebut memiliki kemampuan yang bagus juga. Dengan begitu seseorang tersebut bisa mengerjakan suatu pekerjaan dengan cepat dan secara efisien.
4. Sikap
Sikap adalah sebuah pernyataan baik yang menyenangkan orang lain atau tidak menyenangkan bagi objek, individu atau sebuah peristiwa. Sikap yang dimiliki seseorang merupakan sebuah kebiasaan yang sudah terpola dalam diri seseorang. Jika kebiasaan yang sudah terpola tersebut memiliki dampak yang baik untuk orang lain, maka tentunya bisa menguntungkan bagi dirinya sendiri dan orang lain juga dalam melakukan pekerjaan.
5. Perilaku
Perilaku merupakan sikap dari seseorang dalam menghadapi segala suatu kondisi dan situasi baik di lingkungan masyarakat, alam dan lainnya. Perilaku manusia ini juga ditentukan oleh kebiasaan yang sudah ditanam sejak dulu pada diri seseorang. Sehingga, perilaku yang dimiliki seseorang juga menentukan apakah seseorang tersebut bisa bekerja sama dengan orang lain atau bahkan menyelesaikan pekerjaan secara baik dan efisien.
6. Usia produktif
Berdasarkan Sensus Penduduk Antar Sensus tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 270 juta jiwa. Hal tersebut dikelompokkan menjadi usia belum produktif dari umur 0 – 14 tahun sebanyak 66,07 juta orang.
Untuk usia produktif pada 15 – 64 tahun sebanyak 185,34 juta orang. Sedangkan usia sudah tidak produktif 65 tahun ke atas sebanyak 18.2 juta orang. Sensus Penduduk memproyeksikan bahwa penduduk Indonesia akan terus bertambah 48 juta orang sampai tahun 2045.
Berdasarkan data di atas, Indonesia mengalami di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif, baik usia belum produktif dan usia sudah tidak produktif.
D. Cara Agar Tetap Produktif
Berikut adalah kebiasaan yang bisa membuat Anda menjadi orang yang lebih produktif di antaranya,
1. Fokus pada pekerjaan yang paling penting
Teori ini mungkin sudah banyak sekali dikemukakan. Namun mengerjakan pekerjaan yang paling penting lebih dahulu merupakan langkah yang tepat untuk menjadi seseorang yang produktif. Hal pertama yang harus lakukan adalah membuat daftar pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Semua pekerjaan tentunya memiliki taraf seberapa penting pekerjaan tersebut dan pekerjaan yang tidak lebih penting dari pekerjaan lain.
Jika Anda hanya membuat daftar pekerjaan secara acak, bisa-bisa Anda akan berakhir dengan campuran pekerjaan yang penting dan tidak terlalu penting yang harus diselesaikan. Luangkan waktu ketika bangun tidur untuk menyusun pekerjaan yang paling penting dan kurang penting yang harus dikerjakan pada hari itu.
2. Menumbuhkan sikap kerja yang mendalam
Ketika Anda sudah membuat daftar pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, Anda mungkin menemukan ada pekerjaan yang sulit untuk dilakukan. Setiap orang tentunya memiliki tugas yang sulit dan tugas yang mudah, bahkan bisa dilakukan saat tidur. Ada banyak sekali faktor mengapa sebuah pekerjaan sulit untuk dikerjakan, mungkin memakan waktu banyak, atau membutuhkan bantuan orang lain, atau bahkan Anda menganggap pekerjaan itu tidak terlalu menarik bagi Anda.
Mungkin ada sebagian orang yang bisa mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu, ada juga yang tidak. Namun tidak jarang juga pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan dalam satu waktu tidak selesai dengan baik. Untuk melakukan pekerjaan yang berat, Anda bisa merencanakan untuk melakukan pekerjaan itu dalam waktu yang sama setiap harinya, sehingga hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan, bukan sebuah beban.
3. Buat daftar tentang hal-hal yang bisa mengganggu kamu untuk melakukan pekerjaan
Banyak sekali hal-hal yang bisa mengganggu Anda dalam melakukan suatu pekerjaan. Media sosial adalah salah satunya. Anda mungkin tidak pernah sadar, ketika Anda lelah atau bosan pada saat bekerja, Anda cenderung akan membuka ponsel pintar dan membuka media sosial seperti Instagram, Twitter, atau Tiktok. Tanpa sadar, Anda akan menghabiskan waktu selama 10 menit, 15 menit, dan bahkan 30 menit.
Padahal, Anda bisa melakukan pekerjaan lain dari 30 menit yang terbuang. Jika Anda lelah Anda bisa istirahat sebentar atau melakukan ‘power nap’. Selain Itu, cobalah membuat daftar tentang hal-hal yang bisa mengganggu pekerjaan Anda. Misalnya, ketika sedang asyik bekerja Anda teringat tiba-tiba harus mengambil laundry. Hal itu memang penting, namun bisa dilakukan ketika Anda beristirahat.
4. Identifikasi Prioritas Jangka Panjang
Salah satu bahaya dalam produktivitas adalah fokus pada jangka pendek saja. Sebetulnya tidak ada hal yang tidak berguna. Semua pekerjaan memiliki tingkatannya tersendiri. Ketika bekerja, mungkin banyak dari kita yang terjebak pada hal-hal yang tampaknya sangat penting dan harus dilakukan. Hal yang bisa Anda lakukan adalah memetakan pekerjaan Anda, mana yang penting dan harus segera diselesaikan, mana yang kurang penting dan bisa dilakukan nanti.
Buatlah daftar pekerjaan yang harus Anda kerjakan. Tentukan mana yang paling penting dan yang harus diselesaikan segera mungkin. Yang kedua, tentukan mana yang penting dan bisa dikerjakan setelahnya. Yang ketiga, mana yang tidak terlalu penting tapi harus dikerjakan, dan yang terakhir mana yang tidak terlalu penting dan tidak harus segera dikerjakan. Dengan membuat peta pekerjaan tersebut bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi waktu yang terbuang percuma.
5. Gunakan Aturan 80/20
Selain beberapa cara di atas, kamu juga bisa gunakan peraturan 80/20. Aturan ini ditemukan oleh seorang ahli ekonomi dari Italia, yaitu Vilfredo Pareto. Pada aturan ini dikemukakan bahwa 80% hasil akan datang dari 20% upaya.
Untuk mendapatkan efisiensi secara maksimal, orang-orang produktif akan mengidentifikasi 20% hal yang paling penting dari pekerjaan mereka. Kemudian mereka akan mencari cara untuk mengurangi 80% dari jadwal mereka untuk menemukan waktu yang lebih banyak yang bisa digunakan pada hal lainnya.
6. Bagi tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
Kenapa banyak orang yang sering menunda-nunda? Apakah Anda salah satunya?. Ada banyak sekali alasan mengapa orang menunda-nunda. Salah satu hal yang bisa membuat seseorang menunda pekerjaannya adalah, mereka menganggap tugas tersebut sulit untuk dilakukan. Jika Anda memiliki daftar tugas yang cakupannya besar dan tidak terlalu spesifik, maka Anda bisa kesulitan mengerjakan pekerjaan itu. Anda pasti berpikir, aku tidak tahu harus mulai dari mana.
Anda bisa memecah tugas tersebut menjadi tugas-tugas kecil. Tetapkan tujuan kecil untuk setiap tugas tersebut. Misalnya, Anda punya tugas membereskan barang-barang di rumah. Anda bisa bagi pekerjaan tersebut menjadi, menyediakan kardus yang banyak untuk memisahkan barang. Membereskan barang-barang di kamar pribadi, membereskan barang-barang di kamar mandi pribadi dan seterusnya. Tugas yang besar jadi terlihat kecil dan jadi lebih mudah untuk dilakukan.
7. Istirahat
Semua orang tentunya membutuhkan istirahat. Bahkan robot sekalipun mungkin harus mengambil beberapa jam untuk mengisi daya kembali. Begitu juga manusia, tidak ada orang yang bisa fokus selama 7 jam berturut-turut. Tidak peduli seberapa banyak kebiasaan yang Anda lakukan untuk menjadi orang yang efisien. Anda tidak akan bisa fokus selama berjam-jam. Itulah kenapa beristirahat merupakan salah satu hal yang penting.
Banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa beristirahat justru membuat seseorang lebih produktif. Bahkan waktu istirahat hanya 10-15 menit bisa membuat Anda lebih rileks dan memunculkan ide-ide baru. Hal yang harus diperhatikan saat beristirahat adalah buatlah secara terstruktur dan disengaja. Misalnya, ketika sudah satu jam bekerja, Anda tidak sengaja melihat handphone karena ada notifikasi yang muncul. Tidak sengaja Anda akan membuka handphone dan beralih ke media sosial.
Hal itu tidak bisa dianggap sebagai istirahat karena Anda tidak merencanakan hal itu. Dari contoh di atas hanya bisa dianggap sebagai gangguan. Anda bisa menerapkan Teknik Pomodoro. Teknik Pomodoro menyarankan untuk bekerja selama 25 menit lamanya dan mengambil 5 menit untuk istirahat.
8. Buat lebih sedikit keputusan untuk hal-hal yang tidak terlalu penting.
Ada banyak sekali orang-orang sukses yang tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai. Mantan Presiden Amerika, Barack Obama, pernah menceritakan pada majalah Vanity Fair bahwa ia tidak pernah mengambil keputusan untuk memilih baju yang ia kenakan. Selain Barack Obama ada juga Steve Jobs, Pendiri perusahaan Apple. Anda mungkin sering melihat bahwa orang-orang tersebut hanya memakai pakaian yang itu-itu saja.
Barack Obama juga mengatakan bahwa ia tidak pernah mengambil pusing apa yang ia akan makan hari itu. Obama mengatakan, ada banyak sekali keputusan yang harus dibuat, sehingga ia tidak akan ambil pusing tentang keputusan-keputusan kecil yang tidak terlalu penting.
Beberapa keputusan bisa jadi penting, bisa jadi tidak. Pisahkan mana yang lebih penting dan mana yang tidak terlalu. Misalnya, Anda tertarik pada dua buku di toko buku, belilah keduanya, tidak perlu berpikir panjang. Atau beli yang menurut Anda paling menarik, lalu beli yang satunya keesokan harinya.
9. Membuat Rencana ketika sesuatu kesalahan terjadi
Pasti ada saatnya ketika Anda memiliki rencana besar, dan Anda akan menjadi sibuk dalam satu hari itu, namun tiba-tiba ada satu kerikil yang muncul dan menyandung semua rencana yang ingin Anda lakukan. Misalnya ketika tiba-tiba AC di kamar rusak dan Anda harus memanggil seseorang untuk membetulkannya. Atau Anda lupa membeli bahan-bahan untuk makan malam.
Banyak sekali orang yang sering meremehkan berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan satu pekerjaan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kesalahan perencanaan ini menunjukkan banyak sekali alasan sehingga kita lupa untuk memperhitungkan tugas dan tanggung jawab kita. Orang yang sangat produktif tidak pernah merencanakan sesuatu untuk menunda pekerjaan.
Misalnya, Anda mencoba untuk bertemu teman minggu ini, namun Anda merasa minggu ini terlalu sibuk dan akhirnya Anda mengalihkan pertemuan pada minggu depan. Ternyata minggu depan sama sibuknya dengan minggu sebelumnya. Padahal sebetulnya Anda bisa langsung membuat rencana darurat sehingga Anda bisa beradaptasi dengan cepat ketika sebuah rencana tiba-tiba muncul begitu saja.
10. Melakukan pekerjaan sebelum merasa termotivasi atau terinspirasi
Banyak sekali orang yang melakukan pekerjaan ketika merasa terinspirasi atau termotivasi. Apakah Anda salah satunya? Apakah Anda membereskan rumah ketika Anda merasa termotivasi? Apakah Anda berolahraga ketika melihat seseorang berolahraga di media sosial? orang yang produktif biasanya akan berfokus pada mulai saja dulu, baik mereka termotivasi atau tidak.
ketika Anda merasa sulit mendapat motivasi, itu berarti Anda sering memproyeksikan pekerjaan dalam cakupan yang besar. Hal ini tentunya membuat Anda sulit untuk memulai ketika Anda merasa pekerjaan tersebut sulit untuk dilakukan. Dalam bukunya, Anne Lamott memberitahukan bahwa tulis saja apa yang ada dipikiran Anda, jangan menunggu inspirasi atau motivasi. Bahkan tulislah kata-kata yang Anda lihat di sekitar Anda.
langkah awal merupakan hal yang penting. Hal ini bisa diaplikasikan pada pekerjaan lainnya, tidak hanya menulis saja. Mulailah sesuatu dari hal yang paling kecil. Memulai aksi kecil akan mendorong Anda untuk termotivasi. Orang yang produktif tidak akan menunggu sebuah motivasi untuk datang, mereka akan memulai bekerja sehingga motivasi akan mengikuti mereka.
E. Beda antara Produktif dan Sok Sibuk
Jika selama ini kita selalu menganggap kesibukan di kantor sebagai sesuatu yang dapat menunjukkan kepada kita bahwa kita sangat sibuk dan efisien pada saat bersamaan, maka ternyata anggapan tersebut salah. Meskipun kedua hal ini jelas berbeda, namun banyak orang yang masih memaknai orang produktif dan orang sibuk sebagai satu hal, karena orang produktif belum tentu sibuk, dan orang sibuk belum tentu sibuk berproduksi.
Tentu saja perbedaannya terlihat jelas dalam hal manajemen waktu dan hasil kerja. Oleh karena itu, jika Anda selalu sibuk dan menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan kantoran, jangan bangga. Karena belum tentu waktu sibuk Anda untuk menyelesaikan pekerjaan luar biasa. Untuk itu, Anda harus memahami 7 perbedaan ini agar Anda bisa menjadi pekerja yang produktif di masa depan, bukan hanya sibuk.
1. Cara mereka memandang dan menetapkan prioritas.
Orang yang produktif seringkali tidak memiliki prioritas, karena selalu berpikir dan berusaha untuk mencapai prioritas yang telah ditetapkan agar semuanya berjalan dengan lancar. Orang yang sibuk berbeda, dan mereka sering kali memiliki banyak prioritas. Oleh karena itu, akan ada banyak hal yang harus dilakukan pada akhirnya, tetapi ini belum tentu membuahkan hasil yang memuaskan, yang tidak mengherankan.
2. Orang yang produktif tahu kapan harus mengatakan ya dan kapan harus mengatakan tidak.
Ketahui kapan harus mengatakan “ya” dan kapan harus mengatakan “tidak”. Bagi orang yang produktif, mereka akan tahu kapan harus mengatakan “ya” dan kapan harus mengatakan “tidak”. Karena orang yang produktif bisa mengukur kemampuannya sendiri, dan menurutnya ini melibatkan komitmen dan ketekunan.
Mereka juga enggan, jika suatu saat mereka tidak dapat menyadari apa yang sudah bisa mereka lakukan. Dibandingkan dengan orang sibuk, mereka selalu mengatakan “ya” untuk setiap permintaan atau perintah yang mereka terima. Meskipun pada akhirnya tidak perlu untuk mencapainya.
3. Cara melakukan tindakan dan mengambil keputusan juga mempengaruhi hasil kerja antara staf produksi dan orang sibuk.
Cara mereka berperilaku dan cara mereka membuat keputusan sangat berbeda. Saat mengambil keputusan, orang sibuk selalu lebih cepat daripada orang yang produktif. Kebanyakan orang sibuk tidak berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan dan mengambil tindakan, karena jika hasilnya kurang baik maka orang yang penting berpuasa ada di belakang. Mereka sangat berbeda dengan orang-orang produktif, mereka selalu berpikir dua kali ketika mengambil keputusan dan tindakan, karena produktivitas adalah hal terpenting, mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan waktu, hanya karena ingin lebih cepat.
4. Orang yang produktif akan fokus pada satu pekerjaan dan memanfaatkan waktu mereka sebaik-baiknya.
Fokus mereka pada pekerjaan adalah hal yang sangat berbeda. Orang yang sibuk memberikan lebih banyak energi untuk multitasking, sementara orang yang produktif memberikan lebih banyak energi pada kejelasan dan hasil dari tindakan yang mereka lakukan.
Jadi, dengan kata lain, di antara sekian banyak tindakan yang dilakukan oleh orang-orang sibuk, hasilnya bukanlah hasil yang terbaik dengan kualitas sedang. Pada saat yang sama, karena orang yang berhasil melakukan sedikit tindakan, setiap orang memiliki peluang lebih besar untuk sukses karena fokus mereka jelas.
5. Bagaimana mereka menghabiskan waktu dan menikmati hidup.
Bagaimana mereka menghabiskan waktu dan menikmati hidup. Orang yang produktif mampu membagi waktu dengan baik antara pekerjaan dan kehidupan, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bersantai dan menikmati hidup. Di saat yang sama, orang sibuk akan selalu menyia-nyiakan waktu untuk bersantai, karena mereka memilih mengisi waktu melalui aktivitas yang tiada habisnya. Karena mereka tidak dapat mengatur dan mengalokasikan waktu untuk hidup mereka.
6. Orang yang produktif tidak suka membual tentang aktivitas pekerjaannya, tetapi mereka suka memamerkan hasil karyanya.
Bagaimana mereka memperlakukan orang di sekitar mereka. Seolah-olah orang lain perlu tahu, orang sibuk akan terus mencoba berbicara tentang betapa sibuknya mereka dan bagaimana mereka menghabiskan seluruh waktu mereka di tempat kerja. Berbeda dengan orang yang produktif, mereka tidak suka melakukan aktivitas yang sibuk. Sebaliknya, itu segera menunjukkan hasilnya kepada orang-orang di sekitarnya.
7. Orang yang produktif dan orang sibuk memiliki arah yang sangat berbeda dalam bekerja.
Arah kerja mereka sangat berbeda. Orientasi kerja seseorang sangat erat kaitannya dengan motivasi dan prioritas awal. Oleh karena itu, wajar untuk membedakan kesibukan utama seseorang dengan orang yang memiliki efisiensi kerja tinggi. Orang yang sibuk memiliki pemahaman akhir tentang proses kerja, dan mereka akan melihat serta menunjukkan bagaimana proses tersebut benar di tempat kerja. Pada saat yang sama, orang-orang dengan kapasitas produktif lebih memperhatikan hasil pekerjaan mereka dan apakah mereka memuaskan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment