Pengertian Blockchain, Karakter, Cara Kerja, dan Keunggulannya

Table of Contents
Pengertian Blockchain
Blockchain

A. Pengertian Blockchain

Blockchain adalah serangkaian catatan data yang dikelola oleh suatu kelompok komputer yang di dalamnya tidak dimiliki oleh satu entitas apa pun. Berbagai blok data ini diamankan dan juga diikat satu sama lain dengan menggunakan prinsip kriptografi. Secara harfiah blockchain diartikan sebagai rantai blok. "Blok" dan "rantai" dalam konteks ini tentang informasi digital ("blok") yang disimpan dalam basis data publik ("rantai").

Jaringan di dalamnya tidak mempunyai otoritas pusat, karena di dalamnya adalah catatan buku besar yang dibagikan dan juga tidak berubah, seluruh informasi yang ada di dalamnya terbuka untuk siapa saja untuk mereka yang ingin melihatnya. Blok yang ada di dalamnya diverifikasi oleh jutaan komputer dan didistribusikan dengan menggunakan internet. Blok yang diverifikasi ini lantas ditambahkan ke rantai dan disebar dalam suatu jaringan khusus, lalu membuat catatan dan juga riwayat yang unik.

Blockchain pertama kali diimplementasikan pada tahun 2009, dan direvolusi dengan Blockchain 2.0 pada tahun 2014. Teknologi ini terdiri dari blok yang menampung transaksi, di mana masing-masing blok saling terkait melalui kriptografi, sehingga membentuk jaringan. Seiring dengan perkembangan, cryptocurrency di masa depan telah menjadi proposisi yang semakin menarik di pasar. Akan tetapi, mungkin cryptocurreny tidak memiliki infrastruktur perbankan tradisional.

Beberapa negara berkembang di dunia bahkan telah menerapkan mata uang nasional berbasis Blockchain, seperti Bitcoin. Bahkan teknologinya juga digunakan oleh beberapa proyek amal besar untuk membantu mereka yang tidak memiliki rekening bank. Blockchain juga berpotensi untuk digunakan di luar lingkup mata uang digital, dan menarik minat banyak lembaga keuangan tradisional untuk diadopsi.

B. Karakter Blockchain

Beberapa karakter dari blockchain di antaranya,
1. Bersifat immutable (tidak bisa diubah) dan append only (hanya bisa ditambahkan)
2. Bersifat distributed ledger, semua data dicopy ke partisipan network (nodes)
3. Data di dalam blockchain saling terhubung, jika hacker ingin mengubah satu data di satu node, maka ia harus mengubah data di komputer lain yang mana tidak memungkinkan.

C. Cara Kerja Blockchain

Pada dasarnya ada tiga sifat utama dari teknologi blockchain yang membuatnya bisa mendapatkan pengakuan yang luas. Ketiga sifat tersebut di antaranya,
1. Desentralisasi
Sebelum kehadiran BitTorrent dan Bitcoins, telah lebih dulu hadir layanan terpusat dengan ide dan konsep yang sederhana. Jadi, Anda bisa mempunyai entitas terpusat yang menyimpan seluruh data dan Anda harus bisa berinteraksi hanya dengan entitas tersebut agar bisa memperoleh informasi apapun yang memang Anda perlukan. Contoh lainnya dari sistem ini adalah bank. Mereka bisa menyimpan seluruh uang Anda, dan satu-satunya cara untuk bisa membayar seseorang adalah dengan melalui bank itu sendiri.

Contoh sederhana dari hal tersebut adalah model client-server tradisional. Saat Anda sedang mencari sesuatu yang sederhana di google, maka Anda bisa mengirim permintaan ke server yang selanjutnya akan dibalas dengan mengirimkan suatu data berbentuk informasi yang relevan. Nah, sistem terpusat yang ada saat ini sudah memperlakukan kita dengan baik selama bertahun-tahun. Namun, di dalamnya tetap terdapat beberapa kelemahan.

Kelemahan pertama dan yang paling krusial adalah karena tersentralisasi, seluruh data akan disimpan di dalam satu tempat. Hal tersebut menjadikannya sebagai sasaran yang ampuh untuk para peretas. Bila sistem terpusat itu melakukan perbaikan ataupun pembaruan, maka kita juga harus melakukan pembaruan perangkat lunak, dan hal tersebut akan menghentikan seluruh sistem ketika proses sedang berlangsung.

Selain itu, dalam sistem yang desentralisasi ini, seluruh informasi tidak disimpan oleh satu entitas tunggal, karena faktanya seluruh orang di jaringan mempunyai informasi. Nah, dalam jaringan desentralisasi ini, bila Anda ingin melakukan interaksi dengan teman, maka Anda bisa melakukannya secara langsung tanpa melalui pihak ketiga. Hal inilah yang menjadi ideologi utama di balik bitcoin.

Hanya Anda sendiri yang bertanggung jawab atas kepemilikan uang Anda. Anda juga bisa mengirim uang Anda pada siapapun yang Anda pilih tanpa menggunakan jasa bank.

2. Transparansi
Salah satu konsep yang paling menarik namun juga sering disalahpahami di dalam teknologi blockchain adalah transparansi. Beberapa orang mengklaim bahwa blockchain mampu memberikan privasi, sementara yang lainnya mengatakan bahwa blockchain memberikan transparansi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Karena identitas seseorang akan disembunyikan melalui adanya kriptografi yang kompleks dan hanya diwakili dengan alamat publik mereka. Jadi, saat Anda ingin mencari riwayat transaksi seseorang, maka Anda tidak bisa melihatnya sebagai “Andi Mengirim 1 BTC”, melainkan akan diganti dengan “MF1bhsFLkBzzz9vpFYEmvwT2TbyCt7NZJ mengirim 1 BTC”.

Jadi, walaupun memang identitas asli dari orang tersebut aman, namun Anda masih bisa melihat seluruh transaksi yang dilakukan oleh alamat publik mereka. Tingkat transparansi seperti ini sebenarnya sebelumnya belum pernah ada di dalam sistem keuangan. Hal tersebut menambahkan tingkat akuntabilitas yang ekstra yang sebenarnya sangat diperlukan untuk beberapa lembaga keuangan, seperti bank.

3. Kekal
Kekekalan dalam konteks blockchain adalah bahwa sekali sesuatu sudah diinput ke dalam blockchain, maka sesuatu tersebut sudah tidak bisa dirusak. Hal ini tentu sangat penting untuk lembaga keuangan seperti perbankan. Kenapa? karena ada banyak sekali kasus penggelapan dana yang bisa dihilangkan bila banyak orang yang tahu bahwa mereka tidak bisa mengotak-atik buku keuangan dan bermain-main dengan akun perusahaan.

Fungsi ini disebut dengan fungsi hash kriptografis. Secara sederhana, hashing adalah mengambil string input dengan panjang berapapun dan memberikan output dengan panjang yang tetap. Di dalam konteks cryptocurrency seperti bitcoin, transaksi bisa diambil sebagai input dan dijalankan dengan melalui hashing yang akan memberikan output dengan panjang yang tetap.

Jadi, fungsi hash kriptografi adalah untuk kelas khusus fungsi hash yang mempunyai berbagai properti, sehingga akan sangat ideal untuk kriptografi. Terdapat beberapa sifat tertentu yang harus dimiliki oleh fungsi hash kriptografi agar bisa tetap aman. Anda bisa membaca tentang hal tersebut secara detail di dalam panduan hashing.

Blockchain adalah deretan daftar tertaut yang di dalamnya berisi data dan pointer hash yang menunjuk pada blok sebelumnya, sehingga bisa menciptakan rantai. Lalu, apa itu hash pointer? Pada dasarnya, hash pointer ini mirip dengan sebuah pointer, namun di dalamnya berisi alamat dari blok sebelumnya dan hash dari data di dalam blok yang ada sebelumnya.

Jadi, bila nantinya ada seorang hacker yang menyerang blok 3 dan mencoba mengubah data di dalamnya, karena ada fungsi hash, maka sedikit perubahan yang ada akan mengubah seluruh data di dalamnya secara drastis. Itu artinya, setiap perubahan kecil yang terjadi pada blok 3, akan turut mengubah hash yang tersimpan pada blok 2, dan perubahan yang ada pada blok 2 pun akan menghasilkan perubahan pada blok 1, dan seterusnya. Sepenuhnya hal tersebut akan mengubah rantai blok.

D. Keunggulan Blockchain

Blockchain disukai oleh berbagai kalangan karena beberapa keunggulan yang ditawarkan di antaranya,
1. Sistem Lebih Transparan
Teknologi blockchain efektif menyimpan jejak informasi dan transaksi. Bahkan, sistemnya terbukti aman dan transparan. Pasalnya, saat transaksi berlangsung, public access dapat dilihat oleh seluruh pihak tanpa perlu login. Dibandingkan sistem perbankan, sistem blockchain sangat berbeda. Dengan teknologi yang diterapkan blockchain, informasi maupun dana pengguna tidak dapat digunakan tanpa sepengetahuan pemilik.

2. Proteksi Data Lebih Baik
Database blockchain bersifat append only, hanya dapat menambahkan dan tidak bisa diperbaiki. Alhasil, sistem blockchain sulit ditembus oleh hacker.

3. Audit Lebih Baik
Blockchain memungkinkan pengguna mengetahui jejak audit aset yang dimiliki sehingga risiko penggelapan dana dapat diminimalisasi.

4. Mencegah Biaya Middleman
Kehadiran blockchain secara tidak langsung meniadakan middleman atau calo yang kerap menambah biaya transaksi. Berkat blockchain, seluruh kegiatan pencatatan dan verifikasi menjadi terarah dan bersifat immutable.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment