Pengertian Pendapatan Kotor, Individu, dan Perusahaan
Gross Income |
A. Pengertian Pendapatan Kotor (Gross Income)
Pendapatan kotor (gross income) adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh perusahaan atau orang pribadi setelah dikurangi harga pokok penjualan perusahaan tetapi belum dikurangi pajak dan pengurangan lainnya. Untuk bisnis, jumlah ini merupakan biaya perolehan dikurangi penjualan bersih sebelum pajak dari penjualan.
Halnya pendapatan kotor dalam konteks individual merupakan jumlah total pendapatan seseorang sebelum dipotong pajak atau deduksi lainnya (seperti asuransi, dan lain-lain). Pendapatan ini termasuk pendapatan dari berbagai sumber dan tidak terbatas pada uang tunai; properti atau jasa juga masuk dalam cakupan pendapatan kotor.
Pendapatan kotor perusahaan, atau margin kotor, adalah tolok ukur paling sederhana dari profitabilitas perusahaan. Walaupun metrik pendapatan kotor mencakup biaya langsung untuk memproduksi atau menyediakan barang dan jasa, namun metrik pendapatan kotor tidak termasuk biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan penjualan, administrasi, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan menjalankan bisnis secara keseluruhan.
B. Pendapatan Kotor Individu
Pendapatan kotor individu digunakan pemberi pinjaman atau kreditor untuk menentukan orang tersebut bisa mendapatkan pinjaman. Ketika melaporkan pajak penghasilan, pendapatan kotor adalah awal sebelum dikurangi untuk menentukan nominal pajak.
Bagi individu, metrik pendapatan kotor yang digunakan dalam surat pemberitahuan pajak (SPT) tidak hanya mencakup gaji tapi juga pendapatan lainnya, seperti pembayaran sewa, deviden, tunjangan pensiun, dan bunga. Setelah dikurangi pemotongan pajak, hasilnya disesuaikan pendapatan kotor.
Untuk formulir pajak, pemotongan diambil dari pendapatan kotor yang disesuaikan dan menghasilkan angka penghasilan kena pajak. Setelah menerapkan pemotongan atau pengecualian, pendapatan kena pajak yang dihasilkan bisa jauh lebih kecil daripada pendapatan kotor individu.
Ada sumber pendapatan yang tidak termasuk dalam pendapatan kotor untuk tujuan perpajakan tetapi masih dimasukkan saat menghitung pendapatan kotor untuk pemberi pinjaman atau kreditor. Sumber pendapatan umum yang tidak dapat dikenakan pajak adalah tunjangan Jaminan Sosial tertentu, pembayaran asuransi jiwa, beberapa warisan atau hadiah, dan bunga obligasi.
Misalnya, Ani memilih penghasilan sebesar 75 juta rupiah setahun, dan menghasilkan bunga dari tabungannya sebesar 1 juta rupiah setahun, lalu mendapatkan 500 ribu rupiah per tahun dari saham deviden, dan menerima 10 juta rupiah per tahun dari menyewakan propertinya. Maka pendapatan kotor tahunan Mira sebesar 86,5 juta rupiah.
C. Pendapatan Kotor Perusahaan
Pendapatan kotor perusahaan, atau margin laba kotor, adalah penghitungan keuntungan perusahaan yang sederhana. Sementara penghitungan pendapatan kotor termasuk biaya produksi langsung, tapi tidak termasuk biaya lainnya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan, administrasi, pajak, dan biaya lainnya yang berhubungan dengan keseluruhan jalannya bisnis.
Pendapatan kotor terkadang dimasukkan ke dalam laporan laba rugi perusahaan tapi tidak diwajibkan. Jika tidak dimasukkan, maka dihitung pendapatan kotor dikurangi harga pokok penjualan.
Pendapatan Kotor = Gross Revenue - Harga Pokok Penjualan
Pendapatan kotor terkadang disebut margin kotor. Lalu ada juga margin laba kotor, yang ditunjukkan dalam persentase dan digunakan sebagai penghitungan keuntungan. Pendapatan kotor perusahaan menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkan suatu produk atau jasa setelah dikurangi biaya langsung untuk membuat produk atau jasa.
Dari berbagai sumber
Post a Comment