Pengertian CAPM, Asumsi, Manfaat, dan Risikonya
CAPM (Capital Asset Pricing Model) |
A. Pengertian CAPM
CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah suatu model pendekatan dari asset pricing atau harga aset yang mampu memprediksi nilai keuntungan dari suatu aset yang berharga dan berisiko. Dengan CAPM, maka para investor bisa membuat perkiraan bagi hasil dari aset berharga yang sedang dimiliki.
CAPM dapat dijadikan acuan bagi para investor untuk menggambarkan kejadian di pasar aset berharga yang cukup kompleks untuk dipahami. Jadi, banyak investor memilih untuk melakukan pendekatan CAPM untuk menghitung return dari aset berharga yang ada.
CAPM merupakan suatu metode yang dikembangkan agar setiap investor atau pebisnis bisa membuat perkiraan kondisi keseimbangan dari risiko yang terdapat di dalam setiap aset seimbang. CAPM mampu menjelaskan keterkaitan risiko dengan return yang memang diperlukan oleh perusahaan.
B. Asumsi CAPM
Terdapat beberapa asumsi yang mendasari CAPM di antaranya,
1. Tanpa ada biaya transaksi, siapapun bisa menjual dan membeli sekuritas tanpa khawatir ditagih biaya transaksi.
2. Tak ada pajak penghasilan, ini akan membuat investor merasa indifferent antara mendapatkan deviden atau menentukan capital gain.
3. Fully divisible, asumsi ini membuat investor bisa berinvestasi dengan nilai yang kecil pada seluruh jenis sekuritas karena investasi seluruhnya bisa dibagi-bagi.
4. Investor sulit mempengaruhi harga saham, baik dengan keputusan membeli atau menjual.
5. Short sales diperbolehkan, hal ini memungkinkan investor melakukan aksi membeli dan menjual dalam waktu yang singkat untuk mendapatkan capital gain.
6. Adanya harapan yang sama, investor sepakat tentang expected return, deviasi dan koefisien korelasi antar pengembalian.
7. Memiliki riskless lending dan borrowing rate. Sehingga investor bisa meminjam dan menyimpan asset dengan bunga yang sama.
8. Investor mengambil keputusan berdasar pertimbangan expected value memakai standard deviasi return.
9. Semua aktiva dapat diperdagangkan.
C. Manfaat CAPM
CAPM adalah salah satu metode atau model dari asset pricing yang banyak digunakan. CAPM dapat menggambarkan berbagai hal yang berkaitan dengan aset berharga dan risiko serta hubungannya.
1. Melihat Hubungan Risiko Tiap Aset
CAPM digunakan untuk melihat gambaran risiko tiap aset. Lebih tepatnya, dengan CAPM, dapat tergambar keadaan di mana hubungan dari risiko untuk tiap aset terlihat dalam keadaan seimbang. Nantinya, dengan melihat hal tersebut, investor dapat mempertimbangkannya dalam kepemilikan aset dan risiko.
2. Memperkirakan Hubungan Risiko dengan Return
CAPM adalah salah satu metode paling efisien untuk melihat risiko dan return. Maksudnya, CAPM dapat menggambarkan secara jelas hubungan dan kaitan risiko dengan return yang diharapkan. Dengan CAPM, kita dapat melihat risiko dihasilkan berupa risiko sistematis dari saham atau surat
D. Risiko CAPM
Model CAPM adalah pendekatan teori aset berharga yang lebih fokus pada return dan juga risiko. Dalam pelaksanaannya, metode CAPM adalah metode atau cara yang digunakan oleh para investor karena mereka ingin memperoleh informasi terkait keuntungan maksimal yang bisa didapatkan oleh investor dengan memperhatikan angka return atau pengembalian.
Tapi, agar bisa mendapatkan keuntungan tersebut, terdapat resiko yang ditimbulkan dari keadaan dalam asset pricing. Risiko tersebut dikenal dengan risiko investasi yang akan dihadapi oleh setiap investor. Beberapa yang termasuk di dalam risiko investasi yang jadi pertimbangan CAPM di antaranya,
1. Market Risk, merupakan risiko yang terdapat di pasar. Market risk pun sering disebut sebagai interest rate risk. Dalam pelaksanaannya, risiko pasar akan turut mempengaruhi nilai investasi dari investor.
2. Default Risk, adalah suatu risiko yang terjadi jika penjual aset ternyata tidak mampu membayar bunga dan juga biaya pokok aset. Pihak investor akan sangat mungkin mengalami default risk.
3. Inflation Risk, dikarenakan adanya inflasi yang tentunya akan menurunkan nilai aset berharga.
4. Currency Risk, risiko mata uang ataupun currency risk yang dipengaruhi nilai aset karena adanya penurunan nilai tukar mata uang yang menjadi acuan dari adanya jual beli aset.
Dari berbagai sumber
Post a Comment