Pengertian Assessment, Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Metodenya
Assessment |
A. Pengertian Assessment
Assessment adalah serangkaian tes yang diberikan oleh perusahaan untuk karyawan atau calon karyawan demi mengetahui kecocokan terhadap suatu pekerjaan. Assessment juga diartikan sebagai penilaian yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan dalam periode waktu tertentu untuk lebih memahami apakah kinerja karyawan tetap mendukung tujuan perusahaan.
Dalam dunia pendidikan, assessment (penilaian) adalah suatu penerapan dan penggunaan berbagai cara dan alat untuk mendapatkan serangkaian informasi tentang hasil belajar dan pencapaian kompetensi dari peserta didik. Assesment ini diharapkan dapat memberikan umpan balik terhadap guru ataupun kepada peserta didik.
Assessment Menurut Para Ahli
1. AS Hornby (1986), assessment adalah suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.
2. Suchman (1961), assessment adalah sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
3. Worthen dan Sanders (1973), assessment merupakan kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
4. Nana Sudjana, assessment adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
5. Gronlund (1984), assessment sebagai proses sistematik pengumpulan, penganalisaan, dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan.
6. Boyer & Ewel, assessment sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi.
7. Robert M Smith (2002), assessment adalah suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
8. James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis, assessment adalah proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
9. Lidz (2003), assessment adalah proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan kelemahannya, serta peran penting yang dibutuhkan anak.
10. Terry Overton, assessment sebagai proses pengumpulan informasi untuk memantau kemajuan dan menggunakan metode-metode seperti wawancara, observasi, dan monitoring tingkah laku untuk melakukannya.
B. Fungsi Assessment
Assessment berperan penting dalam mengetahui kekuatan dan kekurangan karyawan, serta merancang program pembelajaran yang objektif. Assessment mempunyai dua fungsi di antaranya,
1. Fungsi Formatif
Pada fungsi formatif, assessment digunakan untuk memberikan feedback kepada pembelajar, dan dijadikan dasar dalam penyempurnaan proses pembelajaran. Selain itu, para peserta didik juga dapat melewati proses peningkatan standar pembelajaran dalam fungsi ini.
2. Fungsi Sumatif
Sedangkan fungsi sumatif menentukan kelulusan peserta didik dalam suatu subjek dan digunakan sebagai bahan pembuatan laporan dan menjadi dasar apakah seorang karyawan diterima oleh perusahaan atau mendapatkan promosi.
C. Tujuan Assessment
Menurut Chittenden (1994) menyatakan bahwa tujuan penilaian “assessment purpose” di antaranya,
1. Keeping Track
Yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah diterapkan. Maka dari itu, guru wajib mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu dari berbagai jenis dan teknik penilaian untuk mendapatkan gambaran suatu pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
2. Checking Up
Digunakan untuk mengecek pencapaian kemampuan peserta didik di dalam proses belajar dan kekurangan-kekurangan peserta didik ketika mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru penting melaksanakan penilaian untuk tahu bagian mana dari materi yang telah dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum dikuasai.
3. Finding Out
Yaitu mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik di dalam proses belajar, sehingga guru bisa dengan tanggap mencari alternatif penyelesaiannya.
4. Summing Up
Merupakan cara untuk menyimpulkan tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang sudah ditetapkan. Hasil dari penyimpulan ini bisa digunakan guru dalam menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang saling membutuhkan.
D. Jenis Assessment
Salah satu kegunaan assessment di antaranya untuk mencari kandidat karyawan baru yang terbaik untuk perusahaan. Dengan menerapkan metode tersebut, kita dapat mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kesesuaian kandidat pada suatu posisi dan memperkirakan tingkat kerjanya.
Berikut beberapa jenis assessment yang umum digunakan perusahaan saat merekrut karyawan baru di antaranya,
1. Kemampuan Kognitif
Assessment jenis ini berfungsi untuk mencari tahu kecerdasan kandidat secara umum. Hal-hal seperti kemampuan kandidat berpikir kritis dan kapabilitas mencari solusi yang efektif untuk memecahkan suatu masalah dapat diketahui setelah kandidat melewati assessment ini.
2. Kepribadian dan Integritas
Selain kemampuan kognitif, perusahaan sebaiknya melakukan assessment kepribadian untuk mengetahui sifat kandidat yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang akan dihadapi.
Tidak hanya kepribadian, perusahaan juga harus mendapatkan informasi mengenai tingkat integritas dari seorang kandidat. Assessment integritas dapat membantu perusahaan mengetahui hal tersebut.
Assessment integritas dapat dikatakan mirip dengan assessment kepribadian, namun assessment ini memiliki fokus yang khusus pada beberapa perilaku yang cenderung dilakukan oleh kandidat yang berhubungan dengan kejujuran.
3. Fisik
Assessment secara fisik dilakukan untuk mencari tahu tingkat kekuatan dan ketahanan kandidat dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Hasil dari penilaian jenis ini dapat menjadi pertimbangan yang cukup besar pada perusahaan yang bergerak pada bidang-bidang yang menggunakan alat besar seperti bidang manufaktur.
Hal ini karena kandidat akan diharuskan untuk melaksanakan pekerjaannya di lapangan dan apabila hasil dari Assessment fisik kurang baik, maka sangat mungkin bahwa karyawan tidak akan bisa melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
4. Keterampilan
Pada penilaian ini, perusahaan dapat mengetahui cukup atau tidaknya pengetahuan kandidat mengenai pekerjaan barunya. Pengetahuan yang dimaksud dalam assessment ini umumnya berasal dari pengalaman kerja yang pernah dimiliki oleh kandidat.
E. Metode Assessment
1. Observasi
Suatu tindakan atau kegiatan assessment bisa dilakukan dengan berbagai cara atau metode. Salah satu metode yang bisa dilakukan dalam melakukan tindakan penilaian adalah observasi. Yang dimaksud dengan observasi dalam hal ini adalah tindakan pengamatan yang dilakukan secara lebih teliti dan cermat.
Pengamatan ini dilakukan dengan beberapa macam tujuan. Salah satunya adalah untuk melakukan pengamatan secara lebih lagi mengenai berbagai kondisi atau situasi yang terjadi pada saat tertentu. Dari hasil observasi ini akan diketahui bagaimana suatu kegiatan penilaian atau evaluasi harus dilakukan. Melalui hasil observasi ini pula maka bisa diketahui apakah perlu dilakukan tindak lanjut ataukah tidak.
2. Tes
Metode kedua yang bisa dilakukan dalam melakukan penilaian adalah dengan menggunakan tes. Yang dimaksud dengan penggunaan metode tes ini adalah dengan melihat kembali hasil tes yang telah dijalani oleh pekerja atau mungkin oleh siswa. Jadi tes bisa dilaksanakan di jadwal yang telah ditentukan. Proses pelaksanaan tes juga perlu diamati sehingga bisa menjadi bahan observasi. Maka selanjutnya hasil tes bisa dijadikan sebagai acuan penilaian.
Tes pada dasarnya merupakan sebuah metode yang umum digunakan untuk melakukan penilaian. Sebab hasil tes hingga saat ini menjadi suatu instrumen yang paling sederhana untuk dinilai. Oleh karena itu pelaksanaan tes haruslah dilakukan dengan didahului adanya perencanaan yang matang. Maka hasil tes bisa memberikan hasil yang valid.
3. Wawancara
Selain dengan menggunakan observasi dan tes tentunya ada pula metode lain yang bisa digunakan untuk melengkapi kegiatan penilaian atau assessment. Metode selanjutnya yang bisa digunakan adalah wawancara. Umumnya wawancara dilakukan dalam bentuk tanya jawab secara langsung dari pewawancara kepada pihak yang diwawancara.
Untuk itu sebelum melakukan wawancara sudah tentu perlu disiapkan beberapa daftar pertanyaan yang akan diajukan pada saat wawancara berlangsung. Hasil wawancara kemudian bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk proses penilaian. Maka kegiatan assessment akan membuahkan hasil yang tepat.
Dari berbagai sumber
Post a Comment