Pengertian Liabilitas, Karakteristik, Jenis, dan Analisis Liabilitas Bisnis

Table of Contents
Pengertian Liabilitas
Liabilitas

A. Pengertian Liabilitas

Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan pada pihak lain dengan cara melakukan outflow sumber daya ekonomi atau keuangan yang dimiliki oleh perusahaan bersangkutan. Dalam Bahasa Inggris, liability yaitu tanggung jawab, utang, atau kewajiban keuangan suatu perusahaan yang harus dibayarkan pada pihak lain, seperti perusahaan lain, perorangan, lembaga keuangan, koperasi, atau bank.

Liabilitas merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan sebelum jatuh tempo tidak peduli perusahaan memiliki pendapatan atau tidak. Biasanya, liabilitas tidak hanya berbentuk uang tetapi juga barang dan jasa tergantung apa yang dibutuhkan perusahaan dari pihak lain.

Dalam neraca keuangan, liabilitas dikenal pula dengan istilah pasiva. Dalam dunia usaha disebut sebagai kewajiban, sedangkan dalam catatan akuntansi disebut sebagai utang yang menjadi bagian dari persamaan Akuntansi. Oleh para akuntan, persamaan Akuntansi ini disingkat dengan ALE (Aset, Liabilitas, dan Ekuitas) karena ketiganya saling berhubungan. Dari sinilah, tercipta rumus persamaan Akuntansi, yaitu:
Aset=Liabilitas+Ekuitas

B. Karakteristik Liabilitas

Liabilitas merupakan kewajiban yang harus ditanggung oleh pemilik perusahaan. Dalam dunia bisnis, kewajiban memiliki karakteristik yang mudah dikenali di antaranya,
1. Semua jenis pinjaman, baik dari bank atau perorangan, untuk menambah pendapatan pribadi atau perusahaan, harus segera dilunasi atau dalam jangka panjang.
2. Peristiwa atau transaksi yang telah terjadi, yang mewajibkan entitas.
3. Ada juga sedikit atau tidak ada kebijakan untuk menghindari penyelesaian dengan tanggung jawab atau kewajiban yang meminta pertanggungjawaban entitas kepada pihak lain.
4. Tanggung jawab atau kewajiban kepada pihak lain harus diselesaikan melalui pemberian jasa, penggunaan aset atau transfer masa depan atau transaksi lain yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang ditentukan oleh tanggal tertentu atau berdasarkan permintaan atau peristiwa tertentu.

Dalam akuntansi keuangan, liabilitas atau kewajiban didefinisikan sebagai kewajiban entitas yang timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu, penyelesaiannya dapat mengakibatkan transfer atau penggunaan aset, penyediaan layanan atau manfaat ekonomi lainnya di masa depan seperti jenis-jenis aset. Kewajiban didefinisikan oleh karakteristik berikut di antaranya,
1. Setiap jenis pinjaman dari orang atau bank untuk meningkatkan pendapatan bisnis atau pribadi yang dibayarkan dalam jangka panjang atau saat ini.
2. Kewajiban atau tanggung jawab kepada pihak lain yang memerlukan penyelesaian dengan transfer atau penggunaan aset di masa mendatang, penyediaan layanan, atau transaksi lain yang menghasilkan manfaat ekonomi karena pada tanggal tertentu atau ditentukan, atas terjadinya peristiwa tertentu, atau sesuai permintaan.
3. Sebuah tugas atau tanggung jawab yang mewajibkan entitas kepada pihak lain, meninggalkan sedikit atau tidak ada kebijaksanaan untuk menghindari penyelesaian.
4. Suatu transaksi atau peristiwa yang telah terjadi dan yang mewajibkan entitas.

Rekening pada akuntansi yang termasuk dalam liabilitas di antaranya,
1. Kewajiban saat ini yang diwajibkan untuk pihak eksternal
2. Transaksi yang terjadi di masa lalu namun diwajibkan pada periode saat ini
3. Dasar pengakuan yang dilakukan akuntan berdasarkan aturan tertentu
4. Hutang pendapatan yang seharusnya dibayarkan

C. Jenis Liabilitas

Terdapat beberapa jenis kewajiban yang kerap dilakukan oleh pemilik usaha di antaranya,
1. Liabilitas Lancar (Hutang Jangka Pendek)
Ini merupakan sebuah jenis hutang yang biasanya harus dibayarkan pada tempo waktu yang cepat, kurang dari setahun. Hutang yang dilakukan ini sifatnya tidak terlalu mendesak dan tidak untuk hal yang penting dalam bisnis. Beberapa contoh di antaranya,
a. Akun Hutang
b. Hutang Bunga
c. Hutang Tagihan
d. Hutang Pajak Penghasilan

2. Liabilitas Tidak Lancar (Hutang Jangka Panjang)
Berbanding terbalik dengan jenis sebelumnya, kewajiban tidak lancar merupakan hutang yang biasanya baru akan lunas setelah melakukan pembayaran lebih dari satu tahun. Biasanya, kebijakan menggunakan hutang jangka panjang ini akan diambil apabila ingin memulai usaha baru atau melebarkan sayap bisnis ke tempat yang lain. Beberapa contoh di antaranya,
a. Hutang Obligasi
b. Sewa Modal
c. Hutang Hipotek

3. Liabilitas Kontinjensi
Terakhir, kewajiban kontinjensi bisa juga dikatakan sebagai hutang luar biasa yang terjadi di masa depan. Hal ini tidak terjadi kepada semua pemilik usaha. Beberapa contoh di antaranya,
a. Gugatan
b. Garansi Produk

D. Analisis Liabilitas Bisnis

Ternyata rasio liabilitas sebuah perusahaan bisa dianalisis menggunakan sebuah metode yang bernama rasio solvabilitas atau istilah lainnya leverage. Analisis ini berfungsi menganalisis kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya dengan membandingkan aspek akuntansi lain yaitu aset dan modal.

Adapun rasio yang umum digunakan adalah sebagai berikut di antaranya,
1. Rasio Utang Terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)
Rasio ini digunakan untuk menganalisis porsi hutang pada semua aset yang dimiliki perusahaan. Perhitungan rasio ini adalah dengan membandingkan total liabilitas dengan total aset perusahaan. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah semakin besar persentase rasio utang terhadap aset, maka liabilitas perusahaan dianggap kurang aman.

2. Rasio Utang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)
Rasio ini bertujuan untuk membandingkan jumlah kewajiban dengan ekuitas atau modal yang dimiliki oleh perusahaan. Di mana jumlah utang tidak boleh melebihi jumlah modal yang dimiliki perusahaan. Itu artinya, semakin kecil persentase rasio ini, maka liabilitas perusahaan semakin baik.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment