Pengertian Revolusi Industri 4.0, Sejarah, Unsur, Prinsip, Contoh, Dampak, dan Solusinya
Table of Contents
A. Pengertian Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 (cyber physical system) adalah era industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru. Revolusi industri 4.0 sendiri merupakan sebuah fenomena di mana terjadinya kolaborasi antara teknologi siber dengan teknologi otomatisasi.Revolusi 4.0 ini muncul di abad ke-21 dengan ciri utama yang ada adalah penggabungan antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri. Kemunculan revolusi ini, mengubah banyak hal di berbagai sektor. Di mana yang pada awalnya membutuhkan banyak pekerja untuk menjalankan operasionalnya, sekarang digantikan dengan penggunaan mesin teknologi.
Revolusi Industri 4.0 Menurut Para Ahli
1. Angela Merkel (2014), revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional.
2. Schlechtendahl dkk (2015), revolusi industri yang menekankan pada unsur kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi dengan mudah antara satu sama lain.
B. Sejarah Revolusi Industri 4.0
Sejarah Revolusi Industri 4.0 |
Sementara istilah Revolusi Industri 4.0 sendiri pertama kali dikenalkan oleh Prof Klaus Schwab dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF). Dijelaskan bahwa revolusi industri 4.0 mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Revolusi industri ini merupakan generasi ke-4 yang memiliki skala, ruang lingkup, dan kompleksitas yang lebih luas dibanding sebelumnya. Revolusi industri sendiri dimulai sejak abad ke-18 untuk mengembangkan industri kreatif.
Adapun, bidang-bidang yang mengalami terobosan dengan munculnya teknologi baru, adalah (1) robot kecerdasan buatan, (2) teknologi nano, (3) bioteknologi, dan (4) teknologi komputer kuantum, (5) blockchain (seperti bitcoin), (6) teknologi berbasis internet, dan (7) printer 3D.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah revolusi industri 4.0, sebagai pengetahuan sejarah evolusi industri yang dimulai pada tahun 1800an.
1. Revolusi Industri 1.0
Revolusi pertama terjadi pada awal abad ke 18. Faktor utama yang menyebabkan revolusi industri 1.0 adalah ditemukannya teknologi mesin uap pada kala itu. Proses manufaktur yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia, kini dengan adanya teknologi mesin uap dapat memproduksi barang dengan volume lebih besar. Distribusi barang secara besar-besaran juga dapat dilakukan dengan bantuan kereta bertenaga uap. Mendistribusikan barang antar kota menjadi lebih cepat dan efisien.
2. Revolusi Industri 2.0
Revolusi kedua dimulai dengan ditemukannya listrik. Mesin-mesin yang menggunakan tenaga listrik dapat beroperasi secara lebih efisien dibandingkan dengan mesin bertenaga uap. Hal ini lah yang membuat lahirnya konsep mass production, yang memungkinkan industri manufaktur memproduksi produknya dengan volume yang sangat besar dibandingkan periode sebelumnya.
3. Revolusi Industri 3.0
Perubahan selanjutnya terjadi pada awal tahun 1950an, di mana industri manufaktur memulai komputerisasi pada proses produksinya.
C. Unsur Utama Perkembangan Revolusi Industri 4.0
Pemanfaatan teknologi merupakan dasar dari masing-masing revolusi industri. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah teknologi digital yang digunakan memungkinkan terjadinya interkoneksi antara mesin fisik dengan sistem produksi. Terdapat beberapa teknologi yang menjadi unsur utama terhadap pengembangan industri konvensional menuju industri digital.1. Internet of Things (IoT)
Internet of Things merupakan konsep di mana suatu alat fisik atau mesin yang terkoneksi dengan jaringan internet. Sehingga mampu mentransfer data tanpa memerlukan bantuan manusia.
Internet of Things (IoT) |
Big Data merupakan istilah untuk mendeskripsikan volume informasi yang besar, baik yang terstruktur maupun informasi tidak terstruktur. Data atau informasi tersebut bisa disusun, diolah, dianalisa, dan disimpan. Big Data sudah dimanfaatkan dalam berbagai jenis bisnis serta mampu membantu dalam menentukan arah dalam bisnis.
3. Augmented Reality
Augmented Reality (AR), merupakan teknologi yang mengolaborasikan benda maya baik dua atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkup nyata tiga dimensi kemudian memproyeksikannya dalam waktu nyata.
4. Cyber Security
Cyber security adalah aktivitas meningkatkan keamanan informasi untuk mencegah adanya cyberattack. Cyberattack merupakan aktivitas disengaja yang menargetkan sistem informasi untuk merusak, mengubah atau mencuri ketersediaan informasi, integritas (integrity), dan kerahasiaan (confidentiality).
5. Artifical Intelegence
Artificial intelegence merupakan teknologi komputer yang memungkinkan mesin yang memiliki kecerdasan mirip manusia. Mulai dari melaksanakan tugas serta mengambil keputusan dengan tepat tanpa bantuan manusia. Artificial intelegence mampu mempelajari dan menganalisis data secara berkesinambungan. Kemampuan memprediksinya akan semakin baik apabila data yang diterima semakin banyak.
6. Addictive Manufacturing
Additive manufacturing (AM) adalah teknologi percetakan 3D yang digunakan oleh industri manufaktur. Tidak hanya sebagai printer 3D, namun juga direct digital manufacturing dan rapid prototyping. Di era yang serba digital ini, design berbentuk digital bisa d wujudkan menjadi produk nyata menggunakan komputer dan software khusus AM. Ukuran dan bentuk yang dihasilkan pun sama, sesuai gambar desain yang dibuat.
7. Integrated System
integrated system adalah serangkaian proses yang menghubungkan sistem komputer dan software secara fisik dan fungsional. integrated system ini akan menyatukan antar komponen sub sistem dalam sebuah sistem agar setiap bagiannya bisa berfungsi layaknya kesatuan sistem.
8. Cloud Computing
Cloud Computing (komputasi awan) merupakan teknologi yang menggunakan internet sebagai pusat pengelolaan, penyimpan data dan aplikasi. Teknologi ini memungkinkan para pengguna memperoleh hak untuk mengakses atau menjalankan program melalui komputer dan jaringan internet tanpa instalasi.
D. Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0
Dalam membantu perusahaan untuk dapat mengidentifikasi serta mengimplementasikan skenario ke dalam revolusi industri 4.0 terdapat empat prinsip rancangan di antaranya,1. Interoperabilitas atau kesesuaian
Prinsip rancangan yang pertama adalah interoperabilitas atau kesesuaian yang terdiri dari kemampuan mesin, sensor, perangkat, serta manusia untuk berhubungan maupun berkomunikasi dengan satu sama lain lewat IoT atau Internet of Things maupun IoP atau Internet of People.
2. Transparansi informasi
Prinsip rancangan yang kedua adalah transparansi informasi yang merupakan bentuk dari kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik dan membuatnya ke bentuk virtual yang dilakukan dengan cara memperkaya model pabrik digital yang ada menggunakan data sensor. Prinsip ini sendiri membutuhkan pengumpulan data sensor dalam bentuk mentah agar dapat menghasilkan sebuah informasi konteks yang memiliki nilai yang tinggi.
3. Bantuan teknis
Prinsip rancangan yang ketiga adalah bantuan teknis yang terbagi menjadi dua di antaranya,
a. Kemampuan sebuah sistem bantuan yang digunakan dalam membantu seseorang dengan mengumpulkan serta membuat sebuah visualisasi dari informasi yang ada secara menyeluruh agar dapat membuat keputusan yang bijak serta menyelesaikan masalah genting dalam waktu singkat.
b. Kemampuan sistem siber-fisik yang dapat digunakan untuk membantu manusia secara fisik yang dapat dilakukan dengan serangkaian tugas yang kurang menyenangkan, terlalu berat, atau bahkan tidak aman bagi manusia untuk melakukannya.
4. Keputusan mandiri
Prinsip rancangan yang keempat adalah keputusan mandiri yang merupakan kemampuan sistem siber-fisik yang ada agar dapat membuat keputusan mandiri serta melakukan tugasnya sendiri. Jika terjadi sebuah pengecualian, gangguan, maupun tujuan yang berseberangan, maka tugas akan didelegasikan ke atasan.
E. Contoh Penerapan Industri 4.0
Contoh dari penerapan industri 4.0 di Indonesia sendiri dapat kita lihat pada industri makanan serta minuman, tekstil, otomotif, elektronik, serta kimia. Salah satu contohnya adalah adanya kebijakan e-sart IKM, yang diberikan kepada pelaku usaha agar dapat mempromosikan produk yang ditawarkannya melalui platform digital agar proses pemasarannya bisa lebih masif. Selain itu, terdapat lima contoh industri yang lahir karena adanya perkembangan teknologi digital di antaranya,1. E-commerce
Contoh yang pertama adalah e-commerce yang merupakan transformasi dari industri retail yang tersentuh pengaruh teknologi yang kemudian berubah menjadi hal tersebut. Pada awalnya, e-commerce merupakan sebuah platform yang digunakan untuk transaksi jual beli antar pengguna yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan pengusaha besar.
e-commerce |
Hal ini terjadi dikarenakan, penggunaan e-commerce memberikan pengalaman berbelanja yang lebih mudah untuk digunakan serta nyaman dibandingkan dengan cara yang lama.
2. Aggregator Layanan
Contoh kedua adalah aggregator layanan, yang dimulai dari aggregator properti, transportasi, layanan kesehatan, hingga reksa dana. Semua hal tersebut sekarang dapat diakses melalui sentuhan jari dan gadget yang kamu miliki.
Jika sebelumnya, seseorang harus mencari berbagai informasi serta sebagai sebuah perusahaan yang harus menunggu datangnya klien, dengan perkembangan yang ada menjadi kebalikan. Dengan adanya aggregator layanan terdapat keuntungan lain yaitu adanya transparansi data.
Hal ini dikarenakan aggregator mengumpulkan berbagai data dari berbagai vendor layanan menjadi satu, sehingga bagi para konsumen dapat dengan mudah menentukan pilihan yang mereka inginkan. Selain itu, melalui aggregator seseorang dapat dengan mudah mengakses serta penggunaannya yang lebih praktis.
3. Agency Digital Marketing
Contoh ketiga adalah agency digital marketing yang bertugas untuk mengeksekusi berbagai strategi pemasaran digital yang dimiliki perusahaan berdasarkan tujuan atau objektif yang ingin dicapai. Dengan berkembang pesatnya industri ini, semakin banyak agensi pemasaran digital yang bermunculan, hal ini dikarenakan pemasaran digital merupakan sebuah metode pemasaran yang efektif dan juga terkendali.
Hal tersebut yang membuat banyak perusahaan serta organisasi yang memanfaatkan jasa pemasaran digital yang terpercaya. Dibandingkan dengan melatih karyawannya, mereka lebih memilih untuk memanfaatkan jasa pihak ketiga karena lebih efisien dan menghemat waktu.
4. Pembayaran Digital
Contoh keempat adalah pembayaran digital. Hal ini dapat kita lihat melalui industri pembayaran digital yang saat ini terus menerus bertumbuh. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 10 vendor pembayaran digital yang beroperasi di Indonesia dengan fitur dan keunggulannya yang berbeda masing-masing.
Pembayaran digital ini tumbuh dengan pesat karena memberikan kemudahan serta keamanan bagi penggunanya dalam melakukan transaksi. Dengan menggunakan layanan ini, pengguna dapat dengan mudah membayar tanpa memerlukan membawa barang lain saat keluar rumah dan hanya memerlukan gadget yang dibawanya setiap hari.
5. Kursus Online
Contoh kelima adalah kursus online. Hal ini juga didukung dengan adanya pandemi saat ini yang sudah terjadi sejak awal 2020. Oleh sebab itu, industri di bidang ini semakin tumbuh dengan pesat, karena masyarakat yang tidak memiliki pilihan lain untuk menuntut ilmu dan menerima informasi di tengah keadaan ini.
Namun, perkembangan kursus online yang pesat ini juga bisa dikarenakan memberikan pengalaman belajar yang berbeda jika kita bandingkan dengan pendidikan pada umumnya. Hal ini dikarenakan, kursus online dapat dilaksanakan kapan dan di mana pun.
F. Dampak dari adanya Revolusi Industri 4.0
Terjadinya revolusi ini sendiri membuat banyak sektor industri mendapatkan kemudahan. Namun, selain adanya dampak positif tersebut, terdapat pula dampak negatif yang terjadi akibat revolusi ini.1. Dampak Positif Revolusi Industri 4.0
a. Kemudahan dalam mengakses informasi dikarenakan dapat menggunakan gadget maupun teknologi lainnya.
b. Efektivitas dalam bidang produksi dengan mengganti tenaga manusia yang ada dan menggantinya dengan teknologi mesin. Selain mengurangi biaya produksi karena mengurangi penggunaan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi dapat meningkatkan hasil produksi.
c. Dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat memproduksi barang dalam waktu yang relatif singkat dengan kualitas yang baik.
d. Peningkatan peluang kerja bagi tenaga ahli, hal ini dikarenakan walaupun menggunakan mesin tetap saja membutuhkan tenaga ahli manusia untuk menggerakkannya.
2. Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0
a. Lebih rentan terhadap serangan siber, hal ini dikarenakan proses produksinya menggunakan mesin teknologi, oleh sebab sangat penting untuk memiliki sistem keamanan yang baik.
b. Butuh biaya besar dalam investasi alat serta pekerja, hal ini dikarenakan harus mengeluarkan uang untuk membeli alat terlebih dahulu serta pelatihan keterampilan pegawai agar dapat menjalankannya.
c. Adanya urbanisasi, di mana meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang ada di kota besar.
d. Berdampak untuk lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penggunaan mesin yang ada dapat menghasilkan polusi udara, limbah dalam jumlah besar, serta hal negatif lainnya yang dapat merusak lingkungan.
G. Solusi Dampak Negatif Industri 4.0
1. Beradaptasi dengan teknologiTeknologi yang masuk di setiap negara dan berkembang dengan semakin cepat pada dasarnya merupakan dampak dari revolusi industri 4.0 yang harus dihadapi oleh setiap orang. Perubahan yang terjadi dan melibatkan peran teknologi ini tidak dapat dihindari dan juga tidak dapat diabaikan begitu saja.
Maka sebaiknya setiap orang bersedia untuk beradaptasi atau menyesuaikan dirinya dengan perubahan yang ada. Dengan demikian maka setiap orang bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada dengan sebaik-baiknya.
2. Mempersiapkan modal
perkembangan teknologi sebagai dampak dari revolusi industri 4.0 tentu bisa diterapkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Namun untuk menggunakan teknologi yang canggih dan berkembang tentu saja diperlukan adanya dana yang tidak sedikit. Bahkan bisa dibilang dana yang dibutuhkan untuk bisa mempersiapkan dan menyediakan teknologi di segala bidang.
Hal ini juga berarti bahwa untuk mengadakan teknologi canggih dibutuhkan modal yang cukup besar. Jadi tidak hanya persiapan mental saja yang dibutuhkan tetapi juga dibutuhkan modal yang kuat untuk mengadakan segala peralatan teknologi.
3. Memperbanyak ilmu pengetahuan
Menghadapi revolusi industri 4.0 yang didominasi dengan adanya komputasi awan serta dunia virtual juga perlu dilakukan dengan persiapan lainnya. Persiapan ini antara lain juga bisa dilakukan dengan cara membekali diri dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Ilmu pengetahuan tentu menjadi satu-satunya sumber yang bisa membuat Anda semakin memahami dan mengenal fungsi teknologi. Selain itu berbagai dampak yang bisa terjadi secara tiba-tiba juga tentunya dapat dihadapi dengan adanya bekal berupa ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang.
4. Mengasah kemampuan
Tidak hanya ilmu pengetahuan dan teori saja yang perlu dikembangkan atau ditingkatkan oleh Anda sekalian dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Namun kemampuan dan keahlian atau skill juga perlu diperbanyak atau ditingkatkan sehingga skill ini juga bisa menjadi bekal. Kemampuan seseorang yang diperlukan tentunya bukan hanya dalam hal pengoperasian IT atau mesin berteknologi canggih saja.
Tetapi kemampuan lainnya seperti misalnya berbahasa asing atau bahkan kemampuan manajerial juga perlu ditingkatkan. Masih banyak kemampuan lainnya yang juga perlu ditingkatkan agar siapa saja dapat mengatasi dampak negatif dari perubahan zaman menuju modernisasi dan industrialisasi.
Dari berbagai sumber
Post a Comment