Pengertian Anggaran Penjualan, Fungsi, Faktor, Jenis, dan Periodenya

Table of Contents
Pengertian Anggaran Penjualan
Anggaran Penjualan

A. Pengertian Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang. Anggaran penjualan mencakup rencana terkait jenis produk yang nantinya akan dijual, jumlah, harga jual produk per unitnya, serta waktu penjualan dan tempat atau daerah dilakukannya penjualan.

Anggaran Penjualan Menurut Para Ahli
1. Narumondang Bulan Siregar (2003), anggaran penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang di mana di dalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
2. Erlina (2002), anggaran penjualan adalah titik awal di dalam penyusunan anggaran induk. Titik kritis penyusunan anggaran penjualan adalah memprediksi penjualan dimasa yang akan datang.
3. M. Munandar (2001), budget penjualan (sales budget) ialah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
4. Darsono dan Ari Purwanti (2008), anggaran penjualan adalah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih.

B. Fungsi Anggaran Penjualan

Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan di antaranya,
1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya.
Anggaran penjualan terlebih dahulu disusun baru kemudian komponen-komponen anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana anggaran komprehensif. Kemudian tahap berikutnya segera dapat menyusun anggaran produksi untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera di produksikan untuk memenuhi penjualan.

2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi Pemasaran.
Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk memantau tugas kepada divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang jadi dan sebaliknya anggaran produksi memantau kebagian pembelian, sehingga terdapat keserasian dalam membentuk anggaran komprehensif.

3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian
Anggaran penjualan berarti penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi organisasi pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual dan manajer-manajer pemasaran. Pihak-pihak di atas perlu diorganisasikan sesuai dengan daerah-daerah pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera pada anggaran penjualan.

4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen
Keberhasilan suatu anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan tergantung kepada keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusun anggaran penjualan secara terperinci memungkinkan manajemen lebih gampang untuk menyusun anggaran lainnya adalah berpedoman kepada anggaran penjualan.

C. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan

Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melaksanakan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi, dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun suatu anggaran.

Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran penjualan, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar di antaranya,
1. Faktor-faktor intern
Yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut di antaranya,
a. Penjualan tahun-tahun lalu melalui baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat penjualan.
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti misalnya pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, dan cara penetapan harga jual.
c. Kapasitas produk yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya di waktu yang akan datang.
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan, dan keahliannya serta kemungkinan pengembangannya di waktu yang akan datang.
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan penambahannya di waktu yang akan datang.
f. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya di waktu yang akan datang.

Sebagaimana telah diuraikan di muka, sampai batas-batas tertentu, perusahaan masih dapat mengatur dan menyesuaikan faktor-faktor intern ini dengan apa yang diinginkan untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu faktor-faktor intern ini sering disebut sebagai faktor yang controllable (dapat diukur dan diawasi).

2. Faktor-faktor Ekstern
Merupakan data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap anggaran penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut di antaranya,
a. Keadaan persaingan pasar.
b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan.
f. Agama, adat-istiadat, dan kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen, dan kemungkinan perubahannya.

D. Jenis Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan bisa kita kelompokkan berdasarkan beberapa variabel tertentu, yang di dalamnya akan saling terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis anggaran tersebut di antaranya,
1. Wilayah Pemasaran
Anggaran penjualan ini dilakukan dengan membagi rencana penjualan berdasarkan target wilayah geografis tertentu, seperti penjualan untuk provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lain-lain.

2. Kelompok Konsumen
Rencana anggaran penjualan juga bisa dikelompokkan berdasarkan kelompok yang ingin dijadikan target penjualan perusahaan, contohnya bisa berdasarkan kelompok umur tertentu, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, dan lain-lain.

3. Jenis Produk
Dalam pengelompokan ini, perusahaan bisa membagi target penjualan berdasarkan produk yang dihasilkan atau dijual oleh perusahaan tersebut. Contohnya, target perusahaan dalam industri garmen yang lalu membagi jenis produknya, seperti celana pendek, celana panjang, celana santai, kemeja lengan panjang, dan lain-lain.

4. Kelompok Wiraniaga
Dalam pengelompokan wiraniaga, maka perusahaan harus membuat rencana penjualan berdasarkan kelompok wiraniaga yang membagi target volume penjualan yang harus dicapai oleh tiap wiraniaga atau setiap tim wiraniaga yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

5. Waktu Terjadinya Penjualan
Rencana membuat anggaran penjualan juga bisa dikelompokkan dengan berdasarkan target waktu yang ingin ditempuh oleh perusahaan. Misalnya adalah anggaran bulanan, triwulan, enam bulan, tahunan, dan lain-lain.

Pengelompokan anggaran yang dilakukan dengan berdasarkan kelima poin di atas akan sangat mempermudah tim pemasaran dalam memahami apa yang nantinya harus mereka kerjakan terkait dengan rencana penjualan tersebut.

Pengelompokan anggaran ini akan lebih memperjelas berbagai hal yang memang harus dilakukan oleh tim pemasaran dengan berdasarkan rincian target yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

E. Periode Anggaran Penjualan

Welsch Hilton dan Gordon menjelaskan terdapat dua jenis periode anggaran penjualan di antaranya,
1. Jangka Panjang
Anggaran penjualan jangka panjang adalah anggaran  yang waktunya sesuai dengan rencana perusahaan, umumnya anggaran ini ditentukan dengan jumlah tahunan. Selain itu, anggaran jenis ini juga menyangkut analisis yang mendalam terkait potensi pasar di masa depan yang bisa disebabkan oleh perkembangan populasi, keadaan ekonomi, dan lain-lain.

2. Jangka Pendek
Anggaran penjualan jangka pendek merupakan anggaran  yang periodenya mencakup dua belas bulan atau satu tahun, lalu bisa diperjelas lagi menjadi triwulan atau bulanan. Anggaran jangka pendek harus dibuat dengan berdasarkan daerah pertanggungjawaban agar mampu memudahkan penjualan dan juga pengendaliannya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment