Pengertian Indeks Harga, Peran, Fungsi, Tujuan, Ciri, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Table of Contents
Pengertian Indeks Harga atau price index
Indeks Harga

A. Pengertian Indeks Harga

Indeks harga (price index) adalah perbandingan harga rata-rata suatu barang dari waktu ke waktu, dengan melihat tahun yang dihitung dengan harga rata-rata tahun dasar. Tahun dasar yang dipilih adalah saat perekonomian sedang baik dan stabil, dan tahun dasar inilah yang menjadi patokan dalam melakukan penghitungan indeks harga suatu barang.

Indeks harga merupakan suatu ukuran statistik yang menyatakan perubahan harga yang terjadi dari satu periode ke periode berikutnya. Pencatatan data dari indeks harga di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik atau BPS. Indeks harga ini dirancang untuk membantu dalam membuat statistik perbandingan harga secara keseluruhan, terkait dengan periode waktu ataupun juga dengan letak geografis.

Indeks harga akan menjadi sebuah tolok ukur dalam penentuan harga serta menjadi petunjuk untuk keberlangsungan perekonomian suatu negara. Untuk saat ini di Indonesia khususnya, indeks harga dicatat dan dipantau langsung oleh Badan Pusat Statistik.

Indeks Harga Menurut Para Ahli
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks harga adalah angka indikator tingkat harga dan tingkat inflasi yang dipublikasikan oleh pemerintah atau lembaga tertentu yang berwenang, sebagai indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) dan indeks harga produsen (produser price index/PPI) (price indexes).

B. Peranan Indeks Harga

Indeks harga dalam dunia ekonomi memiliki peran di antaranya,
1. Sebagai petunjuk untuk standar dari suatu keadaan ekonomi, contohnya seperti indeks harga berperan sebagai petunjuk tentang tren perdagangan secara tepat, dan indeks harga yang diterima petani dapat memberikan gambaran perihal kemakmuran di bidang agraria.
2. Indeks harga secara umum dapat digunakan sebagai pedoman untuk berbagai jenis administrasi dan kebijakan perusahaan.
3. Indeks harga berperan sebagai deflator.
4. Indeks harga berperan sebagai acuan untuk membeli berbagai macam barang.
5. Indeks harga konsumsi berperan sebagai acuan untuk menentukan gaji buruh saat terjadi inflasi.

C. Fungsi Indeks Harga

Terdapat beberapa fungsi indeks harga di antaranya,
1. Sebagai dasar dalam membuat kebijakan ekonomi
2. Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan harga
3. Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi
4. Sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang mendorong
5. Indeks harga dapat dipakai para pedagang dalam menentukan harga jual produk
6. Sebagai dasar untuk menentukan jumlah persediaan
7. Sebagai dasar penentuan jumlah gaji atau upah karyawan
8. Sebagai dasar untuk penentuan yang diterima dan dibayar petani
9. Sebagai dasar pertimbangan dalam kegiatan jual beli saham
10. IHK dan indeks biaya hidup dapat menentukan besarnya gaji

D. Tujuan Indeks Harga

1. Digunakan sebagai alat ukur dalam melihat tingkat ekonomi dari satu periode ke periode lain.
2. Mengukur tingkat inflasi dalam negara.
3. Digunakan oleh pedagang untuk menentukan harga jual produk.
4. Pedoman untuk mengatur upah gaji buruh, serta menyesuaikan kenaikan gaji buruh jika terjadi inflasi.
5. Pedoman dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang dilakukan oleh pelaku usaha ataupun pemerintah.

E. Ciri Indeks Harga

Terdapat beberapa ciri-ciri indeks harga di antaranya,
1. Indeks harga digunakan sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan pada oleh yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan dari populasi.
4. Indeks harga dihitung dengan berdasarkan waktu yang memiliki kondisi ekonomi yang stabil.
5. Perhitungan indeks harga dengan cara menggunakan metode yang sesuai dan tepat.
6. Perhitungan indeks harga dapat dilakukan dengan melalui cara membagi harga tahun akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar lalu dikali 100.

F. Jenis Indeks Harga

Berikut beberapa jenis indeks di antaranya,
1. Indeks Harga Konsumen atau IHK
Indeks yang satu ini akrab disebut dengan sebutan IHK. Angka dalam indeks harga konsumen nantinya akan menunjukkan hal yang signifikan mengenai perbandingan antara harga jasa maupun harga barang yang diinginkan atau dibeli oleh seorang konsumen.

Yang dihitung tersebut merupakan suatu barang yang tentu saja dapat mewakili kegiatan dalam suatu kegiatan belanja oleh konsumen. Untuk mengetahui perubahan harga yang terjadi IHK diambil dari 4 kategori. Kategori tersebut adalah dari kelompok makanan, barang, jasa, serta perumahan.

Beberapa kelompok tersebut sudah disesuaikan untuk diambil fungsinya sesuai dengan yang ditentukan oleh Badan Pusat Statistik untuk mengetahui terjadinya inflasi.

2. Indeks Harga Produsen atau IHP
Indeks selanjutnya adalah sesuai dengan namanya yang merupakan indeks harga  bertitik tumpu pada perubahan harga tingkat produsen.

Perubahan angka yang terjadi merupakan angka yang mengalami perubahan harga barang maupun jasa pada fase produksi. Dalam index yang satu ini barang yang dimaksud merupakan barang baku atau bisa disebut sebagai bahan mentah.

Dalam penggunaan data IHP sendiri nantinya bisa diketahui secara gamblang mengenai indikator yang dapat disajikan dalam penentuan harga grosir maupun  eceran. Sehingga harga di pasaran dapat diketahui melalui kinerja penilaian IHP itu sendiri.

3. Indeks Harga Petani
Sesuai dengan namanya, indeks yang satu ini merupakan suatu indeks yang menjadi acuan harga di mana petani harus membayar ataupun menerima. Secara spesifik Indonesia merupakan negara agraris, sehingga bisa dibilang jumlah petani di Indonesia sendiri cukup banyak.

Dengan adanya kondisi tersebut, maka dikeluarkanlah kebijakan perekonomian yang berkaitan dengan kegiatan peningkatan perekonomian dan kesejahteraan bagi para petani

Harga yang harus dibayarkan oleh petani telah sesuai dengan kemampuannya sehingga petani tetap bisa menjalankan produksinya dalam mengelola sistem pangan di Indonesia khususnya. Setiap harga yang dibayarkan tentu saja merupakan aturan yang telah sesuai dengan kebijakan pemerintah.

4. Indeks Implisit
Lalu yang terakhir adalah indeks implisit, untuk index yang satu ini adalah sebagai metode pembanding yang membandingkan antara pertumbuhan ekonomi dalam kajian nominal serta pertumbuhan ekonomi yang bersifat riil.

Untuk perhitungan indeks yang satu ini dasarnya adalah perhitungan dengan melibatkan seluruh kapasitas barang yang akan mengalami produksi. Indeks harga  ini menjadi acuan dalam menentukan ukuran inflasi yang akan terjadi. Sehingga dengan penggunaan metode yang satu ini maka GNP riil bisa dihitung secara maksimal.

G. Cara Menghitung Indeks Harga

Untuk dapat menghitung suatu indeks harga dapat menggunakan beberapa metode perhitungan berikut di antaranya,
1. Metode Indeks Harga Tidak Tertimbang
Angka Indeks dalam metode ini dihitung menggunakan metode agregatif sederhana dan meliputi indeks harga, nilai, dan juga kuantitas. Berikut rumus yang dapat digunakan:
Ia = Pn /  P0 100%

Keterangan:
Ia : Indeks Harga Agregatif atau tidak tertimbang
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya atau pada tahun yang mau dihitung (n)
P0 : Harga pada tahun dasar

2. Metode Indeks Harga Tertimbang
Metode perhitungan indeks harga tertimbang dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode yang berbeda, yakni:
a. Metode Laspeyres
Cara menghitung dengan metode ini adalah mengalikan harga barang dengan kuantitatif tiap tahunnya terlebih dahulu, lalu hasilnya dijumlahkan. Setelah mendapatkan angkanya, kemudian dibagi dan dikali dengan kuantitas pada tahun dasar. Barulah hasil angkanya dikali dengan 100.
IL = PnQ0 /  P0Q0 100%

Keterangan:
IL : Indeks laspeyres yang ingin dihitung.
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya atau pada tahun yang mau dihitung (n)
P0 : Harga pada tahun dasar
Q0 : Kuantitas barang pada tahun dasar.

b. Metode Paasche
Metode ini dihitung dengan cara menjadikan faktor penimbang kuantitas pada tahun dasar sebagai acuan dalam perhitungannya. Setelah hasil angkanya didapatkan, lalu dikalikan dengan 100.
IL = PnQn /  P0Qn 100%

Keterangan:
IL : Indeks paasche yang ingin dihitung.
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya atau pada tahun yang mau dihitung (n)
P0 : Harga pada tahun dasar
Qn : Kuantitas barang pada tahun ke-n atau yang akan dihitung.

c. Marshall Edgeworth
Sementara, metode Marshall Edgeworth dilakukan dengan menjumlahkan atau menggabungkan jumlah tahun dasar dengan jumlah tahun berjalan. Setelah itu, dikalikan dengan harga pada tahun dasar atau pada tahun berjalan, lalu langkah terakhir dikali 100.
IL = Pn (Q0+Qn) /  P0 (Q0+Qn) 100%

Keterangan:
IL : Indeks Marshall Edgeworth yang ingin dihitung.
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya atau pada tahun yang mau dihitung (n)
P0 : Harga pada tahun dasar
Qn : Kuantitas barang pada tahun ke-n atau yang akan dihitung.
Q0 : Kuantitas barang pada tahun dasar
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment