Pengertian Deregulasi, Faktor yang Mempengaruhi, Contoh, Kelebihan, dan Kelemahannya
Deregulasi |
A. Pengertian Deregulasi (Deregulation)
Deregulasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kegiatan atau proses menghapuskan pembatasan dan peraturan. Demikian, istilah deregulasi (deregulation) merujuk pada hal pengurangan atau menghilangkan suatu aturan yang mampu menghambat aktivitas ekonomi tertentu, khususnya dalam hal persaingan dan juga pasar bebas.
Deregulasi lahir sebagai suatu hasil dari pemikiran ekonomi yang saat itu sedang tidak efisien dalam peraturan pemerintah. Sebagian ahli menilai bahwa regulasi mampu merugikan ekonomi dan secara lebih luas bahkan mampu mengganggu perekonomian negara. Tidak efisiennya suatu alokasi sumber daya ekonomi akan melahirkan rendahnya suatu persaingan.
Sebagai gantinya, para ahli menilai bahwa deregulasi adalah salah satu cara untuk melahirkan bentuk persaingan dan juga memperbaiki efisiensi dalam suatu perekonomian.
B. Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Deregulasi (Deregulation)
1. Mempromosikan Persaingan
Dengan deregulasi, pemerintah berupaya guna menghilangkan berbagai hambatan persaingan dan melahirkan persaingan yang adil untuk beberapa sektor swasta. Pasar yang kompetitif akan turut aktif dalam memberikan inovasi dan produktivitas perekonomian, sehingga akan mampu mendorong alokasi suatu sumber daya yang ekonomi yang lebih efisien.
2. Mengurangi Biaya Menjalankan Bisnis
Pihak pemerintah akan menghapus peraturan yang dianggap menghalau kemampuan tiap pengusaha untuk membangun bisnisnya. Peraturan yang lebih sederhana dan lebih sedikit nantinya mampu mengurangi biaya dalam menjalankan bisnis.
3. Memaksimalkan Kesejahteraan Ekonomi
Adanya regulasi seperti kontrol harga yang melahirkan kerugian bobot mati, yaitu kesejahteraan ekonomi yang hilang karena pasar tidak mampu bergerak secara kompetitif. Untuk itu, dalam mengoptimalkan kesejahteraan, maka pihak pemerintah sudah seharusnya menghapus intervensi yang mengganggu.
4. Alasan Awal Regulasi Tidak Lagi Relevan
Pihak pemerintah akan memberikan izin di beberapa bidang industri agar mampu menciptakan harga yang relatif lebih rendah. Beberapa bidang industri seperti listrik, mempunyai biaya tetap yang sangat signifikan. Untuk itu, dalam menurunkan biaya rata-ratanya, maka industri tersebut perlu melibatkan pemain yang lebih sedikit atau bahkan hanya satu pemain saja.
Sehingga, pihak pemonopoli akan mendapatkan skala ekonomi yang lebih tinggi untuk bisa menurunkan biaya dan juga harga jual. Lantas, pemerintah akan meregulasi beberapa sektor industri untuk bisa memberikan batasan potensi penyalahgunaan pasar oleh pihak pemonopoli.
C. Contoh Deregulasi (Deregulation)
Deregulasi dapat mengambil banyak spektrum dan aspek di dalam perekonomian. Contoh deregulasi termasuk di antaranya,
1. Menghilangkan kontrol harga. Kebijakan kontrol harga menghasilkan kerugian bobot mati di dalam perekonomian.
2. Mengeliminasi hambatan perdagangan seperti tarif dan kuota. Itu membuka lebih banyak persaingan asing.
3. Mengurangi hambatan aliran modal. Investasi langsung asing penting untuk mendorong persaingan, inovasi, transfer teknologi dan pengetahuan di dalam perekonomian.
4. Beralih dari sistem nilai tukar tetap ke nilai tukar mengambang. Di bawah nilai tukar tetap, pemerintah mendevaluasi nilai tukar mata uang domestik untuk membuat produk ekspor lebih murah. Keunggulan semacam itu mendisinsentif produsen domestik untuk lebih efisien dan menurunkan biaya produksi.
5. Pemotongan subsidi untuk perusahaan. Subsidi terkadang memberi keuntungan bagi beberapa perusahaan dan menempatkan perusahaan lain pada posisi yang tidak menguntungkan. Itu menghasilkan persaingan yang tidak adil.
6. Mengurangi peraturan, persyaratan perizinan, dan hambatan lain untuk menjalankan bisnis. Kompleksitas peraturan dan birokrasi membuat pengusaha enggan untuk mendirikan perusahaan baru.
D. Keuntungan Deregulasi (Deregulation)
1. Alokasi Sumber Daya Lebih Efisien
Dalam hal ini, pemerintah akan melakukan eliminasi intervensi guna mempromosikan persaingan yang lebih sehat dan adil untuk perusahaan. Umumnya, persaingan memang akan mendorong suatu efisiensi, inovasi produk, dan juga harga yang lebih rendah.
Selain itu, hambatan masuk juga nantinya akan menurun, sehingga akan memungkinkan perusahaan baru untuk memasuki pasar dan juga mengurangi kekuatan monopoli yang dilakukan perusahaan besar. Persaingan baru tersebut juga akan menurunkan harga kepada konsumen dengan memaksa perusahaan yang tidak efisien untuk keluar dari zona pasar yang ada.
2. Mengurangi Biaya Menjalankan Bisnis
Deregulasi akan memudahkan setiap pengusaha untuk menjalankan bisnisnya. Sehingga, setiap pengusaha akan mampu menentukan proses produksi dan kepentingan strategis mereka secara lebih independen dan mandiri. Selain itu, para pengusaha juga akan mampu melahirkan produk baru, menetapkan harga, memperluas pasar, mengakuisisi aset modal tanpa adanya keterlibatan perizinan yang dinilai rumit.
Seperti yang kita tahu, peraturan pemerintah kebanyakan akan melahirkan biaya birokrasi yang sangat berlebihan. Sering kali, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak banyak untuk mengikuti suatu peraturan yang tidak penting. Contohnya seperti di Amerika Serikat, biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa mematuhi peraturan di sana bahkan bisa lebih dari $1,9 triliun pada tahun 2018 lalu. Biaya tersebut setara dengan 10% dari PDB negara Amerika.
Untuk itu, salah satu jalan untuk mengurangi biaya tersebut adalah dengan melakukan deregulasi. Perusahaan bisa memanfaatkan uangnya untuk kepentingan investasi lain daripada digunakan untuk mematuhi peraturan yang dinilai tidak penting.
Saat pertumbuhan investasi bisa meningkat, maka perusahaan akan mampu meningkatkan skala produksi yang lebih besar dan juga mampu melahirkan banyak pekerjaan baru. Sehingga akan menghasilkan suatu efek riak dalam seluruh bidang perekonomian.
Hal ini terus berlanjut, karena ketika tingkat pengangguran menurun, maka rumah tangga juga akan mempunyai lebih banyak uang. Selanjutnya, mereka bisa membelanjakannya untuk membeli produk barang atau jasa. Adanya peningkatan permintaan akan mendorong bisnis untuk bisa meningkatkan produksinya ke arah yang lebih besar.
3. Mengurangi Perilaku Koruptif Pejabat
Sering kali regulasi bisa melahirkan kegiatan koruptif di kalangan para pejabat tinggi. Distorsi kebijakan yang ada sangat erat kaitannya dengan korupsi. Bisnis yang mempunyai kekuatan monopoli yang hebat akan berupaya untuk mengamankan posisinya. Salah satu cara mudahnya adalah dengan menyuap para pejabat agar bisa menerbitkan kebijakan yang mampu mendukung posisi mereka.
Selain itu, beberapa pejabat juga ada yang sering kali memanfaatkan regulasi guna kepentingan dirinya sendiri. Seperti kepala negara yang menggunakan regulasi untuk meningkatkan popularitasnya jelang pemilihan umum. Mereka bisa mengambil kebijakan yang sifatnya populis, seperti menurunkan harga jual listrik atau meningkatkan upah minimum kerja.
4. Menawarkan Lebih Banyak Pilihan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa deregulasi akan mempromosikan persaingan yang lebih banyak di pasar. Setiap pebisnis akan berusaha untuk mengembangkan kelebihannya untuk mampu memuaskan pelanggan. Untuk itu, beberapa dari mereka akan ada yang menawarkan harga yang lebih rendah daripada kualitas pada umumnya.
Sebagai pilihan, para pebisnis bisa membuat produk yang unik agar memungkinkan mereka untuk meningkatkan harga yang lebih tinggi dan mampu memuaskan konsumennya. Persaingan seperti ini pada akhirnya akan mengarah pada pasokan produk yang lebih bervariasi, berkualitas, dan bahkan lebih murah. Sehingga, konsumen memiliki banyak pilihan belanja.
5. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Jangka Panjang
Kelebihan terakhir dari deregulasi adalah mampu mengembalikan kesejahteraan ekonomi yang sempat hilang karena peraturan pemerintah, seperti adanya kontrol harga. Peraturan seperti ini mampu mengurangi surplus konsumen serta produsen. Tapi, adanya surplus yang hilang ini tidak bisa ditangkap oleh banyak pelaku ekonomi di dalamnya. Sehingga, bisa menyebabkan hilangnya kesejahteraan ekonomi.
E. Kelemahan Deregulasi (Deregulation)
1. Penguasaan Sumber Daya Ekonomi
Deregulasi ekonomi akan membuat pemilik modal menguasai perekonomian. Nantinya, persaingan yang terjadi akan seperti di alam liar, siapa yang kuat dia yang akan menang. Pemilik modal besar akan mampu mengontrol perekonomian, menguasai pasar, dan mempunyai kekuatan pasar. Ketika perekonomian sudah mampu mereka kuasai, maka mereka akan bertindak sesuai dengan kepentingannya sendiri saja.
2. Penurunan Kualitas Produk
Deregulasi akan memaksa pemerintah untuk menerbitkan berbagai kebijakan untuk melindungi pihak konsumen. Namun disisi lain, deregulasi juga akan melahirkan standar pelayanan yang lebih rendah. Para pebisnis akan berusaha keras untuk memangkas biaya dan menghilangkan fitur penting agar bisa mengoptimalkan keuntungannya sendiri. Hal tersebut tentu saja akan merugikan pihak konsumen.
3. Meningkatkan Risiko Sistemik Sistem Keuangan
Kemungkinan, beberapa perusahaan akan cenderung lebih tidak peduli dengan risiko yang bisa mereka hasilkan selama mereka masih bisa mendapatkan untung yang banyak. Mereka akan cenderung mengambil risiko yang sangat banyak dengan melahirkan berbagai instrumen dan kegiatan ekonomi yang dinilai inovatif. Selain itu, mereka juga akan meningkatkan eksposur atas instrumen ekonomi lainnya yang tidak diatur pemerintah.
4. Meningkatkan Biaya Eksternalitas Negatif
Regulasi dianggap penting guna membatasi adanya eksternalitas yang negatif. Sehingga, para pebisnis bisa saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan. Namun, regulasi yang lemah akan membuat mereka menjadi tidak peduli atas rendahnya eksternalitas yang mereka hasilkan. Selain itu, kegiatan eksploitasi yang berlebihan atas sumber daya alam juga bisa muncul karena tidak adanya regulasi.
5. Layanan Esensial Menjadi Eksklusif
Kelemahan terakhir karena adanya deregulasi adalah mahalnya beberapa layanan esensial, seperti layanan kesehatan dan utilitas. Walaupun pihak pemerintah memang membuka persaingan pada bidang sektor tersebut, tapi hanya memungkinkan beberapa perusahaan saja yang bersedia masuk. Hal semacam itu membutuhkan investasi modal yang besar dan risiko yang sangat tinggi.
Alhasil, hal tersebut hanya sebagian kecil perusahaan saja yang mau beroperasi. Karena hanya ada sedikit perusahaan, maka pasar akan lebih mengarah pada oligopoli daripada persaingan monopolistik atau persaingan yang sempurna. Para pemain akan mampu menguasai pasar.
Mereka akan menggunakan kekuatan monopolinya untuk bisa meningkatkan harga dalam pelayanan mereka karena motif utama mereka adalah demi mendapatkan keuntungan yang besar. Sehingga, yang bisa menggunakan layanan mereka hanyalah mereka yang mampu membayar dalam jumlah yang besar.
Dari berbagai sumber
Post a Comment