Pengertian Hacker, Sejarah, Jenis, Serangan, Cara Melindungi, dan Para Hacker Berbahaya di Dunia
Table of Contents
A. Pengertian Hacker (Peretas)
Hacker (peretas) adalah istilah untuk seseorang yang mempelajari, memodifikasi, menganalisa dan masuk ke sebuah jaringan komputer. Hacker juga diartikan sebagai orang dengan skill pemrograman yang dimilikinya mampu menerobos sistem keamanan komputer atau jaringan komputer untuk tujuan tertentu. Beberapa media menggambarkan Hacker sebagai “bad guys” atau orang yang melakukan kejahatan siber. Tindakan hacker yang seringkali merugikan pihak tertentu merupakan tindakan kriminal. Hacker biasanya mengincar website-website milik pemerintahan, perbankan, lembaga keuangan, atau perusahaan besar lainnya.
Namun, menurut riset tahun 2019, ternyata 43% cyber attack juga menyasar website bisnis kecil. Itu artinya, semua pemilik bisnis online perlu waspada terhadap serangan hacker. Motifnya, tentu saja mencari keuntungan sebanyak-banyaknya
Terlepas dari hal di atas, ada pula hacker yang dimanfaatkan untuk tindakan legal. Misalnya seperti menguji sistem keamanan data perusahaan tertentu.
Hacker (Peretas) dari Beberapa Sumber
1. Cambridge dictionary, hacker atau computer hacker adalah orang yang masuk ke sistem komputer orang lain tanpa izin sang pemilik. Tujuannya adalah untuk mengakses data tertentu atau melakukan berbagai tindakan ilegal lainnya.
2. Oxford Learner’s Dictionaries, hacker diartikan sebagai seseorang yang menggunakan komputernya untuk mengakses data di perangkat komputer atau ponsel orang lain tanpa persetujuan pemiliknya.
B. Sejarah Hacker (Peretas)
Istilah Hacker atau peretas mulai muncul pada awal tahun 1960-an di mana pada waktu itu terdapat sebuah organisasi mahasiswa bernama Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe.
Kegiatan peretas pada awalnya berkonotasi positif dan bermanfaat bagi orang lain, namun pada sekitar tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif karena ada yang kegiatannya merugikan dan dikenal dengan sebutan Cracker.
Hal ini terjadi karena pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat, yang telah membobol 60 buah komputer dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos.
C. Jenis Hacker (Peretas)
1. Black Hat (Cracker)Black Hat adalah sebutan bagi seorang hacker yang memiliki motif jahat di dalamnya (disebut juga sebagai Cracker). Tak hanya mengambil keuntungan untuk memperkaya diri, hacker antagonis ini juga mampu mengambil alih sebuah sistem dengan mudah dan juga mengambil data-data penting lainnya. Ini lah yang membuat black hat hacker sangat berbahaya.
2. White Hat
Di mana ada karakter antagonis, di situ pasti ada karakter protagonisnya. Dalam dunia hacker, White Hat merupakan jenis hacker baik yang melakukan hal positif. Umumnya, hacker jenis ini akan mencoba mencari titik lemah dari suatu sistem dan memberikan solusi agar sistem tersebut tak mudah ditembus.
3. Grey Hat
Jenis Hacker yang satu ini tidak mudah diprediksi aktivitasnya. Hal tersebut karena seseorang dibaliknya dapat berperan sebagai hacker antagonis atau pun protagonis, tergantung kepada situasi dan kondisi. Tak heran bila memang hacker seperti ini, tak dapat dipercaya secara penuh.
4. Hacktivist
Tentu Anda pernah melihat beberapa situs-situs yang dibajak dengan tulisan-tulisan bernada protes? Sebenarnya orang-orang dibaliknya dapat disebut sebagai seorang Hacktivist. Seseorang dengan peran ini, biasanya memiliki kepedulian tinggi dan menyampaikan aspirasinya melalui situs-situs besar.
5. Script Kiddie
Untuk yang satu ini, belum termasuk ke dalam kategori hacker yang berbahaya, sebab seperti namanya, hacker jenis ini bisa dikatakan masih pemula. Script Kiddie biasanya mencoba meretas situs-situs dengan menggunakan skrip yang sebelumnya telah tersedia. Tujuannya biasanya juga hanya untuk mempelajari pemrograman teknologi dengan level profesional.
D. Serangan Hacker (Peretas)
Terdapat beberapa jenis serangan hacker yang kerap kali dilakukan oleh para hacker di antaranya, 1. Denial of Service (DoS)
Serangan Denial of Service (DoS) merupakan serangan terhadap server website Anda. Jika website Anda terkena serangan ini, pengunjung website Anda tidak akan bisa mengakses website Anda. Hal itu karena serangan ini akan membanjiri trafik pada server website Anda sehingga server overload.
Biasanya serangan ini merupakan serangan awalan. Setelah website Anda lumpuh, hacker akan meluncurkan serangan berbeda lainnya. Salah satu yang paling umum adalah serangan session hijacking.
2. Man in the Middle (MitM)
Dari namanya, serangan jenis ini membuat hacker dapat berada di jalur komunikasi antara website Anda dengan server. Hacker jadi dapat mengetahui semua informasi dari transfer data yang terjadi antara website dan server. Salah satu jenis dari serangan ini adalah session hijacking.
Session hijacking merupakan pembajakan terhadap website Anda, sehingga hacker dapat terhubung dengan server Anda. Ketika website Anda lumpuh, hacker bisa mengendalikannya dan mengubah alamat IP komputer Anda dengan IP komputer hacker.
Alhasil hacker mendapatkan akses ke server Anda. Yang lebih berbahaya adalah, data-data Anda dapat dicuri oleh hacker tersebut.
3. Malware
Serangan Malware merupakan jenis serangan yang masuk ke sistem aplikasi maupun website melalui file, aplikasi, maupun website yang Anda buka. Misalnya Anda membuka link tertentu. Kemudian secara otomatis terdapat aplikasi yang terinstall secara otomatis. Di dalam aplikasi itulah hacker menyisipkan malware.
Jika serangan malware ini berhasil masuk ke sistem, data penting Anda bisa diambil atau disalahgunakan. Beberapa jenis serangan malware yang populer adalah Ransomware, Trojan, Spyware, dan Macro Virus.
4. Drive-by Attack
Serangan Drive-by sebenarnya masih berkaitan dengan serangan malware. Serangan ini merupakan metode yang biasanya digunakan untuk melancarkan aksi serangan malware.
Hacker akan mencari website yang tidak aman untuk menyisipkan skrip berbahaya ke dalam kode HTTP atau PHP salah satu halaman. Dalam skrip tersebut kemungkinan telah disisipi malware yang bisa terinstall di komputer pengguna.
Tak hanya mengincar website yang keamanannya lemah, serangan ini juga mengincar sistem operasi ataupun browser. Biasanya hacker akan memanfaatkan kelemahan sistem karena sistem keamanannya belum terupdate.
5. Cross-site Scripting (XSS)
Serangan ini memanfaatkan website yang tingkat keamanannya lemah sebagai sarana untuk mendapatkan data pengunjung.
Hacker lalu memasukkan skrip tertentu dengan menggunakan malicious Javascript ke website. Ketika pengunjung mengunjungi website tersebut, data seperti username, password, dan data lainnya akan ditransfer ke hacker.
Alhasil hacker bisa mendapatkan data pribadi pengunjung untuk disalahgunakan. Serangan ini tidak hanya merugikan pemilik website, tetapi juga pengunjung website.
6. SQL Injection
Serangan SQL Injection merupakan serangan yang juga banyak dilakukan oleh para hacker. Serangan jenis ini menyerang database server untuk mencuri informasi username dan password, mengubah database, dan memasukkan konten berbahaya.
Cara kerja serangan ini, yaitu dengan memanfaatkan celah keamanan dan memasukkan perintah SQL ke dalam database server. SQL sendiri merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat dan mengolah database. Jika serangan ini berhasil, database website Anda dapat dirusak, diubah, dan disalahgunakan.
7. Phishing
Phising merupakan pencurian data oleh hacker dengan cara mengelabui korbannya. Jadi, tanpa disadari korban menyerahkan datanya begitu saja secara sukarela. Data yang dicuri mulai dari data pribadi, data akun, hingga data finansial Anda.
8. Credential Reuse
Apakah Anda menggunakan username dan password yang sama untuk berbagai kepentingan? Jika iya, saatnya Anda mengubah semua password tersebut. Sebab, kesamaan password bisa dimanfaatkan oleh hacker.
Jadi, Credential Reuse adalah saat hacker berusaha masuk ke akun-akun Anda yang lain setelah mendapatkan satu username dan password. Alhasil, semua akun Anda bisa dibobol hanya dari satu password saja.
E. Cara Melindungi Sistem dari Serangan Hacker (Peretas)
Hacker melakukan sejumlah serangan dengan berbagai teknik. Mereka juga dapat mengeksploitasi kerentanan pada suatu sistem agar bisa memperoleh askes tidak sah. Untuk melindungi sistem dari berbagai serangan hacker, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan di antaranya,1. Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik. Selain itu, pastikan untuk tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun yang Anda miliki.
2. Rutin untuk mengupdate software yang Anda pergunakan. Hal ini perlu dilakukan karena outdated software atau software yang tidak pernah diupdate adalah perangkat lunak yang memiliki banyak kerentanan. Anda dapat menggunakan pembaruan otomatis untuk perangkat, program, atau aplikasi yang Anda gunakan.
3. Jangan membuka link yang mencurigakan. Biasanya peretas akan menyisipkan link berbahaya yang dapat menginstal malware atau program berbahaya secara otomatis ketika link dibuka oleh target korban.
4. Pastikan web Anda menggunakan HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.
5. Jangan mengakses data-data pribadi pada jaringan publik / wifi publik.
6. Untuk mendapatkan keamanan sistem yang optimal di seluruh perangkat atau jaringan perusahaan, Anda dapat menggunakan jasa white hat hacker atau ethical hacker. Mereka akan melakukan sejumlah pengujian untuk mengetahui dan mendeteksi apakah sistem Anda memiliki kerentanan yang dapat dibobol oleh black hat hacker. Dengan bantuan white hat hacker, Anda dapat segera melakukan perbaikan dan meningkatkan sistem keamanan di perusahaan Anda.
F. Para Hacker (Perestas) Berbahaya di Dunia
1. AstraNama asli peretas berbahaya ini belum diketahui, namun polisi di Yunani mengungkapkan bahwa Astra adalah seorang ahli matematika berusia 58 tahun yang merupakan penduduk Athena. Astra mulai melakukan cyber crime sejak tahun 2002 dan terparah di tahun 2005 karena Ia menyusup ke sistem perusahaan militer Prancis bernama Dassault. Dia mencuri informasi tentang beberapa senjata, pesawat terbang, dan teknologi lainnya lalu menjual ke pihak lain.
2. Adrian Lamo
Hacker berbahaya ini merupakan seorang jurnalis. Dia bisa menjadi hacker maupun cracker. Adrian mulai dikenal setelah berhasil menjebol sistem komputer The New York Times, Yahoo!, bahkan Microsoft pada tahun 2002. Adrian pun dapat mengidentifikasi kekurangan dan keamanan jaringan komputer dari perusahaan-perusahaan ternama.
3. Jonathan Joseph James
Peretas paling berbahaya ini sudah meninggal pada tahun 2008 lalu. Berita yang beredar tentang penyebab kematiannya sih karena bunuh diri. Meskipun begitu, pada saat hidupnya, Jonathan telah berhasil mencuri software NASA dan membuat NASA harus mematikan servernya selama tiga minggu dengan kerugian mencapai 600 juta rupiah.
4. Michael Calce
Dia dikenal dengan nama MafiaBoy, dan waktu itu tahun 2000 dia hanya seorang siswa SMA di Kanada namun berhasil meretas beberapa situs besar yang paling banyak dikunjungi seperti Yahoo!, FIFA, Amazon, Dell, eBay, dan CNN, hanya dalam beberapa jam saja. Kerugian sistem yang dibuat Michael senilai dengan 93 miliar rupiah.
5. Garry McKinnon
Dia merupakan salah satu peretas berbahaya yang terkenal di dunia. Ia adalah seorang adiministrator sistem komputer yang pernah meretas sistem komputer militer Amerika Serikat. Garry mencoba mencari informasi energi bebas dan UFO, menghapus file OS penting , serta menyebabkan kerusakan sistem kontrol rudal yang ditaksir bernilai ribuan dolar AS.
6. Kevin David Mitnick
Dia adalah salah satu peretas berbahaya paling terkenal sepanjang masa. Dia juga berhasil meretas dan mencuri password komputer, mengubah jaringan komputer, masuk ke jaringan komputer dan membaca e-mail pribadi. Kevin disebut-sebut sebagai “The Most Wanted Computer Criminal in United States History” dan kemudian kisah hidup Kevin Mitnick diadaptasi dalam film Takedown dan Freedom Downtime. Saat ini dia bekerja di industri keamanan, membantu website dan perusahaan dalam upaya memblokir peretasan.
7. Jim Geovedi
Hacker berbahaya satu ini ternyata berkebangsaan dan bertanah air Indonesia dan mampu meretas satelit. Peretasan satelit ini dilakukan bukan atas dasar iseng namun karena Ia pernah menjadi pembicara atas isu keamanan satelit (BBC News – 2006). Jim mencoba mempelajari sistem dan proses kerja satelit hingga akhirnya Ia dapat melumpuhkan satelit tersebut. Bukan hanya meretas, Jim bahkan mengubah arah serta menggeser satelit yang Ia retas.
Dari berbagai sumber
Post a Comment