Pengertian Brand Strategy, Komponen, Fungsi, Jenis, dan Langkahnya
Brand Strategy |
A. Pengertian Brand Strategy
Brand strategy adalah rencana jangka panjang untuk mengembangkan brand yang sukses sebagai upaya mencapai tujuan perusahaan. Brand strategy yang dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi seluruh aspek dalam bisnis serta hubungan perusahaan dengan konsumen dan pesaing.
Brand Strategy Menurut Para Ahli
1. Van Riel dan Bruggen (2002), brand strategy adalah suatu rencana yang tersistematisasi dan proses implementasi dari pembentukan dan juga pemeliharaan suatu reputasi yang baik.
2. Sisco Van Gelder (2005), brand strategy menjelaskan atau mendefinisikan apa yang seharusnya dicapai oleh suatu brand dalam hubungannya dengan sikap dan perilaku konsumen.
3. Schultz dan Barnes (1999), brand strategy adalah manajemen suatu merek yang di mana terdapat berbagai kegiatan yang mengatur seluruh elemen yang bertujuan untuk membentuk suatu merek.
4. Henry Stewart (2005), brand strategy adalah segala sesuatu yang membuat brand menjadi unik, inspiratif, dapat dipercaya, terpercaya, dan menyenangkan bahkan mengagumkan.
B. Komponen Brand Strategy
Brand strategy yang sukses selalu mempertimbangkan delapan komponen berikut di antaranya,
1. Audiens Target, adalah segmen pasar yang berinteraksi langsung dengan merek dan biasanya pelanggan dari penawaran merek.
2. Brand Promise, adalah janji yang dibuat oleh merek kepada pelanggan yang menyatakan apa yang dapat mereka harapkan dari merek dan penawarannya. Janji kepercayaan itulah yang menciptakan hubungan emosional yang tak terkatakan antara merek dan pelanggan.
3. Misi & Visi Merek, mencakup apa yang dicita-citakan merek dalam jangka panjang, baik secara moneter maupun non-moneter. Ini juga terdiri dari sarana untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Arsitektur Merek, adalah struktur portofolio merek, sub-merek, dan penawaran lainnya yang dikelola oleh perusahaan. Ini seperti pohon keluarga merek dan sub-mereknya. Mengembangkan arsitektur merek membuatnya lebih mudah untuk membentuk strategi komunikasi merek utama serta sub merek.
5. Pemosisian Merek, adalah ruang unik yang ditempati merek di otak pelanggan. Penentuan posisi membantu pelanggan mengaitkan emosi, sifat, perasaan, dan sentimen dengan merek dan penawarannya.
6. Pesan Merek, adalah pesan yang dikomunikasikan kepada audiens target melalui penawaran merek dan pesan komunikasi verbal dan non-verbal yang menggambarkan apa yang dilakukannya dan bagaimana perbedaannya dari yang lain.
7. Asosiasi Merek, adalah aspek yang dapat dikenali seperti gambar dan simbol yang dikaitkan dengan merek atau manfaat merek
8. Kesadaran Kompetitif, mengacu pada pengetahuan tentang strategi merek pesaing dan melakukan upaya untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka.
C. Fungsi Brand Strategy
1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya. Artinya suatu brand adalah identitas dari suatu bisnis atau produk yang melekat padanya.
2. Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut mereknya. Artinya brand juga sebagai alat promosi untuk memudahkan target pasar memahami dan menganalisa suatu produk atau bisnis yang brand tersebut.
3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya menunjukkan asal barang atau jasa yang dihasilkan. Dengan brand yang jelas, pelanggan atau customer akan lebih mudah dalam penentuan keputusan pembelian karena sudah ada jaminan jelas dari suatu merek.
D. Jenis Brand Strategy
Dalam dunia pemasaran, brand mewakili dua hal yakni suatu produk atau layanan, dan perusahaan yang memproduksi. Berikut ini merupakan tiga jenis brand strategy untuk mengembangkan produk Anda di antaranya,
1. Multi-product Strategy
Strategi ini juga dikenal dengan sebutan family branding atau corporate branding. Perusahaan yang menerapkan strategi ini menggunakan satu brand untuk seluruh produk yang dihasilkan. Contohnya Samsung. Perusahaan Samsung menggunakan nama tersebut sebagai brand produk yang dihasilkan, seperti smartphone, TV, hingga produk rumah tangga lainnya.
Keunggulan memilih strategi ini ialah biaya promosi yang lebih rendah dan meningkatnya kesadaran merek. Manfaat tersebut muncul melalui penggunaan nama merek secara ekstensif pada beragam penawaran produk. Namun strategi ini juga memiliki kekurangan, yakni lemahnya image dari suatu brand. Hal tersebut dikarenakan ada terlalu banyak produk yang berkembang dengan brand yang sama.
2. Multi-branding Strategy
Multi-branding strategy biasanya digunakan ketika suatu produk memiliki target pasar yang berbeda. Strategi ini sering diterapkan oleh perusahaan yang memproduksi mobil. Misalnya Chevrolet, perusahaan yang memproduksi berbagai mobil, memberi brand yang berbeda untuk mobil yang diproduksi sesuai target pasar. Chevrolet Spark adalah brand untuk mobil yang dikhususkan bagi pelanggan yang mencari mobil kecil dan ramah lingkungan. Sedangkan Chevrolet Camaro adalah brand untuk mobil dengan target pelanggan yang mencari mobil dengan performa yang baik dan stylish.
Strategi ini juga diterapkan pada perusahaan jasa pengiriman, seperti FedEx, yang memberi brand berbeda untuk layanan jasa yang berbeda. Misalnya FedEx Freight yang dapat ditujukan untuk bisnis yang memesan barang dari luar negeri. Sedangkan FedEx Ground ditujukan untuk mengirim produk kepada konsumen yang membeli dari toko online.
3. Private-branding Strategy
Private branding adalah strategi di mana perusahaan manufaktur memproduksi suatu barang untuk reseller. Anda tentu pernah mendapati produk yang dijual di supermarket dengan brand yang sama dengan nama supermarket yang menjual. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan oleh supermarket untuk melemahkan pesaing di pasar tertentu.
Meskipun nyatanya sebagian besar konsumen menganggap produk bermerek pribadi memiliki kualitas lebih rendah. Apalagi produk ini sering dijual dengan harga yang lebih murah. Namun justru karena alasan harga pula produk seperti ini masih diminati. Bahkan pada beberapa kasus, hal ini membantu pengecer untuk mendapatkan loyalitas pelanggan.
Selanjutnya, berikut ini merupakan lima macam branding strategy yang perlu dipahami untuk mengembangkan bisnis Anda:
1. Line Extension Strategy
Perusahaan yang menerapkan strategi ini biasanya menyediakan produk tambahan sebagai respon atas kebutuhan konsumen. Contohnya Apple. Perusahaan ini pertama kali memperkenalkan iPhone Plus setelah merilis iPhone 6 untuk menjawab kebutuhan konsumen akan smartphone dengan layar yang lebih besar.
2. Brand Extension Strategy
Strategi ini melibatkan adanya pengenalan merek baru, di pasar yang baru, setelah berhasil memperkuat brand dalam bidang tertentu. Contohnya, Starbucks memperkenalkan produk kopi mereka untuk menarik pecinta kopi yang lebih suka membuat kopi di rumah.
3. New Brand Strategy
Pada strategi ini, perusahaan akan membuat brand yang baru untuk produk yang baru pula. Strategi ini cukup memakan biaya, bukan hanya dari segi produksi namun juga pemasaran produk.
4. Flanker Brand Strategy
Strategi ini menempatkan merek atau sub-merek baru di ujung spektrum yang tinggi atau lebih rendah agar mendapat segmen pasar baru. Contohnya, Apple merilis iPhone X bersamaan dengan iPhone 8 dengan spektrum dan harga jual yang lebih tinggi.
5. Fighter Brand Strategy
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan cara menciptakan merek baru untuk merebut pangsa pasar pesaing. Biasanya strategi ini tidak ditujukan untuk menjawab kebutuhan pelanggan maupun menarik pelanggan. Strategi memang khusus ditargetkan kepada pesaing perusahaan.
E. Langkah Menyusun Brand Strategy
Guna menyusun brand strategy, Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut di antaranya,
1. Memahami Pelanggan
Langkah pertama ialah memahami pelanggan sebagai target pemasaran Anda. Dalam menentukan target pemasaran, Anda harus melakukan riset untuk memahami produk seperti apa yang mereka butuhkan. Biasanya hal tersebut akan tampak seiring Anda mempelajari kebiasaan mereka. Pemahaman akan kebutuhan pelanggan dapat membantu Anda dalam menciptakan value pada produk yang ditawarkan.
Selain memahami kebutuhan pelanggan, hal lain yang perlu Anda perhatikan ialah perilaku pelanggan. Hal tersebut dapat membantu Anda dalam menyusun strategi pemasaran produk, khususnya saat akan merilis produk baru. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menawarkan produk kepada mereka.
2. Mendefinisikan Brand
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan para pengusaha dalam mendefinisikan brand ialah membuat brand secara asal-asalan atau sekadar mengikuti trend. Padahal seharusnya dalam memilih brand, Anda harus mempertimbangkan visi apa yang ingin dicapai dalam jangka panjang.
Selain itu brand yang dibuat hanya untuk mengikuti trend tidak memiliki identitas yang kuat atau pesan yang ditujukan kepada pelanggan. Perkembangannya pun mudah ditebak karena hanya mengikuti trend sehingga tidak konsisten dalam menjual produk.
3. Membangun Teknik Pemasaran
Anda sudah mengetahui siapa yang menjadi target pemasaran, maka untuk menjangkau pelanggan Anda harus dapat menyusun teknik yang tepat. Pertama, Anda harus menentukan strategi pemasaran yang tepat. Kedua, jika Anda melibatkan perantara dalam distribusi produk maka Anda harus mengetahui pada aspek mana Anda harus berinvestasi.
Membuat logo brand merupakan salah satu implementasi brand strategy. Tujuannya ialah membuat produk maupun perusahaan Anda diingat oleh konsumen dalam jangka waktu lama. Dalam membuat suatu logo, Anda perlu memperhatikan betul nilai-nilai seperti apa yang ingin Anda tunjukkan pada konsumen.
Selain membuat logo, Anda juga perlu melakukan analisis terhadap brand strategy yang Anda terapkan. Langkah ini seharusnya Anda lakukan sebelum menjalankan brand strategy yang Anda pilih. Tujuannya ialah agar Anda memahami apa yang membedakan produk Anda dari pesaing, dan mendefinisikan apa yang ingin Anda sampaikan kepada konsumen.
Dari berbagai sumber
Post a Comment