Pengertian Multiple Intelligences, Prinsip, Faktor Pendukung, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Multiple Intelligences atau Inteligensi Ganda
Multiple Intelligences

A. Pengertian Multiple Intelligences (Inteligensi Ganda)

Multiple Intelligences (inteligensi ganda) adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, menyelesaikan masalah, memperoleh pengetahuan, mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif, serta menggunakan masa lalu untuk mewujudkan suatu perubahan dalam diri ke arah yang lebih baik.

Kecerdasan pada manusia pada umumnya berbeda-beda, yang artinya setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Kemampuan ataupun kecerdasan yang berbeda-beda itulah yang dikenalkan oleh seorang ahli yaitu Gardner sebagai multiple intelligence.

Gardner adalah seorang ahli psikologi perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat. Gardner banyak meneliti tentang suatu kecerdasan, sehingga terlahirlah berbagai kecerdasan yang diketahui.

Multiple Intelligences (Inteligensi Ganda) Menurut Para Ahli
1. Gardner (Kosasih & Sumarna, 2013: 167), Inteligensi sebagai kemampuan untuk memecahkan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata.
2. Susanto (Kosasih & Sumarna, 2013: 167), kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melihat suatu masalah lalu menyelesaikan atau membuat sesuatu yang berguna bagi orang lain’.
3. Armstrong (Kosasih & Sumarna, 2013: 167), kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang.

B. Prinsip Multiple Intelligences (Inteligensi Ganda)

Jelas, setiap orang memiliki kombinasi cerdas yang berbeda. Sekalipun ada dua kembar identik, tingkat kecerdasan masing-masing tipe mungkin berbeda. Teori Gardner mengajak pendidik dan orang tua untuk lebih memperhatikan anak berdasarkan kekuatan uniknya. Tidak ada lagi anak-anak bodoh, karena satu atau dua orang dengan kecerdasan yang lebih lemah mungkin istimewa bagi orang lain.

Teori kecerdasan majemuk telah melahirkan banyak tes psikologi, mulai dari pertanyaan sederhana (seperti tes di majalah hingga pertanyaan mahal). Hal yang perlu diingat adalah jangan memikirkan tes psikologi seperti meramal. Tes kecerdasan majemuk hanya memberikan gambaran umum tentang peta kecerdasan seseorang.

Kombinasi cerdas yang luar biasa dari berbagai jenis perlu berkonsultasi dengan ahlinya. Misalnya, seseorang menonjol dalam bahasa, komunikasi interpersonal, dan kecerdasan interpersonal, tetapi lemah dalam musik, ruang, kinesthesia, dan logika matematika.

Sekilas, anak ini tidak memiliki keistimewaan karena jenis kecerdasan yang luar biasa tidak muncul di raport sekolah. Bahkan individu dengan kombinasi kecerdasan seperti itu sebenarnya bisa sangat sukses di bidang yang tidak dapat dibayangkan oleh sekolah (seperti penjualan atau bisnis).

C. Faktor Pendukung Multiple Intelligence (Inteligensi Ganda)

Kecerdasan itu sendiri harus tetap dikembangkan, karena dengan kecerdasan itu sendiri tentunya akan membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah. Tentunya ada beberapa faktor yang mendukung suatu kecerdasan yang dimiliki seseorang sehingga sangat membantu dalam proses perkembangannya di antaranya,
1. Lingkungan keluarga
Perhatian orangtua terhadap kemampuan anaknya sangat mempengaruhi kecerdasan anaknya. Orangtua merupakan pembimbing ataupun guru yang pertama bagi anak-anak. Untuk itu orangtua hendaknya memperlakukan anaknya dengan baik, memelihara hubungan antar anggota keluarga dengan baik, membimbing dan mengajarkan hal yang baik pada anaknya.

2. Lingkungan sekolah
Di sekolah tentunya anak akan dibimbing oleh guru-gurunya. Program yang ada di sekolah tentunya mempengaruhi kecerdasan dalam diri anak. Anak akan merasa senang dan semangat dalam belajar apabila kegiatan pembelajaran didasari gaya belajar anak dalam bimbingan ataupun pengawasan seseorang pendidik.

3. Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang harus dimiliki setiap orang, memiliki kesehatan yang baik tentu akan mendukung perkembangan kecerdasan dalam diri seseorang. Faktor kesehatan ini meliputi kesehatan fisik, dan kesehatan mental.

D. Jenis Multiple Intelligences (Inteligensi Ganda)

Howard Gardner mengemukakan bahwa kecerdasan bukan kemampuan tunggal melainkan beberapa kemampuan intelektual yang relatif tak terkait satu sama lain. Semula dalam teori Kecerdasan Majemuknya, ia mengajukan 7 jenis kecerdasan di antaranya,
1. Kecerdasan logis-matematis
Yaitu kemampuan mendeteksi bermacam pola atau prinsip-prinsip dasar sebab akibat, berpikir logis, berpikir dengan abstraksi dan angka, bernalar secara deduktif dan menyelesaikan operasi-operasi matematis. Mereka bisa diajar melalui permainan logika, investigasi, dan teka-teki. Mereka biasanya belajar dengan melihat konsep dasarnya lebih dulu sebelum menyentuh detailnya.

2. Kecerdasan verbal-linguistik
Yaitu kecerdasan yang meliputi penguasaan bahasa lisan dan tulis untuk mengungkapkan diri atau mengingat bermacam hal. Orang dengan kecerdasan verbal-linguistik tinggi biasanya mahir membaca, menulis, bercerita dan mengingat kata-kata dan tanggal. Mereka belajar dengan baik jika didorong mengucapkan dan melihat kata-kata dan membaca buku.

Alat bantu seperti computer, games, multimedia, buku, alat perekam, dan pelajaran di mana si pengajar banyak berbicara. Dua jenis kecerdasan ini diukur dalam test IQ dan sering tercermin dalam kegiatan akademik di sekolah.

3. Kecerdasan spasial
Yakni kemampuan mengenali dan memanipulasi pola-pola di ruang yang luas seperti yang terlihat pada kemampuan para pilot atau navigator. Selain itu, kecerdasan ini juga berkenaan dengan kemampuan mengenali dan memanipulasi ruang-ruang terbatas seperti terdapat pada para pematung, arsitek, atau juara catur. Kecerdasan jenis ini juga mudah dikenali ketika seorang arsitek sedang memvisualisasikan sebuah rancangan bangunan.

4. Kecerdasan musikal
Yakni kemampuan mengenali suara dan menyusun nada, irama, dan berbagai pola dan menggunakannya untuk tampil atau membuat komposisi musik. Orang yang tinggi kecerdasan musikalnya biasanya menangkap pelajaran dengan baik lewat ceramah atau mendengarkan lagu atau musik. Alat yang bisa membantu proses belajarnya misalnya instrument musik, music itu sendiri, radio, stereo, CD-ROM, multimedia.

5. Kecerdasan kinestetik
Yakni kemampuan menggunakan bagian-bagian tubuh atau seluruh tubuh untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan produk baru. Para atlit, penari, actor, polisi, tentara, dokter bedah dan pengrajin cenderung punya kemampuan tinggi di jenis kecerdasan ini.

Mereka suka menggambar, bermain jigsaw puzzles, membaca peta, berangan-angan (daydream). Mereka belajar lebih efektif melalui gambar, atau bentuk-bentuk dengan memakai model, grafis, diagram, foto, gambar tangan, model 3 dimensi, video, TV, multimedia, buku teks bergambar.

6. Kecerdasan interpersonal
Yaitu kecerdasan yang menunjukkan kemampuan mengenali maksud, perasaan, mood, temperamen dan motivasi orang lain. Mereka belajar lebih efektif melalui kegiatan kelompok, seminar, dan dialog. Orang yang menonjol pada jenis kecerdasan ini mampu bekerja dalam kelompok dengan baik (team player) dan bisa memilih bidang kerja seperti misalnya tenaga penjualan, pengajar, pemimpin umat, manajer, pekerja sosial, konselor atau politik.

7. Kecerdasan intrapersonal
Yaitu kemampuan memahami diri sendiri. Orang yang punya kecerdasan intrapersonal tinggi mampu mengenali kekuatan dan kelemahannya, apa yang membuatnya unik, dan mampu memprediksi reaksi atau emosinya sendiri. Jadi mereka bisa memakainya untuk memecahkan berbagai masalah dan mengatur hidupnya sendiri dengan baik.

Kemudian di tahun 1998 Gardner mengajukan 3 jenis kecerdasan lain di antaranya,
Kecerdasan naturalis, yakni kemampuan mengenali dan mengelompokkan berbagai spesies, baik flora maupun fauna, batuan, jenis-jenis pegunungan yang ada di lingkungannya. Kecerdasan ini sangat bermanfaat di masa lalu ketika manusia hidup dari berburu dan bercocok tanam. Kini kemampuan ini diperlukan di kalangan ahli botani, chef, dan lain-lain. Kecerdasan spiritual – eksistensial (Gardner tidak terlalu yakin mengajukan jenis Spiritual dan Eksistensial ini sebagai kecerdasan)
.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment