Pengertian Bukti Kas Keluar, Fungsi, Tujuan, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Bukti Kas Keluar
Bukti Kas Keluar

A. Pengertian Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar adalah bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, misalnya untuk membayar gaji karyawan, utang, dan lain-lain. Bukti kas keluar juga merupakan bukti bayar perusahaan dengan melakukan transaksi pembayaran atau pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pada bukti kas keluar yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat berupa kejadian transaksi atas bukti pengeluaran kas maupun pembayaran secara tunai. Bukti kas keluar juga dapat dinyatakan sebagai nilai satuan uang yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Sebagai bukti kas keluar harus berisi tentang keterangan perusahaan, tanggal terjadinya pengeluaran kas, keterangan nama barang atau jasa, serta jumlah uang kas yang di keluarkan. Dokumen ini juga harus di tanda tangani oleh setiap bagian keuangan, seperti contoh persetujuan dari direktur keuangan, manager keuangan, kasir, atau bagian keuangan lainnya.

Keunggulan dari adanya bukti kas keluar yaitu sebagai bukti pendukung dalam menyusun suatu laporan keuangan perusahaan, khususnya dalam akun kas kecil. Bahkan hal ini bisa menjadi bukti bahwa pihak perusahaan telah membeli ataupun membelanjakan dananya untuk suatu barang atau jasa dengan nominal harga yang sudah disebutkan, selain itu berguna juga sebagai informasi bahwa sebenarnya perusahaan telah memiliki barang tersebut.

B. Fungsi Bukti Kas Keluar

Fungsi bukti kas keluar ini pada umumnya akan digunakan oleh pihak perusahaan sebagai bukti pendukung dalam melakukan kegiatan pencatatan transaksi dan juga dalam menyajikan suatu laporan keuangan. Selain itu, manfaat lainnya di antaranya,
1. Bukti pembelian barang atau jasa yang dilakukan secara tunai.
2. Sebagai bukti melakukan pembayaran utang pada pihak supplier.
3. Sebagai informasi pengambilan drive oleh pihak pemilik.
4. Sebagai informasi terkait pembayaran dividen untuk pihak perusahaan.
5. Bermanfaat untuk melakukan pembayaran angsuran pinjaman pada pihak bank.
6. Sebagai bukti pembelian aset tetap yang dilakukan secara tunai.
7. Sebagai bukti retur pembelian yang dilakukan tunai.
8. Sebagai informasi pembayaran gaji pada pihak karyawan.
9. Sebagai informasi atas neraca saldo yang seimbang.
10. Sebagai informasi pembayaran macam-macam beban.
11. Untuk melakukan pengisian kembali dana kas kecil.

C. Tujuan Pencatatan Bukti Kas Keluar

Aktivitas dalam mencatat kas keluar untuk perusahaan Anda, bertujuan sebagai hasil informasi yang di inginkan perusahaan. Supaya dapat disimpan jika suatu saat terjadi kesalahan perhitungan atau pelaporan keuangan.
1. Membagikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi, modal perusahaan, serta kewajiban perusahaan.
2. Membagikan informasi mengenai perubahan pada sumber ekonomi, dikarenakan adanya kegiatan usaha yang dilakukan untuk mendapat keuntungan.
3. Memberikan informasi berkaitan tentang laporan keuangan perusahaan yang relevan kepada pengguna laporan.
4. Membagikan informasi keuangan yang dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang.

D. Jenis Bukti Transaksi Keuangan

Dilihat dari sumbernya, bukti transaksi dibedakan menjadi 2 (dua) di antaranya,
1. Bukti Transaksi Internal
Bukti internal adalah bukti transaksi keuangan yang dibuat oleh pihak di dalam perusahaan dan untuk internal perusahaan. Sederhananya adalah berupa memo dari pimpinan ataupun orang tertentu. Berikut adalah macam-macam bukti internal di antaranya,
a. Bukti kas masuk adalah bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai.
b. Bukti kas keluar adalah bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, misalnya untuk membayar gaji karyawan, utang, dan lain-lain.
c. Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manajer dengan bagi-bagi yang ada di lingkungan perusahaan.

2. Bukti Transaksi Eksternal
Yang dimaksud dengan bukti eksternal adalah bukti transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Berikut ini adalah macam-macam bukti transaksi eksternal di antaranya,
1. Faktur (invoice). Jadi surat bukti terjadinya transaksi pembelian atau penjualan secara kredit disebut Faktur ini. Faktur di sini biasanya dibuat rangkap dua, yaitu asli dan copy-an. Faktur asli diberikan kepada pembeli yaitu sebagai bukti pencatatan pembelian kredit. Sedangkan faktur copy dibawa oleh penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit.
2. Kuitansi. Bukti transaksi penerimaan uang atas pembayaran suatu hal yang dilakukan secara tunai atau kontan. Kuitansi dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak baik pihak yang menerima uang maupun pihak yang sudah melakukan pembayaran. Jadi sekarang Anda paham kalau bukti transaksi terjadinya pembelian secara tunai disebut kuitansi.
3. Nota. Bukti transaksi yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai bukti pembelian tunai.
4. Nota debit. Ini adalah bukti transaksi ekternal yang dibuat oleh perusahaan untuk dikirim kepada pihak di luar perusahaan karena ada suatu barang atau jasa yang tidak sesuai dengan pesanan/pembelian atau rusak adalah dikenal dengan nota debit atau nota debet. Dengan nota debet, penjual dapat memberitahukan kepada konsumen bahwa akunnya sudah didebet dengan jumlah tertentu. Penerima nota debet dapat mencatat pada akun pihak pengirim nota yang terdapat pada sisi kredit.
5. Nota kredit. Bukti pemberitahuan atau penghitungan yang dikirim suatu perusahaan kepada pelanggannya bahwa akunnya telah dikredit sejumlah tertentu. Nota kredit diberikan kepada konsumen supaya konsumen tersebut tahu bahwa akunnya sudah dikredit dengan jumlah tertentu. Penerima nota kredit tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota.
6. Cek. Surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank agar bank tersebut membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut oleh pemilik rekening bank. Cek ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah, kemudian nasabah tersebut memiliki simpanan pada bank dalam bentuk giro.
7. Bilyet giro. Surat perintah dari nasabah bank kepada bank yang bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang lain.
8. Rekening koran. Bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya dan digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment