Pengertian Manpower Planning, Tujuan, Proses, dan Manfaatnya
Manpower Planning |
A. Pengertian Manpower Planning
Manpower planning (perencanaan tenaga kerja) adalah proses memperkirakan jumlah optimal orang yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dalam waktu tertentu sehingga dapat mencapai goals perusahaan. Perencanaan tersebut mencakup parameter seperti jumlah personil, berbagai jenis keterampilan, jangka waktu dan sebagainya. Manpower planning merupakan proses berkesinambungan untuk memastikan bahwa bisnis memiliki sumber daya yang efektif dan efisien.
Bisnis yang besar seringkali meramalkan peluang-peluang yang akan datang. Jika peluang ini direalisasikan sehingga menjadi bisnis, tentunya organisasi ataupun perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja untuk mulai mengerjakannya. Tetapi yang menjadi perhatian khusus adalah bahwa perusahaan harus mempekerjakan sejumlah tenaga kerja untuk memulai dan mengakhiri proyek dengan tepat waktu.
Perencanaan tenaga kerja (manpower planning) juga mencakup seperti bagaimana dan kapan karyawan baru akan diperoleh. Seluruh proses ini dilakukan dengan tetap memperhatikan tujuan organisasi, prediksi masa depan untuk bisnis dan perubahan tren teknologi. Ini membantu organisasi mempersiapkan keberlangsungan bisnis di masa depan dengan tenaga kerja yang tepat yang dimiliki.
Manpower Planning Menurut Para Ahli
1. Andrew E. Sikula (1981:145), manpower planning adalah proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi.
2. Milkovich, George and Nystrom, Paul C., perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang sangat bermanfaat secara ekonomis.
3. John B. Miner dan Mary Green Miner, manpower planning adalah suatu proses yang berusaha menjamin jumlah dan jenis pegawai yang tepat tersedia pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk waktu yang akan datang mampu melakukan hal-hal yang diperlukan agar organisasi dapat terus mencapai tujuannya.
B. Tujuan Manpower Planning
1. Menentukan kualitas dan kuantitas karyawan untuk pengisian jabatan/peran dalam organisasi
2. Menjamin ketersediaan tenaga kerja saat ini maupun di masa depan sesuai rencana perusahaan
3. Menghindari kekurangan dan kelebihan karyawan
4. Sebagai pedoman dalam rekrutmen, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi, mutasi, rotasi, promosi, dan pemberhentian karyawan
5. Sebagai dasar evaluasi kinerja karyawan
Manpower planning meliputi penyusunan rencana kebutuhan tenaga kerja di setiap divisi/departemen, jumlah personel baru yang akan direkrut, jenis keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan organisasi, pelatihan yang penting untuk karyawan, serta anggaran pengelolaan SDM.
Perencanaan tenaga kerja melibatkan analisis SDM yang ada saat ini, terutama menyangkut supply and demand tenaga kerja di perusahaan. HR memperkirakan kebutuhan pegawai dan ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi.
Karena itu, manpower planning juga perlu memasukkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan perusahaan mendapatkan skill langka yang dibutuhkan. Misalnya, menyiapkan opsi untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan karyawan dengan pelatihan keterampilan SDM internal.
C. Proses Manpower Planning
Departemen SDM, setiap perusahaan harus senantiasa mengawasi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Seperti perubahan dinamika industri, peningkatan kebutuhan bisnis, keterampilan yang diperlukan untuk teknologi tertentu, kebutuhan untuk meningkatkan sumber daya yang lebih baik. Tentunya butuh proses dan langkah-langkah untuk melakukan perencanaan tenaga kerja (manpower planning), yang dijabarkan pada empat proses berikut di antaranya,
1. Memahami tenaga kerja yang ada. Departemen SDM harus benar-benar memahami tenaga kerja yang tersedia di perusahaan. Mereka harus memeriksa latar belakang, keahlian, kualifikasi, dan lain-lain sehingga Departemen SDM memiliki pilihan yang baik terkait dengan pool of talent yang dimiliki perusahaan.
2. Perencanaan masa depan. Adanya perubahan konstan dalam persyaratan bisnis, perusahaan harus memahami tren masa depan dan jenis karyawan mana yang paling cocok untuk organisasi. Oleh karena itu, perusahaan harus memeriksa, mengevaluasi dan memilih jenis tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan untuk masa mendatang.
3. Rekrutmen dan seleksi. Tergantung pada persyaratan bisnis, perencanaan tenaga kerja mengarah pada pola rekrutmen dan pemilihan yang jauh lebih baik. Hal ini sepenuhnya tergantung pada rencana dan persyaratan yang dibuat. Oleh karena itu, kandidat dengan kualifikasi, keahlian, pengalaman, yang lebih baik dipilih sebagai karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan masa depan.
4. Pelatihan karyawan. Karyawan yang merupakan bagian dari organisasi dilatih untuk memiliki keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman terbaik tentang pekerjaan saat ini serta persyaratan di masa mendatang.
Semua langkah perencanaan tenaga kerja yang disebutkan di atas membantu organisasi untuk lebih siap beradaptasi dengan teknologi baru, perkembangan industri di masa depan bahkan berhadapan dengan competitor.
D. Manfaat Manpower Planning
Sebagaimana SDM adalah sumber yang berharga bagi berjalannya operasional perusahaan, dalam hal menempatkannya juga kita tidaklah boleh sembarang. Jika salah menempatkan seseorang di posisi yang penting atau jika salah perhitungan jumlah kebutuhan karyawan, maka kendala atau masalah bisa terjadi dan memberi pengaruh buruk terhadap pertumbuhan perusahaan.
Perencanaan tenaga kerja merupakan persyaratan penting untuk bentuk bisnis apa pun, karena akan ada banyak manfaat yang didapatkan jika perusahaan melakukan perencanaan tenaga kerja. Berikut hal-hal yang menjadi manfaat melakukan perencanaan tenaga kerja di antaranya,
1. Terhindar dari vacant position
Proses rekrutmen adalah proses yang bisa saja memakan waktu yang cukup lama. Dengan memiliki perencanaan, diharapkan perusahaan tidak akan menemukan momen dimana terdapat posisi kosong yang berakibat terjadinya delay dalam kelangsungan operasional sehari-hari. Suatu posisi di perusahaan direncanakan untuk dapat bertanggung jawab melaksanakan atau menyelesaikan tugas. Sehingga ketika ada posisi yang kosong, dapat memengaruhi proses operasional perusahaan, apalagi jika posisi kosong tersebut terjadi dalam waktu yang lama.
2. Produktivitas meningkat
Perencanaan tenaga kerja yang baik tentunya akan meningkatkan produktivitas. Karena artinya perusahaan mampu mengelola modal SDM yang dimiliki dengan baik. Jumlah SDM yang tepat dengan kompetensi yang tepat akan mengarah pada peningkatan produktivitas. Dengan perencanaan yang baik, setiap orang dan divisi dapat menggunakan waktu yang ada untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih urgen dan penting.
3. Menjaga anggaran rekrutmen dan penggajian
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa mengeluarkan anggaran seminimal mungkin dan mendapatkan hasil semaksimal mungkin adalah tujuan perusahaan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan perencanaan tenaga kerja. Menjaga anggaran rekrutmen adalah tujuan utama dari pembentukan manpower planning. Dengan mengetahui kapan dan berapa uang perusahaan harus diposkan, tentu membuat manajemen dapat menggunakan dana yang ada sesuai dengan kebutuhan.
4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan
Melakukan perencanaan tenaga kerja tentunya akan mengarah pada pelaksanaan kegiatan perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Karena dengan adanya perencanaan dapat meminimalisir pemborosan penggunaan biaya, tenaga, dan waktu.
5. Karyawan lebih kompeten
Merencanakan SDM akan membantu perusahaan untuk menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat juga. Hal ini juga membantu perusahaan untuk mendapatkan karyawan dengan keterampilan sesuai yang dibutuhkan perusahaan. Sehingga perusahaan hanya diisi oleh tenaga kerja ahli dan tenaga kerja yang kompeten. Karena berada di tempat yang tepat, hal ini juga dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
6. Menjaga fungsi-fungsi manajerial
Perusahaan tentu memiliki fungsi-fungsi manajerial, fungsi-fungsi ini terdiri dari fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan juga fungsi pengawasan. Jika perusahaan melakukan perencanaan tenaga kerja dengan baik, maka perusahaan memiliki SDM yang terlibat aktif dalam 4 fungsi manajerial ini. Sehingga operasional perusahaan pun dapat berjalan dengan baik.
Dari berbagai sumber
Post a Comment