Pengertian Pengangguran Struktural, Penyebab, Dampak, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Table of Contents
Pengertian Pengangguran Struktural
Pengangguran Struktural

A. Pengertian Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah kategori pengangguran yang timbul akibat adanya perubahan dalam sektor ekonomi yang menciptakan ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki pekerja dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pengusaha.

Dengan kata lain, pengangguran struktural merupakan pengangguran akibat dari perbedaan antara kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh mayoritas pencari kerja, dengan permintaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Selain itu resesi yang panjang sering menciptakan jenis pengangguran struktural. Para pekerja yang menganggur terlalu lama perlahan akan kehilangan keterampilan mereka dan kondisi ini menyebabkan peningkatan pengangguran alami yang lebih tinggi.

B. Penyebab Pengangguran Struktural

Perubahan dalam struktur ekonomi dapat mempersulit pencari kerja untuk menemukan pekerjaan meskipun lowongan pekerjaan tersedia. Berikut beberapa faktor lain yang menyebabkan jenis pengangguran ini di antaranya,
1. Ketidakcocokan Geografis
Ketidakcocokan ini dapat terjadi saat seorang karyawan diperlukan untuk pindah ke tempat lain di mana keterampilannya bisa dimanfaatkan dengan baik, tetapi karena suatu alasan spesifik, karyawan tersebut harus menolak tawaran pekerjaan tersebut. Biasanya penolakan tersebut terjadi karena biaya finansial yang terkait dengan pemindahan ataupun keberatan untuk meninggalkan keluarga dalam waktu yang cukup lama.

2. Pergeseran Kondisi Pasar
Pergeseran kondisi pasar sangat mempengaruhi pengangguran jenis ini, seperti perubahan teknologi yang digunakan oleh para pebisnis dapat mengubah permintaan tenaga kerja. Pelatihan bisa saja menjadi masalah besar saat para pekerja mencoba memprediksi pasar kerja yang ada di masa depan. Karena, pelatihan untuk keterampilan khusus membutuhkan sejumlah besar waktu dan sumber daya yang besar juga.

3. Rendahnya Tingkat Pendidikan
Masyarakat  yang terampil dan berpendidikan pastinya memiliki kemungkinan lebih besar untuk diterima kerja oleh perusahaan. Itu sebabnya masyarakat yang menganggur kebanyakan riwayat pendidikannya rendah. Banyak dari mereka yang tidak menyelesaikan sekolahnya ataupun tidak sampai di jenjang perkuliahan.

Sedangkan hampir semua perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, memberikan persyaratan tingkat pendidikan minimal S1 atau D3. Ini fakta bahwa pendidikan sangat penting untuk mengatasi masalah pengangguran struktural.

4. Perubahan Musim
Salah satu penyebab yang dapat mengakibatkan pengangguran struktural adalah perubahan musim. Contohnya saja, dalam pertanian hanya akan berlangsung maksimal di musim panas. Sehingga banyak petani yang tidak bisa menanam padi pada musim hujan ekstrem, akibat sawahnya sering terendam banjir. Hal tersebutlah yang  mungkin mengakibatkan para petani tidak memiliki pekerjaan, di mana pengangguran struktural terjadi sehingga tidak bisa bekerja dan menghasilkan suatu produk.

5. Perkembangan Teknologi
Kehadiran teknologi di dunia usaha memang dapat membantu meringankan pekerjaan. Kini sudah mulai banyak perusahaan yang menciptakan permintaan untuk pekerja terampil yang lebih tinggi untuk menggunakan teknologi terbaru. Hal ini dilakukan agar para pekerja dan perusahaan tidak kalah saing dengan perusahaan lainnya, terutama usaha yang sejenis dan bisa lebih cepat bekerja dengan bantuan mesin dan teknologi.

C. Dampak Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural jika tidak segera diatasi dapat berdampak beberapa hal di antaranya,
1. Dari segi ekonomi
Dari segi ekonomi, dampak pengangguran di antaranya,
a. Akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto (PDB) yang akan berdampak juga pada pendapatan nasional yang akan mengalami penurunan.
b. Menyebabkan terhambatnya investasi karena jumlah tabungan masyarakat yang ikut menurun.
c. Akan menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat sehingga dapat mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.

2. Dari segi sosial
Dari segi sosial, dampak pengangguran di antaranya,
a. Akan menimbulkan rasa rendah diri
b. Menyebabkan gangguan keamanan dalam masyarakat sehingga biaya sosial menjadi meningkat

3. Dampak pengangguran terhadap perekonomian suatu negara
Jika pengangguran suatu Negara terus meningkat maka hal ini akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah diharapkan. Hal ini dikarenakan pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian. Adapun alasannya sebagai berikut di antaranya,
a. Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya karena pengangguran ini menyebabkan pendapatan lebih rendah daripada yang seharusnya sehingga kemakmuran yang dicapai masyarakat menjadi lebih rendah.
b. Menyebabkan pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang karena pengangguran yang tinggi menyebabkan kegiatan ekonomi menurun dan pendapatan masyarakat ikut menurun.
c. Pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehingga permintaan terhadap barang akan berkurang dan permintaan terhadap barang hasil produksi akan berkurang.

4. Dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat
Selain dampak pengangguran terhadap perekonomian Negara, dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat di antaranya,
a. Pengangguran dapat menyebabkan hilangnya mata pencaharian masyarakat
b. Menyebabkan hilangnya keterampilan masyarakat
c. Menimbulkan ketidakstabilan sosial politik

Apabila pengangguran dibiarkan begitu saja maka hal ini tentu akan berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Namun, bila tingkat pengangguran tinggi maka hal ini akan menyebabkan tingkat kemakmuran rendah dan dapat membahayakan stabilitas Negara.

Selain dampak di atas, bahaya yang dapat ditimbulkan dari pengangguran adalah bahaya kelaparan, tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, pendapatan masyarakat rendah dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

D. Contoh Pengangguran Struktural

1. Mesin pertanian menggantikan tenaga manusia
Perkembangan alat-alat pertanian sudah semakin beragam dan canggih sehingga bisa menggantikan tenaga manusia dan hasilnya lebih efektif dan efisien. Seseorang bisa menggunakan alat drone untuk menebarkan pupuk ke seluruh sawah. Bajak mesin digunakan untuk membajak tanah. Mesin potong batang padi digunakan untuk memotong padi dan langsung diangkut dan dimasukkan ke dalam karung.

2. Kehilangan salah satu jenis transportasi
Contoh lainnya, sepeda, becak, andong dan kendaraan transportasi tradisional lainnya telah digantikan dengan sepeda motor, dan mobil. Sehingga tukang servis kendaraan/bengkel menjadi beralih ke ahli servis kendaraan baru tersebut.

Orang-orang yang hanya memiliki keahlian memperbaiki sepeda akan tertinggal, dan kehilangan pekerjaan. Perakitan pembuatan sepeda motor dan mobil pun sudah digantikan oleh mesin. Sebab jika menggunakan mesin, hasil produksi bisa meningkat, dan kerusakan-kerusakan bisa diminimalisir.

3. Perpindahan koran kertas ke digital
Belum lama ini media berita Tempo, memberhentikan percetakan koran kertas dan menggantinya dengan koran digital. Saat ini setiap orang sudah mempunyai smartphone yang bisa digunakan untuk membaca berita secara online. Hal ini membuat koran kertas mulai ditinggalkan.  Dampak positifnya adalah penggunaan bahan kayu sebagai bahan baku kertas menurun. Dampak negatifnya adalah petugas loper koran kehilangan pekerjaan.

Contoh-contoh di atas adalah realitas yang terjadi saat ini. Kesenjangan keahlian dan keterampilan ini seharusnya bisa diatasi dengan menambah kurikulum baru di sekolah atau membentuk lembaga pelatihan dan pendidikan khusus tentang bidang-bidang yang dibutuhkan industri saat ini.

E. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi permasalahan pengangguran struktural ini ada beberapa solusi yang bisa kita jadikan sebagai pedoman di antaranya,
1. Meningkatkan Modal Usaha. Meningkatkan perputaran dan peredaran modal dan jumlah tenaga kerja agar mampu mengurangi angka pengangguran yang ada.
2. Migrasi ke Wilayah Pekerjaan. Memindahkan individu pencari kerja atau penganggur ke wilayah atau daerah yang memiliki lowongan pekerjaan atau migrasi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
3. Membuka Usaha Sendiri (Entrepreneur). Mendirikan industri atau proyek karya sendiri yang sesuai dengan keahlian penganggur agar bisa mengurangi angka pengangguran.
4. Penyuluhan Ekonomi dan Teknologi di Masyarakat. Melakukan penyuluhan dan menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya penguasaan teknologi agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan bisa memiliki keahlian agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan struktur perekonomian.
5. Membuka Lapangan Pekerjaan Sebanyak-banyaknya. Membuat lapangan pekerjaan yang besar agar bisa menampung pengangguran, dan meningkatkan ekonomi di suatu wilayah dan negara dengan inovasi-inovasi baru.
6. Training untuk Calon Pekerja. Memberikan pelajaran dan pelatihan (training) kepada para pencari kerja atau menganggur dengan keahlian yang sedang dibutuhkan oleh lapangan kerja.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment