Pengertian Operating Cost, Komponen, Kategori, dan Cara Menghitungnya
Operating Cost (Biaya Operasional) |
A. Pengertian Operating Cost (Biaya Operasional)
Operating cost (biaya operasional) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari sebuah perusahaan. Biaya operasional mencakup hal-hal seperti penggajian, komisi penjualan, tunjangan karyawan dan kontribusi pensiun, transportasi dan perjalanan, amortisasi dan depresiasi, sewa, perbaikan, hingga pajak.
Pencatatan biaya operasional harus dilakukan secara rutin oleh perusahaan, juga biaya-biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan operasional, atau biasa juga disebut biaya non-operasional. Dengan mencatatkan kedua jenis pengeluaran tersebut, akuntan perusahaan dapat menentukan bagaimana biaya tersebut berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan penghasilan bagi perusahaan.
Operating Cost (Biaya Operasional) Menurut Para Ahli
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), biaya operasional adalah biaya berupa pengeluaran uang untuk melaksanakan kegiatan pokok, yaitu berupa biaya penjualan dan administrasi untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan penyusutan (operating expenses).
2. Wikipedia, biaya operasional adalah suatu biaya yang dikeluarkan secara kontinu untuk menjalankan produksi, bisnis, atau suatu sistem. Biaya ini erat kaitannya dengan belanja modal, biaya pengembangan perusahaan, atau penyediaan suatu komponen yang tidak bisa dikonsumsi dalam suatu produk atau sistem. Berdasarkan penjelasan tersebut, biaya operasional adalah biaya yang tidak mencakup pajak pendapatan, depresiasi, atau biaya bunga pinjaman.
3. Nafarin, biaya operasional adalah biaya pokok usaha suatu perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usaha ini akan terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi, ataupun biaya umum.
4. Jusuf, biaya operasional adalah berbagai biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produk perusahaan namun berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan di setiap harinya.
B. Komponen Operating Cost (Biaya Operasional)
Beberapa komponen yang termasuk dalam komponen biaya operasional di antaranya akunting dan biaya legal, bank, sales dan marketing, biaya perjalanan, biaya hiburan, penelitian dan pengembangan non-kapital, pasokan kantor, penyewaan, biaya perawatan dan perbaikan, biaya utiliti, gaji dan pesangon.
Biaya operasi dapat mencakup cost of goods sold, yaitu biaya-biaya yang secara langsung terkait dengan produksi barang dan jasa. Beberapa biaya yang termasuk di dalamnya seperti biaya bahan baku langsung, tenaga kerja, sewa pabrik atau fasilitas produksi, fasilitas dan gaji untuk pekerja produksi, biaya perbaikan peralatan, biaya utilitas dan pajak produksi,
C. Kategori Operating Cost (Biaya Operasional)
Biaya operasional suatu perusahaan dikategorikan dari dua komponen pembiayaan besar di antaranya,
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meski ada peningkatan dalam penjualan dan produktivitas. Biaya ini harus selalu dibayarkan, tanpa memperhatikan aktivitas dan performa perusahaan. Ini termasuk pembayaran sewa, gaji untuk karyawan, non-produksi, hingga asuransi.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel terdiri dari biaya-biaya yang tidak tetap, tergantung pada aktivitas produksi yang dilakukan. Tidak seperti biaya tetap yang tidak berubah dan tidak dapat dipengaruhi oleh biaya lain, biaya variabel akan naik seiring dengan meningkatkan produksi. Jika produksi mengalami penurunan, maka biaya variabel juga ikut turun. Contohnya termasuk bahan baku dan biaya pengiriman.
D. Cara Menghitung Operating Cost (Biaya Operasional)
Agar dapat dengan tepat menentukan berapa besarnya operating cost kita bisa gunakan rumus berikut untuk menghitung operating cost bisnis. Kita juga akan menemukan informasi ini dari laporan laba rugi perusahaan yang digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan untuk periode akuntansi.
Operating cost=Cost of goods sold+Operating expenses
1. Dari laporan laba rugi perusahaan, ambil cost of goods sold yang merupakan biaya langsung (biaya bahan baku dan tenaga kerja) suatu barang yang kita produksi;
2. Temukan total operating expenses, yang biasanya ada di bagian bawah dari laporan laba rugi;
3. Tambahkan total operating expenses dan cost of goods sold atau COGS untuk sampai pada total operating cost untuk periode tersebut.
Dari berbagai sumber
Post a Comment