Pengertian UGC, Manfaat, dan Caranya
UGC (User-Generated Content) |
A. Pengertian UGC (User-Generated Content)
UGC (User-Generated Content) adalah berbagai bentuk konten baik tulisan, video, foto, review, dan lainnya yang dibuat oleh seseorang seperti konsumen, pelanggan, atau bahkan followers untuk diposting atau disebarkan di media sosial. Mereka melakukan hal ini biasanya untuk menceritakan pengalaman dan opini mereka menggunakan suatu produk yang mereka sukai.
Mereka juga kadang menggunakan hashtags dan mention brand agar ditemukan oleh brand nya. Kalau ini terjadi, biasanya brand akan me-repost dan menampilkan konten tersebut dalam situs atau media sosial mereka dan menggunakannya sebagai salah satu bahan marketing mereka.
UGC merupakan banyak cara berbeda bagi pelanggan untuk berbagi dengan dunia betapa senangnya mereka dengan produk merek Kita. Demikian, kalau kita mampu memanfaatkannya, setiap jenis UGC adalah hadiah dari pelanggan yang bahagia untuk kita.
UGC dipercaya akan meningkatkan kepercayaan para followers atau target audiens. Hal ini dikarenakan user generated content ini sangat terlihat alami dan langsung dari experienced-user bukan brand ambassador. Jadi, bisa kita artikan bahwa user generated content atau UGC adalah salah satu wujud dari content marketing di zaman seperti saat ini.
B. Manfaat UGC (User-Generated Content)
Terdapat berbagai alasan penting kenapa UGC ini masih menjadi alasan utama untuk brand yang sedang mengembangkan bisnis pada platform sosial medianya di antaranya,
1. Mempromosikan Keaslian
Setiap konsumen dipercaya lebih menyukai user generated content karena diklaim sangat alami dan juga asli daripada konten promosi yang dibuat oleh brand tersebut. Konten yang dibuat oleh konsumen akan terlihat dan terkesan lebih jujur, terlebih lagi bila ditambahkan dengan tulisan ataupun review pengalaman mereka terkait suatu brand.
Hanya ada dua kemungkinan kenapa seseorang berani memberikan pengalamannya membeli suatu produk atau menggunakan jasa di media sosial. Kedua hal ini adalah karena terlalu senang dengan produk yang sudah dibeli atau terlalu kecewa dengan produknya.
Tingkat kejujuran inilah yang sangat dinantikan oleh konsumen lainnya untuk meningkatkan kepercayaan mereka pada suatu produk.
2. Menciptakan Kepercayaan
Sesuai dengan apa yang sudah kita jelaskan di atas, salah satu tujuan utama dari UGC adalah meningkatkan tingkat kepercayaan setiap pelanggan. Mereka tentunya ingin mengetahui secara lebih detail dari suatu brand, mulai dari layanan, produk, dan bahkan pengalaman dari konsumen lainnya.
Contohnya, berdasarkan Hootsuite, sebanyak 30% kalangan milenial tidak akan pergi pada suatu restoran yang lokasinya tidak terdaftar di Instagram. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa melihat pengalaman orang lain yang sudah makan di sana.
Untuk itu, menciptakan kepercayaan sangatlah penting. Hal tersebut tercermin dari pemasaran Hootsuite yang mana sebanyak 70% orang akan lebih percaya pada opini konsumen yang diutarakan secara online.
3. Menuntun Keputusan Pembelian
Kepercayaan yang sudah diperoleh dari para konsumen tentu akan berdampak lurus dengan keputusan dari pembelian mereka. Setelah mereka sudah merasa nyaman dan juga percaya, maka mereka akan memutuskan untuk mencoba sendiri apakah pengalaman yang sudah dibagikan di media sosial tersebut memang sudah benar dan juga sesuai seperti apa adanya.
Terlebih lagi, fitur yang ada di media sosial seperti Instagram juga terus mengalami pembaruan. Contohnya, seperti fitur story dan juga fitur highlight yang adalah kombinasi yang cocok untuk bisa mengumpulkan UGC.
4. Hemat Biaya Pemasaran
Dengan adanya UGC, maka suatu brand bisa bergembira karena mereka bisa menghemat biaya pemasaran. Brand akan mendapatkan konten yang gratis dari setiap konsumennya tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk memasang iklan ataupun membayar brand ambassador.
5. Membantu Content Marketing
Syarat lain yang harus dipenuhi agar suatu content marketing bisa berjalan efektif adalah konsisten mengeluarkan konten. Untuk beberapa pebisnis, mengeluarkan konten yang sangat relevan itu tidaklah bisa dilakukan dengan mudah. Untuk itu, UGC mampu membantu memaksimalkan strategi content marketing mereka.
Terlebih lagi, konten dari UGC pun umumnya berasal dari kehidupan sehari-hari para pengguna. Seperti, liburan, pesta ataupun ulasan produk. Jadi, walaupun memang Anda bisa memanfaatkan UGC, namun Anda harus tetap memiliki konten yang segar, unik, dan juga tetap relevan.
C. Cara Menjalankan (UGC) User Generated Content
Terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan dalam membuat UGC di antaranya,
1. Branding
Untuk menentukan sebelum membuat konten, buatlah terlebih dahulu penggambaran apa yang diinginkan oleh sebuah brand. Selain itu, buatlah juga target market atau target audiens agar visual, gaya bahasa, dan ilustrasi nyambung dengan branding yang diinginkan. Dari situlah, konten yang dibuat oleh brand dan juga submission dari para followers bisa terlihat selaras.
2. Mengerti target audiens
Salah satu langkah dalam membuat UGC adalah mengerti terlebih dahulu target audiens yang ingin disasar agar campaign bisa berjalan dengan baik. Berbeda target audiens tentu berbeda cara penanganannya.
Contohnya, jika target audiens yang disasar adalah bukan anak muda yang tech-savvy, cara mengumpulkan UGC bisa lewat campaign ‘submit your story’ dengan menuliskan di halaman Facebook atau kolom komentar Instagram.
3. Selalu Meminta Izin
Dikarenakan meng-upload ulang karya orang lain, brand sebaiknya harus tetap meminta izin walaupun mereka sudah tag brand tersebut. Meminta izin bisa lewat DM atau juga kolom komentar dan si pemilik karya.
Dengan selalu meminta izin, brand akan terbebas dari segala bentuk tuntutan yang takutnya akan berimbas dengan citra. Sebaiknya brand menanyakan dahulu apakah karyanya bersedia untuk dipost ulang sebagai bentuk penghormatan.
4. Menawarkan sesuatu sebagai timbal balik
Untuk mendapatkan user generated content sebaiknya tawarkan sesuatu atau hadiah untuk para followers yang mengirimkan. Brand bisa menawarkan satu per satu untuk para followers yang fotonya di-repost atau membuat kontes berhadiah dengan syarat mengirimkan kontennya.
Namun, jangan terlalu fokus dalam giveaway karena bisa berdampak 30 persen orang yang mengirimkan hanya ingin hadiahnya saja bukan jujur dari hati. Dengan cara ini, sebuah brand mendapatkan UGC gabungan dari kontes dan juga secara organik.
5. Jelaskan konten yang ingin didapatkan
Agar UGC dapat sesuai dengan branding dari sebuah brand, brand harus menjelaskan konten apa yang diinginkan. Penjelasan ini bisa lewat campaign yang memuat hashtag. Dari hashtag inilah followers akan menyesuaikan konten yang akan mereka bagikan lewat sosial media mereka.
Dari berbagai sumber
Post a Comment