Pengertian Investasi Jangka Pendek, Fungsi, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek

A. Pengertian Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang bersifat sementara dan pada umumnya dapat mudah ditarik lagi dalam jangka waktu pendek. Jangka waktu investasi jangka pendek kurang lebih satu tahun. Dari segi risiko, investasi jangka pendek juga tergolong rendah, serta dapat segera dicairkan.

Beberapa contoh investasi jangka pendek antara lain deposito, reksa dana pasar uang, dan tabungan retail bond (SBR). Rata-rata, orang yang melakukan investasi ini akan mencairkannya menjadi uang tunai dalam waktu 3-12 bulan. Melalui investasi jangka pendek, seseorang dapat mengambil keuntungan dari kenaikan suku bunga yang berubah dari waktu ke waktu.

B. Fungsi Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek menjadi pilihan banyak orang karena mereka ingin mengambil fungsi yang cukup menguntungkan. Tanpa harus ribet dan menanggung risiko tinggi seperti pada investasi jangka panjang, para investor jangka pendek sudah bisa mendapatkan fungsi investasi di antaranya,
1. Memberikan manfaat lebih pada kelebihan dana ataupun cash flow yang Anda miliki untuk sementara waktu. Misalnya kelebihan gaji yang diterima setiap bulan bisa dikembangkan manfaatnya dengan berinvestasi jangka pendek daripada hanya habis dibelanjakan saja.
2. Bisa mendapatkan tambahan dana selain penghasilan pokok. Uang yang tersisa dari kebutuhan Anda dan diinvestasikan jangka pendek bisa mendatangkan tambahan dana ketika Anda mencobanya nanti.

C. Jenis Investasi Jangka Pendek

1. Reksa dana
Instrumen investasi yang satu ini sering kali menjadi opsi bagi investor pemula. Sebab, saat ini sudah banyak aplikasi ataupun situs website yang bisa digunakan untuk membeli reksa dana secara online. Pada umumnya, ada empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Selain mudah digunakan, reksa dana juga mudah jika ingin melakukan diversifikasi portofolio.

2. Deposito
Selain reksa dana, kamu juga bisa menggunakan deposito untuk berinvestasi jangka pendek. Dibandingkan dengan reksa dana, deposito memiliki risiko yang lebih rendah. Selain risikonya rendah, deposito juga saat ini sudah bisa ditemui di hampir semua bank. Saat kamu menyimpan sejumlah uangmu ke dalam bank, nanti nilainya akan naik karena adanya bunga.

Kendati demikian, kamu juga harus menentukan waktu yang tepat dalam menyimpannya ke dalam bank. Baik dalam jangka waktu tiga bulan, enam bulan atau bahkan hingga satu tahun, semua tergantung dengan kebutuhanmu. Kelemahan dari deposito adalah bunga yang kamu dapatkan tidak cukup kuat untuk mengalahkan inflasi yang terjadi per tahunnya.

3. P2P lending
Berinvestasi lewat P2P lending juga bisa menjadi opsimu jika hanya bertujuan untuk jangka pendek. Saat ini, kamu bisa menjumpai perusahaan fintech yang sudah diawasi oleh OJK secara langsung. Dilansir dari OJK, berikut ada beberapa perusahaan yang resmi dibawah naungannya:
a. Danamas
b. Investree
c. Amartha
d. Uang Teman
e. Kredit Pintar
f. Dan lain-lain

D. Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek

1. Kelebihan
Kelebihan yang didapatkan dari investasi jangka pendek adalah fleksibilitas yang akan didapatkan dari investor dalam mencairkan uang. Sebab, ia tidak perlu menunggu asetnya menjadi matang untuk dapat dikonversi menjadi uang tunai.

2. Kelemahan
Dikarenakan hanya bersifat jangka pendek, investor harus mempunyai keahlian serta meluangkan waktu yang banyak dalam memonitor pergerakan nilai instrumen investasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan jual beli. Selain itu, pajak dan inflasi berpotensi mengurangi return dari investasi ini.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment