Pengertian Theory of Constraint, Tujuan, Konsep, Faktor, Jenis, dan Tahapannya

Table of Contents
Pengertian Theory of Constraint atau TOC
Theory of Constraint (TOC)

A. Pengertian Theory of Constraint (TOC)

Theory of Constraint (TOC) atau Teori Kendala adalah teori dalam ilmu manajemen bisnis untuk mencapai keuntungan melalui identifikasi terhadap kendala-kendala yang dialami perusahaan dan kemudian mencari solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

Theory of Constraint bertujuan untuk mencapai keuntungan perusahaan secara maksimal. Sehingga teori ini dalam kajian manajemen berfokus pada peningkatan laba. TOC pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Elihayu M. Goldratt dalam bukunya “The Goal” tahun 1984. TOC kemudian berkembang menjadi salah satu faktor penting dalam ilmu manajemen.

B. Tujuan Theory of Constraint (TOC)

Tujuan utama Theory of Constraint adalah untuk mencapai target sebuah perusahaan dengan menghasilkan keuntungan atau profit yang maksimal. Caranya adalah dengan mengatasi setiap faktor risiko atau hambatan yang ada. Demikian, TOC lebih berfokus pada aspek peningkatan penjualan serta laba yang harus didapat oleh sebuah bisnis untuk mempertahankan operasionalnya.

Satu hal penting yang harus diketahui dalam konsep ini adalah setiap perusahaan pasti memiliki kendala yang harus segera diatasi. Tujuannya tentu agar bisnis tersebut berhasil survive melewatinya. Tanpa mengatasi permasalahan atau kendala yang ada, hal ini bisa berdampak pada keuntungan atau omset yang Anda dapatkan.

Kendala yang kerap kali dialami biasanya berkaitan dengan produksi atau operasional dalam perusahaan tersebut. Namun hal ini juga bisa juga dipengaruhi oleh faktor eksternal lain seperti permintaan pasar, trend ataupun kondisi masyarakat yang sedang dalam situasi krisis ekonomi.

C. Konsep Dasar Theory of Constraint (TOC)

Terdapat empat konsep dasar Theory of Constraint di antaranya,
1. Manajemen Fokus Pada 3 Ukuran Kinerja Perusahaan
Untuk menghasilkan manajemen constraint yang optimal, manajer harus fokus terhadap 3 ukuran kinerja utama manajemen di antaranya,
a. Throughput. Tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang melalui  pemasaran.
b. Persediaan. Besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi throughput melalui proses produksi.
c. Beban operasi. Seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah persediaan menjadi throughput.

Dalam hal ini, tujuan dari manajemen adalah agar dapat meningkatkan throughput, menurunkan beban operasi, dan meminimalkan persediaan. Ketika hal tersebut dapat dilakukan maka akan tercapai peningkatan kinerja keuangan, yaitu; keuntungan bersih perusahaan meningkat, pengembalian atas investasi akan meningkat, serta arus kas yang semakin baik.

2. Menurunkan Persediaan untuk Produk yang Lebih Baik
Manajer yang menginginkan produk yang lebih berkualitas sebaiknya tidak memproduksi produk lama terlalu banyak. Tujuannya adalah untuk mengatasi kendala produk lama yang ternyata tidak baik sehingga tidak laku di pasar. Dengan menurunkan persediaan produksi maka produk baru dapat segera dilempar ke pasar untuk meminimalisir pesaing mengeluarkan produk serupa.

3. Harga yang Lebih Rendah Dengan Menurunkan Biaya Operasi
Melalui penurunan biaya operasi dan investasi maka margin setiap produk akan meningkat per unitnya sehingga berakibat pada penetapan harga yang fleksibel. Harga yang rendah dapat terjadi jika kondisi kompetisi tidak memotong harga. Hal ini dapat dicapai dengan persediaan yang rendah sehingga dapat mengurangi investasi, biaya penyimpangan dan beban operasi.

4. Daya Tanggap Lebih Kompetitif
Alat kompetisi yang penting dalam suatu bisnis adalah ketika perusahaan mampu mengirim produk secara tepat waktu dan mengurangi waktu tunggu produksi barang. Sehingga manajer constraint di sini berperan untuk memperkirakan waktu yang diperlukan dalam memproduksi barang hingga sampai ke tangan distributor atau konsumen secara langsung.

Hal ini dapat dicapai dengan menurunkan persediaan karena memungkinkan waktu tunggu aktual yang dapat diamati lebih akurat dan dapat memenuhi pesanan.

D. Faktor Kendala yang Dialami dalam Perusahaan

1. Resource Constraint. Hal ini biasanya disebut juga dengan sebutan kendala dari sumber daya yang ada, meliputi faktor input dari produksi yang dijalankan tersebut seperti bahan baku, jam kerja mesin, serta jam kerja pada karyawan.
2. Market Resource Constraint. Hal ini sering juga disebut dengan kendala pasar di mana sering terdapat perbedaan tingkat penjualan dari satu periode ke periode berikutnya.
3. Balanced Constraint. Hal ini merupakan suatu kendala yang asalnya dari faktor keseimbangan perusahaan itu sendiri yang dapat diidentifikasi selama masa siklus produksi dari sebuah perusahaan.

E. Jenis Kendala dalam Teori Of Constraint (TOC)

1. Internal Constraint
Internal constraint merupakan sebutan untuk sebuah kendala yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan seluruh aspek yang ada di dalamnya. Mulai dari keterbatasan jam kerja karyawan, mesin produksi yang digunakan hingga kurangnya fasilitas perusahaan yang mumpuni untuk mendukung setiap operasional produksi. Dengan demikian, kendala inilah yang membuat hasil produksi menjadi terhambat atau tidak maksimal.

2. External Constraint
Berkebalikan dari internal. External constraint merupakan kendala yang faktornya berasal dari luar perusahaan. Sebut saja keterbatasan jumlah supplier bahan baku hingga kualitas produk yang kurang konsisten sehingga dapat mempengaruhi minat dan daya beli konsumen.

Hal diatas dapat dicapai dengan cara menurunkan persediaan dari perusahaan yang disebabkan oleh waktu tunggu aktual yang berhubungan dengan timeline pemesanan dari konsumen sendiri

F. Tahapan Dasar Theory of Constraint

Dalam TOC terdapat metode yang spesifik untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi berbagai kendala yang ada. Berikut ini adalah lima tahapan dasar TOC di antaranya,
1. Mengidentifikasi Kendala. Berbagai kendala yang ada pada perusahaan dapat diklasifikasikan, baik itu kendala internal maupun kendala eksternal.
2. Mengeksploitasi Kendala. Ini adalah upaya perbaikan cepat terhadap seluruh kendala yang ada dengan memanfaatkan semua sumber daya.
3. Subordinasi dan Sinkronisasi Kendala. Ini adalah aktivitas melakukan peninjauan terhadap semua kegiatan lain dalam proses manajemen yang bertujuan untuk memastikan bahwa ada keselarasan.
4. Mengangkat Kendala yang Mengikat. Ini adalah aktivitas memulai program perbaikan yang berkelanjutan dengan mengurangi keterbatasan pada kendala yang mengikat atas kinerja perusahaan.
5. Evaluasi Ulang terhadap Prosesnya. Langkah ini berupa pengingat untuk terus memperbaiki kendala yang ada dan kemudian segera beralih pada kendala berikutnya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment