Pengertian Manajemen Persediaan, Tujuan, Fungsi, Kegiatan, dan Metodenya

Table of Contents
Pengertian Manajemen Persediaan
Manajemen Persediaan

A. Pengertian Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Manajemen persediaan adalah salah satu bagian dari perusahaan yang berfungsi menjaga dan mengatur persediaan yang dimiliki perusahaan. Aktivitas yang dilakukan dalam manajemen persediaan meliputi cara memperoleh persediaan, menyimpan, hingga persediaan tersebut dimanfaatkan.

Persediaan dalam hal ini bisa berupa bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, bahkan suku cadang. Mengatur jumlah persediaan tidak semudah yang diperkirakan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan makin tinggi biaya untuk penyimpanan. Sebaliknya jika kurang malah bisa menghambat proses produksi.

Di sisi lain perusahaan sering kali harus menghadapi beragam ketidakpastian. Mulai dari ketidakpastian permintaan, waktu pemesanan, hingga pasokan dari supplier. Inilah yang membuat inventory management sangat penting dilakukan.

B. Tujuan Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Tujuan utama manajemen persediaan dalam perusahaan adalah menjaga persediaan barang yang tersimpan cukup stabil sehingga tidak mengganggu proses produksi. Berikut beberapa tujuan lain manajemen persediaan di antaranya,
1. Memastikan bahan baku yang tersedia untuk produksi dalam jumlah aman.
2. Memberi waktu perusahaan untuk mengelola pembelian bahan baku
3. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran barang produksi
4. Mengurangi risiko bahan baku datang terlambat
5. Menyesuaikan jadwal produksi barang
6. Mengantisipasi risiko kenaikan harga bahan baku

C. Fungsi Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Manajemen persediaan sangat penting bagi perusahaan. Hal ini karena fungsi dari aktivitas tersebut cukup beragam. Berikut apa saja fungsi dari manajemen persediaan di antaranya,
1. Mengantisipasi Kekurangan Persediaan
Hal ini harus diperhatikan terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang. Meskipun pada umumnya supply bahan memang sudah pasti datang sesuai jadwal, langkah antisipasi tetap penting untuk dilakukan. Untuk berjaga-jaga jika seumpama persediaan datang terlambat dan akan berpotensi mengganggu proses produksi.

2. Mengantisipasi Pesanan Persediaan Ternyata Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan
Kondisi seperti pesanan yang tidak sesuai mungkin jarang terjadi. Namun bukan tidak mungkin bisa terjadi. Perusahaan selalu harus memastikan pesanan persediaan yang diterima apakah sudah sesuai yang dibutuhkan untuk proses produksi.

3. Berjaga-jaga Jika Persediaan Yang Dibutuhkan Ternyata Tidak Ada Di Pasaran
Fungsi utama dilakukan manajemen persediaan adalah untuk memastikan persediaan bahan selalu tersedia. Langkah ini untuk mengantisipasi jikalau bahan yang biasa digunakan tidak ditemukan di pasaran. Bisa karena stok habis, atau hal lain

4. Menjamin Lancarnya Proses Produksi
Terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang, proses produksi harus dipastikan tetap berjalan. Hal ini dilakukan supaya tetap bisa meraih keuntungan dan menyediakan kebutuhan bagi konsumen. Oleh karena itu inventory management ini sangat penting demi menjaga ketersediaan persediaan supaya tetap bisa produksi.

D. Kegiatan yang Dilakukan Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Terdapat beberapa kegiatan utama yang dilakukan dalam manajemen persediaan di antaranya,
1. Memastikan persediaan yang ada cukup untuk periode berjalan.
2. Memastikan persediaan dikelola dengan optimal.
3. Biaya persediaan seefisien mungkin, efisiensi yang dimaksud di sini adalah perusahaan dapat memperkecil biaya persediaan.

Dari ketiga hal yang disebutkan di atas, tujuan utama dari manajemen persediaan adalah melakukan efisiensi biaya. Ujungnya adalah untuk membantu perusahaan menghasilkan laba yang lebih optimal.

E. Metode Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Dalam hal pengelolaan persediaan, umumnya perusahaan menggunakan beberapa metode. Setidaknya ada 5 metode manajemen persediaan yang biasa dipergunakan oleh perusahaan untuk mengelola persediaan di antaranya,
1. Metode EOQ (Economic Order Quantity)
Biasa disebut dengan metode kuantitas pesanan ekonomi. Merupakan salah satu metode pengelolaan persediaan dengan cara membeli persediaan sesuai dengan pesanan yang diterima. Misalnya perusahaan mendapatkan pesanan. Sudah ditentukan oleh pemesan berapa jumlah pesanan, spesifikasi, serta waktu kapan harus selesai. Dengan begitu perusahaan akan memperhitungkan berbagai hal.

Termasuk tentang berapa kebutuhan bahan, spesifikasi, serta berapa harga bahan baku untuk memenuhi pesanan tersebut. Jadi nanti sudah jelas berapa kebutuhan dan nominalnya. Tidak akan sampai terjadi bahan sisa alias pas. Cara ini banyak membawa manfaat. Mulai dari tidak ada biaya pemeliharaan, serta biaya gudang untuk menyimpan sisa bahan.

2. Metode MRP (Material Requirement Planning)
Lebih dikenal dengan metode perencanaan kebutuhan material, merupakan metode pengendalian serta perencanaan persediaan untuk menjamin bahan baku selalu tersedia. Selain untuk menjaga supaya bahan baku tetap ada untuk digunakan, metode ini pun berguna untuk memastikan persediaan berjumlah sedikit.

Hal itu karena semakin sedikit jumlah persediaan otomatis biaya untuk menjaga persediaan tersebut juga makin sedikit. Dalam metode ini akan dilakukan beberapa perencanaan. Mulai dari penjadwalan pembelian, jadwal produksi, hingga waktu pengiriman persediaan bahan baku.

3. Metode JIT (Just In Time)
Metode ini punya istilah lain yaitu metode tepat waktu. Memungkinkan perusahaan sebisa mungkin dibuat tidak menyetok atau memiliki persediaan. Sehingga perusahaan diusahakan memiliki persediaan 0 atau mendekati nol. Hal ini karena jika posisi perusahaan seperti itu biaya persediaan juga tidak akan dikeluarkan.

Tapi jika tidak punya persediaan bagaimana bisa melakukan produksi? Inilah keuntungan metode ini. Perusahaan akan mengusahakan untuk membeli persediaan hanya saat sedang dibutuhkan saja. Sehingga jumlahnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan tidak akan ada sisa. Lalu bagaimana caranya?

Dengan membina hubungan baik dengan para pemasok bahan baku. Membuat mereka seolah-olah bagian dari perusahaan. Sehingga kapan pun dan berapa pun pemasok akan selalu siap menyuplai persediaan.

4. Metode Analisa ABC
Dalam metode ini dilakukan penggolongan persediaan di mana dasar penggolongan tersebut adalah nilai serta persediaan. Yang dimaksud nilai di sini adalah nilai total dari persediaan, bukan harga persediaan per unit. Setiap item persediaan akan diberikan label sesuai kelasnya masing-masing. Ini dilakukan karena setiap item persediaan diperlakukan berbeda.

Misalnya ada persediaan kayu, paku, dan cat. Kayu bisa dilabeli dengan grade A, karena paku perlu perlakuan khusus untuk penyimpanan dalam gudang supaya tidak rusak. Lalu cat bisa dikategorikan golongan B, karena penyimpanannya mungkin lebih mudah dibanding kayu. Untuk paku bisa diberi kode C karena meskipun jumlahnya banyak, namun penyimpannya jauh lebih mudah dibanding 2 persediaan sebelumnya.

5. Metode Periodic Review
Dalam metode ini memungkinkan dilakukan pemesanan persediaan bahan dalam jarak waktu yang sama. Jadwal pesan barang sudah terjadwal secara rutin, jadi manajer keuangan dapat memperkirakan berapa pengeluaran untuk pembelian bahan baku tersebut. Metode ini punya keunggulan tersendiri.

Salah satunya mampu meredam fluktuasi permintaan kebutuhan bahan baku. Metode ini juga sangat mudah dilakukan karena tidak perlu melewati proses administrasi yang panjang. Hal tersebut karena proses pembelian persediaan sudah terjadwal rutin.

Namun metode ini mengharuskan perusahaan memperbanyak stok untuk mengantisipasi saat tiba-tiba pesanan produksi membludak. Itulah beberapa penjelasan singkat seputar manajemen persediaan. Mulai dari pengertian, fungsi, hingga metode yang umum digunakan. Bisa menjadi referensi bagi yang belum terlalu paham dengan istilah tersebut.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment